Anda di halaman 1dari 24

NOKIA: The Inside

Story of the
Rise and Fall of
a Technology
Giant
Kelompok 1
Our team

Alamiya Liana febrianti ismail Nurul afra YogiE Yaditra YASIR


1706059031 1706059284 1706058893 1706058615
01 03
Case overview Competitive advantage
Gambaran kasus secara Analisis mengapa Nokia
singkat kehilangan competitive
advantage

02 04
Strategic uncertainty recommendation
Analisis apakah Nokia Rekomendasi dan saran
menghadapi strategic terhadap Nokia
uncertainties
Case overview
and theoretical
basis
CASE OVERVIEW

Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic
Mobile Telephony (NMT). Sepanjang dekade 1980-an, NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan
mendapat sambutan yang luar biasa, yaitu sebesar 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses.
Saat itu, Nokia menjadi produsen ponsel yang terbesar di dunia.

Namun Nokia tak selamanya berjaya. Awal 2010, ketatnya persaingan produk ponsel dunia
akhirnya membuat Nokia terus mengalami kemunduran, hingga pada akhirnya tepat pada
tanggal 25 April 2014, Nokia resmi diakuisisi oleh Microsoft yang lalu mengakhiri kejayaan
Nokia perusahaan dalam bisnis telepon seluler selama 34 tahun.

Sayangnya, era kejayaan Nokia sudah mulai memudar. Saham Nokia semakin turun dan market
share Nokia mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan
pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia,
jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finlandia.
THEORETICAL BASIS

Strategic uncertainties merupakan ketidakpastian yang memiliki dampak


strategis, yaitu konstruk kunci dalam analisis eksternal. Strategic uncertainty
juga dapat didefinisikan sebagai ancaman dan peluang yang muncul yang
dapat mematahkan asumsi yang menjadi dasar strategi bisnis saat ini.

Interactive Control System adalah sistem formal yang digunakan oleh Top
Manager (TM) dalam perusahaan untuk mengembangkan diri mereka secara
reguler dan secara personal dalam proses pengambilan keputusan dari bawah
sampai ke bagian paling atas dalam perusahaan. Sistem ini digunakan untuk
menciptakan percakapan sebagai penyambung suplai informasi dari setiap
tingkatan hirarkis, departemen fungsional, dan profit center dalam organisasi.
Sistem kontrol interaktif digunakan manajemen atas untuk memandu proses
penyusunan strategi secara informal dengan menentukan personal familiarity,
intimacy, atau closeness to the problem and commitment.
Nokia’s
strategic
uncertainty
Apakah nokia
mengalami strategic
uncertainty?
Ya. Alasan Nokia menghadapi strategic
uncertainty , dijelaskan pada slide
selanjutnya.
Kemunculan iphone dari apple

Apple memunculkan iPhone, modelnya sangat berbeda "The iPhone 2G was not even a proper
dari produk lain di pasaran saat itu. iPhone memiliki ‘smartphone’ ..... But that didn’t matter. If
fitur touchscreen, yang merupakan fitur layar sentuh your smartphone didn’t have the one cool
pertama yang diluncurkan, dan hanya satu tombol
fungsi. Telepon tersebut mudah digunakan, dan unik thing the iPhone did – a touchscreen – it
secara estetika. Selain itu, Apple juga menawarkan seemed that your phone was old-fashioned."
Sistem Operasi (OS) dan sejumlah besar aplikasi pada (Halaman 4).
smartphone-nya. Jika dibandingkan dengan Nokia,
Nokia masih menggunakan 2G dan masih "Apple’s use of iOS was a shock, as Apple had
old-fashioned. been building the OS and applications for
Hal ini terjadi karena selama bertahun-tahun, Apple decades.... Meanwhile Nokia had invested so
berinvestasi pada teknologi baru dan fokus pada much in Symbian, and any doubts about its
Research and Development, sehingga dapat longevity could not be publicly
memunculkan produk baru berteknologi baru. acknowledged for fear it might damage sales
Sedangkan Nokia terus berinvestasi pada fitur dan and belief in Nokia’s excellence." (Halaman
teknologi yang sudah ada sehingga ketinggalan oleh 6).
kompetitornya.
Kemunculan iphone dari apple

Dampaknya dapat dilihat pada Exhibit 1, dimana market


capitalization Apple semakin lama semakin meningkat
(meskipun sempat turun di 2008) sedangkan Nokia cenderung
turun. Dimana pada tahun 2000, kapitalisasi pasar Nokia
mendekati $250 miliar dan tahun 2010 jatuh menjadi $50
miliar. Pangsa pasar turun dari 20% menjadi 7% dan citra
brand nya sangat turun dari peringkat 13 pada tahun 2009
menjadi 43 di peringkat global.

In 2010, the company issued two profit warnings. The CEO


was dismissed, having failed to promised market share
gains – Nokia’s market share in the US had fallen from
20% to 7% during his tenure. Nokia’s market capitalization,
which had been close to $250 billion at its peak in 2000,
tumbled to around $50 billion in 2010. Its brand image
was severely dented, falling from 13 (in 2009) to 43 in a
ranking of global brands.3
Google meluncurkan SIStem operasi android

Pada tahun 2007, Google meluncurkan sistem


“Apple wasn’t the only potential new
operasi (OS) Android yang dirancang untuk
mobile entrant. Google, which had
smartphone. Sistem Android bersifat terbuka,
purchased Android in 2005, entered
semua produsen ponsel dapat menggunakannya,
the mobile market at the end of 2007
terlepas dari sumber daya perangkat lunak
with the announcement of the Android
khusus mereka. Selain itu, Android juga
operating system (OS), which had open
berhubungan dengan 33 perusahaan handset
standards and a tie-up with 33
termasuk HTC, Samsung, dan Motorola.
handset companies including HTC,
Karena dapat digunakan oleh berbagai
Samsung and Motorola. Android would
perusahaan handset, banyaknya merek baru
allow the entry of smaller
yang memasuki pasar yang memanfaatkan OS
competitors from India and China,
Android tanpa harus menciptakan sistem
including Xiaomi (founded in 2010) ...
operasi sendiri dan menjadi pesaing baru bagi
“ (Halaman 5)
Nokia, selain Apple.
Munculnya kompetitor lain

Sifat terbuka sistem operasi Android would allow the entry


of smaller competitors from
Android akan memungkinkan
India and China, including
masuknya kompetitor lain yang Xiaomi (founded in 2010),
lebih kecil, seperti China dan India. which through its
Pendatang baru tersebut similar-looking products but
mengeluarkan produk serupa tetapi lower-than-Apple prices
dengan harga lebih rendah dari became the leading
Apple. Contoh: xiaomi
smartphone developer in China
Tekanan dari kompetitor

Dengan adanya kemunculan pesaing baru di


pasar, top management Nokia menekan para
middle management untuk mengembangkan “To satisfy the demands from the top,
produk serta software. Namun, para top and fearing for their own futures,
management hanya ingin mendengar middle managers started to feed only
perkembangan baik saja sehingga para middle positive messages about the new
management tidak menyampaikan permasalahan smartphones and associated software
yang sedang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya developments – to the point of
ketakutan bahwa project yang mereka kerjakan misleading the top about estimated
akan diberhentikan. Selain itu, menjadi kritis development time and issues.”
bukan lah bagian dari budaya perusahaan karena (Halaman 8)
setiap orang takut apabila mengkritik orang
lain, maka selanjutnya mereka yang akan
dikritik.
Tekanan dari kompetitor

“If the message was that this hasn’t progressed with these resources, [MMs] would be afraid
that [their project] would be discontinued… One source of fear was that many good projects
had been discontinued …” (Halaman 8).

“...being critical was not part of the corporate culture…” (Halaman 9)

“...there was no way you would accuse someone of not telling the truth… ” (Halaman 9)
Product defect

Adanya tekanan dari top management untuk mengembangkan produk serta software, namun
tidak diikuti dengan pelaporan yang transparan akan proses pengembangan tersebut (hanya
dilaporkan hal yang baik saja) menyebabkan produk yang dihasilkan memiliki banyak
kekurangan. Kekurangan ini menimbulkan kritik pada saat produk baru tersebut diluncurkan

“With its QWERTY keyboard and resistive touchscreen, the N97 was intended to offer the best
of both worlds, but early reviews criticized its disappointing customer experience, with its
freezing firmware, navigation issues and problematic web access.” (Halaman 10).

“The later N8 was the first to feature the Symbian 3 operating system. Scheduled for release
during the second quarter of 2010, it was postponed to September 30th 2010. Although it
got the highest number of customer orders in Nokia’s history, the handset suffered from
technical problems (turning itself off and on sporadically) as well as software issues.”
(Halaman 10)
Technological dePendence

Semakin tergantung suatu perusahaan pada teknologi, maka semakin penting bagi manajer untuk
melindungi keunggulan kompetitif dengan memusatkan perhatian pada cara-cara baru yang potensial
dalam menerapkan teknologi. Nokia bergantung pada operating system Symbian, dimana OS tersebut
memiliki karakteristik yang sulit dimodifikasi sehingga Nokia membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menghasilkan OS baru. Akan tetapi, Nokia tidak memiliki waktu untuk pembaruan OS tersebut
karena mengejar waktu peluncuran produk baru yang tepat agar tidak kalah saing dengan produsen
lain. Hal ini menyebabkan Nokia dapat meluncurkan produk baru tepat waktu, namun mereka tidak
mengatasi masalah utama mereka, yaitu terkait OS.

“[Symbian] had a very antiquated architecture in many ways, which [software developers] could never
modernize and they weren’t given the time to modernize ... It might help in getting the next
product out, but it doesn’t solve the [core] problem.” (Halaman 9)
ALASAN NOKIA
KEHILANGAN
COMPETITIVE
ADVANTAGE
TEKnologi nokia inferior terhadap apple dan google android

Pada awalnya, ponsel Nokia dapat diandalkan dan selalu maju secara
teknologi, tetapi sekarang tampak kuno karena UI (user interface) kaku,
jangkauan layanan yang terbatas, dan rumit. Di sisi lain, iPhone Apple
adalah produk trendi yang cantik, mudah digunakan, ada fitur layar sentuh,
dan menawarkan banyak hal inovatif. Apple mampu mengkombinasikan
perangkat fisik, software, dan user experience. Selain itu, Android
memberikan dasar yang kuat (OS) bagi smartphone baru. Di sisi lain,
Symbian Nokia tidak dapat menanggapi tantangan iPhone Apple dan Google
Android. Hal ini berdampak pada Nokia yang kehilangan pangsa pasarnya
dan kapitalisasi pasar seperti yang terlihat pada Exhibit 1.

... Nokia’s TMs saw that the software and the operating system would be the drivers of success and began to
fear for the company’s competitive position. Apple’s use of iOS was a shock, as Apple had been building the
OS and applications for decades – the iPhone was essentially a Mac computer with a radio added. Meanwhile
Nokia had invested so much in Symbian, ….
Budaya dan struktur perusahaan

Kelumpuhan Nokia sejak 2007 juga dapat Dengan masuknya Apple dan Google ke
berkaitan dengan budaya dan struktur dalam industri, serta adanya iOS dan
perusahaan. Karena selalu unggul, Nokia Android, menyebabkan munculnya
menjadi sangat egosentris dan sombong. peta-peta persaingan dalam penggunaan
Birokrasi struktur organisasi juga terlihat operating system. Akibat budaya
jelas. Ada terlalu banyak filter informasi dari organisasi yang buruk, Top Manajemen
Middle Management (MM) ke Top Management gagal mengantisipasi tantangan
(TM). Padahal, MM memiliki pengetahuan tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh
terkait IT lebih banyak sedangkan TM Nokia kurangnya pemahaman IT dari para top
tidak mempunyai keahlian di bidang teknologi. manajemen sehingga gagal
Karena budaya organisasi yang buruk, MM mengantisipasi ketertinggalan oleh
kesulitan memberi masukan kepada TM. pesaing seperti Apple.
KETERBATASAN YANG DIMILIKI SYMBIAN

OS Symbian bersifat eksklusif, hanya digunakan di ponsel Nokia. Keunikan ini awalnya adalah
sebuah advantage bagi Nokia karena sulit ditiru oleh kompetitor lain. Akan tetapi, Symbian
memiliki keterbatasan yaitu ketika akan dilakukan modifikasi seperti penambahan fitur berakibat
pada kinerja yang menjadi lamban. Karena adanya tantangan akibat munculnya Apple dan Android,
top manajemen memaksa pegawai untuk mengeluarkan produk secara terburu-buru. Hal ini
menyebabkan banyaknya produk defect seperti produk N97 dan N8.

Selain itu, Symbian sulit untuk dimodernisasi. Meskipun sudah menjadi fokus pengembangan,
ternyata symbian masih memiliki banyak keterbatasan. Satu aplikasi pada Apple dan Android
dapat digunakan pada model yang berbeda. Akan tetapi, aplikasi Nokia tidak dapat dengan mudah
dimigrasi ke semua model yang berbeda tanpa pengkodean ulang. Sebagai contoh, sulitnya untuk
developer membangun aplikasi di OVI dan aplikasi tidak mudah untuk dimigrasikan ke software
Nokia karena harus di record terlebih dahulu.
“[Symbian] had a very antiquated architecture in many ways, which [software developers] could never
modernize and they weren’t given the time to modernize. …... So doing anything with [it resulted in] very
slow [performance]. Then instead of saying early on that we have to get rid of this … it’s not worth fixing
it, they had just been patching it up. … (page 9)

The later N8 was the first to feature the Symbian 3 operating system. Scheduled for release during the
second quarter of 2010, it was postponed to September 30th 2010. Although it got the highest number
of customer orders in Nokia’s history, the handset suffered from technical problems (turning itself off
and on sporadically) as well as software issues. (page 10)

….In 2009, Nokia launched Ovi, its equivalent based on Symbian code. Ovi did not encourage external
developers, nor did it make developing apps easy. Whereas Google and Apple provided software tools to
help developers and a single app could be used on different models, Nokia apps could not easily be
migrated to all its different models without recoding. A top manager commented, “Developing for
Symbian could make you want to slice your wrists.”
Rekomendasi dan
saran
MITIGASI
Strategic uncertainties merupakan Karena Nokia adalah salah satu perusahaan
ketidakpastian yang berasal dari luar sehingga telekomunikasi yang selalu berkembang,
perlu dilakukan analisis eksternal sebagai dibutuhkan adanya R&D terhadap teknologi baru.
bentuk pencegahan dengan menentukan tingkat Seharusnya Nokia pada awalnya sudah bisa
dan memutuskan cara mengelola strategic memprediksi munculnya teknologi dan inovasi
uncertainties. Karena tidak dapat diprediksi, oleh kompetitor (Apple dan Google) karena
diperlukan analisis untuk masing-masing probabilitas munculnya inovasi dari pesaing
skenario yang mungkin terjadi. sangat tinggi. Sehingga Nokia seharusnya sudah
menganalisis strategi dan tindakan yang tepat
Analisis skenario dimulai dari identifikasi untuk menghadapi strategic uncertainty seperti
skenario dengan prioritas tinggi yang mungkin ini. Akan tetapi, karena beberapa faktor, Nokia
terjadi, menghubungkan skenario dengan gagal mengidentifikasi.
strategi baru atau strategi yang sudah ada, dan Analisis skenario ini juga dapat digunakan
memperkirakan probabilitas terjadinya skenario untuk membantu Nokia menghadapi kondisi
tersebut. yang tidak pasti di masa yang akan datang.

*asumsi Nokia belum bangkrut


Mengatasi strategic uncertainties dengan interactive
control system
Strategic uncertainty utama → kuatnya
pengaruh kompetitor yang berkaitan Interactive technology system
dengan penemuan teknologi baru. Baik → fokus pada extensive research
itu kompetitor dengan pengaruh kuat activities
(Apple dan Google Android) maupun
kompetitor pendatang baru.

Interactive Program Management system


Ketergantungan teknologi → fokus pada penemuan teknologi baru

https://doi.org/10.1002/smj.4250120105

Anda mungkin juga menyukai