Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok

FINANCIAL MANAGEMENT
Dosen :
Prof. Dr. Sukmawati Sukamulja

Diajukan Oleh:
Agnes Isti Widyawati
Danang Wedhasmara
Meriem Martha
Yani Mandasari
Adolf

Kelas Eksekutif 26 B

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan


Star River adalah perusahaan elektronik dan optical-disk yang didirikan
sebagai joint-venture antara Starlight Electronic Ltd. , United Kingdom dan
New Era Partner, sebuah perusahaan joint-venture Asia. Perusahaan ini
berkedudukan di Singapura. Misi Star River adalah memproduksi CD-ROM
sebagai perusahaan pemasok software utama. Dalam waktu singkat, Star
River sudah dikenal sebagai perusahaan penghasil CD berkualitas tinggi.

Pada pertengahan tahun 90-an, popularitas produk multimedia dan optical


meningkat dan berdampak positif pada perusahaan penghasil CD-ROM.
Sehingga banyak perusahaan kecil sejenis berkembang pesat. Akibatnya
volume CD-ROM mengalami kelebihan pasokan dan harga turun hingga 40%.
Dengan kekuatan popularitasnya, Star River tetap bertahan dalam kondisi
tersebut. Bahkan mengalami kenaikan penjualan di 2 tahun terakhir.

Penemuan di bidang optical terus dilakukan, hingga ditemukannya DVD yang


memiliki daya muat penyimpanan hingga 14 kali lebih besar dibanding CD.
Sebuah studi memprediksikan pangsa pasar DVD akan naik hingga 59%,
sementara CD akan turun hingga 41%. Melihat kondisi ini, Star River memulai
eksperimennya untuk ikut terjun memproduksi DVD.

1.2 Latar Belakang Masalah


Star River perlu menyelesaikan beberapa masalah setelah pengunduran diri
CEO-nya. Digital Video Disks (DVD) ditargetkan untuk menggantikan pasar
CD-ROMs dalam waktu dekat. Dengan hanya 5% dari penjualan berasal dari
DVD, Star River memerlukan capital expenditure (belanja modal) untuk
meningkatkan kapasitasnya dalam sektor ini. Untuk membiayai
pembelanjaan (expenditure) tersebut, Star River bisa menggunakan utang
(debt) atau modal (equity).

Selain itu, manajer pabrik juga mengajukan pembelian mesin pengemasan


baru. Star River perlu menganalisa apakah perlu mengabulkan permintaan
tersebut saat ini, atau menunggu 3 tahun lagi, dimana mesin baru tersebut
dibeli untuk menangani tingkat pertumbuhan di masa datang. Pada akhirnya,
perlu diperkirakan Weighted Average Cost of Capital (WACC) bagi
perusahaan, untuk membantu menjawab pertanyaan apakah perlu atau tidak
pembelian mesin tersebut saat ini.

1.3 Perumusan Masalah


Dalam studi kasus ini, berikut disampaikan perumusan masalahnya :
1. Bagaimana performa finansial perusahaan Star River Electronics.
Dimana kekuatan dan kelemahannya?
2. Bagaimana Kondisi Finansial Star River dua Tahun Kedepan. Kondisi
Keuangan Eksternal seperti apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini?
Mampukah Perusahaan membayar Utang-utangnya dalam jangka
waktu yang masuk akal?
3. Bagaimana Struktur modal perusahaan (WACC), dan dipengaruhi oleh
asumsi apa saja?
4. Apakah Koh harus menyetujui investasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISA KASUS

2.1 Analisa Rasio


Berdasarkan Exhibit 3 dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

1. Inventory Turnover (COGS/Inventory)

1998 1999 2000 2001


144.64 138.79 86.37 83.79
% % % %

Inventory turnover menunjukkan jumlah perputaran inventory dalam periode


tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan likuiditas yang bagus, atau barang
dagangannya bagus, atau terbatasnya inventory yang dibutuhkan untuk
dijual. Rasio yang rendah menunjukkan terjadinya overstock, barang usang,
atau perkiraan penjualan yang tidak akurat.

2.Current Ratio

1998 1999 2000 2001


0.76 0.77 0.80 0.88

Current ratio mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan. Current ratio


menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dari
asset lancar yang tersedia. Semakin tinggi current ratio maka semakin besar
“perlindungannya”. Current Ratio < 1 , menunjukkan bahwa utang jangka
pendek tidak bisa dicover oleh asset jangka pendek. Tetapi melihat trend
yang terjadi dari tahun ketahun, terjadi peningkatan Current ratio yang
berarti semakin lama semakin liquid (bisa discover oleh asset jangka
pendek).

3. Quick Ratio ((Cash + AR)/Total Current Liabilities)

1998 1999 2000 2001


0.41 0.41 0.31 0.34

Rasio ini merupakan ukuran likuiditas yang agak konservatif karena hanya
menggunakan kas yang tersedia dan piutang. Nilai rasio kurang dari 1
menunjukkan “ketergantungan” pada inventory untuk melikuidasi utang
jangka pendek.
4. Days in receivables

1998 1999 2000 2001


112.4 115.6 110.7 122.1

Days in receivables dihitung sebagai (360/Receivable turnover). Trend rasio


perusahaan menunjukkan nilai yang meningkat dari tahun ke tahun yang
berarti penagihan piutang semakin tidak berjalan lancar.

5. Payables Turnover (COGS/Payables for inventory)

1998 1999 2000 2001


273.67 299.80 391.02 399.73
% % % %

Payables turnover menunjukkan jumlah perputaran Account Payable (AP)


dalam periode tertentu. Semakin tinggi rasionya menunjukkan semakin
pendek periode antara pembelian dan pembayaran. Jika payables turnover
lebih rendah dibanding industri perusahaan maka investor dapat menduga
bahwa perusahaan mengalami kekurangan kas.

6. FCF (Free Cash Flow)

Year
Component 1998 1999 2000 2001
50,26 58,69 87,99 105,0
CA 5 7 6 59
65,92 76,29 110,0 119,6
CL 6 6 60 69
110,3 125,2 161,9 184,8
FA 17 62 16 73
13,58 23,97 35,33
Depr 4,559 7 9 9
Net Income 5,728 6,576 4,889 7,148
10,00 10,00 10,00 18,20
LT Debt 0 0 0 0
Shareholder 34,39 38,96 41,85 47,00
equity 1 7 6 4
110,3 125,2 161,9 184,8
Total Assets 17 63 16 73
Short Term 29,00 37,16 73,08 84,98
Debt 2 0 9 1
- - - -
15,66 17,59 22,06 14,61
CA-CL 1 9 4 0
ChangeWorki - -
ngCap 1,938 4,465 7,454
28,53 60,63 58,29
NFA 2 3 6
- -
- 27,30 23,26
FCF 6,431 0 3

FCF = EBIT + Depreciation&Amortization – Change of Capital – Change in


working Capital
Change in working Capital = (CA – CL)ending – (CA-CL) beginning
Change in Capital expenditure = NFA ending – NFA beginning + Depreciation ending

FCF (Free Cash Flow) adalah kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada
semua investor (kreditur dan pemegang saham) setelah pembayaran biaya-
biaya lancar, pajak dan Investasi untuk tujuan pertumbuhan perusahaan.

Dengan menggunakan rumus FCF diatas dapat diperoleh nilai FCF seperti
pada tabel diatas yang mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memiliki
kas yang menganggur (FCF) yang ditunjukkan dengan FCF yang negative.

7. Growth Sales

Year 1998 1999 2000 2001


106,0
Sales 71,924 80,115 92,613 42
Growth Sales 0.15% 11.4% 15.6% 14.5%

Penjualan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan secara volume


tetapi jika dilihat pertumbuhannya cenderung menurun karena
berkembangnya DVD ROMs pada tahun 2001 di pasaran.

2.2 Kondisi Finansial Star River Electronics Ltd


Jika dilihat dari rasio Inventory Turnover, maka kelompok kami
menyimpulkan Star River mengalami masalah inventory yang bisa jadi
disebabkan oleh overstock.

Permasalahan lain adalah tingginya rasio Days in Receivables yang berarti


perusahaan tersebut mengalami masalah penagihan piutang. Hal ini berarti
perusahaan tersebut mengalami masalah cash inflow. Masalah cash inflow ini
juga dapat dilihat pada nilai FCF yang negatif yang berarti perusahaan tidak
memiliki kas menganggur. Dengan kurangnya kas yang masuk dan tingginya
inventory, Star River menjadi kesulitan dalam membayar utang jangka
pendek. Sehingga menyebabkan mereka berada pada tingkat default risk
(resiko gagal bayar) yang tinggi dimana hutang jangka pendek sudah jatuh
tempo sementara tingkat inventory masih tinggi.
Star River juga memiliki Debt to owner’s equity ratio yang tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terlalu banyak mengantungkan
perusahaannya pada hutang. Perusahaan dengan utang yang tinggi lebih
rentan terhadap kecenderungan untuk menurun dibanding dengan
perusahaan dengan debt ratio rendah. Namun demikian hal ini diimbangi
dengan Return on Equity yang laik yaitu 15.2% pada tahun 2001.

Sisi baik dari rasio keuangan perusahaan ini jika dilihat dari Payable turnover
yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berarti saat ini mereka aktif
membayar hutang pembelian inventory. Selain itu Interest Coverage
(Ebit/Interest) di atas 2 (lebih dari 1.5). Nilai Interest Coverage yang tinggi
menunjukkan perusahaan tersebut tidak memiliki masalah cash-flow untuk
membayar biaya bunga (interest expense).

Kelompok kami menyarankan Star River menggunakan utang jangka panjang


untuk mengatasi masalah keuangannya daripada menggunakan utang
jangka pendek. Hal ini dapat membantu ketidakmampuan Star River
melunasi hutang lancar yang berjangka pendek. Selain itu mereka juga perlu
menangani masalah inventory-nya. Inventory yang tinggi dapat
menyebabkan:
1. Tingginya biaya inventory seperti gudang, material handling,
pemeliharaan
2. Kemungkinan barang rusak tinggi karena lamanya penyimpanan yang
dapat berakibat pada kerugian
3. Bila barang terlalu lama disimpan kemungkinan akan ketinggalan
teknologi.

2.3 Struktur Modal Perusahaan (WACC)


WACC adalah rata-rata return yang diharapkan oleh semua investor
perusahaan (kreditor dan pemegang saham), yang dipengaruhi oleh, antara
lain:

1. Struktur Modal (perbandingan modal dengan utang)

Year 1998 1999 2000 2001


47,00
Shareholder equity 34,391 38,967 41,856 4
18,20
LT Debt 10,000 10,000 10,000 0
119,6
Current Liabilities 65,926 76,296 110,060 69
137,8
Total Debt 75,926 86,296 120,060 69
184,8
Total Debt + Equity 110,317 125,263 161,916 73
% Debt to Total Debt +
Equity 68.8% 68.9% 74.1% 74.6%
% Equity To Total Debt + 31.2% 31.1% 25.9% 25.4%
Equity

Dari angka diatas terlihat bahwa investasi dan operasi perusahaan 71.6 %
(rata-rata % Debt dari Tahun 1998 – 2001 ) dipenuhi dari utang.

2. Tingkat Suku Bunga

Utang Jangka pendek dari City Bank dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan Singaporean Prime Landing Rate + 1.5 %
Singaporean Prime Landing Rate = 5.2 %
Total Interest Rate = 1.5% + 5.2% = 6.7%
Coupon Rate = 5.75 % (dibayar semi annually)
Mohon bantuannya data ini dapat disimpulkan menjadi apa?

3. Resiko Perusahaan

Resiko perusahaan dapat dihitung berdasarkan data yang ada di Exhibit 5.


Kami menggunakan rata-rata β Wintronics, Inc dan STOR-Max Corp karena
perusahaan tersebut memiliki penjualan terbesar untuk perusahaan Sejenis.

Perusahaan β
Wintronics 1.56
STOR-Max 1.67
STAR RIVER 1.62

Diantara perusahaan sejenis lainnya, resiko Star River termasuk tinggi karena
β tinggi tetapi dengan pengembalian (return) yang tinggi

Perhitungan WACC

D E
WACC = k d (1 −T ) + k e
V V

D = Debt
V = Value
Kd = Cost Of Debt
E = Equity
Ke =Cost Of Equity
T = Tax

D/V = 0.71
E/V = 0.29
Kd = 0.07
Ke = 1.62

WACC = 0.71* 0.07(1-0.245) + 0.29 * 1.62


WACC = 0.5073

Harga saham perusahaan berbanding terbalik dengan nilai WACC-nya;


Semakin tinggi nilai WACC mengindikasikan nilai saham perusahaan yang
semakin kecil.

2.4 Analisis Investasi


Current Process
Maintenance cost = 15470
Overtime = 18.200
Nilai Sisa = 218.400
Umur Ekonomis = 5 tahun

Investasi Baru
Harga = 1.820.000
Umur Ekonomi = 10 Thn
Maintenance Cost = 3640
Umur Ekonomis = 10 tahun

Investasi Baru
;
1,82
Harga 0,000
Umur ekonomi 10 thn
Maintenance
cost 3,640

Usulan investasi / mesin baru tersebut menguntungkan bagi Star River


Electronics dalam hal terjanya penghematan sejumlah: $(15.470 + 18.200) –
(3.640) = $ 30.030 / tahun

2.5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Dengan melihat kondisi financial perusahaan sekarang ini, maka kondisi


perusahaan kurang baik. Sehingga operasional yang akan dilakukan demi
mencapai kenaikan penjualan sebesar 15% setiap tahunnya akan terhambat.
Pilihan untuk menambah pinjaman bank dirasa juga tidak memungkinkan.
Sehingga diperlukan penambahan modal dari para pemiliknya.

Kelompok kami mengusulkan Star River membeli mesin baru tersebut,


karena dengan investasi mesin tersebut dapat membuat posisi mereka
membaik pada pasar yang mereka masuki. Alih-alih menunggu 3 tahun lagi,
jika mereka berinvestasi saat ini mereka dapat memangkas kos dan
menambah nilai bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai