Story of the
Rise and Fall of
a Technology
Giant
Kelompok 1
Our team
02 04
Strategic uncertainty recommendation
Analisis apakah Nokia Rekomendasi dan saran
menghadapi strategic terhadap Nokia
uncertainties
Case overview
and theoretical
basis
CASE OVERVIEW
Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic
Mobile Telephony (NMT). Sepanjang dekade 1980-an, NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan
mendapat sambutan yang luar biasa, yaitu sebesar 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses.
Saat itu, Nokia menjadi produsen ponsel yang terbesar di dunia.
Namun Nokia tak selamanya berjaya. Awal 2010, ketatnya persaingan produk ponsel dunia
akhirnya membuat Nokia terus mengalami kemunduran, hingga pada akhirnya tepat pada
tanggal 25 April 2014, Nokia resmi diakuisisi oleh Microsoft yang lalu mengakhiri kejayaan
Nokia perusahaan dalam bisnis telepon seluler selama 34 tahun.
Sayangnya, era kejayaan Nokia sudah mulai memudar. Saham Nokia semakin turun dan market
share Nokia mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan
pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia,
jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finlandia.
THEORETICAL BASIS
Interactive Control System adalah sistem formal yang digunakan oleh Top
Manager (TM) dalam perusahaan untuk mengembangkan diri mereka secara
reguler dan secara personal dalam proses pengambilan keputusan dari bawah
sampai ke bagian paling atas dalam perusahaan. Sistem ini digunakan untuk
menciptakan percakapan sebagai penyambung suplai informasi dari setiap
tingkatan hirarkis, departemen fungsional, dan profit center dalam organisasi.
Sistem kontrol interaktif digunakan manajemen atas untuk memandu proses
penyusunan strategi secara informal dengan menentukan personal familiarity,
intimacy, atau closeness to the problem and commitment.
Nokia’s
strategic
uncertainty
Apakah nokia
mengalami strategic
uncertainty?
Ya. Alasan Nokia menghadapi strategic
uncertainty , dijelaskan pada slide
selanjutnya.
Kemunculan iphone dari apple
Apple memunculkan iPhone, modelnya sangat berbeda "The iPhone 2G was not even a proper
dari produk lain di pasaran saat itu. iPhone memiliki ‘smartphone’ ..... But that didn’t matter. If
fitur touchscreen, yang merupakan fitur layar sentuh your smartphone didn’t have the one cool
pertama yang diluncurkan, dan hanya satu tombol
fungsi. Telepon tersebut mudah digunakan, dan unik thing the iPhone did – a touchscreen – it
secara estetika. Selain itu, Apple juga menawarkan seemed that your phone was old-fashioned."
Sistem Operasi (OS) dan sejumlah besar aplikasi pada (Halaman 4).
smartphone-nya. Jika dibandingkan dengan Nokia,
Nokia masih menggunakan 2G dan masih "Apple’s use of iOS was a shock, as Apple had
old-fashioned. been building the OS and applications for
Hal ini terjadi karena selama bertahun-tahun, Apple decades.... Meanwhile Nokia had invested so
berinvestasi pada teknologi baru dan fokus pada much in Symbian, and any doubts about its
Research and Development, sehingga dapat longevity could not be publicly
memunculkan produk baru berteknologi baru. acknowledged for fear it might damage sales
Sedangkan Nokia terus berinvestasi pada fitur dan and belief in Nokia’s excellence." (Halaman
teknologi yang sudah ada sehingga ketinggalan oleh 6).
kompetitornya.
Kemunculan iphone dari apple
“If the message was that this hasn’t progressed with these resources, [MMs] would be afraid
that [their project] would be discontinued… One source of fear was that many good projects
had been discontinued …” (Halaman 8).
“...there was no way you would accuse someone of not telling the truth… ” (Halaman 9)
Product defect
Adanya tekanan dari top management untuk mengembangkan produk serta software, namun
tidak diikuti dengan pelaporan yang transparan akan proses pengembangan tersebut (hanya
dilaporkan hal yang baik saja) menyebabkan produk yang dihasilkan memiliki banyak
kekurangan. Kekurangan ini menimbulkan kritik pada saat produk baru tersebut diluncurkan
“With its QWERTY keyboard and resistive touchscreen, the N97 was intended to offer the best
of both worlds, but early reviews criticized its disappointing customer experience, with its
freezing firmware, navigation issues and problematic web access.” (Halaman 10).
“The later N8 was the first to feature the Symbian 3 operating system. Scheduled for release
during the second quarter of 2010, it was postponed to September 30th 2010. Although it
got the highest number of customer orders in Nokia’s history, the handset suffered from
technical problems (turning itself off and on sporadically) as well as software issues.”
(Halaman 10)
Technological dePendence
Semakin tergantung suatu perusahaan pada teknologi, maka semakin penting bagi manajer untuk
melindungi keunggulan kompetitif dengan memusatkan perhatian pada cara-cara baru yang potensial
dalam menerapkan teknologi. Nokia bergantung pada operating system Symbian, dimana OS tersebut
memiliki karakteristik yang sulit dimodifikasi sehingga Nokia membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menghasilkan OS baru. Akan tetapi, Nokia tidak memiliki waktu untuk pembaruan OS tersebut
karena mengejar waktu peluncuran produk baru yang tepat agar tidak kalah saing dengan produsen
lain. Hal ini menyebabkan Nokia dapat meluncurkan produk baru tepat waktu, namun mereka tidak
mengatasi masalah utama mereka, yaitu terkait OS.
“[Symbian] had a very antiquated architecture in many ways, which [software developers] could never
modernize and they weren’t given the time to modernize ... It might help in getting the next
product out, but it doesn’t solve the [core] problem.” (Halaman 9)
ALASAN NOKIA
KEHILANGAN
COMPETITIVE
ADVANTAGE
TEKnologi nokia inferior terhadap apple dan google android
Pada awalnya, ponsel Nokia dapat diandalkan dan selalu maju secara
teknologi, tetapi sekarang tampak kuno karena UI (user interface) kaku,
jangkauan layanan yang terbatas, dan rumit. Di sisi lain, iPhone Apple
adalah produk trendi yang cantik, mudah digunakan, ada fitur layar sentuh,
dan menawarkan banyak hal inovatif. Apple mampu mengkombinasikan
perangkat fisik, software, dan user experience. Selain itu, Android
memberikan dasar yang kuat (OS) bagi smartphone baru. Di sisi lain,
Symbian Nokia tidak dapat menanggapi tantangan iPhone Apple dan Google
Android. Hal ini berdampak pada Nokia yang kehilangan pangsa pasarnya
dan kapitalisasi pasar seperti yang terlihat pada Exhibit 1.
... Nokia’s TMs saw that the software and the operating system would be the drivers of success and began to
fear for the company’s competitive position. Apple’s use of iOS was a shock, as Apple had been building the
OS and applications for decades – the iPhone was essentially a Mac computer with a radio added. Meanwhile
Nokia had invested so much in Symbian, ….
Budaya dan struktur perusahaan
Kelumpuhan Nokia sejak 2007 juga dapat Dengan masuknya Apple dan Google ke
berkaitan dengan budaya dan struktur dalam industri, serta adanya iOS dan
perusahaan. Karena selalu unggul, Nokia Android, menyebabkan munculnya
menjadi sangat egosentris dan sombong. peta-peta persaingan dalam penggunaan
Birokrasi struktur organisasi juga terlihat operating system. Akibat budaya
jelas. Ada terlalu banyak filter informasi dari organisasi yang buruk, Top Manajemen
Middle Management (MM) ke Top Management gagal mengantisipasi tantangan
(TM). Padahal, MM memiliki pengetahuan tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh
terkait IT lebih banyak sedangkan TM Nokia kurangnya pemahaman IT dari para top
tidak mempunyai keahlian di bidang teknologi. manajemen sehingga gagal
Karena budaya organisasi yang buruk, MM mengantisipasi ketertinggalan oleh
kesulitan memberi masukan kepada TM. pesaing seperti Apple.
KETERBATASAN YANG DIMILIKI SYMBIAN
OS Symbian bersifat eksklusif, hanya digunakan di ponsel Nokia. Keunikan ini awalnya adalah
sebuah advantage bagi Nokia karena sulit ditiru oleh kompetitor lain. Akan tetapi, Symbian
memiliki keterbatasan yaitu ketika akan dilakukan modifikasi seperti penambahan fitur berakibat
pada kinerja yang menjadi lamban. Karena adanya tantangan akibat munculnya Apple dan Android,
top manajemen memaksa pegawai untuk mengeluarkan produk secara terburu-buru. Hal ini
menyebabkan banyaknya produk defect seperti produk N97 dan N8.
Selain itu, Symbian sulit untuk dimodernisasi. Meskipun sudah menjadi fokus pengembangan,
ternyata symbian masih memiliki banyak keterbatasan. Satu aplikasi pada Apple dan Android
dapat digunakan pada model yang berbeda. Akan tetapi, aplikasi Nokia tidak dapat dengan mudah
dimigrasi ke semua model yang berbeda tanpa pengkodean ulang. Sebagai contoh, sulitnya untuk
developer membangun aplikasi di OVI dan aplikasi tidak mudah untuk dimigrasikan ke software
Nokia karena harus di record terlebih dahulu.
“[Symbian] had a very antiquated architecture in many ways, which [software developers] could never
modernize and they weren’t given the time to modernize. …... So doing anything with [it resulted in] very
slow [performance]. Then instead of saying early on that we have to get rid of this … it’s not worth fixing
it, they had just been patching it up. … (page 9)
The later N8 was the first to feature the Symbian 3 operating system. Scheduled for release during the
second quarter of 2010, it was postponed to September 30th 2010. Although it got the highest number
of customer orders in Nokia’s history, the handset suffered from technical problems (turning itself off
and on sporadically) as well as software issues. (page 10)
….In 2009, Nokia launched Ovi, its equivalent based on Symbian code. Ovi did not encourage external
developers, nor did it make developing apps easy. Whereas Google and Apple provided software tools to
help developers and a single app could be used on different models, Nokia apps could not easily be
migrated to all its different models without recoding. A top manager commented, “Developing for
Symbian could make you want to slice your wrists.”
Rekomendasi dan
saran
MITIGASI
Strategic uncertainties merupakan Karena Nokia adalah salah satu perusahaan
ketidakpastian yang berasal dari luar sehingga telekomunikasi yang selalu berkembang,
perlu dilakukan analisis eksternal sebagai dibutuhkan adanya R&D terhadap teknologi baru.
bentuk pencegahan dengan menentukan tingkat Seharusnya Nokia pada awalnya sudah bisa
dan memutuskan cara mengelola strategic memprediksi munculnya teknologi dan inovasi
uncertainties. Karena tidak dapat diprediksi, oleh kompetitor (Apple dan Google) karena
diperlukan analisis untuk masing-masing probabilitas munculnya inovasi dari pesaing
skenario yang mungkin terjadi. sangat tinggi. Sehingga Nokia seharusnya sudah
menganalisis strategi dan tindakan yang tepat
Analisis skenario dimulai dari identifikasi untuk menghadapi strategic uncertainty seperti
skenario dengan prioritas tinggi yang mungkin ini. Akan tetapi, karena beberapa faktor, Nokia
terjadi, menghubungkan skenario dengan gagal mengidentifikasi.
strategi baru atau strategi yang sudah ada, dan Analisis skenario ini juga dapat digunakan
memperkirakan probabilitas terjadinya skenario untuk membantu Nokia menghadapi kondisi
tersebut. yang tidak pasti di masa yang akan datang.
https://doi.org/10.1002/smj.4250120105