RENCANA SKRIPSI
Diajukan oleh :
Wisnu Ryan Hadi Setya Putra
NPM : 1540600048
September 2016
NAMA
: AUDIT INTERNAL
JUDUL SKRIPSI
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Pendidikan Akuntan
DAFTAR ISI
BAGIAN PENDAHULUAN
1. Halaman Judul
ii
3. Daftar Isi
iii
BAGIAN ISI
A. PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
1
3
4
4
4
5
5
B. LANDASAN TEORI
1. Landasan Teori
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pengertian Auditing
Kompleksitas Audit
Alokasi waktu audit
Kepuasan Kerja Auditor
Kualitas Audit
Hasil Penelitian Sebelumnya
7
7
8
8
9
9
10
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. . Kerangka Penelitian
12
2. Variabel Penelitian
12
3. Definisi Operasional
13
13
4Metodologi penelitian`
4.1 Metode Pengumpulan Data
15
15
16
16
17
7. Pengujian Hipotesis
18
22
2. Kontinjensi
22
B. LAMPIRAN
23
BAGIAN ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Kegiatan yang dilakukan oleh BPKP adalah Audit atas berbagai kegiatan unit
kerja di lingkungan Kementerian/LPND maupun Pemerintah Daerah,
Optimalisasi penerimaan Negara, Asistensi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Risk Management Based Audit, Pembinaan Jabatan Fungsional
Auditor dari Inspektorat Daerah maupun Inspektorat Jenderal, Pembinaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah pada instansi pemerintah baik
Kementerian/LPNK maupun Pemerintah Daerah serta lembaga lainnya.
Audit BPKP banyak berupa audit kinerja, audit keuangan bantuan luar negeri
atau audit investigatif untuk tugas perbantuan kepada penyidik Kepolisian,
Kejaksaan dan KPK, sebagai amanah untuk menuntaskan penanganan Tindak
Pidana Korupsi. Akan tetapi audit yang dilakukan oleh BPKP tidak lepas dari
kekurangan hal ini bisa dilihat dari masih adanya gugatan atas hasil audit BPKP
antara lain pada kasus tersangka dugaan korupsi dum mobil di Barito Timur
Bandju T Manko, mengugat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melalui kuasa hukumnya penggugat
menemukan fakta jika LHPKN yang diterbitkan oleh BPKP/tergugat tidak
Boner (1994) dalam Jamilah, et al. (2007) menyatakan bahwa ada tiga alasan
yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk
sebuah situasi audit perlu dilakukan, yaitu bahwa kompleksitas tugas diduga
berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor, sarana dan teknik
pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian
rupa ketika para peneliti mengalami keganjilan pada kompleksitas tugas audit,
serta bahwa pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas dapat
membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf
audit dan tugas audit.
Terbatasnya anggaran waktu dan biaya dalam beberapa tahun ini disebabkan
pemangkasan anggaran membuat para pejabat pembuat PKPT harus bekerja
keras memenuhi PKPT dengan dana terbatas selain itu diharuskan auditor pandai
dalam mengalokasikan dan mengatur waktu hal itu diperjelas Otley dan Pierce
(1996) dalam cahyani (2011) menyebutkan bahwa tekanan anggaran waktu telah
secara konsisten dikaitkan dengan perilaku disfungsional auditor, termasuk
perilaku yang memberi efek serius dan langsung terhadap kualitas audit.
Penelitian sebelumnya tentang kepuasan kerja secara konsisten menyatakan
bahwa ketidaksesuaian pekerjaan akan berpengaruh pada penurunan kepuasan
kerja. Penelitian yang dilakukan oleh pratiwi dan Nuryantoro (2012)
menyatakan bahwa independensi, etika profesi dan kepuasan kerja auditor
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit., dibuktikan oleh
naik turunnya produktivitas maupun tingkat turn over akuntan. Futri dan Juliarsa
(2014) menemukan bahwa kepuasan kerja auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Apabila seorang auditor memiliki kepuasan kerja yang
bagus, maka akan mampu bekerja lebih baik sehingga menghasilkan kualitas
audit yang baik.
Saya juga akan mengambil objek penelitian di deputi bidang investigasi di
BPKP Pusat karena deputi bidang investigasi memiliki peranan sebagai
pelaksanaan audit atas penyesuaian harga, audit kerugian keuangan negara, dan
audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi
merugikan keuangan negara,penyusunan rencana dan pengendalian pelaksanaan
investigasi, penyusunan pedoman dan pemberian bimbingan teknis investigasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik suatu hubungan bahwa
kompleksitas audit, tekanan alokasi waktu, dan kepuasan kerja auditor dapat
memengaruhi kualitas pemeriksaan. Atas dasar itulah penulis mencoba
melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan
Alokasi Waktu dan Kepuasan Kerja Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit BPKP
(Studi kasus Deputi Bidang Investigasi BPKP).
2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian merupakan batasan yang ditetapkan agar
penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dan tidak menyimpang dari
tujuan penelitian. Ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1. Penelitian dilakukan pada Deputi Bidang Investigasi Kantor Pusat Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
2. Variabel yang diteliti pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran
waktu, dan kepuasan kerja terhadap kualitas audit
3. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Apakah kompleksitas audit yang dilakukan BPKP berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit?
2. Apakah tekanan alokasi waktu yang diadapi auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit?
4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut.
1.
2.
3.
4.
5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit yang dilaksanakan oleh BPKP dan nantinya
diharapkan BPKP dapat terus meningkatkan kualitas auditnya dengan
memperbaiki faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas audit agar di masa
yang akan datang tidak ada lagi gugatan-gugatan terkait hasil pemeriksaan BPKP
dan BPKP lebih dipercaya kembali menjadi lembaga audit yang berwibawa dan
mempunyai lebih banyak wewenang dalam audit dan pengendalian internal
pemerintah.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
instrumen kuesioner. Pengolahan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan model regresi linear berganda.
7. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dalam lima bab dan tiap bab terbagi dalam
subbab-subbab dengan urutan penyajian dan isinya adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan gambaran umum penyusunan skripsi yang
mencakup latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian dan
batasan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang
menggambarkan garis besar/pokok-pokok pembahasan secara
menyeluruh.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan tentang teori-teori yang penulis ambil dari
literatur yang relevan dan berhubungan dengan materi penelitian.
Teori-teori tersebut akan menjadi landasan berpikir untuk
mengevaluasi pengimplementasian aplikasi. Teori difokuskan pada
teori tentang pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu,
dan kepuasan kerja terhadap kualitas audit..
BAB V
B. LANDASAN TEORI
1. Landasan Teori
a. Pengertian Auditing
Terdapat beberapa pengertian auditing yang diungkapkan oleh para ahli dan
organisasi profesi audit, diantaranya adalah:
Menurut Sukrisno Agus (2004),
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis
oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
Pengertian auditing menurut Arens (2008),
suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Audiing seharusnya dilakukan oleh seorang
yang independen dan kompeten.
Pengertian auditing menurut Mulyadi (2002),
suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat keseuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.
Dari pengertian ketiga ahli diatas dapat disimpulkan bahwa auditing adalah suatu
proses pemeriksaaan yang sistematis meliputi proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti tentang kegiatan dan kejadian ekonomi terhadap kriteria yang
telah ditetapkan untuk menghasilkan suatu laporan yang dilakukan oleh seseorang
yang independen dan kompeten.
b. Kompleksitas Audit
Pengertian mengenai kompleksitas audit bisa didapat dari beberapa pendapat
salah satunya Boner (1994) menyatakan bahwa ada tiga alasan yang cukup mendasar
mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu
dilakukan, yaitu bahwa kompleksitas tugas diduga berpengaruh signifikan terhadap
kinerja seorang auditor, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu
diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti mengalami
keganjilan pada kompleksitas tugas audit, serta bahwa pemahaman terhadap
kompleksitas dari sebuah tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan
menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.
Mengikuti Jamilah, et al. (2007) dalam Setyorini (2011), variabel
kompleksitas pemeriksaan diidentifikasi dengan membaginya menjadi tiga dimensi,
yaitu kejelasan tugas, tingkat kesulitan tugas, dan kompleksitas tugas.
Alokasi Waktu Audit
Anggaran waktu (time budget) berisi mengenai rincian secara keseluruhan
mengenai setiap tahap pemeriksaan dan jumlah jam yang dibutuhkan oleh asisten,,
manajer dan partner untuk melaksanakan tahap pemeriksaan tersebut (Konrath,
2002).
Ventura (2001) dalam Cahyani (2006), disebutkan bahwa penetapan batasan
waktu tidak realistis pada tugas audit khusus akan berdampak kurang efektifnya
pelaksanaan audit atau auditor pelaksana cenderung mempercepat pelaksanaan tes.
Sebaliknya bila penetapan batasan waktu terlalu lama hal ini akan berdampak
negatif pada biaya dan efektivitas pelaksanaan audit
Tekanan alokasi waktu disebabkan karena banyaknya kegiatan yang harus
dilakukan sementara waktu yang tersedia terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi
kinerja pemeriksa dan kualitas pemeriksaan. Variabel tekanan alokasi waktu
diidentifikasi dengan menggunakan dimensi dari Nataline (2007), yaitu ketepatan
dan tambahan waktu, pemenuhan target dengan waktu yang ditentukan, dan beban
yang ditanggung dengan keterbatasan waktu.
10
D (2005) dalam Nataline (2007) menyatakan agar laporan audit yang dihasilkan
auditor berkualitas, maka auditor harus bersikap independen terhadap klien,
mematuhi standar auditing dalam melakukan audit atas laporan keuangan,
memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan dan melakukan tahap-tahap proses audit secara lengkap
Schoeder (1986) dalam Prasita dan Adi (2007) menyimpulkan lima faktor penting
penentu kualitas audit, yaitu perhatian partner dan manajer kantor audit dalam
pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan, komunikasi tim audit dengan
manajemen klien, independensi anggota tim dan menjaga kemutakhiran audit.
menurut Panduan Manajemen Pemeriksaan (2002), masih dalam Prasita dan Adi
(2007), standar kualitas audit terdiri dari tiga kualitas. Kualitas pertama adalah
kualitas strategis, yang berarti hasil pemeriksaan harus memberikan informasi
kepada pengguna laporan secara tepat waktu. Kualitas kedua, kualitas teknis, yaitu
kualitas yang berkaitan dengan penyajian temuan, simpulan, dan opini atau saran
pemeriksaan yang penyajiannya harus jelas, accessible dan objektif. Kualitas ketiga
adalah kualitas proses, yang mengacu pada proses kegiatan pemeriksaan sejak
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan sampai tindak lanjut pemeriksaan.
Dalam Cahyani (2011) Variabel terikat kualitas pemeriksaan diidentifikasi dengan
membaginya menjadi empat dimensi. Keempat dimensi tersebut adalah
independensi; ketaatan memenuhi standar dan prosedur pemeriksaan; kejelasan,
ketepatan dan keobjektifan laporan; serta adanya komunikasi dengan manajemen
entitas
e. Hasil penelitian Sebelumnya
1. Cahyani (2011)
Penelitian yang dilakukan MIta cahyani berjudul Pengaruh
Kompleksitas Pemeriksaan, Tekanan Alokasi Waktu, dan Kepuasan Kerja
Pemeriksa terhadap Kualitas Pemeriksaan pad BPK RI Perwakilan Sulawesi
Tengah Kesimpulan penelitian adalah Kompleksitas pemeriksaan, tekanan
alokasi waktu, dan kepuasan kerja pemeriksa secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pemeriksaan.
11
C. METODOLOGI PENELITIAN
12
Kerangka Penelitian
Kompleksitas Audit
Kualitas Audit
Variabel Penelitian
Terdapat empat variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu tiga
variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang penulis gunakan
adalah kompleksitas audit, alokasi waktu audit dan kepuasan kerja auditor,
sedangkan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas
audit. Penelitian ni menguji pengaruh antara tiga variabel bebas terhadap satu
variabel terikat tersebut.
13
Skala yang digunakan untuk mengukur keempat variabel adalah skala Likert
dengan lima kategori, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju dengan nilai 1 sampai dengan 5. Nilai pengukuran pada skala
secara umum mewakili kondisi tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan atas
variabel yang diuji.
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Kompleksitas pemeriksaan adalah tingkat kesulitan pemeriksaan
disebabkan ketidakjelasan tugas, kesulitan tugas, dan banyaknya
prosedur yang harus dilakukan.
2. Tekanan alokasi waktu adalah keadaan yang menunjukkan bahwa
pemeriksa dituntut melakukan efisiensi terhadap waktu yang
diberikan karena alokasi waktu yang ketat dan kaku.
3. Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan
pemeriksaan sebagai akibat adanya perbedaan antara banyaknya
ganjaran yang diterima pemeriksa dengan banyaknya yang diyakini
seharusnya diterima.
4. Kualitas pemeriksaan adalah seberapa sesuai pemeriksaan dengan
standar pemeriksaan dan seberapa jelas dan akurat laporan hasil
pemeriksaan yang dihasilkan.
3
14
dari semua departemen atau lembaga sudah barang tentu dapat melaksanakan
fungsinya secara lebih baik dan obyektif.
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan Tamalanrea
Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar, merupakan unit pelaksana
BPKP sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-286/K/2001 tanggal
30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP yang terakhir
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor PER-616/K/SU/2011 tanggal 25 Mei 2011. Berdasarkan surat keputusan
tersebut dan amanah dari Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan mendapat tugas untuk melaksanakan program pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara dan pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP). Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan meliputi Provinsi Sulawesi Selatan dengan satu pemerintah provinsi dan 24
pemerintah kabupaten/kota.
Jumlah SDM di BPKP Sulawesi Selatan sebanyak 157 pegawai per 1 september
2016 pembagian menurut jenjang jabatan bisa dilihat di table berikut:
Metodologi Penelitian
15
4.2Instrumen Penelitian
Data primer diumpulkan dengan instrumen kuesioner. Menurut Sugiyono
(2002), kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh
oleh sistem yang diajikan atau sistem yang sudah ada. Sedangkan data
sekunder dikumpulkan dengan membaca literatur-literatur yang ada atau
dengan mengunjungi situs yang terkait dengan masalah penelitian.
Kuesioner yang digunakan adalah Skala Likert
adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.
Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
laporan yang menjelaskan penggunaannya Sewaktu menanggapi pertanyaan
dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka
terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang
tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format Sangat tidak
setuju,tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju. (Wikipedia)
16
a. Uji Reliabilitas
17
18
yang tinggi antar variabel bebas dalam model regresi. Jika ditemukan
ada korelasi yang tinggi antar variabel-variabel bebas, maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi
terganggu. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Multikolinearitas signifikan jika nilai VIF lebih besar dari 5, berarti
jika nilai VIF yang didapatkan dari hasil olah data lebih kecil dari 5,
maka tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam variabel-variabel
yang diuji.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan
varian dari residual ntuk semua pengamatan pada model regresi.
Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah jika terdapat
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
atau disebut homokedastisias. Uji heterokedastisitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Spearmans Rho. Uji
Spearmans Rho yaitu pengujian dengan cara mengorelasikan nilai
residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel
independen. Jika signifikansi korelasi yang didapatkan lebih dari
0,05 maka pada model regresi tidak terdapat masalah
heterokedastisitas
7
Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian harus diuji untuk membuktikan apakah hipotesis peneliti
dapat diterima atau tidak. Sumintono dan Widhiarso (2013) menyatakan
bahwa dalam pengujian hipotesis, akan dilakukan berbagai prosedur untuk
menguji keterkaitan antara variabel. Uji hipotesis pada penelitian kali ini
akan menggunakan beberapa metode, yaitu:
19
a. Uji t
digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.
c. Koefisien Korelasi (r)
Koefisen korelasi adalah koefisien yang digunakan untuk melihat
kekuatan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat.
Koefisien ini bernilai antara -1 s.d. 1. Apabila r memiliki nilai positif,
maka hubungan antar variabel bersifat positif (saling mendukung)
sedangkan apabila r bernilai negatif, maka hubungan antara variabel
adalah negatif (saling berlawanan).
d. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah koefisien yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai dari koefisien ini adalah antara 0 s.d. 1 dan biasanya
juga dinyatakan dalam persentase (%). Semakin mendekati 1 (100%),
maka hubungan antara variabel semakin kuat, dan apabila semakin
mendekati 0 (0%), maka hubungan antara variabel semakin lemah.
D. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Elder,Randal J., Beasley,Mark S., Auditing andn Issurance
Service:An Integrated Approach, Ninth Edition, New Jersey : Prentince Hall,
2003.
20
21
Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan tekanan
Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman
terhadap Sistem Informasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Nataline. 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing,
Bonus serta Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di
Semarang. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Parwanto dan Wahyuddin. 2006. Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi Imka di
Surakarta.Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Cahyani.2006. Pemeriksaan, Tekanan Alokasi Waktu, Dan Kepuasan Kerja Pemeriksa
Terhadap Kualitas Pemeriksaan (Studi Pada BPK RI Perwakilan Provinsi
Sulawesi Tengah). Tangerang Selatan. STAN.
Pratiwi dan Nuryantoro.(2012). Pengaruh Independensi, Etika Profesi Dan Kepuasan
Kerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di
Wilayah Bandung). Bandung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Telkom
Futri dan Juliarsa (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat
Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada
Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di Bali. Bali. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Dodi. 2016. Tersangka Korupsi Melawan, Gugat Hasil Audit Investigatif BPKP.
http://sampit.prokal.co/read/news/4337-tersangka-korupsi-melawan-gugat-hasilaudit-investigatif-bpkp 17 oktober 2016
22
Muhammad Agung Riyadi. 2014. Sedang Gugat Hasil Audit BPKP, Terdakwa Kasus
Korupsi PLTGU Belawan Minta Vonis Ditunda.
http://www.gresnews.com/berita/hukum/170269-sedang-gugat-hasil-audit-bpkpterdakwa-kasus-korupsi-pltgu-belawan-minta-vonis-ditunda/0/ 17 oktober 2016
http://www.bpkp.go.id/sulsel
BAGIAN PENUTUP
Oktober
2016
1
2016
1
2 3
November
Desember
Januari
Usulan
Kegiatan
Penyusunan
2016
2016
2017
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Outline
Penyusunan BAB I
Penyusunan BAB II
Penyusunan BAB III
Penyusunan BAB IV
Penyusunan BAB V
Tahap Penyelesaian
B Kontinjensi
Jika dalam penyusunan penelitian ini penulis menemui hambatan baik
dalam pengumpulan data maupun pembahasan masalah, maka akan dilakukan
perubahan-perubahan dari rencana penelitian yang telah disusun. Perubahanperubahan tersebut meliputi perubahan objek penelitian, perubahan metode
penelitian, perubahan pendekatan penyusunan penelitian, atau perubahan judul,
23
Domisili
Rumah
No HP
Email
:
:
:
: