Anda di halaman 1dari 65

GEOMETRI NON-EUCLID

Oleh:
2017U
Pengantar Geometri Non-Euclid
• Pernah Belajar di
Riemann dilahirkan Gottingen University,
pada tanggal 17 Jerman.
September 1826 • Universitas Berlyn
Jerman

Teorinya yang mempengaruhi Pada saat itu Riemann belajar banyak dari
perkembangan matematika Einstein dan diskusi tentang variabel
adalah : Geometri Riemann, kompleks dalam teori fungsi eliptik.
Geometri Aljabar, Teori Riemann merupakan matematikawan
Manifold Kompleks. Jerman yang membuat kontribusi penting
untuk analisis dan geometri differensial.
Tahun 1930,
Perkembangan selanjutnya Usaha pembuktian
J.Bolyai,
fokus ke postulat dilakukan oleh Sekaliber Lobachevsky,
kesejajaran Euclid Gauss (1777-1855), Gauss,
Legendre (1752-1833) mengembangkan
teorei geometri
yang kontradiksi
dengan Euclid.
Pada tahun 1854 ahli
matematika terkenal yaitu
Riemann (1926-1866)
memperkenalkan suatu
teori baru non Euclid yang
lain, yang mendasarkan
pada asumsi bahwa tidak
ada garis-garis yang sejajar.
A. Geometri Lobachevsky
Bolyai dan Lobachevsky memperkenalkan gemoetri non-Euclid sebagai
teori formal yang mendasari beberapa postulat. Teori ini dinamakan
Geometri Lobachevsky untuk mudah menandai karya dari Lobachevsky.
Geometri Lobachevsky dapat digolongkan dalam geometri netral
dengan memandang bahwa setiap segitiga jumlah besar sudutnya
kurang dari 180°. Penggolongan Geometri Lobachevsky adalah dengan
menerima seluruh postulat Euclid kecuali postulat kesejajaran, dan
digantikan dengan postulat berikut:
Paling tidak ada dua garis yang sejajar dengan suatu garis
yang melalui suatu titik di luar garis tersebut.
Teorema non-Metrical
Teorema dasar yang tidak melibatkan ide-ide metrical (sistem
perhitungan dengan dasar angka 10) seperti jarak, ketegaklurusan atau
sifat garis.
Teorema tersebut mengenai kedudukan atau sifat garis
Teorema 9.1
Sebarang garis seluruhnya berada di dalam interior sudut tertentu
No Pernyataan Alasan
1. Garis l Premis
2. Titik P diluar l Kontruksi
3. m⫽l dan n ⫽l , m dan n melalui P Postulat kesejajaran Lobachecsky
4. A dan A’ pada m, A≠A’ , B dan B’ pada n, B≠B’, dengan P diantara 𝐴𝐴′ Kontruksi
dan 𝐵𝐵′ Paling tidak ada dua garis
5. Garis m dan n membagi bidang itu menjadi 4 daerah, masing-masing 4 yang sejajar dengam suatu
merupakan bagian dalam suatu sudut garis yang melalui suatu titik
di luar garis tersebut

A
P B’ n

B
A’ m

l
Teorema 9.1
Sebarang garis seluruhnya berada di dalam interior sudut tertentu

No Pernyataan Alasan
6. Bagian dalam ∠𝐴𝑃𝐵′ , ∠𝐴′ 𝑃𝐵, ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ , ∠𝐴𝑃𝐵′ 5
7. Andai Q pada l Premis Tambahan
8. Q tidak pada m atau n 3,7
9. Q pada bagian dalam ∠𝐴𝑃𝐵′ , ∠𝐴′ 𝑃𝐵, ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ , ∠𝐴𝑃𝐵′ 7.8
10. Andai Q pada bagian dalam ∠𝐴′ 𝑃𝐵 Premis Tambahan
11. Garis l tidak memotong 𝑃𝐴 dan 𝑃𝐵 3
12. Garis l seluruhnya pada bagian dalam ∠𝐴′ 𝑃𝐵 10,11

A
P B’ n
B
A’ m

Q
l
Teorema Akibat
Ada tak berhingga garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui suatu titik di luar garis itu

No Pernyataan Alasan
1. Garis l dan titik P Premis
2. R terletak di dalam daerah ∠𝐴𝑃𝐵 Premis
3. 𝑃𝑅 termuat dalam daerah ∠𝐴𝑃𝐵 dan ∠𝐴′ 𝑃𝐵′ 1,2, Teorema 9.1
4. 𝑃𝑅 tidak memotong l yang termuat dalam ∠𝐴′𝑃𝐵 3
5. 𝑃𝑅 ⫽ garis l 4
6. Terdapat tak berhingga garis seperti 𝑃𝑅 Kesimpulan

A
B’
R P n
B
A’ m

Q
l
SANGGAHAN
Teorema 9.1 valid secara abstrak tetapi tidak sesuai dengan kenyataan fisiknya. Ada beberapa
penjelasan mengenai ini.

1. Ahli matematika seharusnya bebas memilih postulat dan mempelajari konsekuensinya.

2. Proporsi matematika itu abstrak maka untuk mnegujinya secara empiris harus menafsirkan
istilah-istilah dasar.

3. Penentuan kebenaran emipiris bukan urusan ahli matematika melainkan melalui percobaan dan
penelitian oleh para peneliti.

Pernyataan tentang kebenaran empiris postulat ini memang sulit di jawab. Postulat kesejajaran Euclid
pasti benar dan postulat kesejajaran Lobachevsky pasti salah. Hal ini cukup untuk menghilangkan
perasaan bahwa geometri Lobachevsky hanyalah abstrak yang jauh dari dunia nyata.
D. Jumlah sudut dalam Geometri Lobachevsky
 Lemma 9.1
Jumlah besar dua sudut dalam segitiga adalah kurang dari sama dengan besar sudut luar yang tidak beririsan
dengan sudut tersebut

 Lemma 9.2
Misalkan diketahui garis l, titik P di luar l, titik Q pada l. Misalkan diberikan sisi 𝑃𝑄. Maka ada titik R di l
yang terletak satu pihak dengan 𝑃𝑄, sehingga ∠PRQ sekecil yang kita inginkan.

 Teorema 9.2
Ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180°

 Teorema 9.3
Jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari 180°

 Akibat 1Teorema 9.3


Jumlah besar sudut dalam segiempat kurang dari 360 °

 Akibat 2 Teorema 9.3


Tidak ada persegi panjang
• Lemma 9.2
Misalkan diketahui garis l, titik P di luar l, titik Q pada l. Misalkan diberikan sisi 𝑃𝑄. Maka ada
titik R di l yang terletak satu pihak dengan 𝑃𝑄, sehingga ∠PRQ sekecil yang kita inginkan.
Bukti:
Misal 𝛼 adalah sudut yang kecil.
P
Akan kita tunjukkan terdapat titik R pada garis l, yang terletak di
sebelah kanan sisi PQ, sedemikian sehingga m∠ PRQ < 𝛼.
Pertama, kita bentuk barisan sudut-sudut:
∠ PRQ, ∠ PRQ ,...,...
Q l
Yang setiap suku tidak lebih besar dari suku sebelumnya. R
Perhatikan langkah – langkah berikut
Bukti
No Pernyataan Alasan
1 Garis l premis
2 Titik P diluar l premis
3 Titik Q pada l premis P
4 R1 pada l berada disebelah premis tambahan
kanan PQ b1
5 QR1 = PQ Premis tambahan, akibat 4
6 ∆ PQR1 sama kaki Akibat 5
b b1 l
7 m∠QPR1 = m∠PR1Q = b1 Akibat 6
Q R1
8 Besar sudut luar di ∆ PQR1
Premis tambahan
di Q = b
9 b1 + b1 =2b1≤ b Lemma 9.1 Lemma 9.1
10 b1 ≤ ½ b akibat 9 Jumlah besar dua sudut dalam segitiga
adalah kurang atau sama dengan besar
sudut luar yang tidak beririsan dengan
sudut tersebut
Bukti

No Pernyataan Alasan
11 Perpanjang QR1 melalui R1
ke R2 sedemikian hingga Premis tambahan
P
R1R2 = PR1
12 ∆ PR1R2 adalah sama kaki Akibat 11 b1 b2 b3
13 m∠R1PR2 = m∠PR2R1 =
Akibat 12 l
m∠PR2Q = b2 b b1 b2 b3
14 b2 + b2 = 2b2 ≤b1 lemma 9.1 Q R1 R2 R3
Lemma 9.1
15 b2 ≤ ½ b1 Akibat 14 Jumlah besar dua sudut dalam segitiga
16 1 adalah kurang atau sama dengan besar
b2 ≤ b Akibat 15 dan 10 sudut luar yang tidak beririsan dengan
(22 )
sudut tersebut
17 Analog proses diatas
sebanyak n kali, maka Analog
diperoleh titik Rn pada l di
sebelah kanan PQ sehingga
1
bn = m∠PRnQ≤ 2𝑛 b
Bukti

No Pernyataan Alasan
18 Dengan memilih n cukup
Akibat 17
besar maka bisa diperoleh
1
b<𝛼
2𝑛

19 m∠PRnQ < 𝛼 Kesimpulan


Teorema 9.2
Ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180°
Bukti
No Pernyataan Alasan
1 Buat garis l Premis tambahan
2 Titik P tidak pada l Premis tambahan P Y m
3 Garis m melalui P sejajar l Premis tambahan 𝛼
90°- 𝛼 X
4 𝑃𝑄 tegak lurus terhadap l pada Q Premis tambahan n
5 m tegak lurus 𝑃𝑄 melewai P Premis tambahan
sejajar l
6 Garis n melalui P sejajar l Postulat kesejajaran l
Lobachevsky
Postulat Kesejajaran
Q Lobachevsky
7 Sudut yang dibentuk garis n Akibat 6 Paling tidak ada dua garis yang sejajar
dengan 𝑃𝑄 harus kurang dari 90° dengan suatu aris yang melalui suatu titik
8. Y titik pada m Premis tambahan di luar garis tersebut
X titik pada n
9 m∠XPY = 𝛼 Premis tambahan
10 ∠QPX= 90°- 𝛼 Akibat 7 dan 9
Bukti
P Y m
No Pernyataan Alasan
𝛼
11 R pada l dan berada si sebelah
Lemma 9.2 X
kanan 𝑃𝑄 90°- 𝛼 n
12 m∠ PRQ < 𝛼 terbentuk LemmaAkibat
9.2 11
∆ 𝑃𝑄𝑅 Misalkan diketahui garis l, titik P di luar l, titik Q
13 pada l. Misalkan diberikan sisi 𝑃𝑄. Maka ada titik
𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 ∆ 𝑃𝑄𝑅 l
m∠ PQR = 90° R di l Akibat 5, 12,10satu pihak dengan 𝑃𝑄,
yang terletak
sehingga ∠PRQ sekecil yang kita inginkan.Q R
m∠ QRP < 𝛼
m∠RPQ<m∠ XQP= 90°- 𝛼

14. m∠ PQR + m∠ QRP + m∠RPQ


< 90° + 𝛼 + 90° - 𝛼 = 180° Akibat 13

15 ∆ 𝑃𝑄𝑅 mempunyai jumlah besar Kesimpulan


sudut kurang dari 180°
Teorema 9.3
Jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari 180°
Bukti
No Pernyataan Alasan
1 Ada sebuah seitiga yang jumlah Teorema 9.2
besar sudutnya kurang dari 180°
2 Jika ada sebuah segitiga yang jumlah Akibat 2 teorema 8.6
besar sudutnya kurang dari 180°, (Geometri Netral)
maka setiap segitiga besar sudutnya
juga kurang dari 180°

3 Jumlah besar sudut setiap segitiga


Akibat 1 dan 2
kurang dari 180°
Akibat 1 Teorema 9.3
Jumlah besar sudut dalam segiempat kurang dari 360 °
Bukti No Pernyataan Alasan
A B 1 Segiempat ABCD Premis tambahan
2 Garis BD Premis tambahan
3. terbentuk ∆ 𝐴𝐵𝐷 dan ∆ 𝐵𝐶𝐷 Akibat 2
4 Jumlah besar sudut ∆ 𝐴𝐵𝐷 Teorema 9.3
<180°
Teorema 9.3
5. Jumlah besar sudut ∆ 𝐵𝐶𝐷 Teorema 9.3
Jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari
<180°
C Teorema
180° 9.3
D 6 maka ABCDbesar
Jumlah jumlah besar
sudut setiap segitiga kurang
Akibat 4 dan 5 dari
sudut-sudutnya kurang dari
180°
360°
Akibat 2 Teorema 9.3
Tidak ada persegi panjang
Bukti
Berdasarkan akibat 1 teorema 9.3 bahwa Jumlah besar sudut
dalam segiempat kurang dari 360 °, maka tidak ada persegi
panjang
G. Garis-garis yang Sejajar dan Sama Jaraknya
Teorema 9.9
“Tidak ada dua garis yang sejajar yang jaraknya sama di
mana-mana”
Bukti:
A B C
NO PERNYATAAN ALASAN
1 Garis l dan garis l’ Premis
2. A,B,C adalah tiga titik berbeda pada l dengan Premis tambahan
B diantara A dan C A’ B’ C’

3. Melalui A, B, C tarik garis tegak lurus ke l’, yang Konstruksi


masing-masing memotong l’ di A’, B’, C’

4. Misal AA’= BB’ = CC’ Konstruksi


5. m∠AA’B’ = m∠BB’A’ dan A’B’=B’A’ Langkah 3
NO PERNYATAAN ALASAN
6. ∆AA’B’ ≅ ∆BB’A’ Langkah 5, s-sd-s A B C

7. AB’= BA’ Langkah 6


8. BA=AB Langkah 3
9. ∆AB’B ≅ ∆BA’A Langkah 4,7,8, s-s-s A’ B’ C’
10. m∠A’AB = m∠B’BA Langkah 9
11. m∠BB’C’ = m∠CC’B’ dan B’C’=C’B’ Langkah 3 A B C
12. ∆BB’C’ ≅ ∆CC’B’ Langkah 11, s-sd-s
13. BC’= CB’ Langkah 12
14. CB=BC Langkah 13 A’ B’ C’
15. ∆BC’C ≅ ∆CB’B Langkah 4,12,13, s-s-s
16. m∠B’BC = m∠C’CB Langkah 15
17. m∠B’BC + m∠C’CB = m∠A’AB + m∠B’BA = Langkah 15 dan 9,
180⁰ penjumlahan sudut
18. Jumlah sudut dalam segiempat AA’C’C = 360⁰ Langkah 16, kontradiksi akibat 1
Teorema 9.3
19. Teorema 3.9 Kesimpulan
Teorema 9.10
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang
memenuhi sifat kesejajaran euclid, maka ada sebuah persegipanjang”
Bukti:
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Garis l dan titik P Premis
2. PQ Ʇ l di Q Premis
3. Pilih titik R (berbeda dengan Q) yang terletak diPremis
l
4. Garis m Ʇ l di R Konstruksi
5. Buat garis melalui P yang tegak lurus m di S Konstruksi

6. Segiempat PQRS dengan sudut Q,R,S yang Langkah 1-5


semuanya siku-siku
7. 𝑃𝑆 // l Langkah 4 dan 5, akibat 1 teorema
2 geo netral
NO PERNYATAAN ALASAN
8. 𝑃𝑆 satu-satunya garis yang melalui P yang Akibat 3 teorema 2 geo
sejajar l netral
9. 𝑃𝑄 Ʇ 𝑃𝑆 di P Langkah 2 dan 8
10. Segiempat PQRS adalah persegipanjang Kesimpulan
Akibat Teorema 9.10
“Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran
Euclid maka setiap segitiga jumlah sudutnya 180⁰ ”

Bukti:
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat Teorema 9.10
kesejajaran Euclid maka ada sebuah persegipanjang

2. Jika ada persegipanjang maka setiap segitiga jumlah Teorema 9.5


sudutnya adalah 180⁰
3. Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat Silogisme
kesejajaran Euclid maka setiap segitiga jumlah sudutnya
180⁰
Teorema 9.11
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevky maka ada segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180⁰”
Akibat Teorema 9.11
“Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevky maka setiap
segitiga jumlah sudutnya 180⁰”
Bukti:

NO PERNYATAAN ALASAN
1. Teorema 9.11 premis

2. akibat 2 teorema 9.6 premis


3. Setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari Kesimpulan, Silogisme
180 °

Teorema 9.11:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevky
maka ada segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180⁰”

Akibat 2 teorema 9.6:


“Jika ada sebuah segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180 ° maka setiap segitiga jumlah sudutnya 180 °
Teorema 9.12
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky maka setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky, yang berarti geometrinya adalah geometri Euclid.

Bukti:
NO PERNYATAAN ALASAN
1. Ada satu gars dan sati titik yang memenuhi sifat kesejajaran Konstruksi
Lobachevsky
2. Setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari 180 Teorema 9.11

3. Setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari 180 Teorema 9.10

Teorema 9.11:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevky
maka ada segitiga yangTeorema 9.10: kurang dari 180⁰”
jumlah sudutnya
“Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Euclid maka setiap segitiga jumlah
sudutnya 180⁰ “
Akibat 1 teorema 9.12
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky,
maka setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky, yang berarti
geometrinya adalah geometri Lobachevsky.”

Bukti:
No PERNYATAAN ALASAN
1. Garis l dan titik P yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky Konstruksi

2. l’ sebarang garis dan P’ sebarang titik yang tidak memenuhi sifat Konstruksi, kontradiksi dengan
kesejajaran Lobachevsky teorema 9.12
3. Setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat Kesimpulan
kesejajaran Lobachevsky,

Teorema9.12:
“Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky maka
setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky, yang berarti geometrinya adalah
geometri Euclid”
Akibat 2 teorema 9.12
“Setiap geometri netral tentu merupakan geometri Euclid atau geometri Lobachevsky”

Akibat 3 teorema 9.12


“Suatu geometri netral merupakan geometri Euclid atau geometri Lobachevsky, yang berarti jumlah sudut segitiganya
adalah sama dengan atau kurang dari 180°”

Akibat 4 teorema 9.12


“Suatu geometri netral yang memuat persegipanjang, tentu merupakan geometri Euclid”
PENGENALAN
GEOMETRI ELLIPTIK
GEOMETRI NON-EUCLID

GEOMETRI GEOMETRI ELLIPTIK


HIPERBOLIK

GAUSS LOBACHEVSKY RIEMANN

BOLYAI
SEJARAH
Claudius Ptolemy(150 SM), seorang ahli geografi, astronomi, dan astrologi berkebangsaan Yunani, menuliskan pada
bukunya Geographica bahwa “untuk menempuh jarak terdekat antara dua titik pada bumi, maka seseorang harus
mengikuti lingkaran yang memuat dua titik tersebut”.

Selain itu, Nicolaus Copernicus (1473 - 1543) menyatakan dalam bukunya bahwa
“bumi berputar pada porosnya, ….”,

Ekspedisi penjelajahan mengelilingi dunia yang dilakukan oleh Christoper Colombus (1451- 1506) dan pendahulu -
pendahulunya membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.
SEJARAH
lanjutan 1

Untuk pertama kalinya, matematikawan Benhard Riemann (1826 -1866) memperkenalkan geometri bola sebagai
geometri non- Euclid.

Dalam pandangan Riemann pada geometri bola, garis merupakan lingkaran besar pada bola yang memuat dua
titik. Riemann menganalisis postulat kesejajaran Euclid dan menemukan kejanggalan- kejanggalan. Dari
kejanggalan tersebut Riemann mengembangkan teori geometri bola yang dapat membuktikan postulat
kesejajaran Riemann dan memenuhi definisi titik dan garis yang didefinisikan oleh Euclid.
POSTULAT RIEMANN

“Tidak ada garis-garis sejajar dengan garis lain.”

asumsi : Garis-garis adalah tidak terbatas, tetapi panjangnya berhingga


TEOREMA 9.13
“Dua garis yang tegak lurus terhadap garis yang sama adalah sejajar.”

Dua garis yang berbeda 𝑙 dan 𝑚 yang tegak lurus terhadap garis 𝑛

𝑙 𝑚 𝐶

𝑛 𝑛
𝐴 𝐵 𝐴 𝐵

𝐶′
BUKTI
NO PERNYATAAN ALASAN 𝐶
1 Garis 𝑛 Premis
2 Segmen 𝐶𝐴 berpotongan 𝑛 di 𝐴 Premis

𝑛
Perpanjang 𝐶𝐴 sedemikian sehingga Ruas garis dapat diperpanjang
diperoleh 𝐶𝐴 = 𝐴𝐶’ , dimana 𝐶’ terletak 𝐴 𝐵
3
di perpanjangan 𝐶𝐴

Melalui 𝐶 dan 𝐵 (pada 𝑛 berlainan Melalui dua titik sebarang


4 dengan 𝐴) dapat dibuat 𝐶𝐵 dapat dibuat sebuah garis. 𝐶′

Melalui 𝐶’ dan 𝐵 dapat dibuat 𝐶′𝐵 Melalui dua titik sebarang


5
dapat dibuat sebuah garis.
6 Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐵𝐶′ Sisi, sudut, sisi

∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐶′ Akibat dari Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐵𝐶′ , maka


7 sudut yang bersesuaian adalah sama.
NO PERNYATAAN ALASAN 𝐶
𝐵𝐶 = 𝐵𝐶′ Akibat dari Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐵𝐶′ , maka sisi
8 yang bersesuaian adalah sama.
𝑙 𝑚

∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐶′= 90°, maka BC dan BC’ Akibat dari Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐵𝐶′ , maka 𝑛
9
tegak lurus AB sudut yang bersesuaian adalah sama.
𝐴 𝐵
𝐵𝐶 dan 𝐵𝐶 ′ berhimpit, berarti 𝐶 = 𝐶’ Melalui 𝑙 pada suatu garis hanya ada
10
1 garis yang tegak lurus garis itu
𝐶′
11 𝑙=𝑚 10

Terdapat kontradiksi dengan yang diandaikan, yaitu bahwa 𝑙 dan


𝑚 berlainan.
Jadi, pengandaian di atas salah, ini berarti 𝑙 (𝐴𝐶) dan 𝑚 (𝐵𝐶)
sejajar.
ANALISIS RIEMANN
a) Pandangan penting adalah Langkah 9, bahwa “𝑙 dan 𝑚 serupa” karena garis tersebut memiliki
titik C dan C’ secara bersama- sama.
b) Euclid mengasumsikan bahwa setiap garis “memisahkan bidang menjadi dua sisi yang berhadapan”
(Separation Principle)
c) Dalam pandangan sifat pemisahan, konstruksi dalam Langkah 3 pembuktian di atas (untuk
memperpanjang CA melalui panjangnya C’) menjamin bahwa C dan C’ berada pada sisi sehadap dari
𝑛 dan merupakan titik yang berbeda.
d) Tanpa sifat pemisah, keberadaan C dan C’ tidak memiliki justifikasi formal dan bukti tersebut akan
gagal.
TEORI BARU
1. Setiap dua garis berpotongan pada 1 titik dan tidak ada garis yang memisahkan suatu bidang (tidak
menggunakan prinsip pemisahan)
2. Setiap dua garis berpotongan pada 2 titik dan setiap garis memisahkan bidang (menggunakan prinsip pemisahan)

Kemungkinan kedua di atas yang mendasari munculnya geometri elliptik


ganda (double elliptic geometry) dan kemungkinan pertama mendasari
munculnya geometri eliptik tunggal (single elliptic geometry).
KLASIFIKASI GEOMETRI PROYEKTIF

Geometri Lobachevsky disebut geometri Hiperbolik karena melalui 1 titik diluar garis dapat dibuat 2 garis yang
sejajar garis tersebut

Geometri Euclid disebut geometri Parabolik karena hanya ada 1 garis yang sejajar garis tersebut

Geometri Riemann disebut geometri Elliptik karena tidak ada garis yang dapat dibuat sejajar garis tersebut
MODEL GEOMETRI ELIPTIK TUNGGAL
Sebarang dua garis yang berpotongan tepat pada satu
titik, tetapi tidak ada garis yang memisahkan bidang
tersebut.

MODEL GEOMETRI ELIPTIK GANDA


Dua garis berpotongan tepat pada dua titik, dan setiap
garis memisahkan bidang.
REPRESENTASI BOLA

Geometri Elliptic Ganda Representasi Euclid


Titik Titik pada bola
Garis Lingkaran besar bola
Bidang Bola
Segmen Busur dari suatu lingkaran besar
Jarak antara 2 titik Panjang busur terpendek dari lingkaran
besar yang melalui kedua titik itu
Sudut yang dibentuk oleh dua garis Sudut pada bola yang dibentuk oleh dua
lingkaran besar
Urutan tidak berlaku pada Geometri double elliptic, artinya [ABC]=[BCA]
Untuk setiap garis 𝑙 ada kutub 𝑘 sedemikianhingga semua garis melalui 𝑘 tegak lurus terhadap 𝑙

SIFAT KUTUB
Misal 𝑙 suatu garis, maka ada suatu titik 𝐾 yang disebut kutub dari 𝑙 sehingga:
a) Setiap segmen yang menghubungkan 𝐾 dengan suatu titik pada 𝑙 tegak lurus pada 𝑙
b) 𝐾 berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙
Jarak 𝐾 sampai sebarang titik pada 𝑙 disebut jarak polar. Jarak polar suatu kutub sampai garisnya adalah
konstan, demikian pula panjang suatu garis
TEOREMA 9.14
• Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis bertemu pada suatu titik
• Bukti

No Pernyataan Alasan
1. Misal a dan b adalah dua garis yang tegak konstruksi
lurus pada suatu garis m.

.
2. U dan S merupakan kutub dari m Definisi kutub

3. sifat dari double Eliptik yaitu


a berpotongan m di dua titik yaitu A
setiap 2 garis berpotongan
dan A’
pada 2 titik

4. sifat dari double Eliptik yaitu setiap


b berpotongan m di dua titik yaitu B
dan B’ 2 garis berpotongan pada 2 titik
5.
A, A’, B’ dan B titik yang terletak pada m 1,3,4

6.
a, dan b tegak lurus l Sifat kutub: setiap segmen yang
menghubungkan U dengan suatu
titik pada m tegak lurus pada m

7.
Segmen yang melalui titik A, A’, B, dan B’ terhubung
dengan titik U dan S. 3,4,5

8.
Jadi garis a dan b bertemu titik yang sama yaitu U
7
dan S
Teorema 9.15
• Semua garis yang tegak lurus pada suatu garis , berpotongan pada titik yang disebut kutub pada garis
itu, dan sebaliknya setiap garis melalui kutub suatu garis tegak lurus pada garis itu.
• Bukti
• Misal a dan b adalah dua garis yang tegak lurus pada suatu garis m. U dan S merupakan kutub dari m
• Adib 1: semua garis tegak lurus pada suatu garis, berpotongan pada titik yang disebut kutub dari garis
itu.

No Pernyataan Alasan
1. A dan B merupakan titik pada Konstruksi
m
2. Pada A dan B dapat dibuat 2 garis misal a
dan b yang tegak lurus dengan m dan Teorema 9.14
bertemu pada suatu titik yang disebut titik Dua garis yang tegak lurus pada
kutub pada m suatu garis bertemu pada suatu
titik
3. Ada banyak titik di m maka pada setiap titik tersebut 2 Pada A dan B dapat dibuat 2 garis misa
a dan b yang tegak lurus dengan m da
padat dibuat garis yang tegak lurus di m dan bertemu
bertemu pada suatu titik yang disebut
di kutub m. titik kutub pada m

4. Ada banyak titik di m maka pada setiap titik tersebut 3


padat dibuat garis yang tegak lurus di m dan bertemu
di kutub m.
Adib 2: setiap garis melalui kutub suatu garis tegak lurus pada garis itu.

No Pernyataan Alasan
1.
U dan S kutub dari m Konstruksi
2. Ambil sebarang titik di m, misal A, A’,
Konstruksi
B & B’
3.
BU tegak lurus m, Sifat Kutub
B’U tegak lurus m
4.
BS tegak lurus m,
B’S tegak lurus m Sifat kutub
5.
A’U tegak lurus m Sifat kutub
AU tegak lurus m “setiap segmen yang
menghubungkan U atau S
dengan suatu titik pada m tegak
lurus pada m
6. AS tegak lurus m Sifat kutub
A’S tegak lurus m.
7. Buat garis b yang melalui segmen BU, B’U, konstruksi
BS, B’S
8. Buat garis a yang melalui segmen A’U, AU, AS, A’S konstruksi

9. Maka garis-garis tersebut (a & b) melalui


2
kutub garis m yaitu U dan S

10. Garis a dan b tegak lurus m 3,4,5,6, 9

“setiap segmen yang


menghubungkan U atau S
dengan suatu titik pada m tegak
lurus pada m
Teorema 9.16
• Dalam sebarang segitiga ABC dengan m∠𝐶 = 90, sudut A kurang dari sama dengan atau lebih dari
90°, tergantung dari segmen BC kurang dari, sama dengan atau lebih besar dari jarak polar q.
• Adib 1. m∠𝐴 < 90° 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 < 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑞.

No Pernyataan Alasan
1. segitiga ABC dengan m∠𝐶 = 90 Konstruksi
2. K titik kutub dari garis m Konstruksi
3. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90°, 𝑚∠𝐾𝐶𝐴 = 90° 2
4. Segmen BC< jarak polar Konstruksi
5. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 > 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 Keseluruhan lebih dari
sebagian
6. 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90° > 𝑚∠𝐵𝐴𝐶, maka 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 < 3,5
90°
• Adib 2. 𝑚∠𝐴 = 90°, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟

No Pernyataan Alasan
1. Segmen BC= jarak polar Konstruksi
2. B titik kutub garis m Konstruksi
3.
𝑚∠𝐵𝐶𝐴 = 90° 2
4. 2
𝑚∠𝐵𝐴𝐶 = 90°
5. 𝑚∠𝐴 = 90° 2,3,4
• Adib 3. 𝑚∠𝐴 > 90°, bila BC > jarak polar
No Pernyataan Alasan
1.
K adalah titik kutub dari garis m konstruksi
2.
𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90°, 𝑚∠𝐾𝐶𝐴 = 90 1
3.
𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 > 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 konstruksi
4.
𝑚∠𝐵𝐴𝐶 > 𝑚∠𝐾𝐴𝐶 3
5.
𝑚∠𝐾𝐴𝐶 = 90° < 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 4
6.
𝑚∠𝐴 > 90° 3,4
“untuk setiap garis l, ada kutub K “tidak ada garis-garis yang
Teorema 9.17
sedemikian hingga semua garis
melalui K tegak lurus l
sejajar dengan garis lain

• Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga, lebih besar dari 180°


No Pernyataan Alasan
1. Buat garis l Konstruksi P

2. Buat garis m dan l tegak lurus l di A dan B Konstruksi

Garis m dan n tidak sejajar, dan A ∟ B l


3. Postuat kesejajaran
berpotongan di P eliptik
m n
4. P kutub dari l Definisi kutub

5. ∆PAB segitiga sama kaki 𝑚∠𝐴 = 90°, 𝑚∠𝐵 = 90°


No Pernyataan Alasan
6. PA=PB, ∠𝑃 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 5
7. Jumlah sudut = ∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝑃 = 5,6
90° + 90° + ∠𝑃

∆PAB segitiga sama kaki


A ∟ B l

m n
Teorema 9.18
Jumlah besar sudut-sudut suatu segiempat lebih besar dari 360°
No Pernyataan Alasan
1. Segiempat ABCD Premis
2. Terdapat ∆ABC dan ∆ACD Konstruksi
3. ∠𝐴1 + ∠𝐵 + ∠𝐶1 > 180° Teorema 9.17
4. ∠𝐴2 + ∠𝐷 + ∠𝐶2 > 180° Teorema 9.17
5. ∠𝐴1 + ∠𝐵 + ∠𝐶1 ∠𝐴2 + ∠𝐷 + ∠𝐶2 > 180° + 180° 3, 4, aditif
6. ∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 > 360° 5
7.
Teorema 9.17
Jumlah besar sudut-sudut suatu
segitiga, lebih besar dari 180°.
Teorema 9.19
Sudut-sudut puncak dari segiempat Saccheri sama dan tumpul.
No Pernyataan Alasan
𝑝 dan 𝑞 ⊥ 𝑚 (p dan q melalui kutub m,
1. yaitu 𝑃1 dan 𝑃2 ) Konstruksi

2. 𝑃1 𝐸 dan 𝑃1 𝐹 ⊥ 𝑚 Titik E dan F pada m


3. 𝑃1 𝐸 dan 𝑃1 𝐹 masing − masing ⊥ 𝐾1 𝐸 dan 𝐾1 𝐹 Titik E dan F pada m
4. Garis 𝑘, 𝑙, dan 𝑚 melalui 𝐾1 dan 𝐾2 Akibat 2, 3
5. Garis 𝑝 dan 𝑚 melalui 𝑃1 dan 𝑃2 Akibat 2, 3
6. 𝑚 merupakan sumbu cermin dari 𝑘 dan 𝑙 Akibat 4,5
Setiap garis yang menghubungkan 𝑃1 dengan 𝑚 Definisi Kutub
7. dan 𝑃2 dengan 𝑚 selalu ⊥ 𝑚
m melalui kutub K
Untuk setiap garis l, ada kutub K
8. Maka 𝑃1 dan 𝑃2 kutub dari 𝑚 7, Definisi kutub sedemikian hingga semua garis
𝑘, 𝑙, dan 𝑚 memotong 𝑝 di titik 𝐷, 𝐸, dan 𝐶 melalui K tegak lurus l.
9. simpulan
sekaligus memotong q 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐴, 𝐹, 𝑑𝑎𝑛 𝐵
No Pernyataan Alasan
10. DE = EC 𝑘 dan 𝑙 simetris terhadap 𝑚
11. AF = FB 𝑘 dan 𝑙 simetris terhadap 𝑚
12. Garis tinggi 𝐾1 𝐸 dan 𝐾1 𝐹 Konstruksi
13. 𝐾1 𝐷 = 𝐾1 𝐶 Jarak polar
14. 𝐾1 𝐷 = 𝐾1 𝐶 Jarak polar
15. 𝐾1 𝐷 < 𝐾1 𝐴 13, 14
16. ∠𝐾1 𝐷 = ∠𝐾1 𝐴 < 90° 15
17. ∆𝐾1 𝐷𝐶 dan ∆𝐾1 𝐴𝐵 samakaki 13, 14, 15, 16, sama
18. ∠𝐴𝐷𝐶 = ∠𝐵𝐶𝐷 > 90° 17
19. ∆𝑃1 𝐴𝐷 siku-siku di A 17
20. ∠𝑃1 𝐷𝐴 lancip maka 𝑃𝐷 > 𝑃𝐴 17
21. 𝑃𝐸 = 𝑃𝐹 20
22. maka 𝐷𝐸 < 𝐴𝐹 21
23. sedemikian hingga 𝐷𝐶 < 𝐴𝐵 18, 19, 20, 21, 22, tumpul
TEOREMA 9.20
Dalam segiempat Lambert ABCD dengan 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶 = 90° ,maka sudut
keempat D tumpul.

BUKTI:
ABCD merupakan segiempat Lambert dimana ∠𝐴 = ∠𝐵 = ∠𝐶 = 90°
Akan dibuktikan ∠𝐷 adalah tumpul.
Kita tahu bahwa P adalah titik kutub.
Jika 𝑃𝐶 < 𝑃𝐵, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∠𝑃𝐷C < 90° (Teorema 9.16)
Sehingga ∠𝐴𝐷𝐸 > 90° atau dapat dikatakan sudut 𝐷 tumpul.
Terbukti.
TEOREMA 9.21
Tidak ada persegi dalam geometri eliptik.

BUKTI:
Andaikan ada persegi dalam geometri eliptik.
Berarti ada segiempat ABCD dengan semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya
siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD adalah
∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 = 90° + 90° + 90°+ 90°
= 360°
Hal ini kontradiksi dengan teorema 9.18. yaitu jumlah besar sudut
suatu segiempat lebih besar dari 360°
Jadi tidak ada persegi dalam geometri eliptik.
Teorema 9.22
• Dua segitiga sebangun adalah kongruen

Anda mungkin juga menyukai