Cipta
Cipta
Kerja
Kerja
Perpajakan
Group 5
01. Background
02. Perubahan Pasal dalam UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
Perubahan pasal dalam UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN Barang dan Jasa & Pajak
03. Penjualan atas Barang Mewah
Perubahan pasal dalam UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
04. Perpajakan (KUP)
Perubahan pasal dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
05. Daerah
07. KESIMPULAN
01.
Latar
Belakang
UU Cipta Kerja
05 Oktober 2020
Latar Belakang : Indonesia perlu memperkuat
pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan
investasi → Menyerap Tenaga Kerja
…...growth rates in
Indonesia, Malaysia,
and the Philippines
were dragged lower by
weaker investments…..
Singapura 17 %
Brunei 18,5 %
● Penyesuaian Tarif PPh Badan
Darussalam ● Pemajakan Dividen Berlapis
Thailand 20 %
● Sanksi Perpajakan
● Pengecualian Pajak
Vietnam 20 %
● Penataan Regulasi
Kamboja 20 %
Malaysia 24 %
Laos 24 %
Indonesia 25 %
Sumber :
Myanmar 25 % Business Times
Juni 2019
Filipina 30 %
Latar Belakang : Tercapai Kebijakan Fiskal
National
● Pemerintah mengupayakan untuk mencapai rasio
kepatuhan wajib pajak (WP) sesuai dengan
standar OECD yakni mencapai 85 persen.
Namun, rasio kepatuhan belum pernah mencapai
75 persen meski rasio kepatuhan dari tahun ke
tahun memang terus meningkat.
● Rasio kepatuhan 2017 sempat melonjak ke
angka 72,6 persen, jauh lebih baik dibandingkan
2016 dimana rasio kepatuhan hanya mencapai
60,8 persen.
● Namun, rasio kepatuhan kembali turun pada
2018 ke angka 71,1 persen dan sedikit meningkat
pada 2019 dengan rasio kepatuhan mencapai
72,9 persen.
Sumber : Kata.data
Kemudahan
Kemudahan berusaha
berusaha
Pendanaan Investasi
01 PPh Dividen dari DN → Dihapus
● Artinya, baik WNI maupun WNA memiliki kewajiban sama terkait pajak penghasilan di
dalam negeri maupun ketika WNI berada di luar negeri.
● Semua jenis penghasilan yang diperoleh WNA (orang atau badan) di wilayah hukum
Indonesia menjadi objek pajak yang bisa dipungut pemerintah karena menjadi SPDN.
● Sedangkan bagi WNI, dapat menjadi SPLN jika menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan usaha melalui Badan Usaha Tetap (BUT) di Indonesia dan memperoleh
penghasilan dari Indonesia dengan tidak menjalankan usaha atau melalui BUT di
Indonesia.
Prinsip Pemajakan Penghasilan
UU Cipta Kerja (Omnibus Law) Pasal 111
Pasal 4 ayat (1a), ayat 1(b), ayat 1(c), ayat 1(d) disisipkan
Pasal 4 (1a) (1a) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana pada ayat (1), warga negara asing yang telah Pengecualian
menjadi subjek pajak dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan hanya atas penghasilan yang dari objek pajak
diterima atau diperoleh dari Indonesia dengan ketentuan: untuk WNA
a. Memiliki keahlian tertentu yang berstatus
b. Berlaku selama 4 tahun pajak, dihitung sejak menjadi subjek pajak dalam negeri SPDN
Pasal 4 (1b) (1b) Termasuk dalam pengertian penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) berupa penghasilan yang diterima atau diperoleh warga
negara asing sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan di Indonesia dengan nama
dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan di luar Indonesia
Prinsip Pemajakan Penghasilan
UU Cipta Kerja (Omnibus Law) Pasal 111
Pasal 4 ayat (1a), ayat 1(b), ayat 1(c), ayat 1(d) disisipkan (CONT’D)
Pasal 4 (1c) (1c) ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) tidak berlaku terhadap warga negara asing Pengecualian
yang memanfaatkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Indonesia dan pemerintah dari objek pajak
negara mitra atau yuridiksi mitra Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda tempat warga negara untuk WNA
asing memperoleh penghasilan dari luar Indonesia yang berstatus
SPDN
Pasal 4 (1d) (1d) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria keahlian tertentu serta tata cara pengenaan
pajak penghasilan bagi warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan
POKOK PERUBAHAN
UU PPh Pasal 4 ayat 3(f)
2. Dividen yang berasal dari luar negeri yang diterima/diperoleh Wajib Pajak
OP/Badan dalam negeri, sepanjang diinvestasikan/digunakan untuk mendukung
kegiatan usaha lainnya di wilayah NKRI dan memenuhi persyaratan:
4. Apabila dividen yang diinvestasikan kurang dari 30% laba setelah pajak, maka:
Dividen
30% Laba Setelah Pajak
5. Atas dividen sesuai nomor 3(b), jika diinvestasikan di Indonesia dan lebih dari 30%
dari jumlah laba setelah pajak, maka :
Dividen
Laba Setelah Pajak
POKOK PERUBAHAN
UU PPh Pasal 4 ayat 3(f)
6. Atas dividen sesuai nomor 3(b), jika diinvestasikan di Indonesia setelah DJP
menerbitkan SKP sesuai dengan no 2(b), maka tidak dikecualikan dari
pengenaan Pajak Penghasilan
POKOK PERUBAHAN
UU PPh Pasal 26 ayat (1b)
Ruang Penyesuaian
UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g Tarif PPh 26 atas Bunga
UU Cipta KerjaPenambahan
Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:
o. Dana setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan / atau BPIH khusus, dan penghasilan dari pengembangan keuangan
haji dalam bidang atau instrumen keuangan tertentu, diterima Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
p. sisa lebih yang diterima/diperoleh badan atau lembaga sosial dan keagamaan yang terdaftar pada instansi yang membidanginya,
yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana sosial dan keagamaan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun
sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, atau ditempatkan sebagai dana abadi yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Pengalihan Dasar Hukum Penetapan Tarif PPh atas
Bunga Pinjaman yang Diterima WP LN (PPh PASAL 26)
UU Cipta Kerja (Omnibus Law) Pasal 111 angka 3
Penambahan ayat (1b) pada Pasal 26 UU PPh No. 36/2008
UU PPN
Ayat 2 (a)
Jenis barang yang tidak dikenai PPN :
barang hasil pertambangan atau hasil
pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya;
UU Cipta Kerja
Ayat 2 (a)
Jenis barang yang tidak dikenai PPN :
barang hasil pertambangan atau hasil
pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya, tidak termasuk hasil
pertambangan batubara
Pasal 13
UU PPN
Ayat 5 (b)
Keterangan yang terdapat pada faktur pajak :
Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena
Pajak
UU Cipta Kerja
Ayat 5(b)
Keterangan yang terdapat pada faktur pajak :
identitas pembeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak yang meliputi :
a. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak atau nomor induk kependudukan atau nomor paspor bagi
subjek pajak luar negeri orang pribadi; atau
b. nama dan alamat, dalam hal pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak merupakan subjek
pajak luar negeri badan atau bukan merupakan subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Undang- Undang mengenai Pajak Penghasilan
Pasal 13
Adanya tambahan aturan yang sebelumnya tidak ada di
UU PPN.
Dapat dikreditkan hanya atas barang modal Dapat dikreditkan atas semua perolehan BKP/JKP yang berhubungan
langsung dengan penyerahan BKP/JKP
Pasal 9 ayat (6e) huruf a (6e) Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud pada ayat (6a):
- a. wajib dibayar kembali ke kas negara oleh Pengusaha Kena Pajak, dalam hal Pengusaha
Kena Pajak: 1. telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas Pajak
Masukan dimaksud; dan/atau 2. telah mengkreditkan Pajak Masukan dimaksud dengan
Pajak Keluaran yang terutang dalam suatu Masa Pajak; dan/atau
Pasal 9 ayat (6e) huruf f (6f) Pembayaran kembali Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (6e) huruf a
- dilakukan paling lambat:
a) akhir bulan berikutnya setelah tanggal berakhirnya jangka waktu 3 (tiga) tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (6a);
b) akhir bulan berikutnya setelah tanggal berakhirnya jangka waktu bagi sektor usaha tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (6c); atau
c) akhir bulan berikutnya setelah tanggal pembubaran (pengakhiran) usaha atau pencabutan
Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (6d).
Pasal 9 ayat 2
(2a) Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum (2a) Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum melakukan penyerahan
berproduksi sehingga belum melakukan BKP dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP, Pajak Masukan
penyerahan yang terutang pajak, Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta pemanfaatan BKP
atas perolehan dan/atau impor barang modal Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di
dapat dikreditkan. dalam Daerah Pabean dapat dikreditkan sepanjang
Pasal 9 ayat 4b
4b) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana 4b) Dikecualikan dari
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (4a), atas ketentuan
kelebihan Pajak Masukan dapat diajukan sebagaimana
permohonan pengembalian pada setiap Masa dimasud pada ayat
Pajak oleh: (4) dan ayat (4a),
……….. atas kelebihan Pajak
f) Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum Masukan dapat
berproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat diajukan permohonan
(2a). pengembalian pada
RELAKSASI HAK PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN TERHADAP
KONDISI
Pajak Masukan sebelum dikukuhkan menjadi PKP LAINNYA
Ketentuan lama UU Cipta Kerja
Pasal 9 ayat (9a) (9a) Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP serta pemanfaatan BKP Tidak
- Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean sebelum
Pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak
dengan menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan sebesar 80% dari Pajak Keluaran yang
seharusnya dipungut.
Pasal 9 ayat (9b) (9b) Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP serta pemanfaatan BKP Tidak
- Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang tidak
dilaporkan dalam SPT Masa PPN yang diberitahukan dan/atau ditemukan pada waktu dilakukan
pemeriksaan, dapat dikreditkan oleh PKP sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan sesuai dengan UU
ini
Pasal 9 ayat (9c) (9c) Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP serta pemanfaatan BKP Tidak
- Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang ditagih
dengan penerbitan ketetapan pajak dapat dikreditkan oleh PKP sebesar jumlah pokok PPN yang
tercantum dalam ketetapan pajak dengan ketentuan ketetapan pajak dimaksud telah dilakukan pelunasan
dan tidak dilakukan upaya hukum serta memenuhi ketentuan pengkreditan sesuai dengan UU ini.
Pasal 9 Pajak masukan atas (8) Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada Pengkreditan Pajak Masukan
ayat (8) pemanfaatan BKP ayat (2) tidak dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk: d. sebagaimana dimaksud pada ayat
huruf d tidak berwujud atau pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau (2) tidak dapat diberlakukan bagi
JKP dari luar daerah pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebelum pengeluaran untuk: d. dihapus;
pabean sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
pengusaha
dikukuhkan sebagai
PKP
Pasal 9 Pajak masukan (8) Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada Pengkreditan Pajak Masukan
ayat (8) ditagih dengan ayat (2) tidak dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk: h. sebagaimana dimaksud pada ayat
huruf h ketetapan pajak perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak (2) tidak dapat diberlakukan bagi
Masukannya ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak; pengeluaran untuk: h. dihapus;
Pasal 9 Pajak masukan 8) Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pengkreditan Pajak Masukan
ayat (8) tidak dilapor di SPT tidak dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk: i. perolehan Barang sebagaimana dimaksud pada ayat
huruf i dan ditemukan saat Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya tidak (2) tidak dapat diberlakukan bagi
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai,
pemeriksaan pengeluaran untuk: i. dihapus;
04.
Perubahan pasal dalam
UU Nomor 28 Tahun
2007 tentang
Ketentuan Umum
dan Tata Cara
Perpajakan (KUP)
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 8 ayat 2
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan Dalam hal Wajib Pajak membetulkan Ada Perubahan
sendiri Surat Pemberitahuan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan
Tahunan yang mengakibatkan utang yang mengakibatkan utang pajak menjadi
UU KUP:
pajak menjadi lebih besar, kepadanya lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
dikenai sanksi administrasi berupa administrasi berupa bunga sebesar tarif sanksi dari 2%/bulan
bunga sebesar 2% (dua persen) per bunga per bulan yang ditetapkan oleh
bulan atas jumlah pajak yang kurang Menteri Keuangan atas jumlah pajak yang UU Ciptaker:
dibayar, dihitung sejak saat kurang dibayar, dihitung sejak saat Sanksi sesuai suku bunga
penyampaian Surat Pemberitahuan penyampaian Surat Pemberitahuan acuan
berakhir sampai dengan tanggal berakhir sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan pembayaran, dan dikenakan paling lama
dihitung penuh 1 (satu) bulan. 24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 8 ayat 2a
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan Dalam hal Wajib Pajak membetulkan Ada Perubahan
sendiri Surat Pemberitahuan Masa sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang
yang mengakibatkan utang pajak mengakibatkan utang pajak menjadi lebih
UU KUP:
menjadi lebih besar, kepadanya besar, kepadanya dikenai sanksi
dikenai sanksi administrasi berupa administrasi berupa bunga sebesar tarif sanksi dari 2%/bulan
bunga sebesar 2% (dua persen) per bunga per bulan yang ditetapkan oleh
bulan atas jumlah pajak yang kurang Menteri Keuangan atas jumlah pajak yang UU Ciptaker:
dibayar, dihitung sejak jatuh tempo kurang dibayar, dihitung sejak jatuh Sanksi sesuai suku bunga
pembayaran sampai dengan tanggal tempo pembayaran sampai dengan tanggal acuan
pembayaran, dan bagian dari bulan pembayaran, dan dikenakan paling lama
dihitung penuh 1 (satu) bulan. 24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 8 ayat 2b
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (2a) dihitung Sanksi ayat (2) dan (2a) =
berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% (lima persen)
suku Bunga Acuan + Uplift
dan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal
dimulainya penghitungan sanksi. 5%
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 8 ayat 3
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Walaupun telah dilakukan tindakan Walaupun telah dilakukan tindakan Ada Perubahan
pemeriksaan, tetapi belum dilakukan pemeriksaan bukti permulaan, Wajib Pajak
tindakan penyidikan mengenai adanya dengan kemauan sendiri dapat
ketidakbenaran yang dilakukan Wajib mengungkapkan dengan pernyataan tertulis UU KUP:
Pajak sebagaimana dimaksud dalam mengenai ketidakbenaran perbuatannya, Norma pengungkapan
Pasal 38, terhadap ketidakbenaran yaitu sebagai berikut: ketidakbenaran perbuatan dan
perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak a. tidak menyampaikan Surat
akan dilakukan penyidikan, apabila Pemberitahuan; atau
Denda pengungkapan
Wajib Pajak dengan kemauan sendiri b. menyampaikan Surat Pemberitahuan yang ketidakbenaran sebesar 150%
mengungkapkan ketidakbenaran isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
perbuatannya tersebut dengan disertai melampirkan keterangan yang isinya tidak UU Ciptaker:
pelunasan kekurangan pembayaran benar
jumlah pajak yang sebenarnya terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 atau Norma pengungkapan
beserta sanksi administrasi berupa denda Pasal 39 ayat (1) huruf c dan huruf d ketidakbenaran perbuatan
sebesar 150% (seratus lima puluh persen) sepanjang mulainya Penyidikan belum
dari jumlah pajak yang kurang dibayar. diberitahukan kepada Penuntut Umum
melalui penyidik pejabat Polisi Negara
Republik Indonesia.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 8 ayat 3a
Pajak yang kurang dibayar Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari Ada Perubahan
yang timbul sebagai akibat pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat
dari pengungkapan Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
ketidakbenaran pengisian dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan tersendiri UU KUP:
Surat Pemberitahuan disampaikan beserta sanksi administrasi berupa bunga Sanksi Kenaikan 50% atas
sebagaimana dimaksud sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Pengungkapan
pada ayat (4) beserta sanksi Keuangan dari pajak yang kurang dibayar, yang dihitung
administrasi berupa sejak:
Ketidakbenaran
kenaikan sebesar 50% (lima a. batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
puluh persen) dari pajak berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, untuk UU Ciptaker:
yang kurang dibayar, harus pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Sanksi Bunga sesuai suku
dilunasi oleh Wajib Pajak Pemberitahuan Tahunan; atau bunga acuan
sebelum laporan tersendiri b. jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan tanggal
dimaksud disampaikan. pembayaran, untuk pengungkapan ketidakbenaran pengisian
Surat Pemberitahuan Masa dan dikenakan paling lama 24
(dua puluh empat) bulan, serta bagian dari bulan dihitung
penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 8 ayat 5a
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan: Sanksi ayat
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dihitung berdasarkan (5) = Suku bunga Acuan +
suku bunga acuan ditambah 10% (sepuluh persen) dan dibagi
ditambah uplift 10%
12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal dimulainya
penghitungan sanksi.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 9 ayat 2a
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Pembayaran atau penyetoran pajak Pembayaran atau penyetoran pajak Ada Perubahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang
yang dilakukan setelah tanggal jatuh dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
tempo pembayaran atau penyetoran pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai UU KUP:
pajak, dikenai sanksi administrasi berupa sanksi administrasi berupa bunga sebesar Sanksi 2%/bulan
bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh
yang dihitung dari tanggal jatuh tempo Menteri Keuangan yang dihitung dari UU Ciptaker:
pembayaran sampai dengan tanggal tanggal jatuh tempo pembayaran sampai Sanksi sesuai suku bunga
pembayaran, dan bagian dari bulan dengan tanggal pembayaran, dan dikenakan
dihitung penuh 1 (satu) bulan. paling lama 24 (dua puluh empat) bulan serta acuan
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)
bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 9 ayat 2b
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Atas pembayaran atau penyetoran pajak Atas pembayaran atau penyetoran pajak Ada Perubahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
penyampaian Surat Pemberitahuan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, UU KUP:
Tahunan, dikenai sanksi administrasi dikenai sanksi administrasi berupa bunga Sanksi 2%/bulan
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebesar tarif bunga per bulan yang
per bulan yang dihitung mulai dari ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang UU Ciptaker:
berakhirnya batas waktu penyampaian dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu Sanksi sesuai suku bunga
Surat Pemberitahuan Tahunan sampai penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
dengan tanggal pembayaran, dan bagian sampai dengan tanggal pembayaran, dan acuan
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat)
bulan serta bagian dari bulan dihitung penuh
1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 9 ayat 2c
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan: Sanksi bunga
sebagaimana dimaksud pada ayat (2a) dan ayat (2b) dihitung ayat (2a) dan (2b) = suku
berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% (lima persen)
bunga acuan + uplift 5%
dan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal
dimulainya penghitungan sanksi.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 9 ayat 4
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Ada Perubahan
Wajib Pajak dapat memberikan Wajib Pajak dapat memberikan persetujuan
persetujuan untuk mengangsur atau untuk mengangsur atau menunda
menunda pembayaran pajak termasuk pembayaran pajak termasuk kekurangan UU KUP:
kekurangan pembayaran sebagaimana pembayaran sebagaimana dimaksud pada Angsuran penundaan
dimaksud pada ayat (2) paling lama 12 ayat (2) yang pelaksanaannya diatur dengan maksimal 12 bulan dengan
(dua belas) bulan, yang pelaksanaannya atau berdasarkan Peraturan Menteri
diatur dengan atau berdasarkan Keuangan.
tata cara di PMK
Peraturan Menteri Keuangan.
UU Ciptaker:
Jangka waktu dalam PMK
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 11 ayat 3
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan:
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dihitung berdasarkan IB = Suku Bunga Acuan
suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada
tanggal dimulainya penghitungan imbalan bunga.
Perubahan Nilai bunga
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 13 ayat 1 (a)
Jumlah kekurangan pajak yang Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Ada Perubahan
terutang dalam Surat Ketetapan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana
Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ditambah dengan sanksi administrasi berupa UU KUP:
huruf e ditambah dengan sanksi bunga sebesar tarif bunga per bulan yang Sanksi bunga 2% perbulan
administrasi berupa bunga sebesar ditetapkan oleh Menteri Keuangan dihitung sejak
2% (dua persen) per bulan paling saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa
lama 24 (dua puluh empat) bulan, Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak UU Ciptaker:
dihitung sejak saat terutangnya sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Sanksi sesuai suku bunga
pajak atau berakhirnya Masa Pajak Kurang Bayar, dan dikenakan paling lama acuan untuk huruf a dan
Pajak, bagian Tahun Pajak, atau 24 (dua puluh empat) bulan serta bagian dari bulan
Tahun Pajak sampai dengan dihitung penuh 1 (satu) bulan. huruf e
diterbitkannya Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 13 ayat 2 (a)
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan:
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (2a) dihitung Sanksi bunga ayat (2) dan
berdasarkan suku bunga acuan ditambah 15% (lima belas
(2a) = suku bunga acuan +
persen) dan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal
dimulainya penghitungan sanksi. uplift 15%
(Pindahan dari STP)
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 13 ayat 3 (a)
Besarnya pajak yang terutang yang Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan Ada Perubahan
diberitahukan oleh Wajib Pajak oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan
dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan peraturan UU KUP:
menjadi pasti sesuai dengan perundang-undangan perpajakan apabila dalam Besarnya pajak menjadi pasti
ketentuan peraturan perundang- jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana bila tidak diterbitkan SKP
undangan perpajakan apabila dimaksud pada ayat (1), setelah saat terutangnya
sampai dengan 5 tahun sejak
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat Pajak, atau Tahun Pajak tidak diterbitkan surat terutangnya
(1), setelah saat terutangnya pajak ketetapan pajak, kecuali Wajib Pajak melakukan
atau berakhirnya Masa Pajak, tindak pidana di bidang perpajakan dalam Masa UU Ciptaker:
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak Besarnya pajak menjadi pasti
Pajak tidak diterbitkan surat dimaksud. bila tidak diterbitkan skip
ketetapan pajak. sampai dengan 5 tahun sejak
terutangnya, kecuali terdapat
tindak pidana
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 13 ayat 5
Pengusaha yang telah dikukuhkan Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Ada Perubahan
sebagai Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat
tetapi tidak membuat faktur pajak faktur pajak atau terlambat membuat faktur UU KUP:
atau membuat faktur pajak, tetapi pajak; Membuat FP tidak tepat waktu
tidak tepat waktu;
UU Ciptaker:
Terlambat membuat FP
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 14 ayat 1 (e)
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Ada Perubahan
Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi
faktur pajak secara lengkap sebagaimana Faktur Pajak secara lengkap sebagaimana UU KUP:
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) Undang- dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan Tidak mengisi FP dengan
Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan ayat (6) Undang-Undang Pajak lengkap, selain identitas
perubahannya, selain: Pertambahan Nilai 1984 dan
pembeli atau selain identitas
1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud perubahannya, selain identitas pembeli
dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b Undang- Barang Kena Pajak atau penerima Jasa pembeli bagi pedagang eceran
Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan Kena Pajak serta nama dan tanda tangan
perubahannya; atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 UU Ciptaker:
2. identitas pembeli serta nama dan ayat (5) huruf b dan huruf g Undang- Tidak mengisi FP dan
tandatangan sebagaimana dimaksud dalam Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dokumen dipersamakan
Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g Undang- dan perubahannya dalam hal penyerahan
faktur dengan lengkap selain
Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak
perubahannya, dalam hal penyerahan pedagang eceran; identitas pembeli bagi
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran
pedagang eceran;
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 14 ayat 1 (f) dan 1 (g)
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Jumlah kekurangan pajak yang terutang Ada Perubahan
Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Tagihan Pajak sebagaimana
pada ayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf UU KUP:
dengan sanksi administrasi berupa bunga b ditambah dengan sanksi administratif Bunga 2%/bulan
sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling berupa bunga sebesar tarif bunga per
lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung bulan yang ditetapkan oleh Menteri
UU Ciptaker:
sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Keuangan dihitung sejak saat terutangnya
Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Suku bunga acuan
Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
Tagihan Pajak. sampai dengan diterbitkannya Surat
Tagihan Pajak, dan dikenakan paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan serta
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)
bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 14 ayat 4
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Terhadap pengusaha atau Pengusaha Ada Perubahan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada
huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, ayat (1) huruf d atau huruf e masing- UU KUP:
selain wajib menyetor pajak yang terutang, masing, selain wajib menyetor pajak yang Denda 2%
dikenai sanksi administrasi berupa denda terutang, dikenai sanksi administratif
sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan berupa denda sebesar 1% (satu persen)
UU Ciptaker:
Pajak. dari Dasar Pengenaan Pajak.
