GEOMETRI LOBACHEVSKY
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6 (Enam)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Geometri Lobachevsky” tepat pada waktunya dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Geometri Euclid dan NonEuclid.
Penulis berterima kasih kepada Bapak Pardomuan NJM Sinambela S.Pd.,M.Pd.
selaku Dosen mata kuliah Geometri Euclid dan NonEuclid. Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan ini banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan
pengalaman yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20
ii
ABSTRAK
Geometri Non Euclid ditemukan hampir bersamaan oleh tokoh-tokoh berlainan dan
masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Geometri Non Euclid yang pertama ini disebut
Geometri Hiperbola atau Geometri Lobachevsky. Geometri Non Euclid yang kedua adalah
Geometri yang ditemukan oleh G.F.B. Bernhard Riemann dari Jerman, geometri ini disebut
Geometri Eliptik atau Geometri Riemann. Geometri Lobachevsky dapat digolongkan pada
geometri netral. Geometri Lobachevsky ini terdiri dari beberapa postulat, teorema, corollary,
lemma, dan definisi. Geometri Lobachevsky menjelaskan mengenai kesejajaran garis (teorema
nonmatrical), jumlah sudut segitiga dalam geometri, sudut dalam segi empat, kekongruenan
segitiga, luas dalam geometri, defect, kesejajaran dan jarak yang sama dari garis-garis serta
implikasi dari Geometri Lobachevsky.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Geometri Lobachevsky
Sekarang, diperkenalkan geometri non-Euclides dari Bolyai, dan Lobachevsky, sebagai
teori formal y ang mendasarkan pada beberapa postulat. Teori ini dinamakan Geometri
Lobachevsky untuk memudahkan dan menandai karya Lobachevsky. Geometri Lobachevsky
dapat digolongkan pada geometri netral dengan memandang bahwa setiap segitiga jumlah
besar sudutnya kurang dari 1800. Meskipun demikian, kita lebih suka mengikuti sejarah
perkembangannya dan mempelajarinya secara langsung dalam hubungannya dengan postulat
kesejajaran Euclides. Jadi, untuk menggolongkan pada geometri Lobachevsky hanyalah
dengan menerima semua postulat geometri Euclides dengan membuang postulat
kesejajarannya dan mengganti dengan postulat berikut ini :
Bukti : p
N’ M
O
M’ N
q
k
R
Misal k suatu garis dan titik O tidak pada k
Melalui Postulat Kesejajaran Lobachevskian :
Pasti ada garis yang berbeda p, q yang melalui O dan sejajar k.
3
Garis p dan q membagi bidang menjadi 4 daerah. Masing-masing merupakan
sudut interior.
Jadi, R berada di interior pada salah satu keempat sudut tersebut, anggaplah
<M’ON
Sekarang, dimana k dapat diletakkan?
Ketika R berada di interior <M’ON, dan ketika k tidak bertemu sisi OM’, ON.
Corollary
Ada tak berhingga banyak garis sejajar yang dapat ditentukan melalui suatu titik
yang diketahui tidak terletak pada garis.
Bukti :
Misal diketahui garis k, dan titik O tidak pada k.
Gunakan teorema 1; misal L sebarang titik didalam interior <MON, maka garis OL
(termasuk titik O) secara keseluruhan termuat didalam interior <MON dan <M’ON’.
Dan OL tidak memotong k, karena k termuat didalam interior <M’ON.
Dengan demikian, OL sejajar k.
Akibatnya, ada banyak garis tak berhingga seperti garis OL.
(qed)
Bukti :
Memperhatika segitiga ABC. Dengan teorema Saccheri-Legendre diperoleh :
4
Kedua ruas dikurangi dengan sudut C sehingga :
Lemma 2
Misal suatu garis, titik P tidak berada di garis L, dan titik Q berada di garis l. Misalkan
diberikan garis PQ sebagai sisinya. Kemudian disana ada titik R di garis l, pada sisi PQ
yang diketahui, sedemikian sehingga <PRQ adalah sudut kecil seperti yang kita lihat.
Bukti :
Buat sudut-sudut yang lain, dengan memperhatikan gambar disana terdapat titik R pada
garis l yang terbentuk dari sisi PQ sedemikian sehingga sudut PRQ < a.
Langkah pertama untuk mendapatkan besar sudut tersebut.
Sudut Sudut
Setiap sudut yang dibuat tidak lebih besar dari setengahnya dari hasil yang telah
didapat.
pada Q
Sehingga
(1)
5
Selanjutnya bentuk sudut baru dengan langkah yang sama. Perpanjangan Q melalui
dan sehingga . Dengan menggambarkan P maka Segitiga P
sama kaki dan
lemma 1 diperoleh
(qed).
Teorema 1
Ada sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari atau sama dengan 180o.
Bukti :
Buat garis l dan titik P tidak pada garis l. Kita memperoleh garis m melalui P sejajar l.
6
Salah satu sudut yang terbentuk oleh garis n dengan PQ harus lancip. Ambil X di titik n
sedemikian sehingga Sudut QPX lancip. Y titik di garis m pada sisi yang sama seperti
titik X.
Andai a = Sudut XPY. Maka Sudut QPX = 90o- a
Dengan menggunakan Lemma 2, ambil R titik pada l, pada bagian PQ yang memuat X
sedemikian hingga Sudut PRQ < a. Dengan memperhatikan segitiga PQR diperoleh :
Dari teorema 1, kita ketahui bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah kurang dari atau
sama dengan 180o, sehingga diperoleh :
7
Sudut BAC + Sudut ABC + Sudut ACB 180o (2)
Dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2) diperoleh :
(Sudut CAD + Sudut BAC) + (Sudut ACD + Sudut ACB) + Sudut ABC + Sudut
ADC 360o
Jadi terbukti bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah segi empat kurang dari atau sama
dengan 360o.
Bukti :
Dengan menggunakan ABCD sebagai “ kotak pembangun” (building block),
untuk melukis persegi panjang yang diinginkan. Gambar segi empat D2C2CD yang
kongruen dengan ABCD sedemikian hingga C2 D2 dan BA berlainan pihak
terhadap CD. (Caranya dengan memperpanjang AC ke arah C sehingga panjang
CC2 sama dengan BC dan memperpanjang AD ke arah D2C2CD adalah persegi
panjang. Lebih dari itu, B,C,C2 terletak dalam satu garis, jadi ABCC2D2D
merupakan segiempat ABC2D2, dan merupakan persegi panjang. Ingat bahwa
ABC2D2 memiliki sifat:
AD2 = 2 AD
8
AD3 = 3 AD
Kemudian dengan cara yang sama, diperoleh bahwa untuk sembarang bilangan
bulat positif n ada persegi panjang ABCnDn sedemikian hingga:
ADn = n AD
Pilih n cukup besar sehingga n AD > XY. Dengan demikian, persegi panjang
TEOREMA AKIBAT.
Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada sebuah persegi panjang yang dua
sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen
tertentu.
Dengan kata lain. Jika ada persegi panjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW
diberikan. Maka ada persegi panjang PQRS sedemikian hingga PQ > XY dan PS >
ZW.
Bukti :
Berdasarkan teorema 3, ada persegi panjang ABEF dengan AF > XY. Dengan
melukis persegi panjang yang kongruen dengan persegi panjang ABEF berulang
ulang dan menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan AC > ZW.
Karena AF > XY, maka AFHG merupakan persegi panjang PQRS yang
dimaksudkan pada teorema akibat di atas.
9
2.4 Segitiga Segitiga Sebangun
Teorema 1 :
Dua segitiga kongruen, jika sudut-sudut yang bersesuaian sama
Bukti :
Dengan bukti kontradiksi, missal kita anggap teorema ini salah.
Sehingga ada dua segitiga yaitu segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ dimana
Sudut A = Sudut A’
Sudut B = Sudut B’
Sudut C = Sudut C’
Tetapi segitiga tersebut tidak kongruen.
Perhatikan tiga segmen ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
Salah satu dari tiga segmen tersebut pasti memuat dua segmen yang lebih besar dari dua
segmen yang bersesuaian dari ketiga segmen lainnya.
Karena itu, Sudut BB”C” pengganti Sudut B sama juga dengan Sudut B”C”C pengganti
Sudt C.
10
Untuk itu, empat persegi BB”C”C mempunyai jumlah sudut 360o yang mana
berkontradiksi dengan corollary yang menyatakan bahwa jumlah sudut dari setiap segi
empat kurang dari 360o.
(qed)
Setiap segitiga ditentukan secara tunggal oleh bilangan positif yang dinamakan
luasnya.
b) invariansi terhadap kongruensi :
segitiga-segitiga yang kongruen memiliki luas yang sama.
c) sifat aditif (penambahan) :
Jika segitiga T dibelah menjadi segitiga T1 dan T2, maka luas T adalah jumlah
luas T1 dan T2.
Definisi :
Perhatikan suatu fungsi yang memasangkan setiap segitiga dengan bilangan real
tertentu sedemikian hingga sifat a), b) dan c) terpenuhi. Fungsi tersebut dinamakan
fungsi luas atau ukuran luas (untuk segitiga). Jika µ adalah fungsi semacam itu dan
ABC adalah segitiga, maka µ(ABC) menyatakan suatu nilai yang dipasangkan oleh µ
dengan segitiga ABC, dan disebut luas atau ukuran segitiga ABC yang ditetapkan oleh
µ.
Sudah tentu definisi di atas tidak terbatas pada geometri Lobachevsky saja tapi
juga berlaku untuk sebarang geometri netral. Dalam geometri Euclides telah kita kenal
11
rumus luas segitiga (1/2 a.t) yang menghasilkan sebuah fungsi luas, dengan
memasangkan setiap segitiga dengan bilangan ½ x alas x tingginya.
Kita lanjutkan dengan mengamati sifat aditif c) dari fungsi luas, yang dapat
dikembangkan sampai sejumlah suku-suku yang berhingga.
2.6 Defect
Kekurangan (the defect) dari ABC adalah 180-( )
Dengan diambil sebagai sudut pengukuran dari sudut yang diindikasi, oleh
karena itu kekurangan dari suatu segitiga adalah bilangan real yang sederhana, bukan
sebuah bilangan derajat (degrees). Catatan bahwa kekurangan dari suatu segitiga
terindikasi pada jumlah yang mana sudutnya tak mencapai 180°.
Teorema 6:
Kekurangan (the defect) adalah suatu daerah fungsi untuk segitiga
Bukti:
Segitiga yang kongruen mempunyai sudut sudut yang bersesuaian sama, oleh karena itu
jumlah sudutnya sama dan kekurangannya (defectsnya) sama.
Diketahui segitiga ABC dan D titik pada BC, AD membagu segitiga ABC menjadi
segitiga ABD dan segitiga ADC. Jumlah kekurangan dari 2 segitiga sembarang adalah:
180-( ) ( )
12
Dengan memperhatikan
Kita mempunyai jumlah dari kekurangan dan adalah
( ( )
Yang mana kekurangan dari segitiga ABC.
Teorema ini memberi tahu bahwa ada satu daerah fungsi. Secara alami akan disadari
bahwa ada daerah fungs lain dan betapa banyak jenisnya. Suatu metode trivial ini
membentuk daerah fungsi baru yang ditentukan dengan mengikuti teorema, yang mana
konsekuensinya langsung dari definisi daerah fungsi
Teorema 7
Setiap hasil kali sebuah daerah fungsi dengan bilangan konstan positif adalah sebuah
daerah fungsi juga
Perkalian dari daerah fungsi oleh suatu bilangan positif konstan dapat mengubah
bagian pengukuran (yaitu setiap segitiga yang pengukurannya adalah 1), tetapi bukan
pembanding dari pengukuran segitiga. Dalam kekurangan ini, memiliki suatu
pengukuran berarti yang sederhana, untuk brntuk khusus dari definisi mengenai
kekurangan tergantung dari kesepakatan dasar untuk pengukuran sudut-sudut dalam
bentuk derajat. Jika diambil unit yang berbeda untuk ukuran sudut sudut dan
mendefinisikan kekurangan dalam cara yang alami, diperoleh perkalian yang konstan
dari kekurangan itu, sebagai yang didefinisikan.
Teorema 8
Dua daerah fungsi adalah proporsional
Dalam geometri dimensi tiga Euclidean, jumlah sudut segitiga berbentuk bola besar dari
180°, dan bidang dari sebuauh segitiga bola didefinisikan menjadi kelebihan, jadi
jumlah dari ukuran derajat adalah sudut kurang 180.
Teorema 9
Dua garis sejajar tidak senantiasa mempunyai jarak yang sama.
13
Bukti : Kita akan menunjukan bahwa untuk dua garis sejajar I , I’ tidak ada tiga
titik seperti pada garis I yang mana jaraknya sama dari garis I’. Ambil A,B,C pada I,
dengan B diantara A dan C. Dari A ,B,C tarik garis tegak lurus ke I’, memotong I’ di
A’,B’, dan C’. Diduga AA’ = BB’ = CC’. Dari AA’ = BB’, AA’B’ = BB’A’, dan
A’B’ = B’A’. Maka ∆ AA′B′ ≅ ∆ BB′A. Oleh karena AB′ = BA′, maka BB′ = AA′ dan
BA = AB kita dapatkan ∆ AB′B ≅ ∆ BA′A .Akibatnya A′AB = B′BA ; Karena itu
“Sudut-sudut Puncak” dari segi empat AA′B′B adalah sama. Alasan yang sama
digunakan pada segi empat CC′B′B menghasilkan C′CB = B′BC.
Jadi jumlah sudut segi empat AA′C′C adalah 360°, kontradiksi dengan Cor 1 dari Teo 3
. Kita menyimpulkan bagian ini dengan diskusi macam-macam pasangan garis sejajar.
Melihat pembuktian teorema ,jika dua garis sejajar hanya dua kasus yang dapat timbul :
(a) ada dua titik pada satu garis yang sama jaraknya dari garis lain ; (b) tidak ada dua
titik di satu garis yang jaraknya sama dari garis lain. Kasus pertama timbul jika dan
hanya jika mempunyai sebuah garis persekutuan yang tegak lurus. Pada kasus kedua
dapat menunjukkan bahwa garis – garis tersebut adalah asymptoot .
Teorema 10
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
Kesejajaran Euclidean . Maka ada sebuah persegi panjang.
14
Bukti :
Diketahui garis l dan titik P. PQ tegak lurus l pada Q. Ambil titik R pada l, berbeda dari
Q, Buat garis m tegak lupus l pada R . ter akhir PS tegak lurus m pada S. Maka PQRS
mempunyai sudut situ-siku di Q,R,S.Kita tunjukan PQRS adalah sebuah persegí
panjang . PS dan garis l tegak lurus garis m, PS sejajar garis I. Karena garis l dan titik P
memenuhi property kesejajaran Euclidean yang penting, PS hanya lah garis melalui P
sejajar garis l. Tetapi garis tegak lurus PQ pada P juga harus sejajar l.Oleh karena itu PS
sama dengan QR dan PQRS adalah sebuah persegi panjang.
Corollary
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Euclidean. Maka setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 180°.
Bukti:
Akibat dari teorema persegi panjang
Teorema 11
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut
kurang dari 180°.
Bukti:
Sudah dibuktikan pada teorema 2, bahwa di geometri Lobachevskian ada sebuah
segitiga yang mempunyai jumlah sudut kurang dari 180°.
Corollary
Dalam geometri netral ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka jumlah sudut setiap segitiga kurang dari 180°.
Bukti :
Dari teorema ini ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut kurang dari 180°
dan juga berlaku untuk setiap segitiga.
Teorema 12
15
Dalam geometri netral , ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Euclidean. Maka setiap garis dan setiap titik eksternal memenuhi property
Kesejajaran Euclidean,itu adalah Geometri Euclidean.
Bukti :
Andai teorema salah .Lalu ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
kesejajaran Lobachevskian. Dengan Corollary terakhir setiap segitiga mempunyai
jumlah sudut yang kurang dari 180°, tapi akibat hipotesis bahwa setiap segitiga
mempunyai jumlah sudut 180°. Ini kontradiksi dengan teorema.
Corollary 1
Dalam geometri netral , ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka setiap garis dan setiap titik eksternal memenuhi
property Kesejajaran Lobachevskian ; itu adalah geometri Lobachevskian.
Bukti:
Misalkan garis l dan titik P memenuhi property Kesejajaran Lobachevskian . Ambil
garis l’ dan titik eksternal P’ . Maka l’ dan P’ tidak dapat memenuhi property
Kesejajaran Euclidean ; dengan kata lain kontradiksi dengan teorema. Kita langsung
berpendapat mengikuti klasifikasi penting dari geometri netral
Corollary 2
Setiap geometri netral adalah salah satu Euclidean atau Lobachevskian.
Corollary 3
Geometri netral adalah Euclidean atau Lobachevskian memiliki pengertian sebuah
segitiga mempunyai jumlah sudut 180° atau kurang dari 180°
Bukti :
Dalam geometi netral, Ada sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut sama dengan
180°.Maka geometri tidak dapat menjadi Lobac hevskian dan harus menjadi Euclidean.
Corollary 4
Geometri netral yang mana memuat persegi panjang adalah Euclidean.
16
pada masanya ide-ide seperti itu tampaknya merupakan abstraksi dan imajinasi murni.
Apakah geometri baru benar-benar konsisten? (Lagi pula, bahkan jika Lobachevsky
gagal memenuhi kontradiksi, ini tidak menjamin bahwa itu tidak akan ditemukan nanti).
Bagaimana perbandingannya dengan dunia nyata, dan juga dengan bidang matematika
lainnya? Ini menjadi jelas tidak segera, dan keberhasilan yang akhirnya jatuh ke banyak
ide-ide baru dikaitkan dengan penemuan model geometri baru.
17
Contoh soal geometri lobachevsky
Buktikan bahwa ada dua segitiga yang jumlah sudutnya berbeda
Bukti:
Perhatikan gambar berikut:
Misalkan jumlah sudut segitga ABC = a dan jumlah sudut segitiga ACD = b.
a + b < 360°
a < 360 – b
misalkan b < 180, maka:
a = 180 atau a < 180 atau a > 180.
Dalam hal ini a = 180 dan a > 180 tak mungkin terjadi, karena bertentangan dengan
teorema 3, yang berbunyi “ jumlah sudut setiap segitiga kurang dari 180”
Jadi, a< 180 dan b < 180, akibatnya, diperoleh 3 kemungkinan nilai, yaitu:
A = b atau a < b atau a > b.
Jadi, bila a < b atau a > b maka ada dua segitiga yang jumlah sudut-sudutnya berbeda.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Geometri Lobachevsky dapat digolongkan pada geometri netral dengan memandang
bahwa setiap segitiga jumlah besar sudutnya kurang dari 1800. Meskipun demikian, kita
lebih suka mengikuti sejarah perkembangannya dan mempelajarinya secara langsung
dalam hubungannya dengan postulat kesejajaran Euclides. Jadi, untuk menggolongkan
pada geometri Lobachevsky hanyalah dengan menerima semua postulat geometri
Euclides dengan membuang postulat kesejajarannya dan mengganti dengan postulat
kesejajaran Lobachevsky.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://goaravetisyan.ru/id/osnovnye-ponyatiya-geometrii-lobachevskogo-nekotorye-
aksiomatika/
https://goaravetisyan.ru/id/aksiomatika-geometrii-lobachevskogo-pyat-mifov-o-geometrii-
lobachevskogo/
https://www.kompasiana.com/endang_sulistiyorini72/5e78ebbdd541df414c7acc82/geometri-
hiperbolik-
lobachevsky?page=all&page_images=1#:~:text=Geometri%20Lobachevsky%20dapat%2
0digolongkan%20pada,hubungannya%20dengan%20postulat%20kesejajaran%20Euclid
https://www.slideshare.net/adigadiza/jumlah-sudut-segitiga-dalam-geometri-lobachevsky
20