OLEH:
GAYATRI PERWITASARI
NIM 166020310111017
A. Pengertian Audit
Secara obyektif, audit adalah proses sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi fakta/ bukti sesuai dengan asersi mengenai tindakan ekonomi dan
kejadian untuk memastikan tingkat korespondensi antara asersi yang ada dan
kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak yang
terkait.
B. Tipe Audit
Di dalam auditing, terdapat tiga tipe audit yaitu:
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan terdiri atas memperoleh dan mengevaluasi fakta/
bukti mengenai penyajian laporan posisi keuangan entitas, hasil dari operasi,
dan arus kas untuk menyatakan opini berdasarkan apa yang telah disajikan
secara wajar oleh entitas dengan GAAP. Hasil dari audit laporan keuangan
dibagikan kepada pihak yang berkepentingan, misalnya pemegang saham,
kreditur, pihak yang berkaitan dengan pengaturan, dan masyarakat umum
melalui laporan auditor dalam laporan keuangan.
Audit laporan keuangan untuk perusahaan besar sangat diperlukan di
pasar saham. Banyak pemberi pinjaman dan kreditur mempercayai audit
laporan keuangan untuk memperoleh assurance/ jaminan bahwa informasi
tersebut dapat dipercaya yang mana informasi tersebut digunakan untuk
mendukung keputusan pemberian pinjaman.
2. Audit Kepatuhan
Audir kepatuhan terdiri atas memperoleh dan mengevaluasi fakta/ bukti
untuk menentukan apakah keuangan tertentu atau aktivitas operasi dari entitas
telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan peraturan yang ada.
3. Audit Operasional
Audit operasional terdiri atas memperoleh dan mengevaluasi fakta/ bukti
mengenai efisiensi dan efektivitas dari aktivitas operasi entitas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
C. Tipe Auditor
Terdapat tiga tipe auditor yaitu:
1. Auditor Independen
Auditor independen biasanya CPA yang mana mereka adalah praktisi
individu atau anggota dari Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa
pemeriksaan profesional kepada klien. Klien dari auditor independen termasuk
perusahaan yang kegiatan bisnisnya adalah unntuk mencari laba, organisasi
yang kegiatan bisnisnya tidak untuk m encari laba, dan lembaga pemerintah.
2. Auditor Internal
Internal auditor adalah pegawai/ karyawan dari suatu organisasi yang
mereka periksa. Tujuan dari pemeriksaan internal adalah untuk membantu
manajemen organisasi dalam pelaksanaan efektif sebagai bentuk tanggung
jawabnya.
3. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah dipekerjakan oleh daerah, negara, dan lembaga
pemerintah pusat. Dalam tingkatan pemerintah, terdapat tiga lembaga utama
yaitu General Accounting Office (GAO), The Internal Revenue Service, and
The Defense Contract Audit Agency (DCAA).
Auditor GAO menjalankan aktivitas audit yang luas, termasuk audit
laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Auditor IRS
memeriksa pengembalian pembayar pajak untuk kepatuhan sesuai dengan
Undang-Undang pajak. DCAA melakukan pemeriksaan kontraktor pertahanan
dan operasinya, serta melaporkannya ke Departemen Pertahanan.
E. Tingkatan Assurance
Terdapat beberapa tingkatan assurance yaitu:
1. Assurance yang Layak
Ini adalah assurance dengan tingkatan sangat tinggi, namun tidak
bergaransi. Dalam audit dan perjanjian pemeriksaan, CPA membutuhkan bukti
yang kompeten untuk mendukung opini positif bahwa asersi disajikan secara
wajar.
2. Assurance Negatif/ Assurance Tingkat Review
Dalam perjanjian review, CPA menyelidiki dan menunjukkan prosedur
analitis, sehingga pelaku review dapat menyatakan apakah dia tidak sadar
terhadap modifikasi material yang seharusnya dibuat untuk asersi manajemen.
3. Prosedur Kesepakatan
Dalam beberapa kasus, entitas membuat asersi dan entitas menggunakan
asersi yang akan disepakati dalam prosedur yang spesifik untuk dilakukan oleh
CPA. Tingkatan assurance yang dihasilkan tergantung dari alam dan
keleluasaan prosedur kesepakatan yang dilakukan CPA.
4. Kepatuhan Tanpa Assurance
Dalam beberapa kasus, CPA mungkin mematuhi informasi untuk
menyediakan pembuat keputusan dengan informasi yang berhubungan. Dalam
kasus ini, CPA tidak menyediakan assurance terkait yang mendasari
kepercayaan informasi.
I. Keterbatasan Audit
Yang termasuk dalam keterbatasan ekonomi adalah:
1. Biaya yang Layak
Keterbatasan dalam biaya audit menghasilkan pengujian data/ contoh data
dalam dokumen akuntansi dan data pendukung. Selain itu, auditor mungkin
memilih untuk menguji pengendalian internal dan mungkin menghasilkan
assurance dari sistem yang berfungsi baik dalam pengendalian internal.
2. Periode Waktu yang Layak
Laporan auditor dalam banyak perusahaan publik biasanya dikeluarkan
tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Waktu ini mempengaruhi
jumlah bukti yang dapat dihasilkan berkenaan dengan kejadian dan transaksi
setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi laporan keuangan.
L. Peraturan Standar
1. Quality Control Standards (QCS)
QCS sangat penting karena QCS menyediakan dasar untuk melakukan
pemeriksaan dan inspeksi terhadap pelaksanaan kualitas kerja oleh perusahaan
CPA.
2. Independen, Integritas, dan Objektifitas
Independen, integritas, dan objektivitas ditujukan kepada perusahaan
yang tidak memiliki penampilan dalam kepentingan pribadi kepada klien dalam
melakukan jasa atestasi, dan perusahaan yang melakukan jasa profesional tanpa
keputusan dan bebas dari konflik kepentingan.
M. Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan terjadi dalam perusahaan CPA. Perusahaan CPA
dimotivasi oleh dorongan untuk melakukan pekerjaan yang baik, termasuk harga
diri, keprofesionalan, dan keinginan untuk bersaing dengan perusahaan lain.
O. Peraturan Pemerintah
Pemerintah mengatur profesi audit terutama dalam aktivitas State Board of
Accountancy (yang mempunyai otoritas untuk mengeluarkan dan menarik kembali
ijin CPA), the SEC, and State Federal Courts.
DAFTAR PUSTAKA
William C. Boynton and Walter G. Kell, (), Modern Auditing, Eight Edition, John
Willey & Sons, Inc., Singapore