Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GEOMETRI HIPERBOLIK

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

SISTEM GEOMETRI

Yang dibina oleh Bapak Risang Narendra, S.Si., M.Pd.

Oleh

Elisa Vitta Sari (2244201012)


Uswatun Khasanah ( )
Dinda Ika ( )

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU EKSAKTA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

Februari 2024
A. Sejarah Geometri Hiperbolik
Geometri hiperbolik, pertama dikembangkan oleh keluarga Bolyai. Seorang
matematikawan Austria “Farkas Wolfgang Bolyai” (1775-1856) lah yang mula-
mula menaruh minat utamanya pada dasar-dasar geometri dari postulat kelima
Euclid, postulat kesejajaran. Selesai kuliah di Gottingen tahun 1799, pulang ke
Hongaria dan mengajar matematika, fisika dan kimia pada Reformed College.
Wolfgang mengajari pula anaknya sendiri Janos Bolyai. Putus asa dengan Postulat
kesejajaran yang diketahuinya mempunyai kejanggalan namun tidak dapat
dibuktikannya membuat dia menulis surat kepada anaknya :Jangan berkutat
dengan postulat kesejajaran, karena akan mengurangi kenyamanan, kesehatan,
dan ketenangan dan seluruh kebahagiaan dalam hidup ini. Janos Bolyai, pada usia
21 tahun melanggar larangan ayahnya. Ia melanjutkan kepenasaran sang ayah yang
menemukan kejanggalan postulat tersebut. Janos berhasil mengembangkan
geometri yang beda dengan postulat kelima Euclid dan mencetuskan geometri Non-
Euclid dengan cara yang berbeda dengan Nicolai Lobachevsky, yang kemudian
dikenal dengan geometri hiperbolik. Dewasa ini, geometri hiperbolik sering disebut
geometri Lobachevsky yang dapat dikarakteristikkan sebagai salah satu
pengembangan Geometri Netral. Jadi, teorema-teorema Geometri Netral berlaku
untuk Geometri Lobachevsky sehingga teorema-teorema Geometri Netral banyak
digunakan dalam pembuktian teorema-teorema Geometri Lobachevsky.

Geometri hiperbolik merupakan salah satu bentuk dari geometri non-Euclid


yang muncul akibat kontroversi terhadap postulat kesejajaran euclid. Didalam
geometri euclid terdapat lima postulat (aksioma/teorema) yang sangat terkenal.
Empat postulat pertama sangat jelas dan mudah dibuktikan oleh para
matematikawan pada saat itu, tetapi postulat yang kelima menimbulkan perdebatan
diantara para matematikawan. Postulat kelima tersebut dikenal dengan postulat
kesejajaran geometri euclid. Hal inilah yang menjadi titik tolak munculnya
geometri non-euclid. Geometri hiperbolik adalah geometri yang menggunakan
empat postulat geometri euclid dan mengganti postulat kesejajaran euclid dengan
negasinya yaitu postulat kesejajaran hiperbolik. Akibat pergantian postulat ini
terjadi sifat antara geometri euclid dan geometri hiperbolik salah satunya adalah
jumlah ukuran sudut segitiga. Pada geometri euclid jumlah ukuran sudut segitiga
adalah 180 ° , sedangkan pada geometri hiperbolik jumlah ukuran sudut segitiga
kurang dari 180 °.
Para matematikawan telah berusaha untuk membuktikan postulat kelima
euclid dengan asumsi negasi dan memcoba untuk menurunkan suatu kontradiksi,
namun mereka gagal. Akhirnya mereka berpendapat bahwa terdapat lebih dari dua
garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui sebuah titik tertentu di luar garis
tersebut dan ukuran sudut kesejajaran untuk titik yang tidak terletak pada garis
tersebut kurang dari 90 ° . Akibatnya jumlah ukuran sudut segitga kurang dari 180 °
dan jumlah ukuran sudut dalam segiempat kurang dari 180 ° , sehingga tidak ada
persegi panjang dalam geometri hiperbolik. Segiempat Al-Haytham-Lambert dan
segiempat Khayyam-Saccheri adalah teori pertama pada geometri hiperbolik.
Dalam segiempat Lambert sudut keempat dalam segiempat ini adalah lancip,
sehingga ukuran sisi yang memuat sudut lancip lebih panjang daripada sisi yang
tidak memuat sudut lancip, serta jika sudut-sudut yang bersesuaian dari dua segitiga
kongruen maka dalam geometri hiperbolik duasegitiga tersebut adalah kongruen.
Sekitar tahun 1700an Carl Fredrich Gauus menemukan banyak hasiltentang
geometri hiperbolik, tetapi ia menyimpan dan tidakmempublikasikannya, hanya
dijadikan koleksi pribadi. Pada abad ke-18 Johan Heinrich Lambert
memperkenalkan fungsi hiperbolik dan menghitung luas segitiga hiperbolik. Pada
abad ke-19, geometri hiperbolik secara luas dieksplorasi oleh Jonas Bolyai dan
Nicolai Inanovich Lobachevsky. Lobachevsky pertama kali mempublikasikan
idenya pada tanggal 23 februari 1826 kedepartemen Fisika dan Matematika dan
penelitian ini telah dicetak dalam UMA pada tahun 1829-1830. Sedangkan Bolyai
menerbitkan idenya pada tahun1832.
Lobachevsky menulis paper yang berjudul
“A Concide Outline of theFoundations of Geometry ” di publiksikan oleh Kazan
Messenger tetapi di tolak pada saat disampaikan di Akademi St Petersburg. Pada
tahun 1937 Lobachevskymempublikasikan artikelnya yang berjudul “ Geometrie
Imaginaire” dan diterbitkan di Berlin pada tahun 1840.
Beberapa ahli matematika dan sejarawan mengklaim bahwa Lobachevsky
telah mencuri tentang konsep geometri non-euclid dari Gauus, tetapi hal itu tidak
benar. Gauus sendiri menghargai hasil karya yang ditemukan oleh Lobachevsky,
karena alasan itu maka Lobachevsky dan Bolgyai dianggap sebagai pencipta
geometri hiperbolik.
Setelah karya Gauus, Lobachevsky dan bolyai, muncul pertanyaan yang lain
“ seperti apakah model dari geometri hiperbolik?”. Pertanyaan ini terjawab Eugenio
Beltrami tahun 1868, Dia yang pertama kali menunjukkan bahwa bidang yang
berbentuk pseudosphere mempunyai kelengkungan yang sesuai untuk model
sebagian ruang hiperbolik
Awalnya Lobachevsky menamakan geometri temuannya dengan sebutan
“Geometrie Imaginaire” karena dia belum bisa memahami model untuk
jenisgeometrinya. Geometri hiperbolik diperkenalkan oleh Felik Klein tahun
1871.Geometri hiperbolik sering jaga disebut geometri Lobachevsky, untuk
memudahkan dan menandai karya lobachevsky sehingga postulatnya dikenal
dengan postulat kesejajaran lobachevsky.

B. Postulat kesejajaran lobachevsky

“Paling tidak ada dua garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui
suatu titik di luar garis tersebut.”

Gambar 1
Terdapat garis l merupakan garis yang diketahui dan titik A merupakan titik
diluar garis l, maka paling tidak terdapat dua garis (garis m dan n) yang melalui
titik A dan sejajar dengan garis l.
Ilustrasi 1.
gambar 2
Gagasan Lobachevsky, Gauss, dan Bolyai adalah sebagai berikut. p1 adalah
sinar pertama yang tidak memotong r pada arah kanan. Terlihat bahwa sinar-sinar
tersebut bergerak berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Maka, q 1 adalah
sinar terakhir yang tidak memotong r pada arah kiri. Sinar-sinar p1 dan q 1 adalah
sinar-sinar yang sejajar dengan r (gambar 2).

Menurut Lobachevsky, Gauss, dan Bolyai, dua garis dikatakan sejajar jika
keduanya hampir berpotongan.

Ilustrasi 2

Gambar 2

AB adalah sebuah talibusur. P adalah sebuah titik di dalam lingkaran dan


berada di luar AB. Kita buat tali-tali busur lainnya yang melalui P dan tidak
memotong AB. Pada gambar, tali-tali busur CD, EF, GH, dan IJ tidak meotong AB.
Sedangkan talibusur UV, SB, XY berpotongan dengan AB. Dengan demikian, CD,
EF, GH, dan IJ sejajar dengan AB.
Jelasnya, Geometri Lobachevsky merupakan salah satu tipe Geometri
Netral. Dalam hal ini, teorema-teorema Geometri Netral berlaku untuk Geometri
Lobachevsky dan akan digunakan dalam pembuktian-pembuktiannya.

C. Karakteristik Geometri Hiperbolik Atau Geometri Lobachevsky


1. Teorema Non matrik
Teorema non metrik Geometri Lobachevsky (Teorema 1), merupakan suatu
teorema dasar yang tidak melibatkan ide-ide metrik seperti jarak,
ketegaklurusan, ataupun luasan.
Teorema 1
Sebarang garis lurus seluruhnya berada dalam sudut tertentu.
Bukti:

 Misalkan k suatu garis yang diketahui. Pilih titik P di luar garis k.


 Berdasarkan postulat kesejajaran Lobachevsky, ada paling sedikit dua
garis m
dan n yang berbeda, yang melalui P dan sejajar k.
 Garis-garis m dan n memisahkan bidang menjadi 4 daerah, yang masing-
masing daerah merupakan interior (bagian dalam) dari sudut di titik P.
 Perhatikan gambar di atas. Misalkan daerah-daerah ini sebagai interior
APB, APB’, A’PB, dan A’PB’. Dalam hal ini, pada garis m titik P
terletak di antara A dan A’, sedangkan pada garis n, titik P terletak di
antara B dan B’.
 Misalkan Q adalah sebarang titik pada garis k. Karena k tidak memotong
m
atau n maka Q tidak terletak pada m atau n, sehingga Q berada dalam
salah
satu interior. Misalkan Q terletak pada interior A’PB. Persoalannya, di
manakah k berada?
 Karena sebarang titik Q berada dalam interior A’PB dan karena k tidak
memotong sisi PA’ maupun PB, maka k terletak dalam interior A’PB.

Akibat teorema 1

Terdapat tak berhingga banyaknya garis-garis sejajar terhadap sebuah garis


tertentu, yang dapat dibuat melalui sebuah titik di luar garis tertentu tadi.

Bukti

Perhatikan gambar diatas:

 Misalkan k adalah garis yang diketahui dan P adalah titik di luar k yang
diketahui pula.
 Berdasarkan postulat kesejajaran Lobachevsky, ada paling sedikit dua
garis m
dan n yang berbeda, yang melalui P dan sejajar k.
 Misalkan pada garis m, titik P terletak di antara A dan A’, sedangkan
pada garis n, titik P terletak di antara B dan B’. (lihat gambar di atas).
Sehinggga diperoleh interior APB, APB’, A’PB, dan A’PB’
 Karena k tidak memotong PA’ maupun PB maka menurut teorema 1,
garis k
seluruhnya terletak dalam interior A’PB
 Tentukan sebarang titik R pada interior dari APB. Dengan demikian
garis PR
termuat seluruhnya dalam interior APB dan A’PB’ serta tidak akan
bertemu k yang berbeda dalam interior A’PB. Jadi PR sejajar k.
 Karena titik R diambil sebarang, maka berakibat ada garis-garis PR yang
banyaknya tak terhingga.
D. Dua segitiga yang jumlah sudut-sudutnya berbeda.
1. Jumlah sudut-sudut segitiga dalam geometri lobachevsky
Teorema 1 menunjukkan bagaimana kedudukan atau sifat-sifat non metrik
dalam geometri non Euclides berbeda dengan pemikiran-pemikiran Euclides.
Teorema 2 di bawah ini, akan menunjukkan jumlah sudut-sudut dalam segitiga
yang terjadi karena adanya perubahan postulat kesejajaran. Sebelumnya akan
dibahas 2 lemma berikut ini.
Lemma 1
Jumlah dua sudut suatu segitiga kurang dari atau sama dengan besar sudut luar
yang tidak bersisian dengan keduanya.
Bukti:

Perhatika segitiga △ ABC diatas.


Akan dibuktikan A B  C2
Berdasarkan teorema saccheri-legendre (teorema 1 geometri netral: Jumlah
sudut sebarang segitiga kurang atau sama dengan 180° .) diperoleh
A B +C1  180° ……………………..(1)
C2 suplemen C1, sehingga C1+C2 = 180 °
C1 = 180 ° -C2…………………………(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
A  B  180 ° C2  180 °
A B  C2
Catatan:
A B adalah jumlah dua sudut ABC.
C2 adalah sudut luar yang tidak bersisian dengan A dan B.

Lemma 2
Misalkan k suatau garis, P suatu titik yang tidak terletak pada k dan Q suatu titik
pada k. Misalkan diberikan sisi PQ, maka terdapat sebuah titik R pada k di
sebelah kanan sisi PQ sedemikian hingga PRQ sekecil yang diinginkan
Bukti:

 Misalkan a adalah sebarang sudut (tidak dipersoalkan bagaimana


kecilnya),
 Akan ditunjukkan bahwa terdapat titik R pada k, di sebelah kanan sisi
PQ
sedemikian hingga PRQ  a.
 Kita susun barisan sudut: PR1Q, PR2Q, PR3Q,... Setiap sudut tidak
lebih besar dari setengah sudut yang mendahuluinya. Perhatikan gambar
di bawah ini.

Misalkan R1adalah titik pada k, di kanan sisi PQ sedemikian hingga Q R1


 PQ Tarik garis P R1, maka PQ R1 sama kaki dan
QP R1  P R1Q  b 1
Misalkan b adalah sudut luar dari PQ R1 pada titik sudut Q.
Berdasarkan Lemma 1, diperoleh:
b 1  b 1  2 b1  b
Sehingga:
1
b1  b
2
Selanjutnya dibuat lagi R1 R 2  P R1 , maka P R1 R 2 sama kaki.
Akibatnya:  R1 P R 2   R1 R 2 P  P R2 Q  b 2.
Berdasarkan lemma 1 maka:
 R1 P R 2 +  R1 R 2 P  b 2
b2  b2  b1
1
b2  b
2 1
Dengan menggunakan (1) diperoleh:
1 1 1 1
b 2 ≤ b1 ≤ . b= 2 b
2 2 2 2
Bila proses di atas diulangi sebanyak n kali, maka diperoleh titik Rn pada
k, di sebelah kanan sisi PQ sedemikian hingga:
1
b=P R n Q ≤ n
b
2
1 1
pilih n cukup besar, maka n
b semakin kecil, sehingga: n b< a, a =
2 2
sudut kecil yang diketahui.
Dengan mengambil R = Rn , maka lemma 2 diatas dipenuhi.

Teorema 2
Ada sebuah segitiga yang jumlah sudut-sudutnya kurang dari 180 °.
Bukti:
o Misalnya ditentukan garis l dan titik P di luar garis I . Diperoleh garis m yang
melalui P dan sejajar I . Misalkan PQ tegak lurus l di Q dan tegak lurus m di P.
o Menurut postulat kesejajaran Lobachevsky, ada garis lain n yang melalui P
sejajar l . Salah satu sudut yang dibentuk n dengan PQ adalah lancip.
o Ambil titik X pada n sehingga QPX lancip.
Ambil titik Y pada m sehingga XPY = a maka QPX =90 °−a .
o Berdasarkan lemma 2, ambil titik R pada l yang sepihak dengan X terhadap
PQ sehingga PRQ< a .
Perhatikan PQR :
PQR=90 °
QRP< a
RPQ< 90 °−a
+
PQR+ QRP+ RPQ< 180° .

Teorema 3
Jumlah sudut-sudut setiap segitiga kurang dari 180 ° .
Bukti:
o Akibat 2 teorema 6 dalam geometri netral:
Jika ada sebuah segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180 ° maka setiap
segitiga jumlah sudut-sudutnya kurang dari 180 ° .............................(1)
o Teorema 2 geometri Lobachevsky yang mengatakan:
”Ada sebuah segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180 ° .........(2)
Berdasarkan (1) dan (2) maka jumlah sudut setiap segitiga kurang dari 180 ° .
Akibat dari teorema 3:
Akibat 1.
Jumlah sudut-sudut setiap segiempat kurang dari o 360 .
Bukti:
 Perhatikan gambar di bawah ini.

Akan dibuktikan bahwa bahwa A+ B+C + D<360 °.


o Hubungkan titik A dan C o Menurut teorema 3 maka:
A1 + B+C 1<180 °
A2 + D+C 2 <180 °
 Sehingga diperoleh:
o A1 + B+C 1<180 °
o A2 + D+C 2 <180 °
+
A1 + A2 + B+ D+C 1+ C2 <360 °
Jadi
o A+ B+ D+C <360 °.

Akibat 2.
Tidak ada persegipanjang.
Bukti:
Pada definisi persegipanjang dalam geometri netral mengatakan:
Suatu segiempat disebut persegipanjang apabila setiap sudutnya adalah sudut
siku-siku.
Hal ini berarti bahwa jumlah sudut-sudut segiempat harus sama dengan o 360 .
Bertentangan dengan akibat 1.
Jadi tidak ada persegi panjang.
Konsekuensi logis dari seluruh postulat dan teorema di atas dapat digunakan
untuk membuktikan bahwa ada dua segitiga yang jumlah besar sudut-sudutnya
berbeda.
E. Kesebangunan Segitiga
Berdasarkan postulat dan teorema-teorema yang telah diuraikan, maka
postulat/teorema di atas dapat diterapkan dalam menunjukkan tidak adanya
segitigasegitiga yang sebangun dan kelancipan sudut atas segiempat Saccheri.
Dalam geometri Lobachevsky, tidak ditemui segitiga-segitiga yang sebangun
melainkan segitiga-segitiga yang kongkruen.
Teorema 4
Dua segitiga adalah kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama.
Bukti:
o Misalkan teorema tersebut salah.
Berarti ada dua segitiga, sebut ∆ ABC dan ∆ A 1 B1 C 1, sehingga A=A 1 , B=B1,
dan C=C 1 tetapi kedua segitiga tersebut tidak kongruen.
Berarti AB≠ A1 B 1, AC ≠ A 1 C 1, dan BC ≠ B1 C1
Akibatnya dapat diambil AB> A 1 B1 dan AC > A1 C 1
 Selanjutnya tentukan titik B2 pada AB dan C 2pada AC , sehingga A1 B 1=A B 2,
dan AC= A C 2, sehingga ∆ A B2 C2 ≅ ∆ A 1 B1 C 1

o Perhatikan ∆ A 1 B1 C 1dan ∆ A B2 C2
B1= A B2 C 2=B
C 1=A C2 B 2=C
Selanjutnya:
C 2 B2 B=180° −A B 2 C 2
¿ 180 °−B
B2 C 2 C=180 °− A C 2 B2
¿ 180 °−C
Perhatikan segiempat B2 C 2 CB
C 2 B2 B+ B2 C2 C+ B+C=180 °−B+180 °−C +B+ C
C 2 B2 B+ B2 C2 C+ B+C=360 ° .
Hal ini bertentangan dengan akibat 1 teorema 3, yakni bahw a jumlah sudut-
sudut setiap segiempat kurang dari 360 ° .
Analog untuk AB< A 1 B1 dan AC < A1 C 1
Jadi yang mungkin adalah AB= A B2dan AC= A C 2, atau A=A , B2=B, dan
C 2=C .
Jadi ∆ ABC ≅ ∆ A B2 C2dan ∆ A B2 C2 ≅ ∆ A 1 B1 C 1 , maka ∆ ABC ≅ ∆ A 1 B1 C 1.
Terbukti bahwa kedua segitiga kongruen.
6. Kelancipan Sudut Atas pada Segiempat Saccheri
Penerapan lain dari postulat dan teorema ynag telah dibahas dapat pula untuk
membuktikan bahwa sudut atas segiempat Saccheri adalah lancip. Segiempat
Sacheri adalah suatu segiempat sudut-sudut alasnya siku-siku dan sisi-sisi
tegaknya sama panjang.
Teorema 5:
Sudut atas segiempat Saccheri adalah lancip.
Bukti:
Diketahui: Segiempat Saccheri ABCD
A=B=90 °
AD=BC
Buktikan: D dan C lancip.
Bukti
 Akan dibuktikan dahulu bahwa D=C .

Lihat ∆ DAB dan ∆ ABC


AD=BC
A=B=90 ° → ∆ DAB ≅ ∆ ABC
AB= AB(berimpit ) akibatnya BD= AC

Lihat ∆ ACD dan∆ BCD


AD=BC
DC =DC (berimpit ) → ∆ ACD ≅ ∆ BCD
AC=BD (dibuktikan) akibatnya ADC=BCD

 Berdasarkan akibat 1 teorema 3:


A+ B+C + D<360 °
180 ° +C+ D< 360° (sebab A+ B=180° ¿
C+ D<180 °
 Karena C=D maka:
2 ×C=2 × D<180 °
C=D<90 °
Jadi C dan D lancip .
F. Teori Luas Lobachevsky
Ukuran luas dalam Geometri Lobachevsky berbeda dengan Geometri
Euclides yang menggunakan satuan luas persegi. Perlu diingat bahwa, persegi tidak
ada dalam Geometri Lobachevsky. Untuk penyederhanaan, pada bab ini akan
dibahas pada luas segitiga saja. Dalam Geometri Euclides, luas segitiga merupakan
fungsi yang memasangkan setiap segitiga dengan bilangan real tertentu yang
nilainya sama dengan setengah dari hasil kali antara alas dengan tinggi segitiga
tersebut dan yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Kepositifan
Setiap segitiga ditentukan secara tunggal oleh bilangan positif yang dinamakan
luasnya.
2) Invariansi terhadap kongruensi
Segitiga-segitiga yang kongruen memiliki luas yang sama.
3) Sifat-sifat aditif (penambahan)
Jika segitiga S dibelah menjadi segitiga S1 dan S2maka luas S adalah jumlah luas S1
dan S2

Sekarang, bagaimanakah dengan luas segitiga pada Geometri Non Euclides?


Definisi
Suatu fungsi yang memasangkan setiap segitiga dengan bilangan real tertentu
sedemikian hingga sifat 1), 2), dan 3) di atas terpenuhi, maka fungsi tersebut
dinamakan fungsi luas atau ukuran luas untuk segitiga. Jika uadalah fungsi
semacam itu, dan ABC adalah segitiga, maka u (ABC) menyatakan suatu nilai
yang dipasangkan oleh udengan segitiga ABC, dan disebut luas atau ukuran luas
segitiga ABC yang ditetapkan oleh u.
Kita lanjutkan dengan mengamati sifat aditif 3) dari fungsi luas, yang dapat
dikembangkan sampai sejumlah suku-suku yang berhingga.

Definisi: Defect ∆ ABC adalah 180 – ( A+ B+¿ C). Di sini, A , B , dan C diambil dari
besar derajat dari sudut-sudut yang dimaksud. Jadi, defect suatu segitiga adalah
bilangan real dan bukan bilangan derajat.
Defect suatu segitiga dalam Geometri Non Euclides, berlaku seperti pengukuran luas
dalam Geometri Euclides.
DAFTAR PUSTAKA

Muharti, Hw. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Universitas Terbuka (UT).


Rawuh. 1994. Geometri. Jakarta: Universitas Terbuka (UT).
Soemadi, H. 2000. Sistem Geometri. Surabaya: Jurusan Matematika FMIPA Unesa.

Anda mungkin juga menyukai