Denda 1%
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 14 ayat 5
Terhadap Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) - Dihapus
huruf g dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua
persen) per bulan dari jumlah pajak yang ditagih kembali, dihitung dari
tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak sampai dengan tanggal penerbitan Surat Tagihan
Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 14 ayat 5 (a)
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan:
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dihitung berdasarkan suku Tarif bunga ayat (3)
bunga acuan ditambah 5% (lima persen) dan dibagi 12 (dua belas)
ditambah uplift 5%
yang berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 14 ayat 5 (b)
- Surat Tagihan Pajak diterbitkan paling lama 5 (lima) tahun setelah Penambahan:
saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Kadaluwarsa penetapan
Pajak, atau Tahun Pajak.
STP 5 tahun
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 14 ayat 5 (c)
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat - Dihapus
(1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tetap
dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar
48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau
kurang dibayar, dalam hal Wajib Pajak setelah jangka waktu 5 (lima)
tahun tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 15 ayat 5
Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Ada Perubahan Referensi
Kurang Bayar Tambahan sebagaimana Pajak Kurang Bayar Tambahan
dimaksud pada ayat (4) diatur dengan atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UU KUP:
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. diatur dengan atau berdasarkan Ayat 4
Peraturan Menteri Keuangan.
UU Ciptaker:
Ayat 1
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 17B ayat 3
Apabila Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Apabila Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Ada Perubahan Referensi
terlambat diterbitkan sebagaimana dimaksud pada terlambat diterbitkan sebagaimana dimaksud
ayat (2), kepada Wajib Pajak diberikan imbalan pada ayat (2), kepada Wajib Pajak diberikan UU KUP:
bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan imbalan bunga sebesar tarif bunga per Imbalan bunga 2%/bulan
dihitung sejak berakhirnya jangka waktu bulan yang ditetapkan oleh Menteri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai Keuangan dihitung sejak berakhirnya jangka
dengan saat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) UU Ciptaker:
Lebih Bayar. sampai dengan saat diterbitkan Surat Imbalan bunga sesuai suku
Ketetapan Pajak Lebih Bayar. bunga acuan
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 17B ayat 4
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di Apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di Ada Perubahan Referensi
bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a): bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a):
a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan; b. dilanjutkan a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan; b. dilanjutkan
dengan penyidikan, tetapi tidak dilanjutkan dengan dengan penyidikan, tetapi tidak dilanjutkan dengan UU KUP:
penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan; atau c. penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan; atau Imbalan bunga 2%/bulan, maks.
dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan tindak c. dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan 24 bulan, atau SKPLB dan pidana
pidana di bidang perpajakan, tetapi diputus bebas atau tindak pidana di bidang perpajakan, tetapi diputus tidak terbukti
lepas dari segala tuntutan hukum berdasarkan putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum berdasarkan putusan pengadilan yang telah
tetap, dan dalam hal kepada Wajib Pajak diterbitkan mempunyai kekuatan hukum tetap dan dalam hal
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, kepada Wajib kepada Wajib Pajak diterbitkan Surat Ketetapan UU Ciptaker:
Pajak diberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua Pajak Lebih Bayar, kepada Wajib Pajak diberikan Imbalan bunga sesuai suku bunga
persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluh imbalan bunga sebesar tarif bunga per bulan yang acuan
empat) bulan, dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 12 ditetapkan oleh Menteri Keuangan dihitung sejak
(dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhirnya jangka waktu 12 (dua belas) bulan
sampai dengan saat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan saat
Bayar, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 17B ayat 5
- Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan Penambahan:
dalam hal pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang Imbalan bunga ayat (4) tidak
perpajakan: a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib diberikan bila WP lakukan
Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran pengungkapan pasal 8(3) atau
perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); atau b. penghentian penyidikan pasal
dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi tidak dilanjutkan dengan 44B
penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan karena dilakukan
penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 17B ayat 6 dan 7
- Ayat 6 Penambahan:
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) Imbalan bunga ayat (3) dan
diberikan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian dari (4) maksimal 24 bulan
bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Ayat 7 Penambahan:
Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Imbalan bunga ayat (3) dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dihitung (4) = suku bunga acuan
berdasarkan suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku
pada tanggal dimulainya penghitungan imbalan bunga.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 19 ayat 1
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Ada Perubahan
atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
Tambahan, serta Surat Keputusan serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat UU KUP:
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Bunga 2%/bulan,
Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan tanpa batas waktu
Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah,
yang masih harus dibayar bertambah, pada pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang
saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang UU Ciptaker:
dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau dibayar itu dikenai sanksi administratif berupa Sanksi bunga sesuai
kurang dibayar itu dikenai sanksi bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan suku bunga acuan.
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua oleh Menteri Keuangan untuk seluruh masa, yang Maksimal 24 bulan
persen) per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan
dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannya
dengan tanggal pelunasan atau tanggal Surat Tagihan Pajak, dan dikenakan paling lama 24
diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan (dua puluh empat) bulan serta bagian dari bulan
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) dihitung penuh 1 (satu) bulan.
bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 19 ayat 2
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Dalam hal Wajib Pajak Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur Ada Perubahan
diperbolehkan mengangsur atau atau menunda pembayaran pajak juga dikenai
menunda pembayaran pajak juga sanksi administratif berupa bunga sebesar tarif UU KUP:
dikenai sanksi administrasi berupa bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Bunga 2%/bulan, tanpa batas
bunga sebesar 2% (dua persen) per Keuangan dari jumlah pajak yang masih harus waktu
bulan dari jumlah pajak yang masih dibayar dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh
harus dibayar dan bagian dari empat) bulan serta bagian dari bulan dihitung
bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. penuh 1 (satu) bulan. UU Ciptaker:
Sanksi bunga sesuai suku bunga
acuan. Maksimal 24 bulan
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 19 ayat 3
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda Ada Perubahan
menunda penyampaian Surat penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dan
Pemberitahuan Tahunan dan ternyata ternyata penghitungan sementara pajak yang UU KUP:
penghitungan sementara pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat Bunga 2%/bulan, tanpa
terutang sebagaimana dimaksud dalam (5) kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya batas waktu
Pasal 3 ayat (5) kurang dari jumlah pajak terutang atas kekurangan pembayaran pajak
yang sebenarnya terutang atas kekurangan tersebut, Wajib Pajak dikenai bunga sebesar tarif
pembayaran pajak tersebut, dikenai bunga bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri UU Ciptaker:
sebesar 2% (dua persen) per bulan yang Keuangan yang dihitung dari saat berakhirnya batas Sanksi bunga sesuai suku
dihitung dari saat berakhirnya batas waktu waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan bunga acuan. Maksimal
penyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf 24 bulan
Tahunan sebagaimana dimaksud dalam b dan huruf c sampai dengan tanggal dibayarnya
Pasal 3 ayat (3) huruf b dan huruf c sampai kekurangan pembayaran tersebut dan dikenakan
dengan tanggal dibayarnya kekurangan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan serta bagian
pembayaran tersebut dan bagian dari dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 19 ayat 4
- Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Penambahan:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dihitung Sanksi bunga ayat (1),(2),(3)
berdasarkan suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku
= suku bunga acuan
pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 27 ayat 1
UU KUP UU CIPTA KETERANGAN
KERJA
Apabila pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali - Dihapus
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus dibayar sebagaimana
dimaksud dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang telah
dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dihitung sejak tanggal
pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali; atau b. untuk
Surat Ketetapan Pajak Kurang Nihil dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dihitung sejak
tanggal penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 27 ayat 1A
UU KUP UU CIPTA KETERAN
KERJA GAN
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga diberikan atas Surat Keputusan - Dihapus
Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan
Ketetapan Pajak yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dihitung sejak tanggal pembayaran
yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan
Pembatalan Ketetapan Pajak; b. untuk Surat Ketetapan Pajak Nihil dan Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar dihitung sejak tanggal penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak,
atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak; atau c. untuk Surat Tagihan Pajak dihitung
sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak,
atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penghapusan Pasal 27 ayat 2 dan 3
UU KUP UU CIPTA KETERANGAN
KERJA
AYAT 2: - Dihapus
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga diberikan atas
pembayaran lebih sanksi administrasi berupa denda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dan/atau bunga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) berdasarkan Surat Keputusan
Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan
Sanksi Administrasi sebagai akibat diterbitkan Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang
mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan Wajib Pajak.
AYAT 3: - Dihapus
Tata cara penghitungan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan
pemberian imbalan bunga diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 27B
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Tidak diatur (1) Wajib Pajak diberikan imbalan bunga dalam hal pengajuan Penambahan
keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan
kembali yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya sehingga
menyebabkan kelebihan pembayaran pajak.
(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
terhadap kelebihan pembayaran pajak paling banyak sebesar
jumlah lebih bayar yang disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan
akhir hasil pemeriksaan atas Surat Pemberitahuan yang
menyatakan lebih bayar yang telah diterbitkan:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 27B
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Tidak diatur (3) Wajib Pajak diberikan imbalan bunga dalam hal permohonan Penambahan
pembetulan, permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan
pajak, atau permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan
Pajak yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya sehingga menyebabkan
kelebihan pembayaran pajak.
(4) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
diberikan:
a. berdasarkan tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan berdasarkan suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas); dan
b. diberikan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian dari
bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 27B
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Tidak diatur (5) Tarif bunga per bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang Penambahan
digunakan sebagai dasar penghitungan imbalan bunga adalah tarif bunga
per bulan yang berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan imbalan
bunga.
