Anda di halaman 1dari 10

Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

Jurnal REP Vol 4/ No.1/2019

Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan)


http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP
P-ISSN: 2541-433X E-ISSN: 2508-0205

UMKM SEBAGAI PILAR MEMBANGUN EKONOMI BANGSA


MSMES THE PILLAR FOR ECONOMY
DOI: http://dx.doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952

Sudati Nur Sarfiah1 , Hanung Eka Atmaja.2 , Dian Marlina Verawati.3


1,2,3
Universitas Tidar, Magelang
 sudati12@gmail.com

Abstrak
___________________________________________________________________
Perkembangan di era globalisasi sangat bergantung pada sektor ekonomi sebagai ukuran keberhasilan yang
dilakukan oleh pemerintah. Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam
pembangunan ekonomi, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Posisi UMKM dalam
perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena
keberadaan UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia.
UMKM setelah krisis ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga membuktikan bahwa UMKM
mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar
dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor UMKM mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam
mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM, penting bagi pemerintah
untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka sebagai pilar dalam membangun
ekonomi bangsa dapat berjalan optimal.

Kata kunci: UMKM, Pengembangan Ekonomi Nasional

Abstract
________________________________________________________________
Development in the era of globalization relies heavily on the economic sector as a measure of success carried out by the
government. The role of the community in national development, especially in economic development, is Micro, Small
and Medium Enterprises (MSMEs). The position of MSMEs in the national economy has an important and strategic
role. This condition is very possible because the existence of MSMEs is quite dominant in the Indonesian economy.
MSMEs after the economic crisis continued to increase from year to year. This also proves that MSMEs are able to
survive in the midst of an economic crisis. MSMEs are also proven to absorb a larger workforce in the national economy.
With the large number of workers absorbed, the MSME sector is able to increase people's income. Thus MSMEs are
considered to have a strategic role in reducing unemployment and poverty. For the contribution and role of MSMEs, it is
important for the government to continue to support MSMEs through strengthening so that their role as a pillar in
building the nation's economy can run optimally.

Keywords: MSMEs, Development of National Economy

© 2019, Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

137
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)

kemampuan nasional dengan memanfaatkan


PENDAHULUAN kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Pembangunan merupakan upaya Pembangunan nasional meliputi aspek
dalam meningkatkan kemampuan kehidupan bangsa dan negara yang
masyarakat agar dapat mempengaruhi masa dilaksanakan oleh pemerintah dan
depannya. Pembangunan mengarah kepada masyarakat. Pelaku utama pembangunan
perubahan ke arah lebih baik dari taraf hidup adalah masyarakat, sementara pemerintah
sebelumnya. Pembangunan dalam era memiliki kewajiban mengarahkan dan
globalisasi sangat mengandalkan sektor melindungi serta membangun iklim yang
ekonomi sebagai ukuran keberhasilan yang kondusif, aman, dan tentram guna
dilakukan oleh pemerintah. menunjang pembangunan nasional
Pembangunan yang hanya Peran masyarakat dalam
mengutamakan pertumbuhan yang pembangunan nasional, utamanya dalam
terpusat dan tidak merata ditambah lagi pembangunan ekonomi adalah Usaha Mikro,
dengan tidak diimbanginya kehidupan sosial, Kecil, dan Menengah. Posisi Usaha Mikro,
politik, ekonomi maka pembangunan akan Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam
rapuh. Oleh karenanya, pembangunan harus perekonomian nasional memiliki peran yang
mengikutsertakan peran masyarakat sebagai penting dan strategis. Kondisi tersebut
pelaku utama serta sebagai pihak yang akan sangat memungkinkan karena eksistensi
merasakan pembangunan. Salah satu UMKM cukup dominan dalam perekonomian
indikator dari pembangunan nasional adalah Indonesia, dengan alasan jumlah industri
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan yang besar dan terdapat dalam setiap sektor
ekonomi merupakan hal urgen dalam suatu ekonomi; potensi yang besar dalam
negara, utamanya dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi
pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan UMKM dalam pembentukan Produk
masyarakat. Dalam analisis makro ekonomi, Domestik Bruto (PDB) sangat dominan.
pertumbuhan ekonomi adalah tingkat Alasan lainnya adalah usaha mikro dan kecil
pertambahan dari pendapatan perkapita yang memiliki keunggulan dalam bidang yang
digambarkan sebagai gambaran suatu memanfaatkan sumber daya alam dan padat
perekonomian negara dan tingkat karya, utamanya pada sektor pertanian
kesejahteraan masyarakat. tanaman pangan perkebunan, peternakan,
Tujuan utama dari pembangunan perikanan, perdagangan, dan rumah
ekonomi adalah meningkatnya jumlah makan/restoran. Usaha menengah memiliki
barang dan jasa serta peluang kerja bagi keunggulan dalam penciptaan nilai tambah
masyarakat. Pelaksanaan pembangunan di sektor hotel, keuangan, persewaan, jasa
ekonomi harus melibatkan seluruh lapisan perusahaan dan kehutanan. Usaha besar
masyarakat dan pemerintah dalam memiliki keunggulan dalam industri
mengambil inisiatif pembangunan daerah pengolahan, listrik, gas, komunikasi, dan
dengan menggunakan seluruh dukungan pertambangan. Maka hal ini membuktikan
sumber daya yang ada dan merancang serta bahwa UMKM dan usaha besar saling
membangun ekonomi daerah. Pujiono (2013) melengkapi dan saling membutuhkan,
Pembangunan nasional merupakan meskipun pada kenyataannya UMKM lebih
usaha peningkatan kualitas manusia dan dominan dalam penyerapan tenaga kerja
masyarakat Indonesia yang dilaksanakan hingga kontribusinya terhadap pendapatan
secara berkelanjutan dan berlandaskan nasional.

138
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

LANDASAN TEORI manusia. UMKM mampu menjadi stabilisator


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan dinamisator perekonomian Indonesia.
selalu menarik untuk dikaji, bukan hanya Sebagai negara berkembang, Indonesia
dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, sangat penting memperhatikan UMKM,
perolehan pinjaman atau dari aspek disebabkan UMKM mempunyai kinerja lebih
manajerial usaha. Pada era globalisasi baik dalam tenaga kerja yang produktif,
khususnya dengan adanya integrasi ekonomi meningkatkan produktivitas tinggi, dan
di Asia Tenggara, yaitu penyatuan ekonomi mampu hidup di sela-sela usaha besar.
(Economic Union) yang menjadikan Asia UMKM mampu menopang usaha besar,
Tenggara menjadi suatu komunitas seperti menyediakan bahan mentah, suku
perekonomian dengan basis produksi tunggal cadang, dan bahan pendukung lainnya.
membuat UMKM harus mampu UMKM juga mampu menjadi ujung tombak
mempertahankan eksistensinya ditengah bagi usaha besar dalam menyalurkan dan
gempuran ekonomi global. Dalam hal ini, menjual produk dari usaha besar ke
UMKM dituntut untuk mampu bersaing dan konsumen.
menciptakan produk yang dapat diterima, Kedudukan UMKM ini semakin
tidak hanya oleh konsumen dalam negeri mantap. Selain mampu menyerap tenaga
(Indonesia) tetapi juga konsumen di Asia kerja cukup banyak, UMKM ini bersifat
Tenggara. lincah sehingga mampu bertahan di dalam
Usaha mikro, kecil dan menengah kondisi yang tidak menguntungkan, seperti
(UMKM) selalu hadir karena memang terjadinya krisis global seperti saat ini.
diperlukan. UMKM ini selalu pula dapat Umumnya, UMKM memiliki strategi dengan
membuktikan ketahanannya, terutama ketika membuat produk unik dan khusus sehingga
bangsa kita dilanda badai krisis ekonomi tidak bersaing dengan produk dari usaha
(sejak Juli 1997). UMKM ini tampak besar.
merupakan salah satu sektor usaha
penyangga utama yang dapat menyerap
Pengertian UMKM
banyak tenaga kerja. Data BPS dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Kementerian Koperasi dalam Wahyudin (UMKM) memiliki definisi yang berbeda
(2013:27), dari seluruh kelas usaha pada setiap literatur menurut beberapa
menunjukkan bahwa usaha skala kecil di instansi atau lembaga bahkan undang-
Indonesia menempati porsi sekitar 99%, undang. Sesuai dengan Undang-Undang
artinya hampir seluruh usaha di Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
merupakan usaha kecil, hanya 1% saja usaha Kecil, dan Menengah (UMKM), UMKM
menengah dan besar. didefinisikan sebagai berikut:
Perkembangan dan Pertumbuhan 1 Usaha mikro adalah usaha produktif
UMKM pun cukup bagus dari tahun ke milik orang perorangan dan/atau badan
tahun. Hampir dari setiap pemerintahan usaha perorangan yang memenuhi
menekankan pada pemberdayaan UMKM. kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
Pemerintah secara serius memberikan dalam Undang-Undang ini.
perhatian lebih pada sektor usaha ini. 2 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
Alasannya, usaha kecil ini menjadi tulang produktif yang berdiri sendiri, yang
punggung penyediaan tenaga kerja, karena dilakukan oleh orang perorangan atau
perusahaan besar lebih menekankan badan usaha yang bukan merupakan anak
penggunaan teknologi dari pada tenaga kerja perusahaan atau bukan cabang

139
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
menjadi bagian baik langsung maupun 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak langsung dari Usaha Menengah sampai dengan paling banyak Rp
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud rupiah) tidak termasuk tanah dan
dalam Undang-Undang ini. bangunan tempat usaha; atau
3 Usaha Menengah adalah usaha ekonomi 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
produktif yang berdiri sendiri, yang dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
dilakukan oleh orang perorangan atau ratus juta rupiah) sampai dengan paling
badan usaha yang bukan merupakan anak banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh
perusahaan atau cabang perusahaan yang milyar rupiah).
dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi Di Negara lain atau tingkat dunia,
bagian baik langsung maupun tidak terdapat berbagai definisi yang berbeda
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha mengenai UKM yang sesuai menurut
Besar dengan jumlah kekayaan bersih karateristik masing – masing Negara, yaitu
atau hasil penjualan tahunan sebagai berikut
sebagaimana diatur dalam Undang- .1. World Bank: UKM adalah usaha dengan
undang ini. jumlah tenaga kerja ± 30 orang,
Berdasarkan kekayaan dan hasil pendapatan per tahun US$ 3 juta dan
penjualan, menurut Undang-undang Nomor jumlah aset tidak melebihi US$ 3 juta.
20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha mikro .2. Di Amerika: UKM adalah industri yang
yaitu: tidak dominan di sektornya dan
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak mempunyai pekerja kurang dari 500
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta orang.
rupiah) tidak termasuk tanah dan 3 Di Eropa: UKM adalah usaha dengan
bangunan tempat usaha; atau jumlah tenaga kerja 10-40 orang dan
2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling pendapatan per tahun 1-2 juta Euro, atau
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta jika kurang dari 10 orang, dikategorikan
rupiah). usaha rumah tangga.
Kriteria usaha kecil adalah sebagai .3. Di Jepang: UKM adalah industri yang
berikut: bergerak di bidang manufakturing dan
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp retail/service dengan jumlah tenaga kerja
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 54-300 orang dan modal ¥ 50 juta-300
sampai dengan paling banyak Rp juta.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) .4. Di Korea Selatan: UKM adalah usaha
tidak termasuk tanah dan bangunan dengan jumlah tenaga kerja ≤ 300 orang
tempat usaha; atau dan aset ≤ US$ 60 juta.
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih .5. Di beberapa Asia Tenggara: UKM adalah
dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-15
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp orang (Thailand), atau 5–10 orang
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus (Malaysia), atau 10-99 orang (Singapura),
juta rupiah). dengan modal ± US$ 6 juta.
Sedangkan kriteria usaha menengah
adalah sebagai berikut:

140
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

Karakteristik UMKM di Indonesia 1 Membangun ekonomi tidak bertumpu


Dalam karateristik disini ada empat pada kekuatan sendiri, melainkan pada
alasan yang menjelaskan posisi strategis utang luar negeri,
UMKM di Indonesia. Pertama, UMKM tidak 2 pola pembangunan ekonomi yang
memerlukan modal yang besar sebagaimana bertumpu pada perusahaan besar
perusahaan besar sehingga pembentukan ternyata tidak cukup kuat untuk
usaha ini tidak sesulit usaha besar. Kedua, menghasilkan struktur sosial – ekonomi,
tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut
3 UMKM yang kurang mendapatkan
pendidikan formal tertentu. Ketiga, sebagian
perhatian ternyata justru mampu
besar berlokasi di pedesaan dan tidak
bertahan ditengah badai krisis ekonomi
memerlukan infrastruktur sebagaimana
dan mampu menggerakkan roda
perusahaan besar. Keempat, UMKM terbukti
perekonomian dengan kekuatan sendiri.
memiliki ketahanan yang kuat ketika
Belajar dari krisis ekonomi tersebut,
Indonesia dilanda krisis ekonomi
UMKM diakui sebagai sektor usaha yang
METODE PENELITIAN sangat penting karena peran dan fungsinya
Metode penelitian menggunakan dalam perekonomian. Dan pemerintah mulai
metode studi dokumen atas hasil-hasil memberikan perhatian pada UMKM.
penelitian sebelumnya, yang ditelusuri Meskipun demikian, UMKM tetap
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak
melalui jurnal pada beberapa media
dalan penguatan UMKM guna perkembangan
elektronik seperti digital library, website
UMKM itu sendiri. Perkembangan dan
maupun koneksi jurnal perpustakaan.
pertumbuhan UMKM perlu terus
Penelusuran jurnal dilakukan melalui Google
ditingkatkan karena perannya dalam
Browser dan Google Cendekia. Penelusuran
menyediakan lapangan kerja yang secara
jurnal dilakukan dengan menggunakan kata
langsung akan mengurangi pengangguran
kunci : UMKM, Pengembangan Ekonomi
yang berujung pada mengatasi kemiskinan.
Nasional, Pilar Ekonomi Bangsa. Dari
Dengan penguatan UMKM melalui
masing-masing hasil penelitian yang
komitmen pemerintah diharapkan akan
diperoleh, dianalisis lebih lanjut, yang
meningkatkan iklim investasi dan
kemudian digunakan sebagai jurnal
meningkatkan gairah usaha, dengan
pendukung untuk memperkuat bahwa
demikian UMKM dapat menjadi pilar
UMKM sebagai Pilar Membangun Ekonomi
membangun perekonomian bangsa. Perannya
Bangsa.
yang begitu besar dalam perekonomian
nasional, sudah seharusnya UMKM
HASIL PENELITIAN DAN
mendapat perhatian khusus dari pihak
PEMBAHASAN pengambil kebijakan. Dibawah kementerian
Krisis ekonomi yang terjadi pada Koperasi dan UMKM diharapkan UMKM
tahun 1997 yang dampaknya masih terasa bersama koperasi dalam kiprahnya mampu
sampai sekarang telah menorehkan sejarah menjadi penopang perekonomian bangsa.
perekonomian dan pembelajaran yang luar Dengan potensi kekayaan alam yang
biasa. Jika mau belajar dari krisis ekonomi berlimpah perlu sentuhan kreatifitas untuk
tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat memberi value (nilai) pada hasil produk
dipetik, antara lain: barang dan jasa. Membangun ekonomi

141
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)

merupakan proses untuk memperbaiki secara sederhana untuk memperoleh


kualitas masyarakat disektor ekonomi. keuntungan. Usaha kecil merupakan usaha
Sedang menurut Sanusi (2011) dalam skala kecil. Usaha kecil menurut
menyebutkan bahwa membangun ekonomi edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK perihal
merupakan proses yang menyebabkan kredit usaha kecil (KUK adalah usaha yang
pendapatan per kapita penduduk suatu memiliki total aset maksimal Rp.
negara meningkat dalam jangka panjang. 600.000.000,- sedangkan berdasarkan
Terdapat hal penting dalam makna definisi Undang-Undang No. 29 tahun 1995 yang
membangun ekonomi tersebut di atas, yaitu: dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan
(1) suatu proses yang berarti merupakan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
perubahan yang terjadi terus menerus, (2) memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil
suatu usaha untuk menaikkan tingkat penjualan tahunan seperti kepemilikan
pendapatan per kapita, (3) kenaikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
pendapatan per kapita itu harus terus Usaha mikro kecil menengah adalah usaha
berlangsung dalam jangka panjang. yang dijalankan rakyat kecil dan bersifat
keluarga menggunakan sumber daya lokal,
Membangun ekonomi menurut
menerapkan teknologi sederhana dan mudah
Sukirno (2004) merupakan pertumbuhan
keluar masuk industri (Bank Indonesia).
ekonomi yang diikuti perubahan dalam aspek
lain dalam perekonomian, seperti Menurut perkembangannya Usaha
perkembangan pendidikan, perkembangan Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat
kualifikasi SDM, perbaikan teknologi dan dikelompokkan menjadi empat kelompok:
meningkatnya taraf kemakmuran .1. Livelyhood Activity Kelompok usaha ini
masyarakat. Dimana tingkat kemakmuran ini lebih dikenal sebagai kelompok usaha
umumnya diukur dari tingkat pendapatan sektor informal, usahanya dianggap dan
per kapita nominal yang dihitung dengan digunakan sebagai kesempatan kerja
pendekatan formula PDB dibagi dengan untuk mendapatkan penghasilan sehari-
jumlah penduduk. Membangun ekonomi hari demi pemenuhan kebutuhan hidup.
harus secara terus menerus diikuti oleh Salah satu contohnya adalah pedagang
pengembangan institusi yang dapat memberi kaki lima.
dorongan kepada pengembangan berbagai .2. Micro Enterprise Kelompok usaha ini
kegiatan ekonomi. Maka dari itu, dapat melakukan kegiatan yang sifatnya
disimpulkan bahwa membangun ekonomi cenderung sebagai pengrajin. Ia memiliki
merupakan proses perbaikan yang diikuti kemampuan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan suatu produk namun belum memiliki
taraf kemakmuran masyarakat. sifat kewirausahaan untuk memajukan
Dengan demikian arah membangun produknya.
ekonomi haruslah merupakan penjabaran .3. Small Dynamic Enterprise Kelompok
dari demokrasi ekonomi yang dimaknakan usaha yang menjalankan bisnisnya telah
untuk membebaskan rakyat dari memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu
keterbelakangan dan kemiskinan seperti yang menerima pekerjaan sub-kontrak dan
dikaji dalam pasal 33 UUD 1945. ekspor.
Usaha kecil adalah setiap usaha perorangan
.4. Fast Moving Enterprise Kelompok ini
atau badan hukum yang menjalankan
selain telah memiliki jiwa kewirausahaan,
kegiatan dibidang ekonomi yang dilakukan
juga memiliki tujuan memajukan

142
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

usahanya dengan melakukan juga tidak mampu bersaing. Maka dari itu
transformasi menjadi usaha besar (Surya, penting bagi pelaku UMKM mempunyai
2015). jaringan usaha yang kuat guna memasarkan
Usaha Kecil Mikro dan Menengah produk yang dihasilkan.
merupakan bagian penting dari Pada praktiknya UMKM ternyata
perekonomian suatu bangsa. Karena peran bukan sektor usaha yang bebas masalah.
pentingnya tersebut pemerintah terus Dalam perkembangannya, sektor ini justru
melakukan upaya mengembangkan UMKM. menghadapi banyak masalah yang perlu
Maka dari itu perlu dukungan dari berbagai perhatian dan penanganan serius. Antara lain
kalangan untuk penguatan UMKM melalui masalah permodalan yang disebabkan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) sulitnya memiliki akses dari lembaga
seperti yang diungkapkan oleh Suyatno keuangan karena keterbatasan jaminan
(2000) bahwa untuk dapat meningkatkan (collateral), kurangnya akses informasi pasar
daya saing UMKM diperlukan meningkatkan yang merupakan kendala dalam hal
kemampuan teknologi dan daya kreatif pemasaran. Sehingga berakibat rendahnya
inovatifnya. Peningkatan kemampuan orientasi pasar dan lemahnya daya saing di
teknologi mempunyai hubungan berbanding tingkat global.
lurus dengan kemajuan ekonomi. Secara Untuk menghadapi mekanisme pasar
umum UMKM dalam perekonomian bangsa yang makin terbuka dan kompetitif,
memiliki peran: penguasaan pasar merupakan prasyarat
1 Sebagai pelaku utama dalam kegiatan untuk meningkatkan daya saing UMKM.
ekonomi; Maka dari itu, penting bagi UMKM untuk
2 Penyedia lapangan kerja terbesar; mendapatkan informasi dengan mudah dan
cepat, baik informasi mengenai pasar
3 Pemeran penting dalam pengembangan
produksi maupun pasar faktor produksi.
perekonomian lokal dan pemberdayaan
Informasi tentang pasar produksi sangat
masyarakat;
diperlukan untuk memperluas jaringan
4 Pencipta pasar baru dan sumber inovasi,
pemasaran produk yang dihasilkan oleh
serta
UMKM. Menurut Effendi Ishak, (2005)
5 Kontribusinya terhadap neraca informasi pasar produksi atau pasar
pembayaran. Efendi Ishak, (2005) sebagai komoditas yang diperlukan, misalnya (1) jenis
pilar perekonomian bangsa. barang yang dibutuhkan, (2) daya beli
Permasalahan umum yang dihadapi oleh masyarakat, (3) harga pasar yang berlaku, (4)
sebagian besar pelaku UMKM adalah selera konsumen pada pasar lokal, regional
kurangnya SDM yang kompeten maupun internasional.
dibidangnya,
Dengan demikian, UKM dapat
Lemahnya kreativitas dan inovasi, mengantisipasi berbagai kondisi pasar
lemahnya kemampuan dalam membaca sehingga dalam menjalankan usahanya akan
peluang yang ada, permodalan usaha, serta lebih inovatif. Sedangkan informasi pasar
lemahnya strategi pemasaran (marketing). faktor produksi meliputi: (1) sumber bahan
Sistem jaringan yang masih kurang juga baku yang diperlukan, (2) harga bahan baku,
menjadi permasalahan pokok, karena sebaik (3) bagaimana memperoleh modal usaha, (4)
apapun kualitas produk yang dihasilkan siapa tenaga kerja yang professional, (5)
apabila kurang promosi dalam hal pemasaran tingkat upah atau gaji yang layak,

143
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)

Oleh karena itu peran pemerintah UMKM tidak dapat terlepas dari dukungan
sangat diperlukan dalam mendorong perbankan dalam hal penguatan permodalam
keberhasilan UMKM dalam memperoleh dalam bentuk penyaluran kredit UMKM.
akses memperluas jaringan pemasarannya. Untuk mendukung penguatan UMKM
Selain memiliki kemudahan dan kecepatan ini Bank Indonesia telah mengeluarkan
dalam memperoleh informasi pasar, UMKM ketentuan yang mewajibkan kepada
juga perlu memiliki kemudahan dan perbankan untuk mengalokasikan
kecepatan dalam mengkomunikasikan atau kredit/pembiayaan kepada UMKM mulai
mempromosikan usahanya kepada konsumen tahun 2015 sebesar 5% dari semua sektor
secara luas baik di dalam maupun di luar UMKM, tahun 2016 sebesar 10%, tahun 2017
negeri. sebesar 15% dan pada akhir tahun 2018 juga
Menurut Naisbit, 1994 (dalam sudah ditetapkan sebesar 20%. Ketentuan
Singgih), perkembangan ekonomi dunia akan Bank Indonesia tersebut menunjukkan
didominasi oleh usaha kecil dan menengah, bahwa pemerintah dan Bank Indonesia
dengan kata lain negara yang memiliki sangat merespon perkembangan UMKM.
jaringan yang kuat pada usaha kecilnya akan Diharapkan dengan adanya penguatan
berhasil dalam persaingan dipasar global. permodalan tersebut pertumbuhan dan
Penguatan UMKM tentunya tidak perkembangan UMKM benar-benar dapat
bisa lepas dari peran dan dukungan berbagai mewujudkan harapan bahwa penguatan
pihak, diantaranya adalah Lembaga UMKM sebagai pilar membangun ekonomi
Keuangan Mikro (LKM), yang diharapkan bangsa. Selain perbankan banyak perusahaan
mampu memberikan dukungan kepada BUMN dan swasta yang ikut serta membantu
UMKM dari sisi permodalan. Pemberdayaan meningkatkan UMKM, antara lain PT.
LKM lebih difokuskan pada aspek penguatan Telkom Indonesia dan PT. Pegadaian yang
kelembagaaan dengan tujuan agar kebijakan memberikan bantuan penguatan UMKM
LKM lebih memihak pada UMKM terutama melalui permodalan dan akses pasar.
untuk aksesbilitas permodalan. Oleh karena Penguatan UMKM serupa juga
itu pemberdayaannya LKM harus dilakukan dilakukan oleh PT. Permodalan Nasional
secara terstruktur dan berkelanjutan, yang Madani bersama PT. Asuransi Jiwasraya dan
dapat mendorong peningkatan produktivitas Jamkrindo berkomitmen untuk mendukung
dan daya saing UMKM, serta menumbuhkan aktivitas para pelaku UMKM. Sinergisitas ini
wirusahawan baru yang tangguh. bermanfaat untuk mengembangkan serta
Perkembangan dan pertumbuhan memberdayakan sektor UMKM, menyadari
UMKM perlu dukungan dari berbagai pihak pentingnya kontribusi UMKM dalam
mengingat perannya yang sangat besar dalam membangun ekonomi bangsa. Publikasi
kontribusinya pada bangsa dan negara. Statistik kredit UMKM berdasarkan definisi
Bentuk dukungan yang diberikan merupakan dan kriteria usaha berdasarkan UU No. 20
penguatan UMKM agar tetap eksis dalam Tahun 2008 tentang UMKM mulai
membangun ekonomi bangsa, salah satunya dilaksanakan untuk data laporan bulanan
adalah penguatan permodalan. Melihat bank sejak Januari 2011.
antusiasnya perkembangan UMKM dari Kredit UMKM adalah kredit kepada
tahun ke tahun sejak 2012, pemerintah debitur usaha mikro, kecil dan menengah
menetapkan UU kredit bagi UMKM, karena yang memenuhi definisi dan kriteria usaha
pemerintah menyadari bahwa perkembangan mikro, kecil dan menengah sebagaimana

144
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang diutamakan melalui penguatan UMKM.
UMKM. Berdasarkan UU tersebut, UMKM UMKM juga telah terbukti mampu bertahan
adalah usaha produktif yang memenuhi terhadap krisis. Ketika krisis ekonomi terjadi
kriteria usaha dengan batasan tertentu tahun 1997-1998, UMKM mampu
kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. membuktikan tetap berdiri kokoh. Dari data
Setiap tahun kredit kepada UMKM Badan Pusat Statistik menunjukkan pasca
mengalami pertumbuhan dan hal ini krisis ekonomi 1997-1998 itu, jumlah UMKM
menunjukkan bahwa iklim investasi dam justru meningkat bahkan mampu menyerap
pertumbuhan ekonomis sangat kondusif. 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai
UMKM mempunyai peran dan tahun 2012. Ditinjau dari pertumbuhannya,
strategi dalam membangun ekonomi bangsa. tahun 2016 pertumbuhan UMKM meningkat
Selain berperan dalam pertumbuhan 4,17% dari 34,64% menjadi 38,81% sementara
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, usaha besar justru mengalami penurunan
UMKM juga berperan dalam 0,26% dari 9,94% menjadi 9,68%. Ini
mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. menunjukkan bahwa UMKM mampu
Jumlah pelaku UMKM di Indonesia termasuk bertahan pasca krisis 1998
besar dibanding negara lainnya sejak tahun
2014. Jumlah UMKM terus mengalami PENUTUP
perkembangan dari tahun 2015 hingga 2017, Krisis ekonomi tahun 1997- 1998 yang
yang salah satu pemicunya adalah tingginya melanda Indonesia telah membuat
usia produkstif dibanding jumlah perekonomian bangsa seakan terpuruk.
lapangan kerja yang tersedia. UMKM ditengarai sebagai pahlawan ekonomi
Kondisi yang demikian memicu para yang yang menyelamatkan ekonomi bangsa
usia produktif membuka peluang untuk dari keterpurukan. Hal ini dapat ditunjukkan
menciptakan usaha sendiri, yang sebagian dengan jumlah pelaku UMKM pasca krisis
besar tergolong pelaku usaha sektor industri ekonomi yang terus bertambah dari tahun ke
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). tahun. Hal ini juga membuktikan bahwa
Berdasarkan perkembangan UMKM yang UMKM mampu bertahan di tengah badai
berkembang baik Presiden RI (2016) krisis ekonomi. UMKM juga terbukti
menyatakan UMKM yang memiliki daya menyerap tenaga kerja lebih besar dalam
tahan tinggi akan mampu menopang kancah perekonomian bangsa, yang
perekonomian bangsa. Juga dikatakan bahwa meningkat dari 96,99% menjadi 97,22% pada
pemerintah sadar betul betapa pentingnya periode sama (tahun 2012 – 2017). Dengan
pengembangan Usaha Mikro Usaha Kecil dan banyaknya tenaga kerja yang terserap, sektor
Menengah. Bahkan Presiden berharap agar UMKM mampu meningkatkan pendapatan
pelaku UMKM menjadi garda terdepan dalam masyarakat. Dengan demikian UMKM
membangun ekonomi bangsa. UMKM telah dianggap memiliki peran strategis dalam
menjadi tulang punggung perekonomian menekan angka pengangguran dan
Indonesia. kemiskinan.
UMKM memiliki proporsi sesbesar Atas kontribusi dan peran UMKM
99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia tersebut penting bagi pemerintah untuk terus
atau sebanyak 56.534.592 unit. Oleh karena mendukung UMKM melalui penguatan agar
perlu sinergisitas untuk mengembangakan perannya sebagai pilar membangun ekonomi
dan mempertahankan UMKM perlu bangsa dapat berjalan secara optimal.

145
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)

DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang nomor 20 tahun 2008


Aisbit, John. 1994. “Global Paradox”The tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Bigger the World Economy, The More Menengah, UMKM.
powerful it's Smallest Players. “New
York: William Morrow and Company Wahyudin, Dian. 2013. Peluang atau
Tantangan Indonesia Menuju ASEAN
Effendi Ishak. 2005. Artikel : Peranan Economic Community 2015. Lembaga
Informasi Bagi Kemajuan UKM. Penerbit Universitas Diponegoro,
Kedaulatan Rakyat. Yogyakarta Semarang.

Idris yanto, 2009. Sektor UMKM di


Indonesia: Profil, Masalah,
dan Strategi Pemberdayaan. Jurnal
Kajian Ekonomi dan Bisnis OIKOS-
NOMOS. Volume 2, Nomor 1/ Januari
2009. ISSN 1979-1607. LPPEB FIS –
UNG Inc.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan


Menengah Republik Indonesia, Peran
Usaha Mikro, kecil, dan Menengah
dalam Pembangunan Ekonomi
Nasional; Sasaran Pembangunan
Ekonomi (Jakarta: Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia, 2005).

Pujiono, 2012 Akselarasi Peningkatan Usaha


Mikro, Kecil, dan Menengah melalui
Pendidikan, Proceding Seminar
Nasional Peningkatan Kapabilitas
UMKM dalam Mewujudkan UMKM
Naik Kelas

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.


17/12/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015
tentang Perubahan Pemberian Kredit
atau Pembiayaan UMKM

Singgih Moh. Nur. Strategi Penguatan Usaha


Mikro Kecil Menengah (UMKM)
sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis
Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi
Moderenisasi Fakultas Ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang.

Sukirno, S. 2004. Makroekonomi


Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.

146

Anda mungkin juga menyukai