16 DAN
STUDI KELAYAKAN REVALUASI ASET TETAP
Gayatri Perwitasari, Ahmad Jarnuzi
Akuntansi Manajemen, Politeknik Negeri Malang
gayatriperwitasari@gmail.com
Abstract
The research was conducted at PT Petrokimia Gresik with the aim of evaluating the accounting
treatment of companys fixed assets in accordance to PSAK 16 (Revision 2011) and to analyze
the feasibility revaluation study of fixed assets. Qualitative descriptive analysis method was
used to solve the problems. The result shows that PT Petrokimia Gresiks accounting treatment
implementation of fixed assets is in accordance with PSAK 16 (Revision 2011). The feasibility
revaluation study of fixed assets could be accepted because with the difference between net
present value and expense must be paid as much as Rp 11,424,470,130,316 for all fixed assets
and Rp 25,877,656,576 for non-land fixed assets. The tax saving which obtained for all fixed
assets is Rp 2,856,117,532,579 and Rp 6,469,414,144 for non-land fixed assets. Based on the
study it could be concluded that the accounting treatment of the companys fixed assets is in
accordance with PSAK 16 (Revision 2011), so the company could adopt IFRS. Moreover, in the
case of revaluation fixed assets, feasibility revaluation study of fixed assets is acceptable and
the company should conduct a comprehensive revaluation of fixed assets.
Keywords: fixed assets, PSAK 16 (Revision 2011), and revaluation
Pendahuluan
Aset tetap memiliki peranan penting
dalam
kelancaran
operasional
perusahaan. Aset tetap dikelompokkan
menjadi dua, yaitu aset tetap berwujud
dan aset tetap tidak berwujud. Aset tetap
berwujud merupakan aset berwujud yang
sifatnya
relatif
permanen
yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan
yang normal. Istilah relatif permanen
menunjukkan sifat di mana aset tetap
yang bersangkutan dapat digunakan
dalam jangka waktu yang relatif cukup
lama. Untuk tujuan akuntansi, jangka
waktu penggunaan ini dibatasi dengan
lebih dari satu periode akuntansi
(Baridwan, 2008:271).
Aset tetap diukur berdasarkan biaya
perolehan. Dalam PSAK No. 16 (Revisi
2011) dikatakan bahwa suatu aset tetap
yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai aset pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. Komponen
dalam biaya perolehan yaitu harga
perolehan,
biaya
yang
dapat
didistribusikan secara langsung, dan
estimasi awal biaya pembongkaran dan
f. Melakukan
wawancara
pada
appraisal mengenai perkiraan nilai
pasar aset tetap.
g. Menghitung
penyusutan
setelah
revaluasi dan menghitung selisih
lebih antara nilai buku sebelum
revaluasi dengan nilai revaluasi.
h. Atas selisih lebih penilaian kembali
aset tetap dikenakan PPh final 10%.
i. Menghitung Net Present Value (NPV)
terhadap kenaikan nilai dari nilai aset
yang baru.
j. Menganalisis
biaya-biaya
yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
melakukan revaluasi aset tetap.
k. Dari selisih antara kenaikan nilai dan
jumlah net present value dengan
pengorbanan
yang
dikeluarkan,
dikenakan tarif untuk PPh badan
sebesar 25%.
Hasil dan Pembahasan
Berikut merupakan kesesuaian antara
penerapan perlakuan akuntansi aset tetap
PT Petrokimia Gresik dengan PSAK No.
16 (Revisi 2011):
1. Perolehan Aset Tetap
Cara perolehan aset tetap di PT
Petrokimia Gresik selama ini dengan
cara
pembelian
tunai.
Dalam
pembelian
tunai,
perusahaan
mencatatnya sebesar harga faktur
ditambahkan dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan sampai aset tetap
tersebut siap digunakan.
PSAK No. 16 (Revisi 2011)
paragraf 7 menyebutkan bahwa:
Biaya perolehan aset tetap harus
diakui sebagai aset jika dan hanya
jika:
a. Kemungkinan besar entitas akan
memperoleh manfaat ekonomik
masa depan dari aset tersebut.
b. Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelian tunai
Harga
Perolehan
26.362.866.73
3
18.185.322.47
5
36.582.844.00
0
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
909.266.124
18.454.006.71
3
12.729.725.73
3
1.829.142.200
3.658.284.400
1.318.143.337
Nilai Buku
7.908.860.020
5.455.596.743
32.924.559.60
0
Harga
Perolehan
Penyusuta
n
Akumulasi
Penyusutan
1
2.850.000
1.606.250
8.031.250
4.
818.750
16
8.000.000
2
1.000.000
84.000.000
84.
000.000
36.375.000
109.125.00
0
34.500.000
69.000.000
29
1.000.000
27
6.000.000
Nilai Buku
181.875.00
0
207.000.00
0
Harga
Perolehan
Penyusuta
n
Akumulasi
Penyusuta
n
11.000.000
2.750.000
8.250.000
2.750.00
0
10.850.00
0
2.712.500
8.137.500
2.712.50
0
11.290.000
2.822.500
8.467.500
2.822.50
0
18.630.00
0
4.657.500
9.315.000
9.315.00
0
Inventaris Kantor
Apple Ipad 2 3G 64GB
Nilai Wajar
12.687.601.500.0
00
42.000.00
0.000
28.800.00
0.000
41.996.50
0.000
5.500.0
00
100.950.0
00
249.250.0
00
245.200.0
00
7.500.0
00
4.830.0
00
9.787.0
00
14.800.0
00
Nilai
Buku
Nilai Buku
Nilai Wajar
Selisih
22.498.
751.401
7.908.
860.020
5.455.
596.743
32.924.
559.600
4.
818.750
12.687.601.500.
000
42.000.000.
000
28.800.000.
000
41.996.500.
000
5.500.
000
12.665.102.748.
599
34.091.139.
980
23.344.403.
258
9.071.940.
400
681.
250
84.
000.000
100.950.
000
249.250.
000
245.200.
000
7.500.
000
4.830.
000
9.787.
000
14.800.
000
12.801.035.817.
000
16.950.
000
67.375.
000
38.200.
000
4.750.
000
2.117.
500
6.964.
500
5.485.
000
12.731.752.755.
487
181.875.000
207.000.000
2.
750.000
2.
712.500
2.
822.500
9.
315.000
69.283.
061.513
kembali
maka
perhitungannya
menggunakan dasar penyusutan fiskal
semula.
5. Present Value dari Kenaikan Aset
Tetap
Perhitungan dengan menggunakan
present value digunakan untuk
mengetahui nilai investasi sekarang
dari suatu nilai di masa datang.
Tingkat suku bunga yang digunakan
adalah 7,75% sesuai dengan tarif suku
bunga Bank Indonesia. Tingkat
diskon diperoleh dari rumus 1/(1+r)n.
NPV (Net Present Value) diperoleh
dari mengalikan selisih kenaikan
(selisih kenaikan ini dibagi dulu
dengan umur ekonomis aset tetap)
dengan tingkat diskon. Daftar present
value atas kenaikan nilai aset tetap
disajikan pada tabel 6.
Tabel 6
PT Petrokimia Gresik
Daftar Present Value atas Kenaikan Nilai Aset Tetap
(dalam rupiah)
Keterangan
Jumlah
33.265.474
.165
89.348
.598
16.084
.502
33.370.907
.265
Tanah
Selisih
12.665.102.748.
599
1.266.510.274.86
0
Selisih
Pabrik Amonia
34.091.139.
980
3.409.113.998
Pabrik Urea
23.344.403.
258
2.334.440.326
9.071.940.
400
681.
250
907.194.040
6
8.125
16.950.
000
1.695.000
67.375.
000
6.737.500
38.200.
000
3.820.000
4.750.
000
475.000
2.117.
500
211.750
6.964.
500
696.450
5.485.
000
548.500
12.731.752.755.
487
1.273.175.275.54
9
6.665.000.689
Fee Appraisal
Jumlah
7.493.250.689
Keterangan
NPV
Fee Auditor
728.250.000
Fee Appraisal
100.000.000
Jumlah
Jumlah
Jumlah
33.370.9
07.265
(7.493.2
50.689)
25.877.6
56.576
1.274.003.525.549
Tabel 9
PT Petrokimia Gresik
Daftar Pengorbanan yang Dikeluarkan Akibat Revaluasi
Aset Tetap Bangunan dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Jenis Biaya
Jumlah
12.665.102.7
48.599
33.370.907.2
65
(1.274.003.525.5
49)
11.424.470.130.3
16
Tabel 11
PT Petrokimia Gresik
Daftar Studi Kelayakan Aset Bangunan dan Bukan
Bangunan
(dalam rupiah)
Jumlah
1.273.175.275.549
100.000.000
Jumlah
6.665.000.689
728.250.000
Jumlah
11.424.470.1
30.316
2.856.117.5
32.579
Tabel 13
PT Petrokimia Gresik
Daftar Penghematan Pajak atas Revaluasi Aset Tetap
Tanah, Bangunan, dan Bukan Bangunan
(dalam rupiah)
Keterangan
Selisih NPV dengan Pengorbanan
Penghematan Pajak
Jumlah
25.87
7.656.576
6.46
9.414.144
Apabila
ditinjau
dari
sisi
penghematan pajak, PT Petrokimia
Gresik akan mendapatkan penghematan
pajak yang lebih tinggi apabila
melakukan revaluasi aset tetap tanah,
bangunan, dan bukan bangunan. Hal ini
disebabkan karena tingginya nilai
revaluasi aset tetap tanah, sehingga
berpengaruh juga pada tingginya
penghematan pajak.
Daftar Rujukan
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE
Departemen
Keuangan
Republik
Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak. 2008. Penilaian Kembali
Aset
Tetap
untuk
Tujuan
Perpajakan. Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia
Nomor
79/PMK.03/2008.
Departemen Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Aset
Tetap.
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan No. 16
(Revisi 2011). Dewan Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak.
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta