Anda di halaman 1dari 15

A

NO NAMA MAHASISWA NIM


1 NAOMI NGURU PO5303201201045
2 NELSON MARIADI NOPEMNANU PO5303201201046
3 NINGSI RAMBU SADA MOKI PO5303201201047
4 ORLANSIUS ANDRI PO5303201201048
5 PAULA LIDYA MERLIN ADIKAR PO5303201201049
6 PRISKA M.K ZAGHANG PO5303201201050
7 PUTRI H.M NGGILI PO5303201201051
PENGERTIAN IMUNISASI ROTAVIRUS

Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi. Rotavirus termasuk dalam
famili reoviridae. Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G dan hanya grup A, B dan C
yang menginfeksi manusia. Rotavirus memiliki sedikitnya 14 serotipe G dan 20
serotipe P. Rotavirus memiliki RNA untai ganda dan kapsid ganda tanpa amplod.
Rotavirus ditransmisikan melalui jalur fecal oral dan menginfeksi 2/3 proksimal
ileum.
KLASIFIKASI ROTAVIRUS

Rotavirus termasuk dalam famili reoviridae dan merupakan patogen


yang paling penting pada manusia dalam kelompok reoviridae. Golongan
virus reoviridae meliputi tiga genus yang dapat menginfeksi manusia
yaitu:

(1) reovirus yang terdiri dari 3 serotipe

(2) rotavirus dengan 2 serotipe


(3) orbivirus yang terdiri dari beberapa serotipe
Tabel. Ciri penting rotavirus

.
Virion Ikosahedral, diameter 60-80 nm, kulit kapsid dobel
Komposisi RNA (15%), protein (85%)
Genom RNA untai ganda, linear, bersegmen (10-12 segmen), total
ukuran genom
16-17 kbp
Protein Sembilan protein struktural, core berisi beberapa enzim
Amplop Tidak ada (amplop semu transient, transient pseudoenvelope
terdapat
selama terjadi morfogenesis partikel rotavirus)
Replikasi Sitoplasma, virion tidak beramplop secara komplit
Ciri khas Penyusunan genetik terjadi secara mudah
lain Rotavirus merupakan penyebab utama diare pada bayi
PATOGENESIS ROTAVIRUS
• Rotavirus menginfeksi 2/3 proksimal ileum dengan terikat pada enterosit
matur pada ujung-ujung villi. Sel-sel nonproliperatif dari ileum ini
terdiferensiasi untuk melaksanakan fungsi pencernaan dan penyerapan,
mereka mengekspresikan beberapa disakaridase, peptidase dan beberapa
enzim lain yang berperan pada pencernaan pada permukaan apikal.

• Sel- sel yang rusak terkelupas masuk ke dalam lumen usus dan melepaskan
virus dalam jumlah yang besar yang dapat tampak di feses (lebih dari
10partikel per gram feses). Ekskresi virus biasanya berlangsung 2-12 hari
pada individu yang sehat tetapi dapat memanjang pada individu dengan
nutrisi yang buruk Studi pada hewan menunjukkan rotavirus menginfeksi
enterosit matur epitel villi di usus halus
LANJUTAN

Meskipun infeksi rotavirus dapat muncul disetiap umur, gejala yang berat muncul
hampir secara eksklusif pada anak berusia 3-24 bulan, dengan infeksi yang mengarah
kepada diare akut yang akan sembuh sendiri (self limited). Diare terjadi karena
absorpsi natrium dan glukosa rusak karena sel pada villi digantikan sel kripta imatur
yang tidak melaksanakan fungsi absorbsi.

Butuh waktu 3-8 minggu agar fungsi normal dapat kembali. Kematian akibat
rotavirus karena dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Perubahan patologi yang
paling utama terbatas pada usus halus dan diare terjadi dari beberapa mekanisme
yang mengganggu fungsi epitel usus halus. Virus menginduksi kematian sel yang
mengakibatkan semakin landainya epitel villi dan proliferasi sel kripta sebagai respon
nya.
EPIDEMIOLOGI & IMUNITAS ROTASIVIRUS

Infeksi rotavirus biasanya banyak terdapat selama musim dingin. Infeksi simtomatik

adalah yang paling sering terjadi pada anak-anak antara umur 6 bulan sampai 2

tahun, dan penularan tampaknya melalui jalur tinja-mulut. Infeksi nosokomial sering

terjadi. Rotavirus ada dimana-mana. Menjelang umur 3 tahun, 90% anak-anak

mempunyai antibodi serum terhadap satu tipe rotavirus atau lebih. Manusia dan

hewan dapat terinfeksi sekalipun terdapat antibodi. Reinfeksi rotavirus umum terjadi,

dapat terjadi anak kecil mengalami 5x reinfeksi sampai umur 2 tahun..


PENATALAKSANAAN IMUNISASI ROTASIVIRUS
Penatalaksanaan diare karena rotavirus bersifat suportif, untuk
mengkoreksi kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menuju
pada keadaan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian. Ini dapat
dicapai dengan penggantian cairan dan perbaikan keseimbangan
elektrolit baik secara oral atau melalui cairan intravena. Angka
kematian pada anak karena diare yang jarang pada negara maju
karena penggunaan yang rutin terapi pengganti cairan secara
efektif.
PENCEGAHAN ROTAVIRUS

Efektifitas upaya-upaya pencegahan lain tidak diketahui dengan jelas. Dalam hal jalur penularan tinja

mulut, upaya pengendaliannya yang penting adalah penanganan air limbah dan kebersihan. Meskipun begitu

perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit melalui jalan fekal-oral mungkin tidak

efektif dalam mencegah penularan virus ini, oleh karena virus dapat hidup untuk jangka waktu lama pada

permukaan yang keras, pada air yang terkontaminasi dan di tangan. Rotavirus relatif kebal terhadap

disinfektan yang umum digunakan tetapi dapat diinaktifvasi dengan klorin.


JADWAL DAN DOSIS IMUNISASI ROTAVIRUS

Terdapat dua jenis Vaksin Rotavirus (RV) yang telah ada di pasaran yaitu vaksin

monovalent dan pentavalent.

a. Vaksin monovalent oral berasal dari human RV vaccine RIX 4414, dengan sifat berikut:
1. Live, attenuated, berasal dari human RV/galur 89 – 12.
2. Monovalen, berisi RV tipe G1, P1A (P8), mempunyai neutralizing epitope yang sama dengan
RV tipe G1, G3, G4 dan G9 yang merupakan mayoritas isolat yang ditemukan pada manusia.
3. Vaksin diberikan secara oral dengan dilengkapi bufer dalam kemasannya.
4. Pemberian dalam 2 dosis pada usia 6–12 minggu dengan interval 8 minggu.
Cara Pemberian Vaksin Rotavirus
Vaksin Rotavirus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis
di bawah pengawasan dokter di tempat layanan vaksinasi. Sebelum pemberian
vaksin, dokter atau petugas medis akan melakukan pemeriksaan untuk
memastikan anak dalam kondisi sehat dan siap untuk divaksin.

Jika anak demam saat pemeriksaan, vaksinasi dapat ditunda hingga


kondisi membaik. Sementara bila anak hanya mengalami penyakit ringan,
seperti pilek, vaksinasi tetap dapat dilakukan.
.Vaksin pentavalent oral merupakan kombinasi dari strain yang diisolasi dari

human dan bovine yang bersifat:


1. Live, attenuated, empatreassortant berasal dari human G1,G2,G3 dan G4 serta
bovine P7. Reassortant kelima berasal dari bovine G6P1A(8).
2. Pemberian dalam 3 (tiga) dosis dengan interval 4 – 10 minggu sejak pemberian
dosis pertama.
3. Dosis pertama diberikan umur 2 bulan. Vaksin ini maksimal diberikan pada
saat bayi berumur 8 bulan. Pemberian vaksin rotavirus diharapkan selesai
pada usia 24 minggu
Cara Pemberian Vaksin Rotavirus
Vaksin Rotavirus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di
bawah pengawasan dokter di tempat layanan vaksinasi. Sebelum pemberian vaksin,
dokter atau petugas medis akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan anak
dalam kondisi sehat dan siap untuk divaksin.

Jika anak demam saat pemeriksaan, vaksinasi dapat ditunda hingga kondisi
membaik. Sementara bila anak hanya mengalami penyakit ringan, seperti pilek,
vaksinasi tetap dapat dilakukan.

Vaksin Rotavirus diberikan dengan cara diteteskan secara perlahan ke dalam


mulut anak. Hal ini untuk mencegah vaksin dimuntahkan kembali. Untuk mengurangi
resiko vaksin dimuntahkan kembali, pemberian vaksin sebaiknya dilakukan sebelum
bayi menyusu.
Rotavirus bisa ditemukan pada tinja anak yang baru saja menjalani vaksinasi
Rotavirus. Guna mencegah penularan virus melalui tinja anak, selalu cuci tangan
setelah memegang popok anak. Sebisa mungkin hindari anak berdekatan atau
menyentuh orang yang sedang sakit, hingga 15 hari setelah menerima vaksin.

Pastikan anak mendapatkan seluruh dosis vaksin yang sudah ditentukan. Jika
anak melewatkan salah satu dosis, seg
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai