OLEH
TK 2 REGULER A
NAMA NIM
MELSANDI MBALI LIDJA PO5303201201043
MIA INA PADAMANI PO5303201201044
NAOMI NGURU PO5303201201045
2.1 Melatih pasien menggunakan alat bantu jalan: kursi roda, kruck dan tripot
2.1.2 Kruck
Salah satu cara untuk membantu para penderita cedera atau cacat kaki dalam
melakukan pekerjaan atau kehidupan sehari hari adalah dengan menggunakan kruk. Kruk
merupakan tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik
karena cacat atau cedera, biasanya digunakan secara berpasangan untuk mengatur
keseimbangan tubuh saat berjalan (Alfadhlani, et al, 2013).
Kruk memilikikelbihan dibanding alat bantu jalan lainnya seperti kursi roda
karena kruk memberikan keluwesan gerak dan kemandirian bagi penggunannya
(Saepudin, 2014). Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya
digunakan secara berpasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat
akan berjalan
(Suratun dkk, 2008)
a. Indikasi penggunaan kruk
1) Pasca amputasi kaki
2) Hemiparese
3) Paraparese
4) Fraktur pada ekstremitas bawah
5) Terpasang gibs
6) Pasca pemasangan gibs (Suratun dkk, 2008)
b. Kontra Indikasi
1) Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37°C
2) Penderita dalam keadaan bedrest
f. Fungsi Kruk
1) Sebagai alat bantu berjalan
2) Mengatur atau memberi keseimbangan waktu berjalan
3) Membantu menyokong sebagian berat badan klien
b. Cara turun
1) Bebankan berat badan pada kaki yang tidak sakit.
2) Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan
pada kruk, gerakkan kaki yang sakit ke depan.
3) Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
4) Ajarkan klien tentang cara duduk di kursi dan cara beranjak dari kursi
c. Cara duduk
1) Klien di posisi tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki
menyentuh kursi.
2) Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai
yang sakit. Jika kedua tungkai sakit, maka kruk ditahan dan pegang pada
tangan klien yang lebih kuat
3) Klien meraih tangan kursi dengan tangan yang lain dan
merendahkan tubuh ke kursi
d. Cara bangun
(1)Lakukan tiga langkah diatas dalam urutan sebaliknya
(2)Cuci tangan
(3)Catat cara berjalan dan prosedur yang diajrakan serta kemampuan klien
untuk melakukan cara berjalan dalam catatan perawat
2.1.3 Tripod
Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan tripot Menggunakan alat bantu
fisioterapi tripot ada cara cara tertentu. Penggunakan tripot harus
mempertimbangkan kondisi fisik pasien yang mencakup nadi, pernapasan, rentang
gerak sendi, tekanan darah, dan kekuatan otot di area kaki. Selain itu, perlu pula
memperhatikan tinggi tripot yang akan digunakan. Tinggi tripot sebaiknya setinggi
lipatan paha yang mana dalam penggunaannya tangan sedikit ditekuk. Dalam hal ini
bisa beli alat bantu fisioterapi tripot yang bisa diubah ubah ketinggiannya. Dengan
demikian ketinggian tongkat bisa lebih mudah diatur menyesuaikan tinggi badan pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pronajaya, G. 2016. Moblisasi Dini (Ambulansi). Diakses pada 21 Oktober 2019, dari
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7560-LAMPIRAN.pdf
Saepudin, A. 2014. Peranacangan Modifikasi Kruk untuk Disabilitas Kaki dari Kruk menjadi
Kursi dengan Metode Axiomatic Design (Doctoral Dissertation, UIN Sunan Kalijaga).
Supatmi. 2013. Membantu Pasien Berjalan dengan Alat Bantu Jalan. Ponorogo.
Suratun., dkk. 2008. Klien Gannguan Sistem Muskuluskeletal. Jakarta. EGC.