Abstrak Present Value Model menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Informasi yang relevan diartikan sebagai informasi tentang prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama yang berhubungan dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas. Bila laporan keuangan relevan maka informasi dapat diandalkan, sehingga para investor mendapatkan informasi yang diandalkan. Dengan begitu, juga dapat diilihat kondisi nilai pasar aset-aset dan kewajiban dari kondisi ideal dan tidak ideal Kata kunci: Present Value Model, ideal, tidak ideal
Present value mempunyai pengaruh terhadap akuntansi selama beberapa tahun. Kepastian di sini diartikan bahwa arus kas masa depan perusahaan dan tingkat bunga pada ekonomi diketahui dengan pasti. Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal. Dibawah kondisi yang ideal diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Karakteristik kondisi yang ideal dibawah ketidakpastian, yaitu: 1. Tingkat bunga yang diberikan tetap pada arus kas perusahaan yang didiskontokan 2. Susunan keadaan diketahui secara publik 3. Keadaan probabilitas diketahui secara publik 4. Realisasi keadaan dapat diobservasi secara publik. Perbedaan antara kondisi yang pasti dan yang tidak pasti adalah pada laba. Laba bersih yang tidak bahwa laba bersih yang diharapkan dan direalisasi yang diperlukan tidak lagisama dibawah kondisi yang tidak pasti pada perbedaan disebut sebagai laba abnormal (abnormal earning). Demi mencapai kondisi yang ideal maka praktek akuntansi terus digerakkan secara kuat ke arah peningkatan dalam penggunaan nilai wajar pada aset dan kewajiban. Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk persediaan minyak dan gas dikenal sebagai Reserve Recognition Accounting (RRA). Akuntansi biaya historis dapat diandalkan karena biaya atas aset atau kewajiban pada perusahaan merupakan angka objektif sehingga kurang menjadi subjek untuk kesalahan dari estimasi dan bias daripada perhitungan nilai sekarang. Namun, biaya historis juga bisa kurang relevan. Biaya historis, nilai pasar, dan nilai sekarang biasanya sesuai dengan tanggal perolehan, nilai pasar, dan nilai sekarang akan berubah sesuai dengan perubahan kondisi pasar. Akuntansi biaya historis menyajikan trade off antara relevansi dan reliabilitas. Akuntansi biaya historis merupakan pendekatan laba rugi, yang disebut sebagai perspektif informasi (information perspective). Peningkatan nilai yang belum direalisasi tidak akan diakui pada neraca. Ketika kondisi perusahaan dalam keadaan tidak ideal, akuntansi biaya historis, menurut para investor masih dianggap mampu menyediakan informasi yang lebih baik mengenai prospek ekonomi masa depan perusahaan daripada akuntansi berdasarkan nilai sekarang. Hal ini disebabkan karena akuntansi biaya historis dapat melihat arus kas perioda saat ini ke dalam sebuah pengukuran jangka panjang. Kekuatan laba yang tetap ini akan menjadi dasar untuk sebuah penilaian dari prospek ekonomi masa depan. Untuk dapat melakukan itu, akuntan harus menghitung akrual untuk mencocokkan biaya dan pendapatan. Akuntansi biaya hisoris mungkin lebih dapat dipercaya daripada metode berbasis nilai, namun bukan berarti dapat dipercaya secara lengkap. Ketika akuntansi beroperasi, laba bersih tidak dalam keadaan yang baik hal ini terjadi karena kurangnya probabilitas keadaan objektif. Dengan probabilitas keadaan objektif, maka nilai dari aset dan kewajiban menjelaskan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang sebenarnya dari mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai pasar dibandingkan dengan nilai sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai pasar perlu ada untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, kondisi yang dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap (incomplete markets). Jika nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, sebuah pengukuran pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak memungkinkan. Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat menjadi subjek untuk kurangnya keakuratan dan bias yang mungkin terjadi. Sebagai hasilnya, estimasi akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan merasa bahwa akuntansi berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek. Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan.
Sumber: Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory 3 rd edition. Pearson Education Canada Inc.: Toronto
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro