Anda di halaman 1dari 8

Membantu Pasien Berjalan dengan Kursi

Roda, di dalam Keperawatan/ Helping


Patients Walk with Wheelchairs, at the
Nursing
Membantu Pasien Berjalan dengan Kursi Roda, di dalam Keperawatan
(Sumber: Supatmi.2013. Membantu Pasien Berjalan dengan Alat Bantu Jalan. Ponorogo.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)

A. Pengertian
Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita atau pasien yang mengaami
penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.

B. Jenis alat bantu jalan pasien


Masing-masing alat bantu jalan memiliki indikasi penggunaan dan cara penggunaan yag berbeda. Ada bebera
faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan pola berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan, antara
lain kemampuan pasien untuk melangkah dengan satu atau kedua tungkai, kemampuan weight bearing dan
keseimbangan pasien dengan satu kaki atau kedua tungkai dan kemampuan kedua AGA untuk
mempertahankan weight bearing dan amp; keseimabgna serta kemampuan mempertahankan tubuh dalam
posisi berdiri. Jenis alat bantu yang dipakai diantaranya.
1. Kruk
2. Kursi roda
3. Walker
4. Tripod atau quadripod
5. Stick

C. Kursi Roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan
kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cidera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh
pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis. Pemakaian
pertama kursi roda di Inggris tercatat pada tahun 1670-an.

D. Jenis Kursi Roda


1. Kursi roda manual. Kursi roda manual adalah kursi roda yang digerakkan dengan tangan si penderita cacat,
merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat
digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan di tangan juga.
2. Kursi roda listrik. Kursi roda listrik merupakan kursi roday ang digerakkan dengan motor listrik biasanya
digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu
untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas
seperti joy stick untuk menjalankan maju, mengubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untum
mengerem jalannya kursi roda. Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas atau
mengisi ulang aki atau baterai yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak di rumah atau bangunan
yang dikunjungi.
3. Kursi roda untuk olahraga. Kursi roda olahraga adalah suatu kursi roda untuk balaapn. Kursi roda manual
untuk kegiatan olahraga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan
upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda di depan seperti trike (sepeda
roda tiga).

E. Aplikasi Praktik- Pemakaian Kursi Roda yang aman


Perawat memiliki peran kunci dalam meningkatkan derajat mobilitas pasien melalui pemakaian kursi roda,
sementara pada saat yang sama menjamin keamanan pasien.
Berikut disajikan prinsip umum yang berkaitan dengan pemakaian kursi roda yang maan (fokusnya pada kursi
roda manual tapi prinsip ini juga berlaku bagi kursi roda otomatis)
1. Kursi rodda hanya digunakan jika kondisinya baik
2. Meletakkan beban di bagian belakang kursi roda manual dapat mengubah keseimbangan dan meningkatkan
kemungkinan roboh.
3. Waspadai bergetarnya lereng kursi (gerakan cepat ke samping dari lereng kursi), yang biasanya terjadi pada
kecepatan tinggi (misalnya ketika jalan menurun) dan dapat membuat pasien terlempar dari kursinya.
4. Rem harus selalu dikunci seelum pasien duduk atau bangkit dari kursinya.
5. Hindari cedera dengan mengangkat tumpuan kaki pada kursi roda ke atas sebelum membantu pasien duduk
atau bangkit dari kursinya.
6. Selalu arahkan lereng kursi dalam posisi ke depan sebelum mengubah posisi pasien (condong ke depan atau
ke samping) dengan menggerakkan kursi roda ke depan dan kemudian membalikkannya dalm satu garis lurus.
7. Pastikan bahwa semua tumpuan lengan atau tungkai yang dapat dilepaskan terpasang dengan benar sebelum
digunakan
8. Jangan melakukan penyesuaian atau modifikasi terhadap bantalan atau kursi roda yang telah diberikan.
9. Jauhkan benda lepas dari jari-jari roda
10. Beri tahu pasien jangan menggerakkan bokong mereka (meskipun secara parsial) dari kursi untuk menggapai
ke depan jika kaki mereka terletak di tumpuan kaki dan jelaskan kepada pasien agar jangan mencoba
mengambil benda dari lantai dengan menggapai di antara lutut.
11. Periksa tekanan ban
12. Ketika memindahkan pasien ke dan dari kursi roda, pasien harus diletakkan sedekat mungkin ke kursi atau
tempat tidur tujuan. Arahkan lereng kursi sama dengan arah tempat duduk atau tempat tidur. Lepaskan atau
lipat tumpuan lengan di sisi pemindahan dan posisikan tungkai sesuai arah kursi roda
Beberapa Fungsi dari Kursi Roda yang ada di Rumah Sakit :

1. Menolong memindahkan pasien


Bila pasien mesti jalan dari satu ruang ke ruang yang lain, hal semacam ini pasti bakal menggangu
kesehatannya. Karenanya ada kursi roda standar Rumah Sakit sakit jadi pasien yang baru
melakukan operasi maupun dalam saat pengobatan semakin lebih gampang diantar ke ruang yang
lain oleh perawat.

2. Menolong pekerjaan tim medis


Time medis terlebih perawat, mereka mesti memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat yang
lain, hal semacam ini bakal makin gampang dengan memakai kursi roda. Kursi roda itu dapat bikin
pekerjaan perawat jadi lebih enteng. Anda dapat memikirkan bila tak ada kursi roda, bagaiman tim
medis dengan gampang menolong pasiennya untuk beralih tempat?

3. Fasilitas pasien untuk menghindar kebosanan


Terdapat beberapa pasien yang rasakan jemu saat mereka mesti dirumah sakit kurun waktu yang
lama. Jalan keluar untuk menghindar kebosanan itu yaitu dengan mengajak pasien berjalan-jalan di
lingkungan Rumah Sakit sakit. Pasien yang melakukan perawatan semakin lebih nyaman ada
dirumah sakit saat mereka dapat menyempatkan diri sebentar untuk jalan-jalan memakai kursi roda
standar Rumah Sakit sakit. Pastinya pasien mesti didampingi oleh perawat.

4. Menolong pengobatan pasien


Karenanya ada kursi roda jadi pasien dapat lebih gampang melakukan saat pengobatan terlebih
untuk pasien yang alami cedera kaki. Pasien semakin lebih gampang untuk beraktivitas
pengobatan cedera memakai kursi roda.

Nebulizer merupakan alat yang akan mengubah obat -obatan asma dari bentuk
cairan (liquid) menjadi aerosol, sehingga dapat dengan mudah dihirup ke dalam
paru-paru, seperti halnya bernapas biasa. Nebulizer biasanya cukup efektif
digunakan untuk balita dan anak kecil, atau untuk penderita asma yang
kesulitan menggunakan inhaler.
Banyak jenis obat-obatan asma yang bisa digunakan dengan nebulizer, baik itu
untuk menghadapi serangan asma ataupun untuk mengontrol gejala -gejala
asma. Jenis nebulizer ada yang berupa model ruma han/tabletop dan ada pula
yang berupa portable (menggunakan baterai), sehingga lebih mudah untuk
dibawa.

Umumnya pasien asma tidak membutuhkan nebulizer. Metode lain yang lebih
umum adalah dengan menggunakan inhaler, dengan metode kerja yang kurang
lebih sama dengan nebulizer namun lebih mudah untuk digunakan.

Bagaimana Cara Menggunakan Nebulizer?


Untuk menggunakan nebulizer, anda harus mempersipkan:

 Obat asma yang diberikan oleh dokter dengan dosis yang jelas
 Nebulizer cup (cangkir tempat anda memasukkan o bat)
 Masker atau corong mulut
 Kompresor udara
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mempersipkan dan menggunakan
nebulizer:

1. Bersihkan tangan anda sebelum menggunakan nebulizer


2. Isi nebulizer cup dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter
3. Hubungkan corong atau masker ke nebulizer cup
4. Hubungkan selang dari kompresor ke nebulizer cup
5. Letakkan corong atau masker ke mulut, lalu bernapaslah dengan mulut (jika
menggunakan corong) hingga obat dalam nebulizer cup habis. Biasanya obat
dalam cup akan habis setelah 5-10 menit.
6. Setelah obat habis, bersihkan nebulizer cup dan corong atau masker dengan air,
lalu keringkan untuk digunakan pada pengobatan berikutnya.
Tips:

 Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak di kursi yang
cukup nyaman.
 Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda (menahan napas)
2-3 detik sebelum menghembuskan napas.
 Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi nebulizer cup, anda
bisa sedikit mengguncang pelan (menggunakan jari) cup agar obat ( cairan)
mengalir turun.
 Anak kecil biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan masker daripada
corong. Menggunakan masker membuat pasien dapat bernapas dengan normal
melalui hidung ataupun mulut.
Menggunakan nebulizer jenis portable kurang lebih sama denga n cara di atas,
hanya saja anda tidak perlu mencolok nebulizer ke listrik untuk
menjalankannya, karena alat portable menggunakan baterai. Model portable
umumnya cukup kecil sehingga bisa dipegang selama penggunaan/pengobatan
berlangsung.

Konsultasikan dengan dokter anda mengenai obat, dosis ataupun cara


penggunaan nebulizer yang tepat, khususnya pada saat pertama kali
menggunakan alat tersebut.

Termometer adalah alat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya, termometer terbuat dari
tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Termometer berasal dari bahasa Latin thermo, yang
artinya panas, dan meter, yang artinya untuk mengukur. Zat cair termometrik adalah zat cair yang
mudah mengalami perubahan fisis jika dipanaskan atau didinginkan, misalnya air raksa dan
ALkohol. Termometer mempunyai banyak jenis, antara lain termometer klinis, Termometer Dinding,
Termometer Bimetal, termometer Digital dan termometer maksimum-minimum. Termometer yang
paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer air raksa dan Termometer
Digital

Termometer Air Raksa


Termometer air raksa adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya.
Termometer air raksa merupakan thermometer yang banyak digunakan dibandingkan dengan
termometer alkohol. Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena dapat
mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan
melihat air raksa pada tabung kaca naik. Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi
ketika suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk kembali
ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita harus
mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
yang belum tahu cara menggunakannya, ini

tipsnya.

 Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di bawah
35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
 Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol.
 Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak
bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer digital relatif lebih
cepat.
 Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam. Hal ini bisa
juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena banyak bergerak.
Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
 Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan pembersih
beralkohol. (me)

Termometer Digital
Ini adalah bagian dari kemajuan teknologi dimana termometer air raksa mulai digantikan oleh cara
lain yang relatif lebih aman.

Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan
bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan. Cara pengukuran umumnya sama dengan cara
pengukuran dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu
melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.

Walau demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat
termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda
untuk pemakaiannya.

Termometer DIgital

Cara Penggunaan Termometer Digital


1. Tekan tombol on/off, Pada layar baca LCD akan menunjukkan angka 188.8 ini menandakan
termometer bekerja dengan baik dan daya baterai penuh. Sesaat setelah itu akan menampilkan nilai
pembacaan suhu sebelumnya, kemudian menampilkan 37.00C dan kemudian menampilkan LO0C.
Flash0C, jika suhu disekitar lebih tinggi dari 320C, pada display akan langsung menunjukkan
pembacaan suhu sekitar dan mulai mengukur suhu.
2. Jika pembacaan suhu lebih tinggi dari 44.00C pada Layar LCD akan menampilkan H0C. Jika
pembacaan suhu di bawah dari 32.00C, Layar LCD akan menampilkan LO0C.
3. Bisa Ukur Rongga Mulut, Ketiak, Rektal/anus
Petunjuk Umum Menggunakan Termometer Digital
Sebelum itu untuk diketahui termometer mengandung merkuri semacam termometer analog atau air
raksa tidak dianjurkan karena resiko pecah dan terpapar merkuri.
Suhu anak bisa diukur dari anus, telinga, mulut, atau ketiak. Bisa diukur dengan sebuah kaca
atautermometer digital. Gunakan termometer yang berbeda ketika kita ingin mengukur di
rectal/rectum dengan untuk mengukur suhu di mulut.
Setiap kali selesai digunakan, bersihkan ujung termometer dengan menghapusnya dengan alcohol
atau sabun dan air hangat. Untuk alasan keamanan, jangan biarkan anak anda sendirian ketika
sedang diukur suhu tubuhnya.

Tips Cara Penggunaan Tensimeter

Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukurtekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan
darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darah kita normal atau tidak. Tensi darah
normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan
diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah
tekanan darah saat jantung sedang relaksasi/ beristirahat. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah
tinggi jika tekanan darah/ tensi darahnya diatas 140/90mmHg. Dan dikatakan menderita tekanan
darah rendah jika tekanan darah/ tensi darahnya di bawah 90/60mmHg.

Alat Tensimeter ada 3 macam :

 Tensimeter air raksa

Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena
tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa
terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar
munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.

 Tensimeter aneroid

Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan putaran
berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa, tensimeter aneroid masih
menggunakan stetoskop.
 Tensimeter digital

Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk
angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan
suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor
sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan
pendengaran. Tensimeter digital ada 2 jenis, yaitu yang harus memompa sendiri untuk mencapai
batas pemompaan ( jenis 1 )dan yang memompa secara otomatis ( jenis 2 ).
Jenis 1

Jenis 2

Tips cara penggunaan tensimeter :

 Duduklah dengan lengan telanjang, boleh menggunakan baju lengan pendek atau lengan panjang
yang digulung keatas. perhatikan gulungan lengan baju, jangan terlalu ketat.
 Letakkan lengan secara bebas diatas meja, dengan posisi lengan sama tinggi dengan jantung.
 Pasang manset di lengan kira-kira 2,5 cm dari siku.
 Pastikan pemasangan manset tidak terlalu ketat. Beri jarak setinggi 2 jari antara manset dan lengan.
 Beri tekanan pada manset dengan memompa atau dengan memencet tombol on off pada tensimeter
digital jenis 2.
 Hentikan pemompaan, maka tekanan pada manset akan berkurang dan darah bisa mengalir lagi ke
lengan bawah. Pada tensimeter yang menggunakan stetoskop bunyi/ detak nadi yang pertama kali
muncul adalah tekanan sistolik dan bunyi/ detak nadi yang terakhir kali terdengar adalah tekanan
diastolik. Pada tensimeter digital, hasilnya akan keluar secara otomatis pada layar.
 30 menit sebelum melakukan pengukuran jangan melakukan aktifitas yang terlalu berat, jangan
merokok, jangan minum-minuman yang berkafein seperti kopi, teh, coca-cola dan jangan konsumsi
obat-obatan yang mengandung kafein, seperti Panadol extra, Paramex.
 Sebelum melakukan pengukuran duduklah dengan tenang selama 5 menit, jangan stress.
 Selama melakukan pengukuran tekanan darah dengan tensimeter, jangan berbicara.
 Lakukan pengukuran 2-3 kali, dengan selang minimal 2 menit, dan hitung rata-rata hasilnya.
 Untuk penderita hipertensi, perlu dilakukan pemeriksaan tensi darah setiap hari untuk mengetahui
efek obat antihipertensi yang diminum. Lakukanlah pengecekan pada waktu yang sama setiap
harinya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

Anda mungkin juga menyukai