Anda di halaman 1dari 15

ETIKA WIRAUSAHA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 8 REGULER A

1. Yesika P.A Kanawadu (PO5303201201066)


2. Yesiska L. Yuniarti (PO5303201201067)
3. Yulinda Haga Hadja (PO5303201201068)
Pengertian Etika wirausaha

Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin
individu dalam membuat keputusan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau
norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar
para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang dijalankan
memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk
pengusaha yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan
dalam waktu yang relatif lebih lama.

Dengan melaksanakan etika yang benar, akan terjadi keseimbangan hubungan antara
pengusaha dengan masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Masing-masing pihak akan merasa dihargai dan dihormati. Kemudian, ada rasa
saling membutuhkan diantara mereka yang pada akhirnya menumbuhkan rasa saling percaya
sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang seperti yang diinginkan.
Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:

1 Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2 Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3 Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4 Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5 Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
Prinsip Etika Bisnis/Wirausaha

Muslich (2004:18-20) mengatakan bahwa prinsip etika bisnis meliputi hal-hal sebagai berikut :

1 Prinsip Ekonomi . Prinsip ini meyatakan bahwa perusahaan secara bebas mempunyai
wewenang dalam memutuskan suatu kebijakan dalam upaya pengembangan visi misi
perusahaannya yang berorientasi pada nilai kemakmuran dan kesejahteraan para pekerja
maupun mitra kerjanya.

2 Prinsip Kejujuran . Prinsip kejujuran menjadi hal yang paling penting dalam mendukung
keberhasilan suatu perusahaan. Nilai kejujuran harus dijalankan oleh semua pihak yang terkait
dengan kegiatan bisnis. Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai kejujuran akan mendapatkan
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sekitar dan mitra kerja perusahaan tersebut.
3 Prinsip Niat Baik dan Tidak Berniat Jahat . Prinsip ini masih berhubungan dengan nilai
kejujuran karena segala tindakan yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak kepada
tingkat kepercayaan mitra kerja. Tentu suatu tindakan jahat yang dilakukan oleh perusahaan
akan merusak kepercayaan mitra kerjanya. Maka dari itu, perusahaan harus bersikap
transparan dalam menjalankan tujuan, visi dan misi perusahaannya.

4 Prinsip Adil . Prinsip ini membantu perushaan untuk selalu bersikap adil kepada pihakpihak
yang terkait dengan bisnis yang mereka jalankan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

5 Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri . Prinsip hormat terhadap diri sendiri adalah prinsip dimana
kita melakukan penghargaan kepada orang lain seperti kita menghargai diri sendiri. Maka dari
itu, semua aspek pelaku bisnis harus dapat menjaga nama baik perusahaan karena hal
tersebut sangat penting dalam menjaga eksistensi perusahaan tersebut.
Sonny Keraf juga mengatakan bahwa secara umum terdapat lima prinsip etika bisnis yang
harus diterapkan dalam kegiatan bisnis.

1. Prinsip Otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
4. Prinsip Saling Menguntungkan
5. Prinsip Integritas Moral

Tujuan etika wirausaha


Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha yang sudah
lama terjun di dunia bisnis. Dengan tujuan bagi pengusaha adalah untuk mendorong
kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis
untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business.
Hal tersebut dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
Lanjutan...

Dengan demikian, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka
dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik sehingga dapat diikuti oleh
semua orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Selain itu,
dapat juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis
yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar
aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan
bisnisnya dan memiliki izin usaha yang sah.
Adapun tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika
yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:

1. Untuk persahabatan dan pergaulan


2. Menyenangkan orang lain
3. Membujuk pelanggan
4. Mempertahankan pelanggan
5. Membina dan menjaga hubungan
Jenis Etika Bisnis/Wirausaha

1. Etika Utilitarianisme

Etika utilitarianisme merupakan teori etika yang mengatakan bahwa hal-hal yang baik
merupakan hal yang bermanfaat, berguna, dan menguntungkan. Sebaliknya hal-hal yang jahat
dan tidak baik merupakan hal-hal yang merugikan, tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan,
dari karena itu baik atau buruknya sesuatu ditentukan berdasarkan manfaat yang diperoleh,
berguna atau tidak berguna dan menguntungkan atau tidak menguntungkan

2. Etika Hedonisme

Etika hedonisme memiliki dorongan untuk mencari kenikmatan, kegembiraan, atau kesenangan
dan sebaliknya menjauhi serta mencegah rasa sakit atau ketidaksenangan dalam hidup
manusia adalah sesuatu yang manusiawi.

3. Etika Evolusionisme

Etika Evolusionisme adalah suatu etika yang merupakan hasil dari suatu evolusi
maksudnya, suatu etika yang berkembang di suatu tempat merupakan suatu evolusi pada
tempat tersebut. Kondisi ini menyebabkan kepastian dan kebenaran berbeda-beda yang
mengatakan secara tidak langsung semuanya benar yang pada hakikatnya mengatakan
semuanya salah.

4. Etika Pragmatisme

Etika Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berprinsip bahwa pengetahuan dicari bukan
sekedar untuk tahu demi tahu, melainkan untuk mengerti masyarakat dan dunia, sehingga
dalam menilai pemikiran, gagasan, teori, kebijakan, dan pernyataan tidak cukup hanya
berdasarkan aspek-aspek logis dan bagus suatu rumusan, tetapi juga harus berdasarkan dapat
atau tidaknya dibuktikan, dilaksanakan, dan apakah mendatangkan hasil atau tidak, jadi
sesuatu yang baik adalah yang dapat dilaksanakan, dipraktekkan, dan mendatangkan sesuatu
yang positif demi kemajuan hidup.
5. Etika Situasionisme

Etika Situasionisme adalah suatu etika yang mempertimbangkan keadaan khusus menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari masing-masing situasi, dengan tetap menggunakan prinsip-
prinsip mendasar sebagai petunjuk atau pedoman, sehingga tidak ada kebenaran dan
kesalahan yang mutlak karena semuanya berdasarkan dari kondisi saat itu (Parsons, 2004).

6. Teori Deontologi (Etika Kewajiban)

Teori deontologi menurut Keraf, merupakan suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan tersebut, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri (dalam Fahmi, 2013). Atas dasar itu, etika deontologi sangat
menekankan motivasi, kemauan baik, dan watak yang kuat dari pelaku (Sutrisna, 2010).
Sikap dan Perilaku Wirausaha

Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting dalam etika
wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh
pengusaha dan seluruh karyawan, Sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian karyawan
suatu perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama mutunya kepada seluruh
pelanggan tanpa pandang bulu. Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh
pengusaha dan seluruh karyawan adalah sebagai berikut:

1 Jujur dalam bertindak dan bersikap


2 Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
3 Selalu murah senyum
4 Lemah lembut dan ramah-tamah
5 Sopan santun dan hormat
6 Selalu ceria dan pandai bergaul
7 Fleksibel dan suka menolong pelanggan
8 Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
9 Rasa memiliki perusahaan yang tinggi
Keuntungan Menjaga Etika

Beberapa keuntungan apabila seseorang senantiasa menjaga etika dalam perilaku hidupnya
khususnya bagi para wirausahawan, antara lain adalah sebagai berikut :

1 Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju. Karena dengan kejujuran,konsumen
secara tidak langsung telah diuntungkan.
2 Timbulnya kepercayaan. Bisnis adalah kepercayaan, jika sudah tidak adakepercayaan dalam
berbisnis, maka produk akan ditinggalkan oleh parakonsumen.
3 Kemajuan terjaga. Jika perilaku etis (kesadaran etis, pertimbangan etis, tindakanetis, dan
kepemimpinan etis) terjaga, maka kemajuan di segala bidang akanterjadi, sehingga bisnis pun
akan mengalami kemajuan dengan sendirinya.
4 Perolehan laba akan meningkat. Jika kemajuan bisnis terjadi, maka laba yangdiperoleh juga
akan meningkat dan pada akhirnya pendapatan Negara dari pajak juga meningkat.
5 Terjadi kesinambungan. Bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya.
Manfaat Etika Wirausaha

Manfaat Etika bisnis bagi Perusahaan ,antara lain :

1 Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai
corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak
semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern
semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mengambil kebijakan
keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2 Dapat membantu menghilangkan grey area ( Kawasan kelabu) dibidang etika penerimaan
komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan
hidup.
3 Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4 Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya kemungkinan Untuk
mengatur diri sendiri self regulation
5 Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, makadapat
menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6 Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan
7Membangun corporate image (citra positif), serta dalam jangka Panjang menjaga
kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company)
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai