Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI PENGAKUAN ASET TETAP BERDASARKAN PSAK NO.

16 DAN
STUDI KELAYAKAN REVALUASI ASET TETAP
Gayatri Perwitasari, Ahmad Jarnuzi
Akuntansi Manajemen, Politeknik Negeri Malang
gayatriperwitasari@gmail.com
Abstract
The research was conducted at PT Petrokimia Gresik with the aim of evaluating the accounting
treatment of companys fixed assets in accordance to PSAK 16 (Revision 2011) and to analyze
the feasibility revaluation study of fixed assets. Qualitative descriptive analysis method was
used to solve the problems. The result shows that PT Petrokimia Gresiks accounting treatment
implementation of fixed assets is in accordance with PSAK 16 (Revision 2011). The feasibility
revaluation study of fixed assets could be accepted because with the difference between net
present value and expense must be paid as much as Rp 11,424,470,130,316 for all fixed assets
and Rp 25,877,656,576 for non-land fixed assets. The tax saving which obtained for all fixed
assets is Rp 2,856,117,532,579 and Rp 6,469,414,144 for non-land fixed assets. Based on the
study it could be concluded that the accounting treatment of the companys fixed assets is in
accordance with PSAK 16 (Revision 2011), so the company could adopt IFRS. Moreover, in the
case of revaluation fixed assets, feasibility revaluation study of fixed assets is acceptable and
the company should conduct a comprehensive revaluation of fixed assets.
Keywords: fixed assets, PSAK 16 (Revision 2011), and revaluation

Pendahuluan
Aset tetap memiliki peranan penting
dalam
kelancaran
operasional
perusahaan. Aset tetap dikelompokkan
menjadi dua, yaitu aset tetap berwujud
dan aset tetap tidak berwujud. Aset tetap
berwujud merupakan aset berwujud yang
sifatnya
relatif
permanen
yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan
yang normal. Istilah relatif permanen
menunjukkan sifat di mana aset tetap
yang bersangkutan dapat digunakan
dalam jangka waktu yang relatif cukup
lama. Untuk tujuan akuntansi, jangka
waktu penggunaan ini dibatasi dengan
lebih dari satu periode akuntansi
(Baridwan, 2008:271).
Aset tetap diukur berdasarkan biaya
perolehan. Dalam PSAK No. 16 (Revisi
2011) dikatakan bahwa suatu aset tetap
yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai aset pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. Komponen
dalam biaya perolehan yaitu harga
perolehan,
biaya
yang
dapat
didistribusikan secara langsung, dan
estimasi awal biaya pembongkaran dan

pemindahan aset tetap dan restorasi


lokasi aset. Biaya perolehan dari suatu
aset tetap diukur pada nilai wajar
kecuali: (1) transaksi pertukaran tidak
memiliki substansi komersial dan (2)
nilai wajar dari aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara
andal.
Sebagai kebijakan akuntansi, entitas
dapat memilih menggunakan model
biaya/model revaluasi dan menerapkan
kebijakan tersebut terhadap seluruh aset
tetap dalam kelompok yang sama.
Perusahaan dapat mempertimbangkan
untuk melakukan revaluasi pada aset
tetapnya karena kondisi perekonomian
negara yang tidak menentu, nilai tukar
rupiah yang semakin berfluktuasi, serta
dengan dilakukannya merger dengan
perusahaan sejenis. Ini berdampak pada
tidak sesuainya antara nilai buku dengan
harga pasar sesungguhnya, sehingga hal
tersebut mendorong perusahaan untuk
mempertimbangkan untuk melakukan
revaluasi aset tetap. Langkah revaluasi
aset tetap untuk tujuan perpajakan
merupakan
bagian
dari
strategi

pengelolaan pajak secara efektif dan


efisien dalam perusahan (Suandy,
2011:41).
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan perlakuan
akuntansi aset tetap yang dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik, untuk mengetahui
kesesuaian antara penerapan perlakuan
akuntansi aset tetap yang dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik dengan PSAK No.
16 (Revisi 2011), untuk mengetahui
berapa kenaikan nilai aset tetap dan
berapa
biaya
pengorbanan
yang
dikeluarkan untuk melakukan revaluasi
aset tetap, untuk mengetahui apakah
revaluasi menguntungkan / merugikan
bagi perusahaan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT
Petrokimia Gresik. PT Petrokimia Gresik
adalah anak perusahaan dari Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC)
yang memproduksi berbagai jenis pupuk.
Interview dan dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data aset tetap,
laporan keuangan 2013, dan kebijakan
akuntansi PT Petrokimia Gresik.
Teknik analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Penelitian kualitatif lebih
bersifat deskriptif dan data yang
terkumpul berbentuk kata-kata atau
gambar, sehingga tidak menekankan
pada angka (Sugiyono, 2011:13).
Langkah-langkah dalam analisis data
adalah sebagai berkut:
a. Melakukan wawancara mengenai
kebijakan akuntansi perusahaan.
b. Mengambil data aset tetap.
c. Membandingkan perlakuan aset tetap
perusahaan dengan PSAK No. 16
(Revisi 2011).
d. Menghitung penyusutan aset tetap.
e. Menganalisis aset tetap yang dapat
direvaluasi dan yang tidak dapat.

f. Melakukan
wawancara
pada
appraisal mengenai perkiraan nilai
pasar aset tetap.
g. Menghitung
penyusutan
setelah
revaluasi dan menghitung selisih
lebih antara nilai buku sebelum
revaluasi dengan nilai revaluasi.
h. Atas selisih lebih penilaian kembali
aset tetap dikenakan PPh final 10%.
i. Menghitung Net Present Value (NPV)
terhadap kenaikan nilai dari nilai aset
yang baru.
j. Menganalisis
biaya-biaya
yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
melakukan revaluasi aset tetap.
k. Dari selisih antara kenaikan nilai dan
jumlah net present value dengan
pengorbanan
yang
dikeluarkan,
dikenakan tarif untuk PPh badan
sebesar 25%.
Hasil dan Pembahasan
Berikut merupakan kesesuaian antara
penerapan perlakuan akuntansi aset tetap
PT Petrokimia Gresik dengan PSAK No.
16 (Revisi 2011):
1. Perolehan Aset Tetap
Cara perolehan aset tetap di PT
Petrokimia Gresik selama ini dengan
cara
pembelian
tunai.
Dalam
pembelian
tunai,
perusahaan
mencatatnya sebesar harga faktur
ditambahkan dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan sampai aset tetap
tersebut siap digunakan.
PSAK No. 16 (Revisi 2011)
paragraf 7 menyebutkan bahwa:
Biaya perolehan aset tetap harus
diakui sebagai aset jika dan hanya
jika:
a. Kemungkinan besar entitas akan
memperoleh manfaat ekonomik
masa depan dari aset tersebut.
b. Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelian tunai

aset tetap perusahaan sudah sesuai


dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011).
2. Biaya Setelah Perolehan Aset Tetap
Perlakuan akuntansi aset tetap
pada PT Petrokimia Gresik dalam
mengeluarkan biaya-biaya untuk
pemeliharaan aset tetapnya dianggap
sebagai pengeluaran modal (capital
expenditure)
dan
pengeluaran
pendapatan (revenue expenditure).
Pengeluaran dicatat sebagai aset tetap
apabila pengeluaran tersebut dapat
menambah umur ekonomis atau
menambah nilai aset tetap yang
bersangkutan
dan
pengeluaran
pendapatan diakui sebagai biaya
apabila pengeluaran tersebut tidak
menambah umur ekonomis/tidak
menambah nilai aset tetap yang
bersangkutan.
Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia menyebutkan bahwa biayabiaya yang dikeluarkan untuk
perawatan dan pemeliharaan suatu
aset tetap yang jumlahnya tidak
material dan tidak mempengaruhi
masa manfaat dari aset tersebut tidak
boleh diakui ke dalam harga
perolehan aset tetap. Akan tetapi
apabila pengeluaran tersebut material
dan dapat menambah masa manfaat
dari aset tersebut, maka pengeluaran
tersebut menambah harga perolehan
aset tetap.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan
bahwa
perlakuan
akuntansi
aset
tetap
untuk
pengeluaran
biaya-biaya
selama
penggunaan
aset
tetap
untuk
pengeluaran yang material maupun
tidak material sudah sesuai dengan
PSAK No. 16 (Revisi 2011).
3. Penyusutan Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki PT
Petrokimia Gresik disusutkan secara
periodik pada setiap akhir periode, PT
Petrokimia Gresik menggunakan
metode
garis
lurus
untuk

menyusutkan seluruh aset tetapnya.


Basis yang digunakan pada metode
garis lurus sesuai dengan Standar
Keuangan Indonesia No. 16 (Revisi
2011) adalah biaya penyusutan.
PSAK No. 16 (Revisi 2011)
paragraf 63 menyebutkan bahwa:
Berbagai metode penyusutan dapat
digunakan untuk mengalokasikan
jumlah yang disusutkan secara
sistematis dari suatu aset selama umur
manfaatnya. Metode tersebut antara
lain metode garis lurus (straight line
method), metode saldo menurun
(diminishing balance method), dan
metode jumlah angka tahun (some of
the unit method).
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa perlakuan
penyusutan yang diterapkan oleh PT
Petrokimia Gresik sudah sesuai
dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011).
4. Pemberhentian Aset Tetap
PT
Petrokimia
Gresik
menghentikan penggunaan aset tetap
apabila aset tetap sudah tidak dapat
memberikan manfaat lagi pada
perusahaan. Pemberhentian aset tetap
dapat dilakukan dengan cara dijual,
dihapus, atau dilepas. Pada PT
Petrokimia Gresik penghapusan aset
tetap mempunyai tiga perlakuan
yaitu:
a. Dengan dijual sebagai barang
bekas, pendapatan dari penjualan
aset akan diklasifikasi ke dalam
akun pendapatan lain-lain.
b. Digunakan lagi oleh unit lain.
c. Sebagai CSR (Corporate Social
Responsibility)
PSAK No. 16 (Revisi 2011)
paragraf 67 menyebutkan bahwa:
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a. Dilepas.
b. Ketika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomi masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau


pelepasannya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pemberhentian
aset tetap pada PT Petrokimia Gresik
sudah sesuai dengan PSAK No. 16
(Revisi 2011).
5. Penyajian dan Pengungkapan Aset
Tetap dalam Laporan Keuangan
Aset tetap yang dimiliki oleh PT
Petrokimia Gresik akan disajikan
pada neraca dan catatan atas laporan
keuangan. Jumlah biaya penyusutan
setiap periode dilaporkan pada
laporan laba/rugi sebagai biaya
perusahaan. Perincian kebijakan
akuntansi aset tetap telah disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia menjelaskan bahwa aset
tetap disajikan dalam neraca dan
beban penyusutan disajikan dalam
laporan laba/rugi. Aset tetap yang
memiliki umur ekonomis paling lama
disajikan pada posisi paling atas
dalam kelompok akun aset tetap.
Penyajian aset tetap dalam laporan
keuangan merupakan nilai yang
diperoleh dari nilai buku. Nilai buku
dapat dihitung dari harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.
Berdasarkan uraian di atas,
perlakuan akuntansi aset tetap yang
diterapkan oleh perusahaan sudah
sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi
2011).
Setelah
penerapan
perlakuan
akuntansi aset tetap sudah sesuai
dengan PSAK No. 16, maka PT
Petrokimia Gresik dapat melakukan
analisis mengenai revaluasi aset tetap,
yaitu:
1. Perhitungan
Penyusutan
Fiskal
Sebelum Revaluasi Aset Tetap
Perhitungan penyusutan fiskal
dimaksudkan
untuk
mengetahui
berapa jumlah penyusutan aset tetap
perusahaan sebelum dilakukannya

revaluasi aset tetap. Penyusutan fiskal


tersebut adalah sebagai berikut:
a. Aset tetap tanah
Tanah merupakan aset tetap
yang umurnya tidak terbatas. Hal
ini menyebabkan tanah tidak
memenuhi
kualifikasi
untuk
disusutkan.
PT
Petrokimia
Gresik
memperoleh lahan berupa tanah
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada penelitian ini hanya diambil
perolehan tanah yang berada di
kawasan Gresik. Tanah yang
berada
di
kawasan
Gresik
diperoleh dari tahun 1963-2000
dengan harga perolehan total
sebesar Rp 22.498.751.041 dengan
total luas tanah 3.625.029 m2.
Tanah bukan merupakan aset
yang disusutkan, maka tanah
memiliki nilai buku yang tetap
sampai tahun 2013 yaitu sebesar
Rp 22.498.751.041.
b. Aset tetap bangunan
Berdasarkan pasal 11 UndangUndang No. 36 Tahun 2008, aset
tetap berupa bangunan permanen
memiliki masa manfaat 20 tahun,
disusutkan menggunakan metode
garis lurus dengan tarif penyusutan
5%. Berdasarkan daftar aset tetap
PT Petrokimia Gresik, bangunan
diperoleh sejak tahun 1975. Dalam
pembahasan ini hanya diambil
beberapa bangunan yang diperoleh
sejak tahun 2000. Daftar aset tetap
bangunan sampai dengan 2013
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1
PT Petrokimia Gresik
Daftar Aset Tetap Bangunan Sampai Dengan 2013
(dalam rupiah)
Bangunan
Pabrik Amonia
Pabrik Urea
Kantor Graha
Sarana

Harga
Perolehan
26.362.866.73
3
18.185.322.47
5
36.582.844.00
0

Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

909.266.124

18.454.006.71
3
12.729.725.73
3

1.829.142.200

3.658.284.400

1.318.143.337

c. Aset tetap kendaraan

Nilai Buku
7.908.860.020
5.455.596.743
32.924.559.60
0

Aset tetap kendaraan yang


dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik
diperoleh sejak tahun 1983.
Namun dalam pembahasan ini
hanya diambil beberapa kendaraan
yang diperoleh sejak tahun 2006.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 96/PMK.03/2009,
aset tetap kendaraan tergolong
dalam penyusutan kelompok II,
memiliki masa manfaat 8 tahun,
disusutkan menggunakan metode
garis lurus dengan tarif sebesar
12,5%. Daftar aset tetap kendaraan
sampai dengan 2013 disajikan
pada tabel 2.
Tabel 2
PT Petrokimia Gresik
Daftar Aset Tetap Kendaraan Sampai Dengan 2013
(dalam rupiah)
Kendaraan
Sepeda Motor
Revo Standar
Daihatsu
Grandmax
Pick Up Box
Isuzu Elf
NHR 55
Microbus
Toyota Dyna
Truck Mini

Harga
Perolehan

Penyusuta
n

Akumulasi
Penyusutan

1
2.850.000

1.606.250

8.031.250

4.
818.750

16
8.000.000

2
1.000.000

84.000.000

84.
000.000

36.375.000

109.125.00
0

34.500.000

69.000.000

29
1.000.000
27
6.000.000

Nilai Buku

181.875.00
0
207.000.00
0

d. Aset tetap inventaris kantor


Aset tetap inventaris kantor
yang dimiliki oleh PT Petrokimia
Gresik diperoleh sejak tahun 1975.
Dalam pembahasan ini hanya
diambil beberapa inventaris kantor
yang diperoleh sejak tahun 2011.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 96/PMK.03/2009,
aset tetap inventaris kantor
tergolong
dalam
penyusutan
kelompok I, memiliki masa
manfaat 4 tahun, disusutkan
menggunakan metode garis lurus
dengan tarif penyusutan 25%.
Daftar aset tetap inventaris kantor
sampai dengan 2013 disajikan
pada tabel 3.
Tabel 3
PT Petrokimia Gresik
Daftar Aset Tetap Inventaris Kantor Sampai Dengan 2013
(dalam rupiah)

Harga
Perolehan

Penyusuta
n

Akumulasi
Penyusuta
n

11.000.000

2.750.000

8.250.000

2.750.00
0

10.850.00
0

2.712.500

8.137.500

2.712.50
0

11.290.000

2.822.500

8.467.500

2.822.50
0

18.630.00
0

4.657.500

9.315.000

9.315.00
0

Inventaris Kantor
Apple Ipad 2 3G 64GB

Notebook Toshiba Tipe


Satellite L735
Printer HP Color Laserjet
CP3525N
Printer HP Laserjet 5200N

2. Perhitungan Nilai Wajar Aset Tetap


Penilaian kembali aset tetap
dilakukan secara berdasarkan PMK
No. 79/PMK.03/2008 yaitu penilaian
kembali aset tetap perusahaan yang
harus dilakukan berdasarkan nilai
wajar/nilai pasar aset yang berlaku
pada saat dilakukannya penilaian
kembali yang ditetapkan oleh
perusahaan jasa penilai/yang telah
ditunjuk oleh pemerintah. Apabila
nilai revaluasi tersebut ternyata tidak
mencerminkan
keadaan
yang
sebenarnya, maka Direktorat Jenderal
Pajak akan menetapkan kembali nilai
pasar/nilai wajar yang bersangkutan.
Nilai wajar aset tetap akan disajikan
pada tabel 4.
Tabel 4
PT Petrokimia Gresik
Daftar Harga Pasar Aset Tetap
(dalam rupiah)
Keterangan
Tanah
Pabrik Amonia
Pabrik Urea II
Kantor Graha Sarana
Sepeda Motor Revo Standar
Daihatsu Grandmax Pick Up Box
Isuzu Elf NHR 55 Microbus
Toyota Dyna Truck Mini
Apple Ipad 2 3G 64GB
Notebook Toshiba Tipe Satellite L735
Printer HP Color Laserjet CP3525N
Printer HP Laserjet 5200N

Nilai Wajar
12.687.601.500.0
00
42.000.00
0.000
28.800.00
0.000
41.996.50
0.000
5.500.0
00
100.950.0
00
249.250.0
00
245.200.0
00
7.500.0
00
4.830.0
00
9.787.0
00
14.800.0
00

3. Perhitungan Revaluasi Aset Tetap

Nilai
Buku

Revaluasi aset tetap adalah menilai


aset tetap sesuai dengan nilai wajar.
Revaluasi dihitung dengan cara nilai
wajar
pada
tanggal
revaluasi
dikurangi akumulasi penyusutan.
Dalam melakukan revaluasi aset
tetap, perubahan nilai dari aset tetap
mengakibatkan adanya kenaikan atau
penurunan nilai dari aset tetap,
sehingga nantinya akan timbul selisih
penilaian aset tetap. Selisih lebih aset
tetap akan dikenakan PPh secara final
sebesar 10%. Daftar selisih lebih
revaluasi tetap disajikan pada tabel 5.
Tabel 5
PT Petrokimia Gresik
Daftar Selisih Revaluasi Aset Tetap
(dalam rupiah)
Jenis Aset Tetap
Tanah
Pabrik Amonia
Pabrik Urea
Kantor Graha
Sarana
Sepeda Motor
Revo Standar
Daihatsu
Grandmax Pick
Up Box
Isuzu Elf NHR 55
Microbus
Toyota Dyna Truck
Mini
Apple Ipad 2 3G
64GB
Notebook Toshiba
Tipe Satellite L735
Printer HP Color
Laserjet CP3525N
Printer HP
Laserjet 5200N
Jumlah

Nilai Buku

Nilai Wajar

Selisih

22.498.
751.401
7.908.
860.020
5.455.
596.743
32.924.
559.600
4.
818.750

12.687.601.500.
000
42.000.000.
000
28.800.000.
000
41.996.500.
000
5.500.
000

12.665.102.748.
599
34.091.139.
980
23.344.403.
258
9.071.940.
400
681.
250

84.
000.000

100.950.
000
249.250.
000
245.200.
000
7.500.
000
4.830.
000
9.787.
000
14.800.
000
12.801.035.817.
000

16.950.
000
67.375.
000
38.200.
000
4.750.
000
2.117.
500
6.964.
500
5.485.
000
12.731.752.755.
487

181.875.000
207.000.000
2.
750.000
2.
712.500
2.
822.500
9.
315.000
69.283.
061.513

4. Penyusutan Fiskal Setelah Revaluasi


Aset Tetap
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 79/PMK.03/2008 pasal
7 bahwa dasar penyusutan fiskal aset
tetap
yang
telah
memperoleh
persetujuan penilaian kembali adalah
nilai pada saat penilaian kembali,
kemudian
masa
manfaatnya
dikembalikan menjadi masa manfaat
penuh, serta perhitungan penyusutan
dimulai sejak bulan dilakukan
penilaian. Sedangkan aset yang tidak
mendapat
persetujuan
penilaian

kembali
maka
perhitungannya
menggunakan dasar penyusutan fiskal
semula.
5. Present Value dari Kenaikan Aset
Tetap
Perhitungan dengan menggunakan
present value digunakan untuk
mengetahui nilai investasi sekarang
dari suatu nilai di masa datang.
Tingkat suku bunga yang digunakan
adalah 7,75% sesuai dengan tarif suku
bunga Bank Indonesia. Tingkat
diskon diperoleh dari rumus 1/(1+r)n.
NPV (Net Present Value) diperoleh
dari mengalikan selisih kenaikan
(selisih kenaikan ini dibagi dulu
dengan umur ekonomis aset tetap)
dengan tingkat diskon. Daftar present
value atas kenaikan nilai aset tetap
disajikan pada tabel 6.
Tabel 6
PT Petrokimia Gresik
Daftar Present Value atas Kenaikan Nilai Aset Tetap
(dalam rupiah)
Keterangan

Jumlah

Jumlah NPV Aset Tetap Bangunan


Jumlah NPV Aset Tetap Kendaraan
Jumlah NPV Aset Tetap Inventaris Kantor
Total NPV Seluruh Aset Tetap

33.265.474
.165
89.348
.598
16.084
.502
33.370.907
.265

6. Perhitungan PPh Final atas Selisih


Revaluasi Aset Tetap
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 79/PMK.03/2008, tarif
PPh final akan dikenakan terhadap
selisih lebih revaluasi aset tetap tanpa
memperhatikan adanya kerugian
fiskal tahun-tahun sebelumnya. Maka
dari itu, selisih lebih revaluasi aset
tetap langsung dikalikan 10%.
Perhitungan PPh final atas selisih
revaluasi aset tetap disajikan pada
tabel 7.
Tabel 7
PT Petrokimia Gresik
Daftar PPh Final atas Selisih Revaluasi Aset Tetap
(dalam rupiah)
Jenis Aset Tetap

Tanah

Selisih

12.665.102.748.
599

PPh Final 10%

1.266.510.274.86
0

Jenis Aset Tetap

Selisih

PPh Final 10%

Pabrik Amonia

34.091.139.
980

3.409.113.998

Pabrik Urea

23.344.403.
258

2.334.440.326

9.071.940.
400
681.
250

907.194.040
6
8.125

Daihatsu Grandmax Pick


Up Box

16.950.
000

1.695.000

Isuzu Elf NHR 55


Microbus

67.375.
000

6.737.500

Toyota Dyna Truck Mini

38.200.
000

3.820.000

Apple Ipad 2 3G 64GB

4.750.
000

475.000

Notebook Toshiba Tipe


Satellite L735

2.117.
500

211.750

Printer HP Color Laserjet


CP3525N

6.964.
500

696.450

Printer HP Laserjet 5200N

5.485.
000

548.500

Kantor Graha Sarana


Sepeda Motor Revo
Standar

Jumlah PPh Final


Termasuk Tanah

12.731.752.755.
487

1.273.175.275.54
9

Jumlah PPh Final Tidak


Termasuk Tanah

6.665.000.689

7. Biaya yang Dikeluarkan untuk


Revaluasi Aset Tetap
Daftar
pengorbanan
yang
dikeluarkan akibat revaluasi aset tetap
tanah, bangunan, dan bukan bangunan
disajikan pada tabel 8 dan daftar
pengorbanan yang dikeluarkan akibat
revaluasi aset tetap bangunan dan
bukan bangunan disajikan pada tabel
9.
Tabel 8
PT Petrokimia Gresik
Daftar Pengorbanan yang Dikeluarkan Akibat Revaluasi
Aset Tetap Tanah, Bangunan, dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Jenis Biaya
PPh Final 10%

Fee Appraisal
Jumlah

7.493.250.689

8. Studi Kelayakan Revaluasi Aset Tetap


Dalam penelitian ini, studi
kelayakan untuk melakukan revaluasi
aset
tetap
ditentukan
dari
perbandingan
kenaikan
nilai
revaluasi, net present value, dan
pengorbanan
yang
dikeluarkan.
Apabila kenaikan revaluasi dan net
present value lebih tinggi daripada
pengorbanan yang dikeluarkan, maka
studi kelayakan dapat diterima.
Daftar studi kelayakan aset tetap
tanah, bangunan, dan bukan bangunan
disajikan pada tabel 10, sedangkan
daftar studi kelayakan aset tetap
bangunan dan bukan bangunan
disajikan pada tabel 11.
Tabel 10
PT Petrokimia Gresik
Daftar Studi Kelayakan Aset Tetap Tanah, Bangunan,
dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Keterangan
Kenaikan Revaluasi
NPV
Pengorbanan yang Dikeluarkan
Jumlah

Keterangan
NPV

Fee Auditor

728.250.000

Biaya yang Dikeluarkan

Fee Appraisal

100.000.000

Jumlah

Jumlah

PPh Final 10%


Fee Auditor

Jumlah
33.370.9
07.265
(7.493.2
50.689)
25.877.6
56.576

1.274.003.525.549

Tabel 9
PT Petrokimia Gresik
Daftar Pengorbanan yang Dikeluarkan Akibat Revaluasi
Aset Tetap Bangunan dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Jenis Biaya

Jumlah
12.665.102.7
48.599
33.370.907.2
65
(1.274.003.525.5
49)
11.424.470.130.3
16

Tabel 11
PT Petrokimia Gresik
Daftar Studi Kelayakan Aset Bangunan dan Bukan
Bangunan
(dalam rupiah)

Jumlah
1.273.175.275.549

100.000.000

Jumlah
6.665.000.689
728.250.000

Berdasarkan tabel, pengorbanan


yang dikeluarkan untuk revaluasi aset
tetap tanah, bangunan, dan bukan
bangunan
maupun
pengorbanan
revaluasi aset tetap bangunan dan
bukan bangunan lebih rendah
daripada kenaikan revaluasi aset tetap

dan net present valuenya. Hal ini


menunjukkan bahwa PT Petrokimia
Gresik layak untuk melakukan
revaluasi aset tetap tanah, bangunan,
dan bukan bangunan atau revaluasi
aset tetap bangunan dan bukan
bangunan.
9. Penghematan Pajak atas Revaluasi
Aset Tetap
Penghematan pajak atas revaluasi
aset tetap diperoleh dari selisih net
present value dan kenaikan nilai
revaluasi dengan pengorbanan yang
dikeluarkan, yang kemudian dikalikan
dengan tarif pajak penghasilan badan
sebesar 25%. Daftar penghematan
pajak atas revaluasi aset tetap tanah,
bangunan, dan bukan bangunan
disajikan pada tabel 12, dan
penghematan pajak atas revaluasi aset
tetap bangunan dan bukan bangunan
disajikan pada tabel 13.
Tabel 12
PT Petrokimia Gresik
Daftar Penghematan Pajak atas Revaluasi Aset Tetap
Tanah, Bangunan, dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Keterangan
Selisih kenaikan dan NPV dengan
Pengorbanan
Penghematan Pajak

Jumlah
11.424.470.1
30.316
2.856.117.5
32.579

Tabel 13
PT Petrokimia Gresik
Daftar Penghematan Pajak atas Revaluasi Aset Tetap
Tanah, Bangunan, dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Keterangan
Selisih NPV dengan Pengorbanan
Penghematan Pajak

Jumlah
25.87
7.656.576
6.46
9.414.144

Berdasarkan tabel dapat dilihat


bahwa apabila perusahaan ingin
memperoleh penghematan pajak yang
besar, maka perusahaan dapat
melakukan revaluasi aset tetap tanah,
bangunan, dan bukan bangunan.
Namun, perusahaan juga harus dapat
menganalisis bahwa, dengan adanya
penghematan pajak yang besar, PPh
final sebesar 10% juga tinggi. Selain

itu, adanya pembayaran PPh final


sebesar 10% atas selisih lebih
revaluasi aset tetap tanah yang tidak
disusutkan, sehingga penambahan
biaya penyusutan tahun mendatang
hanya berasal dari selisih lebih
revaluasi aset tetap bangunan dan
bukan bangunan.
Implikasi
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, beberapa saran yang dapat
diberikan kepada PT Petrokimia Gresik
adalah:
1. PT Petrokimia Gresik dapat mencoba
menggunakan peraturan kebijakan
akuntansi yang mengadopsi IFRS
(International Financial Reporting
Standards). Dengan menggunakan
standar akuntansi internasional dalam
pelaporan
keuangan,
dapat
meningkatkan keakuratan dalam
menilai performa perusahaan yang
tercermin dalam laporan keuangan.
Meningkatnya keakuratan analisis
keuangan disebabkan karena standar
akuntansi internasional mensyaratkan
pengungkapan kondisi keuangan yang
lebih rinci.
2. PT
Petrokimia
Gresik
dapat
melakukan revaluasi aset tetap secara
parsial atau menyeluruh. Revaluasi
parsial berarti perusahaan hanya
melakukan revaluasi atas sebagian
aset tetap yang ada sesuai dengan
pertimbangan perusahaan. Dalam
penelitian ini, revaluasi parsial hanya
dilakukan pada aset tetap bangunan
dan bukan bangunan. Dan sebaiknya,
perusahaan melakukan revaluasi
menyeluruh, yaitu revaluasi terhadap
aset tetap tanah, bangunan, dan bukan
bangunan. Dengan adanya revaluasi
menyeluruh, kenaikan nilai revaluasi
aset tetap yang diperoleh perusahaan
tinggi, kenaikan biaya penyusutan
tinggi, dan penghematan pajaknya
juga tinggi, sehingga revaluasi

menyeluruh dapat menguntungkan


perusahaan
Simpulan
Berdasarkan kesesuaian perlakuan
penerapan akuntansi PT Petrokimia
Gresik dapat disimpulkan bahwa
Penerapan perlakuan akuntansi aset tetap
yang diterapkan oleh PT Petrokimia
sudah sesuai dengan PSAK No. 16
(Revisi 2011).
Dilihat dari sisi revaluasi aset tetap,
aset tetap mengalami kenaikan nilai
sebesar Rp 12.731.752.755.487. Selain
nilai aset tetap mengalami kenaikan,
biaya penyusutan juga mengalami
kenaikan. Tingginya biaya penyusutan
yang ditimbulkan dari adanya revaluasi
aset tetap, dapat mengurangi laba
perusahaan, yang akan mengurangi pajak
perusahaan. Selain itu, perusahaan
dikenakan PPh final sebesar 10% atas
selisih lebih revaluasi aset tetap. Adanya
revaluasi aset tetap juga membutuhkan
biaya pengorbanan seperti fee auditor
dan fee appraisal.
Apabila ditinjau dari sisi studi
kelayakan, yang membandingkan selisih
kenaikan nilai aset tetap dan net present
value dengan pengorbanan yang
dikeluarkan, studi kelayakan revaluasi
aset tetap dapat diterima. Hal ini
dikarenakan tingginya jumlah net
present value dan selisih kenaikan nilai
aset tetap tanah, bangunan, dan bukan
bangunan, maupun kenaikan nilai aset
tetap bangunan dan bukan bangunan,
daripada pengorbanan yang dikeluarkan
untuk melakukan revaluasi aset tetap.

Apabila
ditinjau
dari
sisi
penghematan pajak, PT Petrokimia
Gresik akan mendapatkan penghematan
pajak yang lebih tinggi apabila
melakukan revaluasi aset tetap tanah,
bangunan, dan bukan bangunan. Hal ini
disebabkan karena tingginya nilai
revaluasi aset tetap tanah, sehingga
berpengaruh juga pada tingginya
penghematan pajak.
Daftar Rujukan
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE
Departemen
Keuangan
Republik
Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak. 2008. Penilaian Kembali
Aset
Tetap
untuk
Tujuan
Perpajakan. Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia
Nomor
79/PMK.03/2008.
Departemen Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Aset
Tetap.
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan No. 16
(Revisi 2011). Dewan Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak.
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai