Abstrak
___________________________________________________________________
Perkembangan di era globalisasi sangat bergantung pada sektor ekonomi sebagai ukuran keberhasilan yang
dilakukan oleh pemerintah. Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam
pembangunan ekonomi, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Posisi UMKM dalam
perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena
keberadaan UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia.
UMKM setelah krisis ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga membuktikan bahwa UMKM
mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar
dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor UMKM mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam
mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM, penting bagi pemerintah
untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka sebagai pilar dalam membangun
ekonomi bangsa dapat berjalan optimal.
Abstract
________________________________________________________________
Development in the era of globalization relies heavily on the economic sector as a measure of success carried out by the
government. The role of the community in national development, especially in economic development, is Micro, Small
and Medium Enterprises (MSMEs). The position of MSMEs in the national economy has an important and strategic
role. This condition is very possible because the existence of MSMEs is quite dominant in the Indonesian economy.
MSMEs after the economic crisis continued to increase from year to year. This also proves that MSMEs are able to
survive in the midst of an economic crisis. MSMEs are also proven to absorb a larger workforce in the national economy.
With the large number of workers absorbed, the MSME sector is able to increase people's income. Thus MSMEs are
considered to have a strategic role in reducing unemployment and poverty. For the contribution and role of MSMEs, it is
important for the government to continue to support MSMEs through strengthening so that their role as a pillar in
building the nation's economy can run optimally.
137
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)
138
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019
139
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
menjadi bagian baik langsung maupun 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak langsung dari Usaha Menengah sampai dengan paling banyak Rp
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud rupiah) tidak termasuk tanah dan
dalam Undang-Undang ini. bangunan tempat usaha; atau
3 Usaha Menengah adalah usaha ekonomi 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
produktif yang berdiri sendiri, yang dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
dilakukan oleh orang perorangan atau ratus juta rupiah) sampai dengan paling
badan usaha yang bukan merupakan anak banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh
perusahaan atau cabang perusahaan yang milyar rupiah).
dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi Di Negara lain atau tingkat dunia,
bagian baik langsung maupun tidak terdapat berbagai definisi yang berbeda
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha mengenai UKM yang sesuai menurut
Besar dengan jumlah kekayaan bersih karateristik masing – masing Negara, yaitu
atau hasil penjualan tahunan sebagai berikut
sebagaimana diatur dalam Undang- .1. World Bank: UKM adalah usaha dengan
undang ini. jumlah tenaga kerja ± 30 orang,
Berdasarkan kekayaan dan hasil pendapatan per tahun US$ 3 juta dan
penjualan, menurut Undang-undang Nomor jumlah aset tidak melebihi US$ 3 juta.
20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha mikro .2. Di Amerika: UKM adalah industri yang
yaitu: tidak dominan di sektornya dan
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak mempunyai pekerja kurang dari 500
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta orang.
rupiah) tidak termasuk tanah dan 3 Di Eropa: UKM adalah usaha dengan
bangunan tempat usaha; atau jumlah tenaga kerja 10-40 orang dan
2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling pendapatan per tahun 1-2 juta Euro, atau
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta jika kurang dari 10 orang, dikategorikan
rupiah). usaha rumah tangga.
Kriteria usaha kecil adalah sebagai .3. Di Jepang: UKM adalah industri yang
berikut: bergerak di bidang manufakturing dan
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp retail/service dengan jumlah tenaga kerja
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 54-300 orang dan modal ¥ 50 juta-300
sampai dengan paling banyak Rp juta.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) .4. Di Korea Selatan: UKM adalah usaha
tidak termasuk tanah dan bangunan dengan jumlah tenaga kerja ≤ 300 orang
tempat usaha; atau dan aset ≤ US$ 60 juta.
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih .5. Di beberapa Asia Tenggara: UKM adalah
dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-15
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp orang (Thailand), atau 5–10 orang
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus (Malaysia), atau 10-99 orang (Singapura),
juta rupiah). dengan modal ± US$ 6 juta.
Sedangkan kriteria usaha menengah
adalah sebagai berikut:
140
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019
141
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)
142
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019
usahanya dengan melakukan juga tidak mampu bersaing. Maka dari itu
transformasi menjadi usaha besar (Surya, penting bagi pelaku UMKM mempunyai
2015). jaringan usaha yang kuat guna memasarkan
Usaha Kecil Mikro dan Menengah produk yang dihasilkan.
merupakan bagian penting dari Pada praktiknya UMKM ternyata
perekonomian suatu bangsa. Karena peran bukan sektor usaha yang bebas masalah.
pentingnya tersebut pemerintah terus Dalam perkembangannya, sektor ini justru
melakukan upaya mengembangkan UMKM. menghadapi banyak masalah yang perlu
Maka dari itu perlu dukungan dari berbagai perhatian dan penanganan serius. Antara lain
kalangan untuk penguatan UMKM melalui masalah permodalan yang disebabkan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) sulitnya memiliki akses dari lembaga
seperti yang diungkapkan oleh Suyatno keuangan karena keterbatasan jaminan
(2000) bahwa untuk dapat meningkatkan (collateral), kurangnya akses informasi pasar
daya saing UMKM diperlukan meningkatkan yang merupakan kendala dalam hal
kemampuan teknologi dan daya kreatif pemasaran. Sehingga berakibat rendahnya
inovatifnya. Peningkatan kemampuan orientasi pasar dan lemahnya daya saing di
teknologi mempunyai hubungan berbanding tingkat global.
lurus dengan kemajuan ekonomi. Secara Untuk menghadapi mekanisme pasar
umum UMKM dalam perekonomian bangsa yang makin terbuka dan kompetitif,
memiliki peran: penguasaan pasar merupakan prasyarat
1 Sebagai pelaku utama dalam kegiatan untuk meningkatkan daya saing UMKM.
ekonomi; Maka dari itu, penting bagi UMKM untuk
2 Penyedia lapangan kerja terbesar; mendapatkan informasi dengan mudah dan
cepat, baik informasi mengenai pasar
3 Pemeran penting dalam pengembangan
produksi maupun pasar faktor produksi.
perekonomian lokal dan pemberdayaan
Informasi tentang pasar produksi sangat
masyarakat;
diperlukan untuk memperluas jaringan
4 Pencipta pasar baru dan sumber inovasi,
pemasaran produk yang dihasilkan oleh
serta
UMKM. Menurut Effendi Ishak, (2005)
5 Kontribusinya terhadap neraca informasi pasar produksi atau pasar
pembayaran. Efendi Ishak, (2005) sebagai komoditas yang diperlukan, misalnya (1) jenis
pilar perekonomian bangsa. barang yang dibutuhkan, (2) daya beli
Permasalahan umum yang dihadapi oleh masyarakat, (3) harga pasar yang berlaku, (4)
sebagian besar pelaku UMKM adalah selera konsumen pada pasar lokal, regional
kurangnya SDM yang kompeten maupun internasional.
dibidangnya,
Dengan demikian, UKM dapat
Lemahnya kreativitas dan inovasi, mengantisipasi berbagai kondisi pasar
lemahnya kemampuan dalam membaca sehingga dalam menjalankan usahanya akan
peluang yang ada, permodalan usaha, serta lebih inovatif. Sedangkan informasi pasar
lemahnya strategi pemasaran (marketing). faktor produksi meliputi: (1) sumber bahan
Sistem jaringan yang masih kurang juga baku yang diperlukan, (2) harga bahan baku,
menjadi permasalahan pokok, karena sebaik (3) bagaimana memperoleh modal usaha, (4)
apapun kualitas produk yang dihasilkan siapa tenaga kerja yang professional, (5)
apabila kurang promosi dalam hal pemasaran tingkat upah atau gaji yang layak,
143
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)
Oleh karena itu peran pemerintah UMKM tidak dapat terlepas dari dukungan
sangat diperlukan dalam mendorong perbankan dalam hal penguatan permodalam
keberhasilan UMKM dalam memperoleh dalam bentuk penyaluran kredit UMKM.
akses memperluas jaringan pemasarannya. Untuk mendukung penguatan UMKM
Selain memiliki kemudahan dan kecepatan ini Bank Indonesia telah mengeluarkan
dalam memperoleh informasi pasar, UMKM ketentuan yang mewajibkan kepada
juga perlu memiliki kemudahan dan perbankan untuk mengalokasikan
kecepatan dalam mengkomunikasikan atau kredit/pembiayaan kepada UMKM mulai
mempromosikan usahanya kepada konsumen tahun 2015 sebesar 5% dari semua sektor
secara luas baik di dalam maupun di luar UMKM, tahun 2016 sebesar 10%, tahun 2017
negeri. sebesar 15% dan pada akhir tahun 2018 juga
Menurut Naisbit, 1994 (dalam sudah ditetapkan sebesar 20%. Ketentuan
Singgih), perkembangan ekonomi dunia akan Bank Indonesia tersebut menunjukkan
didominasi oleh usaha kecil dan menengah, bahwa pemerintah dan Bank Indonesia
dengan kata lain negara yang memiliki sangat merespon perkembangan UMKM.
jaringan yang kuat pada usaha kecilnya akan Diharapkan dengan adanya penguatan
berhasil dalam persaingan dipasar global. permodalan tersebut pertumbuhan dan
Penguatan UMKM tentunya tidak perkembangan UMKM benar-benar dapat
bisa lepas dari peran dan dukungan berbagai mewujudkan harapan bahwa penguatan
pihak, diantaranya adalah Lembaga UMKM sebagai pilar membangun ekonomi
Keuangan Mikro (LKM), yang diharapkan bangsa. Selain perbankan banyak perusahaan
mampu memberikan dukungan kepada BUMN dan swasta yang ikut serta membantu
UMKM dari sisi permodalan. Pemberdayaan meningkatkan UMKM, antara lain PT.
LKM lebih difokuskan pada aspek penguatan Telkom Indonesia dan PT. Pegadaian yang
kelembagaaan dengan tujuan agar kebijakan memberikan bantuan penguatan UMKM
LKM lebih memihak pada UMKM terutama melalui permodalan dan akses pasar.
untuk aksesbilitas permodalan. Oleh karena Penguatan UMKM serupa juga
itu pemberdayaannya LKM harus dilakukan dilakukan oleh PT. Permodalan Nasional
secara terstruktur dan berkelanjutan, yang Madani bersama PT. Asuransi Jiwasraya dan
dapat mendorong peningkatan produktivitas Jamkrindo berkomitmen untuk mendukung
dan daya saing UMKM, serta menumbuhkan aktivitas para pelaku UMKM. Sinergisitas ini
wirusahawan baru yang tangguh. bermanfaat untuk mengembangkan serta
Perkembangan dan pertumbuhan memberdayakan sektor UMKM, menyadari
UMKM perlu dukungan dari berbagai pihak pentingnya kontribusi UMKM dalam
mengingat perannya yang sangat besar dalam membangun ekonomi bangsa. Publikasi
kontribusinya pada bangsa dan negara. Statistik kredit UMKM berdasarkan definisi
Bentuk dukungan yang diberikan merupakan dan kriteria usaha berdasarkan UU No. 20
penguatan UMKM agar tetap eksis dalam Tahun 2008 tentang UMKM mulai
membangun ekonomi bangsa, salah satunya dilaksanakan untuk data laporan bulanan
adalah penguatan permodalan. Melihat bank sejak Januari 2011.
antusiasnya perkembangan UMKM dari Kredit UMKM adalah kredit kepada
tahun ke tahun sejak 2012, pemerintah debitur usaha mikro, kecil dan menengah
menetapkan UU kredit bagi UMKM, karena yang memenuhi definisi dan kriteria usaha
pemerintah menyadari bahwa perkembangan mikro, kecil dan menengah sebagaimana
144
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019
diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang diutamakan melalui penguatan UMKM.
UMKM. Berdasarkan UU tersebut, UMKM UMKM juga telah terbukti mampu bertahan
adalah usaha produktif yang memenuhi terhadap krisis. Ketika krisis ekonomi terjadi
kriteria usaha dengan batasan tertentu tahun 1997-1998, UMKM mampu
kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. membuktikan tetap berdiri kokoh. Dari data
Setiap tahun kredit kepada UMKM Badan Pusat Statistik menunjukkan pasca
mengalami pertumbuhan dan hal ini krisis ekonomi 1997-1998 itu, jumlah UMKM
menunjukkan bahwa iklim investasi dam justru meningkat bahkan mampu menyerap
pertumbuhan ekonomis sangat kondusif. 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai
UMKM mempunyai peran dan tahun 2012. Ditinjau dari pertumbuhannya,
strategi dalam membangun ekonomi bangsa. tahun 2016 pertumbuhan UMKM meningkat
Selain berperan dalam pertumbuhan 4,17% dari 34,64% menjadi 38,81% sementara
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, usaha besar justru mengalami penurunan
UMKM juga berperan dalam 0,26% dari 9,94% menjadi 9,68%. Ini
mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. menunjukkan bahwa UMKM mampu
Jumlah pelaku UMKM di Indonesia termasuk bertahan pasca krisis 1998
besar dibanding negara lainnya sejak tahun
2014. Jumlah UMKM terus mengalami PENUTUP
perkembangan dari tahun 2015 hingga 2017, Krisis ekonomi tahun 1997- 1998 yang
yang salah satu pemicunya adalah tingginya melanda Indonesia telah membuat
usia produkstif dibanding jumlah perekonomian bangsa seakan terpuruk.
lapangan kerja yang tersedia. UMKM ditengarai sebagai pahlawan ekonomi
Kondisi yang demikian memicu para yang yang menyelamatkan ekonomi bangsa
usia produktif membuka peluang untuk dari keterpurukan. Hal ini dapat ditunjukkan
menciptakan usaha sendiri, yang sebagian dengan jumlah pelaku UMKM pasca krisis
besar tergolong pelaku usaha sektor industri ekonomi yang terus bertambah dari tahun ke
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). tahun. Hal ini juga membuktikan bahwa
Berdasarkan perkembangan UMKM yang UMKM mampu bertahan di tengah badai
berkembang baik Presiden RI (2016) krisis ekonomi. UMKM juga terbukti
menyatakan UMKM yang memiliki daya menyerap tenaga kerja lebih besar dalam
tahan tinggi akan mampu menopang kancah perekonomian bangsa, yang
perekonomian bangsa. Juga dikatakan bahwa meningkat dari 96,99% menjadi 97,22% pada
pemerintah sadar betul betapa pentingnya periode sama (tahun 2012 – 2017). Dengan
pengembangan Usaha Mikro Usaha Kecil dan banyaknya tenaga kerja yang terserap, sektor
Menengah. Bahkan Presiden berharap agar UMKM mampu meningkatkan pendapatan
pelaku UMKM menjadi garda terdepan dalam masyarakat. Dengan demikian UMKM
membangun ekonomi bangsa. UMKM telah dianggap memiliki peran strategis dalam
menjadi tulang punggung perekonomian menekan angka pengangguran dan
Indonesia. kemiskinan.
UMKM memiliki proporsi sesbesar Atas kontribusi dan peran UMKM
99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia tersebut penting bagi pemerintah untuk terus
atau sebanyak 56.534.592 unit. Oleh karena mendukung UMKM melalui penguatan agar
perlu sinergisitas untuk mengembangakan perannya sebagai pilar membangun ekonomi
dan mempertahankan UMKM perlu bangsa dapat berjalan secara optimal.
145
UMKM Sebagai Pilar… (Sudati Nur Sarfiah, Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati)
146