TELETECH
CORPORATION, 2005
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A M
R TE
OU
01 Perusahaan
Focus on Value at Teletch
Perdebatan tentang Hurdle rate
02 IDENTIFIKASI MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI
04 REKOMENDASI
RINGKASAN STUDI KASUS
PERUSAHAAN
Permasalahan berawal dari berita di Perusahaan Teletech, yang berkantor pusat
Wallstreet Daily News, Oktober 2005, di Dallas, Texas, penyedia
yang menceritakan seorang miliarder, layanan integrated information and
Yossarian, pemilik 10% Saham movement and management
Teletech (memiliki hak pilih 2 orang
direksi) mengatakan bahwa
keuntungan yang akan diperoleh oleh
investor tidak cukup pantas. Hal
tersebut diutarakan lantaran
perusahaan mengalokasikan Telecomunication
sebagaian modalnya untuk membiayai Service
• Menyediakan long-
segmen bisnis products and systems distance, local and
Product and Systems
yang tidak menguntungkan. Isu cellular telephone • Memproduksi peralatan
telekomunikasi
tersebut berkembang hingga
permasalahan dalam menentukan
hurdle rate dalam menilai kinerja
perusahaan.
PERTUMBUHAN Segmen bisnis TS, selama tahun 2000 – 2004, sebesar 3%. Perusahaan secara
REVENUE agresif telah berinvestasi secara besar-besaran pada segmen ini, baik dalam rangka
masuk pasar baru, layanan baru, dan juga meningkatkan kualitas pelayanan. Alhasil,
selama 10 tahun terakhir, TS menelan modal besar, nilainya bervariasi antara USD
1,5 billion sampai dengan USD 2 billion. Namun sangat disayangkan, dikarenakan
kebijakan pemerintah terkait tarif dan pesaing yang turut berinvestasi besar-besaran
pula, maka profit margin TS tertekan selama bertahun-tahun.
NYA
AAN
YAT
KEN Alasannya??
All money is green
Dari perbedaan pendapat di atas, Wetson dapat merumuskan berbagai macam pertimbangan:
Strategi perusahaan mengarah pada integerasi dari kedua segmen
Untuk menghitung biaya modal pada perusahaan yang mempunyai hutang ditentukan oleh
proporsi hutang dan ekuitas dalam skema target pembiayaan yang digunakan, dalam hal
ini sering disebut WACC (weight average cost of capital). Ketika WACC diaplikasikan
dalam pengambilan keputusan terkait apakah suatu investasi tersebut layak untuk
dijalankan, maka muncullah istilah hurdle rate yang dijadikan sebagai patokan dari
kelayakan investasi tersebut. Singkatnya, apabila tingkat keuntungan lebih tinggi
dari hurdle rate, maka investasi layak untuk dijalankan.
Hurdle rate harus ditentukan dengan hati-hati karena dapat berdampak buruk bagi
perusahaan. Jika hurdle rate yang diestimasi terlalu tinggi, hal ini berpotensi akan
ditolaknya proyek bisnis yang menguntungkan, namun jika terlalu rendah justru
akan membuat proyek sebenarnya tidak menguntungkan tetap dijalankan.
WACC ditentukan oleh biaya hutang dan biaya ekuitas. Biaya hutang dihitung setelah
pajak. Sedangkan biaya ekuitas, perusahaan menggunakan metode Capital Asset Pricing
Model (CAPM). Pada metode ini biaya ekuitas perusahaan merupakan penjumlahan dari
suku bunga bebas risiko (T-Bond Yield) ditambah dengan premi risiko dari ekuitas.
Maksudnya, dikarenakan investasi membawa banyak resiko, maka seorang investor tidak
mau mendapatkan keuntungan hanya sebesar suku bunga bebas risiko, tetapi
keuntungan yang lebih dari itu (premi resiko).
Dalam kasus Perusahaan Teletech,
yang mempunyai segmen bisnis
lebih dari satu, tentu masing-
masing segmen memiliki resikonya
berbeda. Oleh karena itu, maka
penerapan satu hurdle rate tidak
tepat. Mungkin saja segmen bisnis
tersebut ternyata memiliki resiko
yang lebih tinggi dari hurdle rate-
nya. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, perusahaan perlu
melakukan penyesuaian atas hurdle
rate-nya, dengan pendekatan
perrhitungan hurdle rate dari setiap
segmen bisnis.
Telecommunications
The Company
Services
Jasa telekomunikasi memperoleh return on capital Segmen layanan telekomunikasi menyediakan layanan
(ROC) 1 sebesar 9,10% telepon jarak jauh, lokal, dan seluler kepada lebih dari 7
juta saluran pelanggan di seluruh Southwest dan
Midwest.
Produk dan sistem telah memperoleh 11% Pendapatan di segmen ini tumbuh pada tingkat rata-
rata 3% selama 2000–2004
Nilai buku aset bersih perusahaan saat ini adalah $
16 miliar, terdiri dari $ 11,4 miliar dialokasikan untuk
layanan telekomunikasi, dan $ 4,6 miliar dialokasikan Pada tahun 2004, pendapatan segmen, laba operasi
untuk produk dan sistem bersih setelah pajak (NOPAT)
Corporate hurdle rate sebesar 9,3% mendekati perhitungan hurdle rate yang dihitung berdasarkan
resiko dari masing-masing segmen, yaitu 9,2%. Hurdle tersebut hanya menunjukkan rata-rata biaya
modal dan tidak dapat menjadi patokan dalam mengevaluasi segmen bisnis yang mengandung
resiko yang berbeda-beda.
Economic Profit
(EP)
Tidak menjual segmen bisnis PS, namun harus mengupayakan peningkatan ROC
atau menurunkan WACC minimal sebesar 0,40%. Hal tersebut berarti bahwa :
• a. Meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi biaya.
• b. Merestrukturisasi rencana struktur modal dan biayanya.
• c. Mencari alternatif pendaan yang lebih murah.
THANK YOU