A. Pengertian
Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita atau pasien yang mengaami
penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.
C. Kursi Roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan
kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cidera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh
pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis. Pemakaian
pertama kursi roda di Inggris tercatat pada tahun 1670-an.
Nebulizer merupakan alat yang akan mengubah obat -obatan asma dari bentuk
cairan (liquid) menjadi aerosol, sehingga dapat dengan mudah dihirup ke dalam
paru-paru, seperti halnya bernapas biasa. Nebulizer biasanya cukup efektif
digunakan untuk balita dan anak kecil, atau untuk penderita asma yang
kesulitan menggunakan inhaler.
Banyak jenis obat-obatan asma yang bisa digunakan dengan nebulizer, baik itu
untuk menghadapi serangan asma ataupun untuk mengontrol gejala -gejala
asma. Jenis nebulizer ada yang berupa model ruma han/tabletop dan ada pula
yang berupa portable (menggunakan baterai), sehingga lebih mudah untuk
dibawa.
Umumnya pasien asma tidak membutuhkan nebulizer. Metode lain yang lebih
umum adalah dengan menggunakan inhaler, dengan metode kerja yang kurang
lebih sama dengan nebulizer namun lebih mudah untuk digunakan.
Obat asma yang diberikan oleh dokter dengan dosis yang jelas
Nebulizer cup (cangkir tempat anda memasukkan o bat)
Masker atau corong mulut
Kompresor udara
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mempersipkan dan menggunakan
nebulizer:
Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak di kursi yang
cukup nyaman.
Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda (menahan napas)
2-3 detik sebelum menghembuskan napas.
Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi nebulizer cup, anda
bisa sedikit mengguncang pelan (menggunakan jari) cup agar obat ( cairan)
mengalir turun.
Anak kecil biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan masker daripada
corong. Menggunakan masker membuat pasien dapat bernapas dengan normal
melalui hidung ataupun mulut.
Menggunakan nebulizer jenis portable kurang lebih sama denga n cara di atas,
hanya saja anda tidak perlu mencolok nebulizer ke listrik untuk
menjalankannya, karena alat portable menggunakan baterai. Model portable
umumnya cukup kecil sehingga bisa dipegang selama penggunaan/pengobatan
berlangsung.
Termometer adalah alat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya, termometer terbuat dari
tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Termometer berasal dari bahasa Latin thermo, yang
artinya panas, dan meter, yang artinya untuk mengukur. Zat cair termometrik adalah zat cair yang
mudah mengalami perubahan fisis jika dipanaskan atau didinginkan, misalnya air raksa dan
ALkohol. Termometer mempunyai banyak jenis, antara lain termometer klinis, Termometer Dinding,
Termometer Bimetal, termometer Digital dan termometer maksimum-minimum. Termometer yang
paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer air raksa dan Termometer
Digital
tipsnya.
Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di bawah
35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol.
Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak
bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer digital relatif lebih
cepat.
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam. Hal ini bisa
juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena banyak bergerak.
Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan pembersih
beralkohol. (me)
Termometer Digital
Ini adalah bagian dari kemajuan teknologi dimana termometer air raksa mulai digantikan oleh cara
lain yang relatif lebih aman.
Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan
bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan. Cara pengukuran umumnya sama dengan cara
pengukuran dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu
melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.
Walau demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat
termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda
untuk pemakaiannya.
Termometer DIgital
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukurtekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan
darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darah kita normal atau tidak. Tensi darah
normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan
diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah
tekanan darah saat jantung sedang relaksasi/ beristirahat. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah
tinggi jika tekanan darah/ tensi darahnya diatas 140/90mmHg. Dan dikatakan menderita tekanan
darah rendah jika tekanan darah/ tensi darahnya di bawah 90/60mmHg.
Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena
tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa
terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar
munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
Tensimeter aneroid
Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan putaran
berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa, tensimeter aneroid masih
menggunakan stetoskop.
Tensimeter digital
Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk
angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan
suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor
sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan
pendengaran. Tensimeter digital ada 2 jenis, yaitu yang harus memompa sendiri untuk mencapai
batas pemompaan ( jenis 1 )dan yang memompa secara otomatis ( jenis 2 ).
Jenis 1
Jenis 2
Duduklah dengan lengan telanjang, boleh menggunakan baju lengan pendek atau lengan panjang
yang digulung keatas. perhatikan gulungan lengan baju, jangan terlalu ketat.
Letakkan lengan secara bebas diatas meja, dengan posisi lengan sama tinggi dengan jantung.
Pasang manset di lengan kira-kira 2,5 cm dari siku.
Pastikan pemasangan manset tidak terlalu ketat. Beri jarak setinggi 2 jari antara manset dan lengan.
Beri tekanan pada manset dengan memompa atau dengan memencet tombol on off pada tensimeter
digital jenis 2.
Hentikan pemompaan, maka tekanan pada manset akan berkurang dan darah bisa mengalir lagi ke
lengan bawah. Pada tensimeter yang menggunakan stetoskop bunyi/ detak nadi yang pertama kali
muncul adalah tekanan sistolik dan bunyi/ detak nadi yang terakhir kali terdengar adalah tekanan
diastolik. Pada tensimeter digital, hasilnya akan keluar secara otomatis pada layar.
30 menit sebelum melakukan pengukuran jangan melakukan aktifitas yang terlalu berat, jangan
merokok, jangan minum-minuman yang berkafein seperti kopi, teh, coca-cola dan jangan konsumsi
obat-obatan yang mengandung kafein, seperti Panadol extra, Paramex.
Sebelum melakukan pengukuran duduklah dengan tenang selama 5 menit, jangan stress.
Selama melakukan pengukuran tekanan darah dengan tensimeter, jangan berbicara.
Lakukan pengukuran 2-3 kali, dengan selang minimal 2 menit, dan hitung rata-rata hasilnya.
Untuk penderita hipertensi, perlu dilakukan pemeriksaan tensi darah setiap hari untuk mengetahui
efek obat antihipertensi yang diminum. Lakukanlah pengecekan pada waktu yang sama setiap
harinya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat