Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

TIPE – TIPE KRUK DAN CARA PENGGUNAANYA


Mata kuliah : Dasar Keperawatan
Dosen Pengajar : Ns.Cicirosnita J.Idu, S.Kep.,M.Kep

Di susun oleh :
SALSA BIAN ROHBIANTI

JURUSAN S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS YATSI MADANI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang kami ucapkan
syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalumelimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai “TIPE – TIPE
KRUK DAN CARA PENGGUNAANYA”dengan waktu yang tepat,sholawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi alam semesta.Semoga kita
mendapatkan syafa’at di akhirat kelak Amin.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Tanggerang, 23 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..4
Latar belakang………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………5
BAB III PENUTU. …………………………………………………….8
Kesimpulan……………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….9
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Penanganan masalah otot, tulang dan sendi tidak terlepas dari penggunaan alat bantu
jalan oleh pasien.
Bermacam kondisi muskuloskeletal mengharuskan penderita mengistirahatkan bagian
tubuh yang cedera atau sakit, bahkan membuat penderita tidak bisa menggunakan bagian
tersebut lagi.
Di sinilah penggunaan dan peresepan alat bantu jalan oleh dokter menjadi penting.
Pemulihan fungsi yang optimal untuk mengembalikan produktivitas dan kadar aktivitas
penderita ke tingkat sampai hampir seperti sebelum sakit adalah fokus dari penanganan
kedokteran fisik dan rehabilitasi.
Juga mengembalikan produktivitas pasien hingga hampir seperti sebelum sakit.
Pada artikel ini, akan dibahas mengenai alat untuk membantu berjalan, yaitu tongkat,
kruk, dan walker, syarat peresepannya, serta kondisi-kondisi yang dapat dibantu dengan
alat-alat ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam – macam alat kruk

1.Tongkat
Tongkat standar (tongkat ‘C’): untuk pasien penderita masalah keseimbangan, gangguan
penglihatan, dan kehilangan sensasi persepsi ruang
Tongkat yang dapat diatur (tongkat ‘T’ dan functional grip cane): pasien penderita nyeri
pada tungkai seperti osteoartritis.
Tongkat kaki-empat: pasien penderita nyeri pada tungkai seperti osteoartritis yang lebih
berat daripada yang bisa disokong oleh tongkat ‘T’

2.Kruk
Digunakan bagi pasien yang kehilangan fungsi tungkainya (cedera seperti patah tulang
atau amputasi)
Bagi pasien yang mengalami gangguan keseimbangan

3.Walker
Bagi pasien yang menderita gangguan koordinasi tungkai bawah atau seluruh tubuh
(paska-stroke)
Pasien yang tidak dapat menyeimbangkan diri mereka sendiri (penderita sindroma
Parkinson)
Bagi pasien lansia yang memiliki ketakutan berjalan, baik karena riwayat jatuh maupun
kelemahan tungkai
BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN ALAT-ALAT INI? APAKAH ADA
TEKNIK KHUSUS TERTENTU?

Semua alat bantu jalan, selain memerlukan pengukuran yang terindividualisasi untuk tiap
pasien.
Selain itu juga memerlukan teknik penggunaan yang benar agar:
penggunaan energi dapat menjadi efektif dan efisien (tidak melelahkan pasien),
menghindari cedera yang dapat timbul karena jatuh atau
konsekuensi penggunaan jangka panjang.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan baik dalam penggunaan maupun hal yang
harus dihindari saat menggunakan alat-alat untuk membantu berjalan:
1. Tongkat
Tongkat berjalan dapat digunakan satu atau lebih untuk membantu kesulitan berjalan
pasien
Apabila menggunakan satu tongkat, letakkan tongkat pada sisi tubuh dengan tungkai yang
sehat, dan majukan tongkat bersamaan dengan tungkai yang sakit, disusul dengan tungkai
yang sehat
Apabila menggunakan dua tongkat, majukan tongkat sisi kanan, lalu tungkai kiri, lalu
tongkat sisi kiri dan kemudian tungkai sisi kanan bergiliran
Saat menaiki tangga, naiklah dengan tungkai sehat terlebih dahulu, lalu tongkat dan
tungkai sakit bersamaan. Saat menuruni tangga, turunkan tungkai yang sakit bersamaan
dengan tongkat, disusul oleh tungkai yang sehat.
Saat hendak berdiri dari posisi duduk, tongkat diposisikan pada sisi tubuh yang sehat,
pasien duduk di tepian kursi, dan pasien berdiri sambil menumpu tongkat. Pastikan juga
tongkat tidak terlalu tinggi sehingga pasien masih bisa menekuk sikunya.
Saat hendak duduk dari posisi berdiri, mintalah pasien mendekati tempat duduk atau
ranjang terlebih dahulu sampai tepian kursi atau ranjang tersentuh oleh betis pasien.
Mintalah pasien meraih pegangan kursi atau kasur satu per satu, dan jangan membanting
tubuh saat pasien duduk.
Periksalah tongkat secara berkala, pastikan ukuran tongkat sesuai dengan pasien dan
bantalan karet pada kaki tongkat tidak aus agar pasien tidak tergelincir.
2. Kruk
Terdapat beberapa cara jalan untuk pengguna kruk, yaitu cara jalan dua, tiga, empat
titik, swing to, dan swing through:
Cara jalan dua titik:
Ayunkan tungkai yang patah dan kedua kruk ke depan, disusul oleh tungkai yang sehat.
Cara jalan ini tidak stabil dan disarankan untuk pasien muda dengan koordinasi yang
tidak terganggu.
Cara jalan tiga titik:
Digunakan apabila terdapat tungkai yang tidak dapat menumpu beban
Kedua kruk dimajukan, disusul dengan tungkai yang sehat, lalu terakhir tungkai yang
sakit
Cara jalan empat titik:
Digunakan pada pasien dengan gangguan koordinasi dan kelemahan kedua tungkai bawah
Sulit dan melelahkan, harus memerlukan latihan
Kruk sisi yang sakit dimajukan, disusul tungkai yang sehat, lalu kruk sisi yang sehat, dan
terakhir oleh tungkai yang sakit

3. Walker

Penggunaan walker bergantung dengan spesifikasi masing-masing produsen.Yang harus


diawasi berkala adalah rem dan roda alat bantu jalan. Apabila terdapat perubahan bentuk
roda atau kurang pakemnya rem,maka harus diganti.Jangan menggunakan walker untuk
menyeimbangkan tubuh saat penderita hendak berdiri dari posisi duduk karena akan
tergelincir .Pasien yang menggunakan alat bantu jalan walker harus teruji ketahanan
jantung dan parunya, karena mengangkat walker dapat melelahkan.Kesimpulannya,
semua alat untuk membantu berjalan bertujuan untuk meringankan kesulitan berjalan
pasien.
Peresepan serta pengawasan yang benar oleh dokter yang berkompeten dalam
memberikan alat untuk membantu berjalan akan menghindari munculnya cedera maupun
hal tidak diinginkan lainnya yang dapat timbul karena kesalahan penggunaan alat bantu
jalan.Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda
bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan,biasanya digunakan secara berpasangan
yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.Yang berfungsi
sebagai alat bantu pasien berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

https://flexfreeclinic.com

Anda mungkin juga menyukai