Anda di halaman 1dari 27

Case 16

TELETECH
CORPORATION, 2005

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A M
R TE
OU

Hatta Hadi Putra (126201017)

Richard Emanuel (126201026)

Ricy Dwi Agustin (126201027)

Rotua Simanulang (126201029)


RINGKASAN STUDI KASUS

01  Perusahaan
 Focus on Value at Teletch
 Perdebatan tentang Hurdle rate

02 IDENTIFIKASI MASALAH

ALTERNATIF SOLUSI

03  Return On Capital (ROC)


 Risk – adjustment Hurdle Rate
 Economic Profit (EP)

04 REKOMENDASI
RINGKASAN STUDI KASUS
PERUSAHAAN
Permasalahan berawal dari berita di Perusahaan Teletech, yang berkantor pusat
Wallstreet Daily News, Oktober 2005, di Dallas, Texas, penyedia
yang menceritakan seorang miliarder, layanan integrated information and
Yossarian, pemilik 10% Saham movement and management
Teletech (memiliki hak pilih 2 orang
direksi) mengatakan bahwa
keuntungan yang akan diperoleh oleh
investor tidak cukup pantas. Hal
tersebut diutarakan lantaran
perusahaan mengalokasikan Telecomunication
sebagaian modalnya untuk membiayai Service
• Menyediakan long-
segmen bisnis products and systems distance, local and
Product and Systems
yang tidak menguntungkan. Isu cellular telephone • Memproduksi peralatan
telekomunikasi
tersebut berkembang hingga
permasalahan dalam menentukan
hurdle rate dalam menilai kinerja
perusahaan.
PERTUMBUHAN Segmen bisnis TS, selama tahun 2000 – 2004, sebesar 3%. Perusahaan secara
REVENUE agresif telah berinvestasi secara besar-besaran pada segmen ini, baik dalam rangka
masuk pasar baru, layanan baru, dan juga meningkatkan kualitas pelayanan. Alhasil,
selama 10 tahun terakhir, TS menelan modal besar, nilainya bervariasi antara USD
1,5 billion sampai dengan USD 2 billion. Namun sangat disayangkan, dikarenakan
kebijakan pemerintah terkait tarif dan pesaing yang turut berinvestasi besar-besaran
pula, maka profit margin TS tertekan selama bertahun-tahun.

Segmen bisnis PS, dikarenakan semakin pesatnya pertumbuhan


pasar microcomputer dan semakin banyak jumlah penggunaan line, maka
manajemen menilai ada keuntungan yang potensial dalam pengembangan peralatan
telekomunikasi yang berbasis teknologi. Selanjutnya dalam mempertahankan
posisinya sebagai market leader, persaingan yang ketat, dan perubahan teknologi
yang cepat, maka perusahaan membutuhkan investasi yang besar untuk membiayai
penelitian dan pengembangan (R&D) pada segmen ini.
Sayangnya, walaupun pertumbuhan pasar meningkat dan perusahaan bergairah
dalam mengembangkan perusahaannya, kenyataannya dalam 12 bulan terakhir,
saham Teletech tidak mampu bersaing dengan saham indeks industrinya. Analis
perusahaan sekuritas memprediksi bahwa industri telekomunikasi berkembang pesat,
namun sebaliknya industri products and systems mengalami kemerosotan.
We will create value by
pursuing business activities
that earn premium rate of
Nilai perusahaan
return
tercermin dari harga
_ Teletech Corporation mission statement_
saham di pasar modal.
Nilai perusahaan
merupakan refleksi dari
nilai masing-masing
segmen perusahaan. Fokus on Value
Untuk memudahkan at Teletech
investor dalam menilai
masing-masing segmen
bisnis, sekaligus untuk
pengambilan keputusan
pengalokasian modal,
penilaian kinerja segmen
secara periodik, maka
diperlukan suatu
pengukuran yang tepat.
Perdebatan Tentang Hurdle rate

Arguments for Risk-Adjusted Hurdle Rates

Opposition to Risk-Adjusted Hurdle Rates


Rick Philliph, Vice President Segmen
Arguments for Risk-Adjusted Hurdle Rates Bisnis TS, bahwa perusahaan harus
menggunakan risk-adjusted hurdle
rate untuk masing-masing segmen bisnis

Setiap bisnis mempunyai alam, sumber daya, keuntungan


dan resiko yang berbeda-beda. Dikarenakan segmen bisnis
TS membutuhkan modal lebih daripada PS, maka resiko
(biaya modal) TS lebih kecil daripada PS. Hal tersebut dapat
ditunjukkan oleh bond rating dan equity beta atas segmen
bisnis TS lebih baik dari pada segmen bisnis PS. Oleh
karena itu, hurdle rate yang seharusnya digunakan TS lebih
kecil daripada PS. Suatu hal yang keliru, jika hurdle rate-nya
ditentukan sama sebesar 9,3%, sedangkan ROC untuk
segmen bisnis TS sebesar 9,1% lebih kecil daripada hurdle
rate (tidak layak, padahal risk-nya lebih rendah dari pada
ROC-nya, sebesar 8,47%), sedangkan ROC untuk segmen
bisnis PS sebesar 11% akan lebih tinggi dari hurdle
rate (layak, padahal risk-nya lebih tinggi dari ROC-nya,
sebesar 11,4%).
Helen Buono, Excecutive Vice
Opposition to Risk-Adjusted Hurdle Rates President segmen PS, sangat
bertentangan dengan Rick Philliph, ia
mengatakan bahwa investasi di
perusahaan harus menggunakan single
hurdle rate saja

NYA
AAN
YAT
KEN Alasannya??
All money is green
Dari perbedaan pendapat di atas, Wetson dapat merumuskan berbagai macam pertimbangan:
Strategi perusahaan mengarah pada integerasi dari kedua segmen

Penerapan single hurdle rate membuat hasil NPV perusahaan


menjadi konsisten

Pengalokasian struktur modal dengan cara, untuk yang resikonya


rendah

Keputusan investasi jangan dipadukan dengan keputusan


pendanaan.

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan return on equity funds,


dan multiple-rate systems lebih cenderung memaksimumkan return to
stockholder dari pada singgle rate system.
IDENTIFIKASI MASALAH
Sistem hurdle rate yang sesuai untuk diterapkan
pada masing-masing segmen bisnis?

Apakah performansi dari segmen bisnis PS


buruk / tidak profitable?

Dalam meningkatkan nilai perusahaan, berapa


kita seharusnya menilai perusahaan?
ALTERNATIF SOLUSI
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kekayaan bagi pemegang saham, artinya
modal yang disetorkan dan digunakan dalam kegiatan investasi harus mampu
memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari biaya modalnya. 

Untuk menghitung biaya modal pada perusahaan yang mempunyai hutang ditentukan oleh
proporsi hutang dan ekuitas dalam skema target pembiayaan yang digunakan, dalam hal
ini sering disebut WACC (weight average cost of capital). Ketika WACC diaplikasikan
dalam pengambilan keputusan terkait apakah suatu investasi tersebut layak untuk
dijalankan, maka muncullah istilah hurdle rate yang dijadikan sebagai patokan dari
kelayakan investasi tersebut. Singkatnya, apabila tingkat keuntungan lebih tinggi
dari hurdle rate, maka investasi layak untuk dijalankan. 
Hurdle rate harus ditentukan dengan hati-hati karena dapat berdampak buruk bagi
perusahaan. Jika hurdle rate yang diestimasi terlalu tinggi, hal ini berpotensi akan
ditolaknya proyek bisnis yang menguntungkan, namun jika terlalu rendah justru
akan membuat proyek sebenarnya tidak menguntungkan tetap dijalankan.

WACC ditentukan oleh biaya hutang dan biaya ekuitas. Biaya hutang dihitung setelah
pajak. Sedangkan biaya ekuitas, perusahaan menggunakan metode Capital Asset Pricing
Model (CAPM). Pada metode ini biaya ekuitas perusahaan merupakan penjumlahan dari
suku bunga bebas risiko (T-Bond Yield) ditambah dengan premi risiko dari ekuitas.
Maksudnya, dikarenakan investasi membawa banyak resiko, maka seorang investor tidak
mau mendapatkan keuntungan hanya sebesar suku bunga bebas risiko, tetapi
keuntungan yang lebih dari itu (premi resiko).
Dalam kasus Perusahaan Teletech,
yang mempunyai segmen bisnis
lebih dari satu, tentu masing-
masing segmen memiliki resikonya
berbeda. Oleh karena itu, maka
penerapan satu hurdle rate tidak
tepat. Mungkin saja segmen bisnis
tersebut ternyata memiliki resiko
yang lebih tinggi dari hurdle rate-
nya. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, perusahaan perlu
melakukan penyesuaian atas hurdle
rate-nya, dengan pendekatan
perrhitungan hurdle rate dari setiap
segmen bisnis.
Telecommunications
The Company
Services

Jasa telekomunikasi memperoleh return on capital Segmen layanan telekomunikasi menyediakan layanan
(ROC) 1 sebesar 9,10% telepon jarak jauh, lokal, dan seluler kepada lebih dari 7
juta saluran pelanggan di seluruh Southwest dan
Midwest.

Produk dan sistem telah memperoleh 11% Pendapatan di segmen ini tumbuh pada tingkat rata-
rata 3% selama 2000–2004
Nilai buku aset bersih perusahaan saat ini adalah $
16 miliar, terdiri dari $ 11,4 miliar dialokasikan untuk
layanan telekomunikasi, dan $ 4,6 miliar dialokasikan Pada tahun 2004, pendapatan segmen, laba operasi
untuk produk dan sistem bersih setelah pajak (NOPAT)

Analisis internal menunjukkan bahwa layanan


telekomunikasi menyumbang 75% dari nilai pasar Aset bersih masing-masing adalah $ 11 miliar, $ 1,18
(MV) Teletech, sedangkan produk dan sistem miliar, dan $ 11,4 miliar.
menyumbang 25%.

Secara keseluruhan, tampaknya calon ROC


perusahaan adalah 9,58%.

Manajemen puncak menerapkan tingkat rintangan


9,30% untuk semua proyek modal dan dalam
evaluasi kinerja unit bisnis.
ROC
Berdasarkan saran dari analis internal, capital
employed untuk segmen TS sebesar 75% dari market
value (MV) dan untuk segmen PS sebesar 25%. ROC
Teletech diharapkan sebesar 9,58%.
Pendasaran capital berdasarkan MV ini lebih mencerminkan
nilai ROC perusahaan dari persepsi investor.
Risk-adjusted
Hurdle Rates

Digunakan untuk menilai kelayakan per


segmen bisnis. Hal ini diperlukan
karena setiap segmen bisnis memiliki
resiko yang berbeda-beda.
Beta (β) untuk segmen PS dihitung
dengan cara menghitung rata-rata
TS dari beta industri segmen peralatan
telekomunikasi dan peralatan
jaringan komputer

Proporsi hutang dihitung dengan cara


merata-ratakan market value debt to
capital (data tersedia dalam kasus). Lalu
setelah diketahui proporsi hutangnya,
kemudian dapat dihitung proporsi
ekuitasnya dengan cara 100% dikurangi
dengan proporsi hutangnya.
PS

Dengan memperhatikan hurdle rate dari


kedua segmen di atas, dengan berdasarkan
weight (w) nilai pasar, yaitu 75% untuk
segmen bisnis TS dan 25% untuk segmen
bisnis PS, maka hurdle rate perusahaan
dapat dihitung :

Corporate hurdle rate sebesar 9,3% mendekati perhitungan hurdle rate yang dihitung berdasarkan
resiko dari masing-masing segmen, yaitu 9,2%. Hurdle tersebut hanya menunjukkan rata-rata biaya
modal dan tidak dapat menjadi patokan dalam mengevaluasi segmen bisnis yang mengandung
resiko yang berbeda-beda.
Economic Profit
(EP)

Perhitungan EP diperlukan untuk menilai


bisnis perusahaan. Jika keuntungan bisnis
lebih tinggi dari resikonya, maka bisnis
tersebut layak dijalankan dan dapat
menambah nilai perusahaan.
REKOMENDASI
Agar menggunakan sistem risk-adjusted hurdle rate ketika mengevaluasi segmen
bisnis yang berbeda resikonya.

Menjual segmen bisnis PS karena tidak menguntungkan. Akan tetapi, terdapat


resiko lain yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
• a.     Masalah lay-off pegawai dan perubahan organisasi tentu dapat berdampak pada biaya yang besar.
• b.    Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan segmen PS yang sudah lama beroperasi dan memiliki
pangsa pasar.
• c.     Terdapat kesempatan bisnis yang lebih profitable.

Tidak menjual segmen bisnis PS, namun harus mengupayakan peningkatan ROC
atau menurunkan WACC minimal sebesar 0,40%. Hal tersebut berarti bahwa :
• a.     Meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi biaya.
• b.    Merestrukturisasi rencana struktur modal dan biayanya.
• c.     Mencari alternatif pendaan yang lebih murah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai