Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

Cristin melani br ambarita


(7213210034)
Tanya Ananda Syafira ETIKA PADA
(7213510046) STAKEHOLDER
M.reza syahputra
(7213510048 )
LATAR BELAKANG

Baik dari segi moral dan hakikat manusia maupun dari


segi hakikat kegiatan bisbis itu sendiri, semua kita
kiranya sepakat bahwa tidak benar jika manajer hanya
punya tanggung jawab dan kewajiban moral kepada para
pemegang saham.
Pengertian Etika
Etika berasal di kata Yunani etbos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etba) berarti
adat istiadat atau “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,aturan hidup yang baik, dan segala
kebiasaan yang dianut dan titawarkan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari satu generasi ke generasi yang lain. kebiasaan ini lalu terungkap dalam
perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan.
TEORI ETIKA
Etika Deontologi

Istilan dentologi berasal dari kata Yunani deon, yang


berarti kewajiban. Karena iitu, etika Deontologi
menekankan kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik.
Etika Teleologi

Berbeda dengan etika deontology, etika teleologi justru


mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan
yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarka
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
PENGERTIAN
STAKEHOLDER
Stakeholder merupakan semua pihak yang berkepentingan dalam aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Stakeholder juga dapat diartikan
sebagai suatu lingkungan masyarakat berupa individu atau institusi yang
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, keputusan, kebijakan praktek-praktek
atau tujuan perusahaan itu secara institusional. Adapun kepentingan yang dimaksud
mencakup 3 tingkatan, kepedulian sederhana lantaran mendapat pengaruh dari
perusahaan itu (an interest) hak legal atau moral untuk suatu perlakuan tertentu atau
suatu perlindungan tertentu (a legal of moral right) dan klaim legal terhadap
kepemilikan perusahaan (ownership).
Perusahaan sebagai Pelaku Bisnis

Pelaku bisnis adalah pemimpin dibidang bisnis tertentu


yang harus bertanggung jawab terhadap pelanggan,
karyawan, pemegang saham atau pemilik, mitra kerja dan
masyarakat pada umumnya. Dengan penyelenggaraan
tanggung jawab etika tersebut dalam kegiatan bisnis, maka
akan dapat mendukung keberhasilan bisnis.
Langkah dalam membangun etika bisnis

Memenuhi legalitas, mendengar suara hati


Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan
Memperlakukan orang lain sebagimana mereka ingin diperlakukan
Memikirkan kepentingan masa depan
Memberikan yang terbaik bagi orang lain
Mengembalikan keimanan kepada Tuhan YME
4 Etika Perusahaan terhadap Konsumen (Pelanggan)

Konsumen atau pelanggan merupakan pembeli


produk suatu perusahaan yang dapat menjadi
penentu keberhasilan perusahaan
Perusahaan harus memeiliki tanggung jawab kepada
konsumen, antara lain:

Memberikan produk/jasa dengan kualitas terbaik sesuai kebutuhan


Memberikan perlakuan yang adil dalam setiap transaksi
Memelihara kesehatan produk dan kesehatan lingkungan konsumen
Tanggap dan hormat terhadap martabat konsumen
Menghormati integritas kultur yang berlaku pada konsumen
Etika Perusahaan terhadap Lingkungan

Tujuan etika lingkungan adalah untuk melindungi


lingkungan, udara, air, bumi, dari kegiatan bisnis dan
individu. Kewajiban etis yang implisit bagi kita semua
adalah berpikir jangka panjang mengenai kesehatan planet
dan lingkungannya untuk diri kita sendiri dan generasi yang
akan datang.
Etika dan Stakeholder

Perusahaan secara formal betul-betul merupakan


entitas yang berdiri terpisah dari institusi – institusi
lain bahkan dengan manajer professional atau
pemiliknya sendiri karena perusahaan masih tetap
bisa berdiri sekalipun manajer berganti pemilik
berganti.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai