Anda di halaman 1dari 23

Makalah : Geometri Euclid dan NonEuclid

GEOMETRI LOBACHEVSKY

Dosen Pengampu :

PARDOMUAN NJM SINAMBELA S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 6 (Enam)

Wahyuni Fitri Suputri 4191111014

Maulidani Putri Rangkuti 4191111019

Nurul Fidiah 4191111023

Christian Javieri Andika 4191111061

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Geometri Lobachevsky” tepat pada waktunya dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Geometri Euclid dan NonEuclid.
Penulis berterima kasih kepada Bapak Pardomuan NJM Sinambela S.Pd.,M.Pd.
selaku Dosen mata kuliah Geometri Euclid dan NonEuclid. Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan ini banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan
pengalaman yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.

Medan, Maret 2022

Penulis
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

ii
ABSTRAK
Geometri Non Euclid ditemukan hampir bersamaan oleh tokoh-tokoh berlainan dan
masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Geometri Non Euclid yang pertama ini disebut
Geometri Hiperbola atau Geometri Lobachevsky. Geometri Non Euclid yang kedua adalah
Geometri yang ditemukan oleh G.F.B. Bernhard Riemann dari Jerman, geometri ini disebut
Geometri Eliptik atau Geometri Riemann. Geometri Lobachevsky dapat digolongkan pada
geometri netral. Geometri Lobachevsky ini terdiri dari beberapa postulat, teorema, corollary,
lemma, dan definisi. Geometri Lobachevsky menjelaskan mengenai kesejajaran garis (teorema
nonmatrical), jumlah sudut segitiga dalam geometri, sudut dalam segi empat, kekongruenan
segitiga, luas dalam geometri, defect, kesejajaran dan jarak yang sama dari garis-garis serta
implikasi dari Geometri Lobachevsky.

Kata Kunci : Geometri Non Euclid, Geometri Lobachevsky

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri berasal dari bahasa Yunani geōmetrein yang memiliki arti mengukur bumi.
Bapak dari geometri yaitu Euclid atau Eukleidēs (sekitar 325 SM – sekitar 265 SM) dalam
tulisannya “The Element” yang menjadi referensi utama dalam bidang geometri hingga abad
ke-20. Namun Geometri Euclid ini memiliki kelemahan, salah satu kelemahannya ada pada
postulat kelima dari Euclid yang terkenal dengan Postulat Parallel atau Postulat Kesejajaran
yang terlalu panjang sehingga merisaukan para matematikawan. Sehingga beberapa
matematikawan menganggap bahwa postulat kelima Euclid bukan postulat dan dapat
dibuktikan dengan keempat postulat yang lain. Usaha untuk membuktikan postulat kelima ini
berlangsung sejak Euclid masih hidup sampai kira-kira tahun 1820.
Geometri Non Euclid timbul karena para matematikawan berusaha untuk
membuktikan postulat kelima dari Euclides. Sehingga Geometri Non Euclid masih
berdasarkan empat postulat pertama dari Euclides dan hanya berbeda pada 4 postulat
kelimanya.
Ada dua macam Geometri Non Euclid, yang pertama adalah ditemukan hampir
bersamaan oleh 3 tokoh berlainan dan masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Tokoh-tokoh
tersebut adalah Karl Friedrich Gauss dari Jerman, Yonos Bolyai dari Hongaria, dan Nicolai
Ivanovitch Lobachevsky dari Rusia. Geometri ini disebut Geometri Hiperbola atau Geometri
Lobachevsky. Geometri Non Euclid yang kedua adalah Geometri yang ditemukan oleh G.F.B.
Bernhard Riemann dari Jerman, geometri ini disebut Geometri Eliptik atau Geometri
Riemann. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Geometri Lobachevsky.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu Geometri Lobachevsky?
2. Bagaimana konsep dari Geometri Lobachevsky?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Geometri Lobachevsky?
2. Mengetahui konsep dari Geometri Lobachevsky?

2
BAB II

PEMBAHASAN

Geometri Lobachevsky
Sekarang, diperkenalkan geometri non-Euclides dari Bolyai, dan Lobachevsky, sebagai
teori formal y ang mendasarkan pada beberapa postulat. Teori ini dinamakan Geometri
Lobachevsky untuk memudahkan dan menandai karya Lobachevsky. Geometri Lobachevsky
dapat digolongkan pada geometri netral dengan memandang bahwa setiap segitiga jumlah
besar sudutnya kurang dari 1800. Meskipun demikian, kita lebih suka mengikuti sejarah
perkembangannya dan mempelajarinya secara langsung dalam hubungannya dengan postulat
kesejajaran Euclides. Jadi, untuk menggolongkan pada geometri Lobachevsky hanyalah
dengan menerima semua postulat geometri Euclides dengan membuang postulat
kesejajarannya dan mengganti dengan postulat berikut ini :

2.1 Postulat Kesejajaran Lobachevskian :


Paling tidak ada dua garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui suatu titik
di luar garis tersebut.

2.2 Teorema Nonmatrical


Teorema 1
Sembarang garis keseluruhan termuat didalam interior dari beberapa sudut

Bukti : p
N’ M
O
M’ N
q
k
R
Misal k suatu garis dan titik O tidak pada k
Melalui Postulat Kesejajaran Lobachevskian :
Pasti ada garis yang berbeda p, q yang melalui O dan sejajar k.

3
Garis p dan q membagi bidang menjadi 4 daerah. Masing-masing merupakan
sudut interior.

Daerah-daerah ini ditandai sebagai interior dari <MON, <MON’, <M’ON,


<M’ON’ dimana O diantara M dan M’ pada p, dan O diantara N dan N’ pada q.
Misal R sebarang titik pada k.
Ketika k tidak bertemu p atau q, R juga tidak pada p atau q

Jadi, R berada di interior pada salah satu keempat sudut tersebut, anggaplah
<M’ON
Sekarang, dimana k dapat diletakkan?
Ketika R berada di interior <M’ON, dan ketika k tidak bertemu sisi OM’, ON.

Jelaslah, k berada didalam < M’ON. Dengan demikian k dimuat secara


keseluruhan didalam interior <M’ON.

Corollary
Ada tak berhingga banyak garis sejajar yang dapat ditentukan melalui suatu titik
yang diketahui tidak terletak pada garis.

Bukti :
Misal diketahui garis k, dan titik O tidak pada k.

Gunakan teorema 1; misal L sebarang titik didalam interior <MON, maka garis OL
(termasuk titik O) secara keseluruhan termuat didalam interior <MON dan <M’ON’.
Dan OL tidak memotong k, karena k termuat didalam interior <M’ON.
Dengan demikian, OL sejajar k.
Akibatnya, ada banyak garis tak berhingga seperti garis OL.
(qed)

2.3 Jumlah Sudut Segitiga dalam Geometri


Lemma 1
Penjumlahan dua sudut suatu segitiga kurang dari atau sam dengan sudut luar
terjauhnya.

Bukti :
Memperhatika segitiga ABC. Dengan teorema Saccheri-Legendre diperoleh :

4
Kedua ruas dikurangi dengan sudut C sehingga :

Lemma 2
Misal suatu garis, titik P tidak berada di garis L, dan titik Q berada di garis l. Misalkan
diberikan garis PQ sebagai sisinya. Kemudian disana ada titik R di garis l, pada sisi PQ
yang diketahui, sedemikian sehingga <PRQ adalah sudut kecil seperti yang kita lihat.

Bukti :
Buat sudut-sudut yang lain, dengan memperhatikan gambar disana terdapat titik R pada
garis l yang terbentuk dari sisi PQ sedemikian sehingga sudut PRQ < a.
Langkah pertama untuk mendapatkan besar sudut tersebut.

Sudut Sudut

Setiap sudut yang dibuat tidak lebih besar dari setengahnya dari hasil yang telah
didapat.

Kemudian misalkan adalah titik l pada sisi PQ sehingga Q = PQ

Dapat dilihat bahwa segitiga P sama kaki dan

pada Q

ngan lemma 1 diperoleh

Sehingga

(1)

5
Selanjutnya bentuk sudut baru dengan langkah yang sama. Perpanjangan Q melalui
dan sehingga . Dengan menggambarkan P maka Segitiga P
sama kaki dan

lemma 1 diperoleh

Dari persamaan (1) diperoleh

Ulangi proses “pembagian dua” n, sehingga diperoleh titik di l, pada sisi PQ


sehingga

Jadi hasilnya nilai n sangat besar . Kemudian . Sehingga


teorema berlaku dengan R = .

(qed).

Teorema 1
Ada sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari atau sama dengan 180o.

Bukti :
Buat garis l dan titik P tidak pada garis l. Kita memperoleh garis m melalui P sejajar l.

PQ tegak lurus ke l pada Q dan m tegak lurus ke PQ pada P. Dengan postulat


kesejajaran Lobachevskian, ada garis lain n melalui P sejajar l.

6
Salah satu sudut yang terbentuk oleh garis n dengan PQ harus lancip. Ambil X di titik n
sedemikian sehingga Sudut QPX lancip. Y titik di garis m pada sisi yang sama seperti
titik X.
Andai a = Sudut XPY. Maka Sudut QPX = 90o- a

Dengan menggunakan Lemma 2, ambil R titik pada l, pada bagian PQ yang memuat X
sedemikian hingga Sudut PRQ < a. Dengan memperhatikan segitiga PQR diperoleh :

Dengan menambahkan, kita peroleh

Sudut PQR + Sudut QRP + Sudut RPQ 90o + a + 90o – a

Sudut PQR + Sudut QRP + Sudut RPQ 180o


Jadi segitiga PQR mempunyai jumlah sudut kurang dari atau sama dengan 180o.
(Qed)

Teorema 2 (Sudut dalam Segi Empat)


Jumlah sudut-sudut dalam suatu segi empat kurang dari sama dengan 360o.
Bukti :

Langkah pertama yaitu gambarlah segi empat sebarang ABCD, kemudian


hubungkanlah salah satu diagonalnya, misalkan AC maka akan terbentuk dua buah
segitiga yaitu Segitiga ACD dan Segitiga BCD.

Dari teorema 1, kita ketahui bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah kurang dari atau
sama dengan 180o, sehingga diperoleh :

Sudut CAD + Sudut ACD + Sudut ADC 180o (1)

7
Sudut BAC + Sudut ABC + Sudut ACB 180o (2)
Dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2) diperoleh :

(Sudut CAD + Sudut BAC) + (Sudut ACD + Sudut ACB) + Sudut ABC + Sudut
ADC 360o

Sudut A + Sudut C + Sudut B + Sudut D 360o

Jadi terbukti bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah segi empat kurang dari atau sama
dengan 360o.

Teorema 3 (Eksistensi Persegi Panjang)


Jika ada sebuah persegipanjang, maka akan ada juga sebuah persegi panjang
dengan salah satu sisinya lebih panjang dari pada ruas garis tertentu.
Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD dan ruas garis XY. Maka ada
persegipanjang yang satu sisinya lebih panjang pada XY.

Bukti :
Dengan menggunakan ABCD sebagai “ kotak pembangun” (building block),
untuk melukis persegi panjang yang diinginkan. Gambar segi empat D2C2CD yang
kongruen dengan ABCD sedemikian hingga C2 D2 dan BA berlainan pihak
terhadap CD. (Caranya dengan memperpanjang AC ke arah C sehingga panjang
CC2 sama dengan BC dan memperpanjang AD ke arah D2C2CD adalah persegi
panjang. Lebih dari itu, B,C,C2 terletak dalam satu garis, jadi ABCC2D2D
merupakan segiempat ABC2D2, dan merupakan persegi panjang. Ingat bahwa
ABC2D2 memiliki sifat:

AD2 = 2 AD

Dengan cara yang sama, gambar D3C3C2D2 kongruen dengan DCC2D2sehingga


C3D3 dan CD bersesuaian letaknya dan berlainan pihak terhadap C2D2 . akibatnya
ABC3D3 adalah persegi panjang, dan

8
AD3 = 3 AD

Kemudian dengan cara yang sama, diperoleh bahwa untuk sembarang bilangan
bulat positif n ada persegi panjang ABCnDn sedemikian hingga:
ADn = n AD

Pilih n cukup besar sehingga n AD > XY. Dengan demikian, persegi panjang

ABCnDn merupakan persegi panjang yang diinginkan.

TEOREMA AKIBAT.
Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada sebuah persegi panjang yang dua
sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen
tertentu.

Dengan kata lain. Jika ada persegi panjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW
diberikan. Maka ada persegi panjang PQRS sedemikian hingga PQ > XY dan PS >
ZW.

Bukti :
Berdasarkan teorema 3, ada persegi panjang ABEF dengan AF > XY. Dengan
melukis persegi panjang yang kongruen dengan persegi panjang ABEF berulang
ulang dan menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan AC > ZW.
Karena AF > XY, maka AFHG merupakan persegi panjang PQRS yang
dimaksudkan pada teorema akibat di atas.

9
2.4 Segitiga Segitiga Sebangun
Teorema 1 :
Dua segitiga kongruen, jika sudut-sudut yang bersesuaian sama

Bukti :
Dengan bukti kontradiksi, missal kita anggap teorema ini salah.
Sehingga ada dua segitiga yaitu segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ dimana
Sudut A = Sudut A’
Sudut B = Sudut B’
Sudut C = Sudut C’
Tetapi segitiga tersebut tidak kongruen.

Maka ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅

Sama juga halnya dengan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅

Perhatikan tiga segmen ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅

Salah satu dari tiga segmen tersebut pasti memuat dua segmen yang lebih besar dari dua
segmen yang bersesuaian dari ketiga segmen lainnya.

Akibatnya , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅

Jadi dapat ditemukan B” pada ̅̅̅̅ dan C” pada ̅̅̅̅

Sehingga ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅

Menyebabkan, Segitiga AB”C”= Sudut B’ = Sudut B

Karena itu, Sudut BB”C” pengganti Sudut B sama juga dengan Sudut B”C”C pengganti
Sudt C.

10
Untuk itu, empat persegi BB”C”C mempunyai jumlah sudut 360o yang mana
berkontradiksi dengan corollary yang menyatakan bahwa jumlah sudut dari setiap segi
empat kurang dari 360o.
(qed)

2.5 Teori Luas Lobachevskian


Ukuran luas dalam geometri Lobachevsky berbeda dengan geometri Euclides
yang menggunakan satuan luas persegi, karena persegi tidak ada dalam geometri
Lobachevsky. Untuk perhitungan besarnya luas dapat digunakan metode perhitungan
besarnya luas dapat digunakan metode perhitungan integral dan metode pendekatan
tertentu. Untuk penyederhanaan, kita batasi dengan luas segitiga saja.

Tanpa memperhatikan bagaimana luas didefinisikan yang pasti luas memiliki


sifat-sifat berikut :
a) kepositifan:

Setiap segitiga ditentukan secara tunggal oleh bilangan positif yang dinamakan
luasnya.
b) invariansi terhadap kongruensi :
segitiga-segitiga yang kongruen memiliki luas yang sama.
c) sifat aditif (penambahan) :

Jika segitiga T dibelah menjadi segitiga T1 dan T2, maka luas T adalah jumlah
luas T1 dan T2.

Akibatnya, setiap pengukuran luas menentukan fungsi bernilai real yang


didefinisikan pada semua segitiga yang memenuhi sifat a), b), dan c). Hal ini
menunjukkan bahwa kita definisikan konsep pengukuran luas atau fungsi luas pada
segitiga yang mempunyai ketiga sifat tersebut, lepas dari proses pengukurannya. Jadi
kita tentuan definisi berikut.

Definisi :
Perhatikan suatu fungsi yang memasangkan setiap segitiga dengan bilangan real
tertentu sedemikian hingga sifat a), b) dan c) terpenuhi. Fungsi tersebut dinamakan
fungsi luas atau ukuran luas (untuk segitiga). Jika µ adalah fungsi semacam itu dan
ABC adalah segitiga, maka µ(ABC) menyatakan suatu nilai yang dipasangkan oleh µ
dengan segitiga ABC, dan disebut luas atau ukuran segitiga ABC yang ditetapkan oleh
µ.

Sudah tentu definisi di atas tidak terbatas pada geometri Lobachevsky saja tapi
juga berlaku untuk sebarang geometri netral. Dalam geometri Euclides telah kita kenal

11
rumus luas segitiga (1/2 a.t) yang menghasilkan sebuah fungsi luas, dengan
memasangkan setiap segitiga dengan bilangan ½ x alas x tingginya.

Kita lanjutkan dengan mengamati sifat aditif c) dari fungsi luas, yang dapat
dikembangkan sampai sejumlah suku-suku yang berhingga.

Theorem 5 (Finite additivity) :


Jika suatu segitiga gabungan dari himpunan terbatas yang tidak beririsan (non
overlapping) . Maka untuk setiap daerah fungsi ,
( ) ( ) ( )

Hasilnya sama pentingnya dalam geometri euclidean dan Lobachevskian,


sebenarnya ini adalah teorema geometri netral.

Kita memperkenalkan daerah fungsi dalam geometri Lobachevskian secara


abstrak tanpa contoh khusus. Ada satu contoh bahwa hal itu sepenting rumus daerah
segitiga yang kita kenal dari geometri Euclidean, tapi paling natural ditunjukkan dalam
bentuk sudut-sudut suatu segitiga.

2.6 Defect
Kekurangan (the defect) dari ABC adalah 180-( )
Dengan diambil sebagai sudut pengukuran dari sudut yang diindikasi, oleh
karena itu kekurangan dari suatu segitiga adalah bilangan real yang sederhana, bukan
sebuah bilangan derajat (degrees). Catatan bahwa kekurangan dari suatu segitiga
terindikasi pada jumlah yang mana sudutnya tak mencapai 180°.

Teorema 6:
Kekurangan (the defect) adalah suatu daerah fungsi untuk segitiga

Bukti:
Segitiga yang kongruen mempunyai sudut sudut yang bersesuaian sama, oleh karena itu
jumlah sudutnya sama dan kekurangannya (defectsnya) sama.

Diketahui segitiga ABC dan D titik pada BC, AD membagu segitiga ABC menjadi
segitiga ABD dan segitiga ADC. Jumlah kekurangan dari 2 segitiga sembarang adalah:
180-( ) ( )
12
Dengan memperhatikan
Kita mempunyai jumlah dari kekurangan dan adalah
( ( )
Yang mana kekurangan dari segitiga ABC.

Teorema ini memberi tahu bahwa ada satu daerah fungsi. Secara alami akan disadari
bahwa ada daerah fungs lain dan betapa banyak jenisnya. Suatu metode trivial ini
membentuk daerah fungsi baru yang ditentukan dengan mengikuti teorema, yang mana
konsekuensinya langsung dari definisi daerah fungsi

Teorema 7
Setiap hasil kali sebuah daerah fungsi dengan bilangan konstan positif adalah sebuah
daerah fungsi juga

Perkalian dari daerah fungsi oleh suatu bilangan positif konstan dapat mengubah
bagian pengukuran (yaitu setiap segitiga yang pengukurannya adalah 1), tetapi bukan
pembanding dari pengukuran segitiga. Dalam kekurangan ini, memiliki suatu
pengukuran berarti yang sederhana, untuk brntuk khusus dari definisi mengenai
kekurangan tergantung dari kesepakatan dasar untuk pengukuran sudut-sudut dalam
bentuk derajat. Jika diambil unit yang berbeda untuk ukuran sudut sudut dan
mendefinisikan kekurangan dalam cara yang alami, diperoleh perkalian yang konstan
dari kekurangan itu, sebagai yang didefinisikan.

Teorema 8
Dua daerah fungsi adalah proporsional

Dalam geometri dimensi tiga Euclidean, jumlah sudut segitiga berbentuk bola besar dari
180°, dan bidang dari sebuauh segitiga bola didefinisikan menjadi kelebihan, jadi
jumlah dari ukuran derajat adalah sudut kurang 180.

2.7 Kesejajaran Dan Jarak yang sama dari Garis-Garis


Dalam geometri Euclidean, satu ciri penting dari garis sejajar adalah bahwa
mereka senantiasa mempunyai jarak yang sama . Hal tersebut tidak sama dengan
kasus dalam geometri Lobachevskian.

Teorema 9
Dua garis sejajar tidak senantiasa mempunyai jarak yang sama.

13
Bukti : Kita akan menunjukan bahwa untuk dua garis sejajar I , I’ tidak ada tiga
titik seperti pada garis I yang mana jaraknya sama dari garis I’. Ambil A,B,C pada I,
dengan B diantara A dan C. Dari A ,B,C tarik garis tegak lurus ke I’, memotong I’ di
A’,B’, dan C’. Diduga AA’ = BB’ = CC’. Dari AA’ = BB’, AA’B’ = BB’A’, dan
A’B’ = B’A’. Maka ∆ AA′B′ ≅ ∆ BB′A. Oleh karena AB′ = BA′, maka BB′ = AA′ dan
BA = AB kita dapatkan ∆ AB′B ≅ ∆ BA′A .Akibatnya A′AB = B′BA ; Karena itu
“Sudut-sudut Puncak” dari segi empat AA′B′B adalah sama. Alasan yang sama
digunakan pada segi empat CC′B′B menghasilkan C′CB = B′BC.

Jumlahkan dua persamaan terakhir A′AB + C′CB = B′BA + B′BC = 180°

Jadi jumlah sudut segi empat AA′C′C adalah 360°, kontradiksi dengan Cor 1 dari Teo 3
. Kita menyimpulkan bagian ini dengan diskusi macam-macam pasangan garis sejajar.
Melihat pembuktian teorema ,jika dua garis sejajar hanya dua kasus yang dapat timbul :
(a) ada dua titik pada satu garis yang sama jaraknya dari garis lain ; (b) tidak ada dua
titik di satu garis yang jaraknya sama dari garis lain. Kasus pertama timbul jika dan
hanya jika mempunyai sebuah garis persekutuan yang tegak lurus. Pada kasus kedua
dapat menunjukkan bahwa garis – garis tersebut adalah asymptoot .

Bila titik P tidak pada garis l PQ ⊥ l di Q, dan m ⊥ PQ di P ( gambar 4.12 ). Andaikan


garis PR ll l dan QPR adalah sudut lancip. Garis – garis tersebut melalui P dan
memotong l atau sejajar ke l. X pada l sedemikian hingga jaraknya ke PQ sama jaraknya
ke R ; kemudian garis PX melalui P memotong l .Sekarang X bergerak mendekati Q
pada l . Sehingga QPX < QPR.Karena itu QPX mendekati sekecil-kecilnya .
Kemudian PX akan mendekati PS seperti X . Dapat ditunjukan bahwa PS tidak
memotong l ,tetapi batas dari garis PX yang memotong l . Dikatakan sebagai batas
sejajar ke l. Simetris dengan garis PS′,yang juga batas sejajar ke l ,sehingga QPS′ =
QPS dan S′ berlawanan dengan S (lihat gambar) .Kesimpulan : PS dan PS′ adalah
sejajar terhadap garis l dan garis – garis lain yang melalui titik P memotong l dari garis
– garis l melalui P, beda dengan PS dan PS′ yang tidak memotong l. Kesimpulan ini
bagian dari penjelasan kita mengenai geometri Lobachevskian.

Teorema 10
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
Kesejajaran Euclidean . Maka ada sebuah persegi panjang.

14
Bukti :
Diketahui garis l dan titik P. PQ tegak lurus l pada Q. Ambil titik R pada l, berbeda dari
Q, Buat garis m tegak lupus l pada R . ter akhir PS tegak lurus m pada S. Maka PQRS
mempunyai sudut situ-siku di Q,R,S.Kita tunjukan PQRS adalah sebuah persegí
panjang . PS dan garis l tegak lurus garis m, PS sejajar garis I. Karena garis l dan titik P
memenuhi property kesejajaran Euclidean yang penting, PS hanya lah garis melalui P
sejajar garis l. Tetapi garis tegak lurus PQ pada P juga harus sejajar l.Oleh karena itu PS
sama dengan QR dan PQRS adalah sebuah persegi panjang.

Corollary
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Euclidean. Maka setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 180°.

Bukti:
Akibat dari teorema persegi panjang

Teorema 11
Dalam geometri netral, ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut
kurang dari 180°.

Bukti:
Sudah dibuktikan pada teorema 2, bahwa di geometri Lobachevskian ada sebuah
segitiga yang mempunyai jumlah sudut kurang dari 180°.

Corollary
Dalam geometri netral ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka jumlah sudut setiap segitiga kurang dari 180°.

Bukti :
Dari teorema ini ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut kurang dari 180°
dan juga berlaku untuk setiap segitiga.

Teorema 12

15
Dalam geometri netral , ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Euclidean. Maka setiap garis dan setiap titik eksternal memenuhi property
Kesejajaran Euclidean,itu adalah Geometri Euclidean.

Bukti :
Andai teorema salah .Lalu ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
kesejajaran Lobachevskian. Dengan Corollary terakhir setiap segitiga mempunyai
jumlah sudut yang kurang dari 180°, tapi akibat hipotesis bahwa setiap segitiga
mempunyai jumlah sudut 180°. Ini kontradiksi dengan teorema.

Corollary 1
Dalam geometri netral , ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi property
Kesejajaran Lobachevskian. Maka setiap garis dan setiap titik eksternal memenuhi
property Kesejajaran Lobachevskian ; itu adalah geometri Lobachevskian.

Bukti:
Misalkan garis l dan titik P memenuhi property Kesejajaran Lobachevskian . Ambil
garis l’ dan titik eksternal P’ . Maka l’ dan P’ tidak dapat memenuhi property
Kesejajaran Euclidean ; dengan kata lain kontradiksi dengan teorema. Kita langsung
berpendapat mengikuti klasifikasi penting dari geometri netral

Corollary 2
Setiap geometri netral adalah salah satu Euclidean atau Lobachevskian.

Corollary 3
Geometri netral adalah Euclidean atau Lobachevskian memiliki pengertian sebuah
segitiga mempunyai jumlah sudut 180° atau kurang dari 180°

Bukti :
Dalam geometi netral, Ada sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut sama dengan
180°.Maka geometri tidak dapat menjadi Lobac hevskian dan harus menjadi Euclidean.

Corollary 4
Geometri netral yang mana memuat persegi panjang adalah Euclidean.

2.8 Bahasan / contoh / terapan implikasi geometri lobachevskian.


Lobachevsky tertarik pada pertanyaan tentang geometri ruang fisik, khususnya,
menggunakan data pengamatan astronomi, ia menghitung jumlah sudut besar, segitiga
antarbintang: namun, perbedaan antara jumlah sudut ini dan 180 ° terletak seluruhnya
dalam kesalahan pengamatan. Kesalahpahaman yang menimpa Lobachevsky, yang
sendiri menyebut geometrinya "imajiner", sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa

16
pada masanya ide-ide seperti itu tampaknya merupakan abstraksi dan imajinasi murni.
Apakah geometri baru benar-benar konsisten? (Lagi pula, bahkan jika Lobachevsky
gagal memenuhi kontradiksi, ini tidak menjamin bahwa itu tidak akan ditemukan nanti).
Bagaimana perbandingannya dengan dunia nyata, dan juga dengan bidang matematika
lainnya? Ini menjadi jelas tidak segera, dan keberhasilan yang akhirnya jatuh ke banyak
ide-ide baru dikaitkan dengan penemuan model geometri baru.

Aplikasi praktis geometri lobachevsky


Sistem navigasi satelit (GPS dan GLONASS) terdiri dari dua bagian: konstelasi
orbit 24-29 satelit yang ditempatkan secara merata di sekitar Bumi, dan segmen kontrol
di Bumi, yang memastikan sinkronisasi waktu pada satelit dan penggunaan sistem
koordinat tunggal. Satelit memiliki jam atom yang sangat akurat, dan penerima
(navigator GPS) memiliki jam kuarsa biasa. Penerima juga memiliki informasi tentang
koordinat semua satelit pada waktu tertentu. Satelit pada interval pendek mengirimkan
sinyal yang berisi data pada waktu mulai transmisi. Setelah menerima sinyal dari
setidaknya empat satelit, penerima dapat menyesuaikan jamnya dan menghitung jarak
ke satelit ini menggunakan rumus ((waktu sinyal dikirim oleh satelit) - (waktu sinyal
diterima dari satelit)) x (kecepatan cahaya) = (jarak ke satelit). Jarak yang dihitung juga
dikoreksi sesuai dengan rumus yang ada di receiver. Selanjutnya, penerima menemukan
koordinat titik persimpangan bola dengan pusat di satelit dan jari-jari sama dengan jarak
yang dihitung ke mereka. Jelas, ini akan menjadi koordinat penerima.kecepatan tinggi
satelit, waktu di orbit berbeda dari waktu di Bumi. Tetapi masih ada efek serupa dalam
Teori Relativitas Umum, yang secara tepat berhubungan dengan geometri ruang-waktu
non-Euclidean. jika kita berhenti memperhitungkan efek ini, maka dalam satu hari
operasi, kesalahan urutan 10 km akan terakumulasi dalam pembacaan sistem navigasi.

 Lobachevsky sendiri menerapkan geometrinya pada perhitungan integral tertentu.


 Dalam teori fungsi variabel kompleks, geometri Lobachevsky membantu membangun
teori fungsi automorfik. Hubungan dengan geometri Lobachevsky di sini merupakan
titik awal penelitian Poincaré, yang menulis bahwa "geometri non-Euclidean adalah
kunci untuk menyelesaikan seluruh masalah."
 Geometri Lobachevsky juga menemukan aplikasi dalam teori bilangan, dalam metode
geometrisnya, disatukan dengan nama "geometri bilangan".
 Sebuah hubungan erat dibuat antara geometri Lobachevsky dan kinematika dari teori
relativitas khusus (pribadi). Hubungan ini didasarkan pada fakta bahwa persamaan
menyatakan hukum perambatan cahaya
 Geometri Lobachevsky menemukan aplikasi yang luar biasa dalam teori relativitas
umum. Jika kita menganggap distribusi massa materi di Semesta seragam (perkiraan
ini dapat diterima pada skala kosmik), maka ternyata dalam kondisi tertentu ruang
memiliki geometri Lobachevsky. Dengan demikian, asumsi Lobachevsky tentang
geometrinya sebagai kemungkinan teori ruang nyata dibenarkan.

17
Contoh soal geometri lobachevsky
Buktikan bahwa ada dua segitiga yang jumlah sudutnya berbeda

Bukti:
Perhatikan gambar berikut:

Misalkan jumlah sudut segitga ABC = a dan jumlah sudut segitiga ACD = b.
a + b < 360°
a < 360 – b
misalkan b < 180, maka:
a = 180 atau a < 180 atau a > 180.
Dalam hal ini a = 180 dan a > 180 tak mungkin terjadi, karena bertentangan dengan
teorema 3, yang berbunyi “ jumlah sudut setiap segitiga kurang dari 180”
Jadi, a< 180 dan b < 180, akibatnya, diperoleh 3 kemungkinan nilai, yaitu:
A = b atau a < b atau a > b.
Jadi, bila a < b atau a > b maka ada dua segitiga yang jumlah sudut-sudutnya berbeda.

18
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Geometri Lobachevsky dapat digolongkan pada geometri netral dengan memandang
bahwa setiap segitiga jumlah besar sudutnya kurang dari 1800. Meskipun demikian, kita
lebih suka mengikuti sejarah perkembangannya dan mempelajarinya secara langsung
dalam hubungannya dengan postulat kesejajaran Euclides. Jadi, untuk menggolongkan
pada geometri Lobachevsky hanyalah dengan menerima semua postulat geometri
Euclides dengan membuang postulat kesejajarannya dan mengganti dengan postulat
kesejajaran Lobachevsky.

2. Konsep geometri Lobachevsky yaitu:


- Terbukti bahwa dalam Geometri Lobachevsky berlaku bahwa jumlah sudut dalam
setiap segitiga lebih kecil dari 180° .
- Menurut Lobachevsky, Gauss, dan Bolyai, dua garis dikatakan sejajar jika keduanya
hampir berpotongan.
- Dalam Geometri Lobachevsky, didak dijumpai adanya Persegi panjang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Nurbaiti,Farah Diba., 2007. Geometri Lobachevsky. Sriwijaya : UNSRI

https://goaravetisyan.ru/id/osnovnye-ponyatiya-geometrii-lobachevskogo-nekotorye-
aksiomatika/

https://goaravetisyan.ru/id/aksiomatika-geometrii-lobachevskogo-pyat-mifov-o-geometrii-
lobachevskogo/

https://www.kompasiana.com/endang_sulistiyorini72/5e78ebbdd541df414c7acc82/geometri-
hiperbolik-
lobachevsky?page=all&page_images=1#:~:text=Geometri%20Lobachevsky%20dapat%2
0digolongkan%20pada,hubungannya%20dengan%20postulat%20kesejajaran%20Euclid

https://www.slideshare.net/adigadiza/jumlah-sudut-segitiga-dalam-geometri-lobachevsky

20

Anda mungkin juga menyukai