Oleh:
2017U
Pengantar Geometri Non-Euclid
• Pernah Belajar di
Riemann dilahirkan Gottingen University,
pada tanggal 17 Jerman.
September 1826 • Universitas Berlyn
Jerman
Teorinya yang mempengaruhi Pada saat itu Riemann belajar banyak dari
perkembangan matematika Einstein dan diskusi tentang variabel
adalah : Geometri Riemann, kompleks dalam teori fungsi eliptik.
Geometri Aljabar, Teori Riemann merupakan matematikawan
Manifold Kompleks. Jerman yang membuat kontribusi penting
untuk analisis dan geometri differensial.
Tahun 1930,
Perkembangan selanjutnya Usaha pembuktian
J.Bolyai,
fokus ke postulat dilakukan oleh Sekaliber Lobachevsky,
kesejajaran Euclid Gauss (1777-1855), Gauss,
Legendre (1752-1833) mengembangkan
teorei geometri
yang kontradiksi
dengan Euclid.
Pada tahun 1854 ahli
matematika terkenal yaitu
Riemann (1926-1866)
memperkenalkan suatu
teori baru non Euclid yang
lain, yang mendasarkan
pada asumsi bahwa tidak
ada garis-garis yang sejajar.
A. Geometri Lobachevsky
Bolyai dan Lobachevsky memperkenalkan gemoetri non-Euclid sebagai
teori formal yang mendasari beberapa postulat. Teori ini dinamakan
Geometri Lobachevsky untuk mudah menandai karya dari Lobachevsky.
Geometri Lobachevsky dapat digolongkan dalam geometri netral
dengan memandang bahwa setiap segitiga jumlah besar sudutnya
kurang dari 180°. Penggolongan Geometri Lobachevsky adalah dengan
menerima seluruh postulat Euclid kecuali postulat kesejajaran, dan
digantikan dengan postulat berikut:
Paling tidak ada dua garis yang sejajar dengan suatu garis
yang melalui suatu titik di luar garis tersebut.
Teorema non-Metrical
Teorema dasar yang tidak melibatkan ide-ide metrical (sistem
perhitungan dengan dasar angka 10) seperti jarak, ketegaklurusan atau
sifat garis.
Teorema tersebut mengenai kedudukan atau sifat garis
Teorema 9.1
Sebarang garis seluruhnya berada di dalam interior sudut tertentu
No Pernyataan Alasan
1. Garis l Premis
2. Titik P diluar l Kontruksi
3. m⫽l dan n ⫽l , m dan n melalui P Postulat kesejajaran Lobachecsky
4. A dan A’ pada m, A≠A’ , B dan B’ pada n, B≠B’, dengan P diantara 𝐴𝐴′ Kontruksi
dan 𝐵𝐵′ Paling tidak ada dua garis
5. Garis m dan n membagi bidang itu menjadi 4 daerah, masing-masing 4 yang sejajar dengam suatu
merupakan bagian dalam suatu sudut garis yang melalui suatu titik
di luar garis tersebut
A
P B’ n
B
A’ m
l
Teorema 9.1
Sebarang garis seluruhnya berada di dalam interior sudut tertentu
No Pernyataan Alasan
6. Bagian dalam ∠𝐴𝑃𝐵′ , ∠𝐴′ 𝑃𝐵, ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ , ∠𝐴𝑃𝐵′ 5
7. Andai Q pada l Premis Tambahan
8. Q tidak pada m atau n 3,7
9. Q pada bagian dalam ∠𝐴𝑃𝐵′ , ∠𝐴′ 𝑃𝐵, ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ , ∠𝐴𝑃𝐵′ 7.8
10. Andai Q pada bagian dalam ∠𝐴′ 𝑃𝐵 Premis Tambahan
11. Garis l tidak memotong 𝑃𝐴 dan 𝑃𝐵 3
12. Garis l seluruhnya pada bagian dalam ∠𝐴′ 𝑃𝐵 10,11
A
P B’ n
B
A’ m
Q
l
Teorema Akibat
Ada tak berhingga garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui suatu titik di luar garis itu
No Pernyataan Alasan
1. Garis l dan titik P Premis
2. R terletak di dalam daerah ∠𝐴𝑃𝐵 Premis
3. 𝑃𝑅 termuat dalam daerah ∠𝐴𝑃𝐵 dan ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ 1,2, Teorema 9.1
4. 𝑃𝑅 tidak memotong l yang termuat dalam ∠𝐴′𝑃𝐵 3
5. 𝑃𝑅 ⫽ garis l 4
6. Terdapat tak berhingga garis seperti 𝑃𝑅 Kesimpulan
A
B’
R P n
B
A’ m
Q
l
SANGGAHAN
Teorema 9.1 valid secara abstrak tetapi tidak sesuai dengan kenyataan fisiknya. Ada beberapa
penjelasan mengenai ini.
2. Proporsi matematika itu abstrak maka untuk mnegujinya secara empiris harus menafsirkan
istilah-istilah dasar.
3. Penentuan kebenaran emipiris bukan urusan ahli matematika melainkan melalui percobaan dan
penelitian oleh para peneliti.
Pernyataan tentang kebenaran empiris postulat ini memang sulit di jawab. Postulat kesejajaran Euclid
pasti benar dan postulat kesejajaran Lobachevsky pasti salah. Hal ini cukup untuk menghilangkan
perasaan bahwa geometri Lobachevsky hanyalah abstrak yang jauh dari dunia nyata.
D. Jumlah sudut dalam Geometri Lobachevsky
Lemma 9.1
Jumlah besar dua sudut dalam segitiga adalah kurang dari sama dengan besar sudut luar yang tidak beririsan
dengan sudut tersebut
Lemma 9.2
Misalkan diketahui garis l, titik P di luar l, titik Q pada l. Misalkan diberikan sisi 𝑃𝑄. Maka ada titik R di l
yang terletak satu pihak dengan 𝑃𝑄, sehingga ∠PRQ sekecil yang kita inginkan.
Teorema 9.2
Ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180°
Teorema 9.3
Jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari 180°
No Pernyataan Alasan
11 Perpanjang QR1 melalui R1
ke R2 sedemikian hingga Premis tambahan
P
R1R2 = PR1
12 ∆ PR1R2 adalah sama kaki Akibat 11 b1 b2 b3
13 m∠R1PR2 = m∠PR2R1 =
Akibat 12 l
m∠PR2Q = b2 b b1 b2 b3
14 b2 + b2 = 2b2 ≤b1 lemma 9.1 Q R1 R2 R3
Lemma 9.1
15 b2 ≤ ½ b1 Akibat 14 Jumlah besar dua sudut dalam segitiga
16 1 adalah kurang atau sama dengan besar
b2 ≤ b Akibat 15 dan 10 sudut luar yang tidak beririsan dengan
(22 )
sudut tersebut
17 Analog proses diatas
sebanyak n kali, maka Analog
diperoleh titik Rn pada l di
sebelah kanan PQ sehingga
1
bn = m∠PRnQ≤ 2𝑛 b
Bukti
No Pernyataan Alasan
18 Dengan memilih n cukup
Akibat 17
besar maka bisa diperoleh
1
b<𝛼
2𝑛
Bukti:
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat Teorema 9.10
kesejajaran Euclid maka ada sebuah persegipanjang
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Teorema 9.11 premis
Teorema 9.11:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevky
maka ada segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180⁰”
Bukti:
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Ada satu gars dan sati titik yang memenuhi sifat kesejajaran Konstruksi
Lobachevsky
2. Setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari 180 Teorema 9.11
Teorema 9.11:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevky
maka ada segitiga yangTeorema 9.10: kurang dari 180⁰”
jumlah sudutnya
“Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Euclid maka setiap segitiga jumlah
sudutnya 180⁰ “
Akibat 1 teorema 9.12
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky,
maka setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky, yang berarti
geometrinya adalah geometri Lobachevsky.”
Bukti:
No PERNYATAAN ALASAN
1. Garis l dan titik P yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky Konstruksi
2. l’ sebarang garis dan P’ sebarang titik yang tidak memenuhi sifat Konstruksi, kontradiksi dengan
kesejajaran Lobachevsky teorema 9.12
3. Setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat Kesimpulan
kesejajaran Lobachevsky,
Teorema9.12:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky maka
setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky, yang berarti geometrinya adalah
geometri Euclid”
Akibat 2 teorema 9.12
“Setiap geometri netral tentu merupakan geometri Euclid atau geometri Lobachevsky”
BOLYAI
SEJARAH
Claudius Ptolemy(150 SM), seorang ahli geografi, astronomi, dan astrologi berkebangsaan Yunani, menuliskan pada
bukunya Geographica bahwa “untuk menempuh jarak terdekat antara dua titik pada bumi, maka seseorang harus
mengikuti lingkaran yang memuat dua titik tersebut”.
Selain itu, Nicolaus Copernicus (1473 - 1543) menyatakan dalam bukunya bahwa
“bumi berputar pada porosnya, ….”,
Ekspedisi penjelajahan mengelilingi dunia yang dilakukan oleh Christoper Colombus (1451- 1506) dan pendahulu -
pendahulunya membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.
SEJARAH
lanjutan 1
Untuk pertama kalinya, matematikawan Benhard Riemann (1826 -1866) memperkenalkan geometri bola sebagai
geometri non- Euclid.
Dalam pandangan Riemann pada geometri bola, garis merupakan lingkaran besar pada bola yang memuat dua
titik. Riemann menganalisis postulat kesejajaran Euclid dan menemukan kejanggalan- kejanggalan. Dari
kejanggalan tersebut Riemann mengembangkan teori geometri bola yang dapat membuktikan postulat
kesejajaran Riemann dan memenuhi definisi titik dan garis yang didefinisikan oleh Euclid.
POSTULAT RIEMANN
Dua garis yang berbeda 𝑙 dan 𝑚 yang tegak lurus terhadap garis 𝑛
𝑙 𝑚 𝐶
𝑛 𝑛
𝐴 𝐵 𝐴 𝐵
𝐶′
BUKTI
NO PERNYATAAN ALASAN 𝐶
1 Garis 𝑛 Premis
2 Segmen 𝐶𝐴 berpotongan 𝑛 di 𝐴 Premis
𝑛
Perpanjang 𝐶𝐴 sedemikian sehingga Ruas garis dapat diperpanjang
diperoleh 𝐶𝐴 = 𝐴𝐶’ , dimana 𝐶’ terletak 𝐴 𝐵
3
di perpanjangan 𝐶𝐴
∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐶′= 90°, maka BC dan BC’ Akibat dari Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐵𝐶′ , maka 𝑛
9
tegak lurus AB sudut yang bersesuaian adalah sama.
𝐴 𝐵
𝐵𝐶 dan 𝐵𝐶 ′ berhimpit, berarti 𝐶 = 𝐶’ Melalui 𝑙 pada suatu garis hanya ada
10
1 garis yang tegak lurus garis itu
𝐶′
11 𝑙=𝑚 10
Geometri Lobachevsky disebut geometri Hiperbolik karena melalui 1 titik diluar garis dapat dibuat 2 garis yang
sejajar garis tersebut
Geometri Euclid disebut geometri Parabolik karena hanya ada 1 garis yang sejajar garis tersebut
Geometri Riemann disebut geometri Elliptik karena tidak ada garis yang dapat dibuat sejajar garis tersebut
MODEL GEOMETRI ELIPTIK TUNGGAL
Sebarang dua garis yang berpotongan tepat pada satu
titik, tetapi tidak ada garis yang memisahkan bidang
tersebut.
SIFAT KUTUB
Misal 𝑙 suatu garis, maka ada suatu titik 𝐾 yang disebut kutub dari 𝑙 sehingga:
a) Setiap segmen yang menghubungkan 𝐾 dengan suatu titik pada 𝑙 tegak lurus pada 𝑙
b) 𝐾 berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙
Jarak 𝐾 sampai sebarang titik pada 𝑙 disebut jarak polar. Jarak polar suatu kutub sampai garisnya adalah
konstan, demikian pula panjang suatu garis
TEOREMA 9.14
• Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis bertemu pada suatu titik
• Bukti
No Pernyataan Alasan
1. Misal a dan b adalah dua garis yang tegak konstruksi
lurus pada suatu garis m.
.
2. U dan S merupakan kutub dari m Definisi kutub
6.
a, dan b tegak lurus l Sifat kutub: setiap segmen yang
menghubungkan U dengan suatu
titik pada m tegak lurus pada m
7.
Segmen yang melalui titik A, A’, B, dan B’ terhubung
dengan titik U dan S. 3,4,5
8.
Jadi garis a dan b bertemu titik yang sama yaitu U
7
dan S
Teorema 9.15
• Semua garis yang tegak lurus pada suatu garis , berpotongan pada titik yang disebut kutub pada garis
itu, dan sebaliknya setiap garis melalui kutub suatu garis tegak lurus pada garis itu.
• Bukti
• Misal a dan b adalah dua garis yang tegak lurus pada suatu garis m. U dan S merupakan kutub dari m
• Adib 1: semua garis tegak lurus pada suatu garis, berpotongan pada titik yang disebut kutub dari garis
itu.
No Pernyataan Alasan
1. A dan B merupakan titik pada Konstruksi
m
2. Pada A dan B dapat dibuat 2 garis misal a
dan b yang tegak lurus dengan m dan Teorema 9.14
bertemu pada suatu titik yang disebut titik Dua garis yang tegak lurus pada
kutub pada m suatu garis bertemu pada suatu
titik
3. Ada banyak titik di m maka pada setiap titik tersebut 2 Pada A dan B dapat dibuat 2 garis misa
a dan b yang tegak lurus dengan m da
padat dibuat garis yang tegak lurus di m dan bertemu
bertemu pada suatu titik yang disebut
di kutub m. titik kutub pada m
No Pernyataan Alasan
1.
U dan S kutub dari m Konstruksi
2. Ambil sebarang titik di m, misal A, A’,
Konstruksi
B & B’
3.
BU tegak lurus m, Sifat Kutub
B’U tegak lurus m
4.
BS tegak lurus m,
B’S tegak lurus m Sifat kutub
5.
A’U tegak lurus m Sifat kutub
AU tegak lurus m “setiap segmen yang
menghubungkan U atau S
dengan suatu titik pada m tegak
lurus pada m
6. AS tegak lurus m Sifat kutub
A’S tegak lurus m.
7. Buat garis b yang melalui segmen BU, B’U, konstruksi
BS, B’S
8. Buat garis a yang melalui segmen A’U, AU, AS, A’S konstruksi
No Pernyataan Alasan
1. segitiga ABC dengan m∠𝐶 = 90 Konstruksi
2. K titik kutub dari garis m Konstruksi
3. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90°, 𝑚∠𝐾𝐶𝐴 = 90° 2
4. Segmen BC< jarak polar Konstruksi
5. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 > 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 Keseluruhan lebih dari
sebagian
6. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90° > 𝑚∠𝐵𝐴𝐶, maka 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 < 3,5
90°
• Adib 2. 𝑚∠𝐴 = 90°, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟
No Pernyataan Alasan
1. Segmen BC= jarak polar Konstruksi
2. B titik kutub garis m Konstruksi
3.
𝑚∠𝐵𝐶𝐴 = 90° 2
4. 2
𝑚∠𝐵𝐴𝐶 = 90°
5. 𝑚∠𝐴 = 90° 2,3,4
• Adib 3. 𝑚∠𝐴 > 90°, bila BC > jarak polar
No Pernyataan Alasan
1.
K adalah titik kutub dari garis m konstruksi
2.
𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90°, 𝑚∠𝐾𝐶𝐴 = 90 1
3.
𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 > 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 konstruksi
4.
𝑚∠𝐵𝐴𝐶 > 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 3
5.
𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90° < 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 4
6.
𝑚∠𝐴 > 90° 3,4
“untuk setiap garis l, ada kutub K “tidak ada garis-garis yang
Teorema 9.17
sedemikian hingga semua garis
melalui K tegak lurus l
sejajar dengan garis lain
m n
Teorema 9.18
Jumlah besar sudut-sudut suatu segiempat lebih besar dari 360°
No Pernyataan Alasan
1. Segiempat ABCD Premis
2. Terdapat ∆ABC dan ∆ACD Konstruksi
3. ∠𝐴1 + ∠𝐵 + ∠𝐶1 > 180° Teorema 9.17
4. ∠𝐴2 + ∠𝐷 + ∠𝐶2 > 180° Teorema 9.17
5. ∠𝐴1 + ∠𝐵 + ∠𝐶1 ∠𝐴2 + ∠𝐷 + ∠𝐶2 > 180° + 180° 3, 4, aditif
6. ∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 > 360° 5
7.
Teorema 9.17
Jumlah besar sudut-sudut suatu
segitiga, lebih besar dari 180°.
Teorema 9.19
Sudut-sudut puncak dari segiempat Saccheri sama dan tumpul.
No Pernyataan Alasan
𝑝 dan 𝑞 ⊥ 𝑚 (p dan q melalui kutub m,
1. yaitu 𝑃1 dan 𝑃2 ) Konstruksi
BUKTI:
ABCD merupakan segiempat Lambert dimana ∠𝐴 = ∠𝐵 = ∠𝐶 = 90°
Akan dibuktikan ∠𝐷 adalah tumpul.
Kita tahu bahwa P adalah titik kutub.
Jika 𝑃𝐶 < 𝑃𝐵, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∠𝑃𝐷C < 90° (Teorema 9.16)
Sehingga ∠𝐴𝐷𝐸 > 90° atau dapat dikatakan sudut 𝐷 tumpul.
Terbukti.
TEOREMA 9.21
Tidak ada persegi dalam geometri eliptik.
BUKTI:
Andaikan ada persegi dalam geometri eliptik.
Berarti ada segiempat ABCD dengan semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya
siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD adalah
∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 = 90° + 90° + 90°+ 90°
= 360°
Hal ini kontradiksi dengan teorema 9.18. yaitu jumlah besar sudut
suatu segiempat lebih besar dari 360°
Jadi tidak ada persegi dalam geometri eliptik.
Teorema 9.22
• Dua segitiga sebangun adalah kongruen