(6) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung sejak
tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau
Surat Ketetapan Pajak Nihil sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan
Kembali.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 27B
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Tidak diatur (7) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dihitung: Penambahan
a. sejak tanggal pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan sampai dengan tanggal
diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, surat keputusan pengurangan
atau pembatalan surat ketetapan pajak;
b. sejak tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Nihil sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat Keputusan
Pembetulan, surat keputusan pengurangan, atau pembatalan surat ketetapan
pajak; atau
c. sejak tanggal pembayaran Surat Tagihan Pajak sampai dengan tanggal
diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, surat keputusan pengurangan,
atau pembatalan Surat Tagihan Pajak.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian imbalan bunga diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Pasal 38
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Setiap orang yang karena kealpaannya: Setiap orang yang karena kealpaannya: Perubahan
a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya atau
tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi
keterangan yang isinya tidak benar; isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada melampirkan keterangan yang isinya tidak
pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan benar; sehingga dapat menimbulkan kerugian
perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali pada pendapatan negara, didenda paling sedikit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak
paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua)
tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling
dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu)
bulan atau paling lama 1 (satu) tahun. tahun.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Perubahan Pasal 44B ayat 2
UU KUP UU CIPTA KERJA KETERANGAN
Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang Perubahan:
perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat Denda
hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang (1) hanya dilakukan setelah Wajib Pajak penghentian
pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang penyidikan 300%
seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi dibayar atau yang tidak seharusnya
administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali dikembalikan dan ditambah dengan sanksi
jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau administrasi berupa denda sebesar 3 (tiga) kali
yang tidak seharusnya dikembalikan. jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar,
atau yang tidak seharusnya dikembalikan.
KUP Sanksi Administratif dan Imbalan Bunga
Penyisipan/Penambahan Pasal 14 ayat 5 (a)
UU PDRD
Jenis retribusi gangguan termasuk dalam
Retribusi Perizinan Tertentu (Pasal 141).
UU PDRD
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 157 ayat (1) dan ayat (2)
serta Pasal 158 ayat (1) dan ayat (6) oleh Daerah
dikenakan sanksi berupa penundaan atau UU Cipta Kerja
pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana
Bagi Hasil atau restitusi. (1)Pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 ayat
(2) Tatacara pelaksanaan penundaan atau (1) dan ayat(2), serta Pasal 158 ayat (5) oleh
pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Daerah dikenakan sanksi berupa penundaan
bagi Hasil atau restitusi sebagaimana yang atau pemotongan Dana Alokasi Umum
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dalam dan/atau Dana Bagi Hasil.
peraturan menteri keuangan (2) Pemberian sanksi oleh Menteri Keuangan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 156A
Adanya tambahan aturan yang sebelumnya tidak ada di UU PDRD. Peraturan ini
ditambahkan dalam rangka program fiskal nasional dalam mendorong investasi
Tarif pajak yang dapat diubah mencakup jenis pajak Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sementara, tarif retribusi mencakup seluruh objek retribusi (Jasa Umum; Jasa
Usaha; dan Perizinan Tertentu). Ketentuan mengenai tata cara penetapan tarif Pajak
& Retribusi yang berlaku secara nasional diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah.
Pasal 156B
Adanya tambahan aturan yang sebelumnya tidak ada di UU PDRD.
Penambahan ini dilakukan dalam upaya pelaksanaan program fiskal dalam
mendorong investasi
Mitigasi
Risiko
MITIGASI RESIKO
Kesimpulan
Perubahan UU PPh
● Pasal 2 ayat 3 & 4 ● Pasal 111 ● Penegasan tentang Subjek Pajak Dalam Negeri
● Pasal 4 ayat 1a,1b,1c, & 1d ● Pasal 111 ● Pengecualian objek pajak untuk WNA SPDN
● Pasal 4 ayat 3 huruf (f) ● Pasal 111 angka 2 ● Penghapusan PPh atas dividen WP Badan DN
● Pasal 4 ayat 1 & 3(i) ● Pasal 111 angka 2 ● Penghapusan PPh atas pembagian SHU
● Pasal 4 ayat 3(o) ● Pasal 111 angka 2 koperasi
● Pasal 26 ayat 1(b) ● Pasal 111 angka 3 ● Penghapusan atas PPh atas dana setoran BPIH
dan Penghasilan BPKH bidang tertentu
● Pengalihan dasar hukum penetapan tarif PPh
atas Bunga Pinjaman yang Diterima WP LN
Perubahan UU PPN & PPnBM
● Pasal 8 ayat 2 & 2a ● Pasal 113 ● Perubahan sanksi menyesuaikan suku bunga
● Pasal 8 ayat 2b ● Penambahan sanksi uplift 5%
● Pasal 8 ayat 3 & 3a ● Perubahan norma & nilai sanksi
● Pasal 8 ayat 5 ● Perubahan sanksi bunga
● Pasal 8 ayat 5a ● Penambahan sanksi uplift 5%
● Pasal 9 ayat 2a & 2b ● Perubahan sanksi bunga
● Pasal 9 ayat 2c ● Penambahan sanksi uplift 5%
● Pasal 9 ayat 4 ● Perubahan jangka waktu
● Pasal 11 ayat 3 & 3a ● Perubahan nilai bunga
● Pasal 13 ayat 1a & 1c ● Perubahan hasil pemeriksaan
● Pasal 13 ayat 1f ● Penambahan
● Pasal 13 ayat 2 & 2a ● Perubahan sanksi bunga
● Pasal 13 ayat 2b ● Penambahan sanksi uplift 15%
● Pasal 13 ayat 3a ● Penambahan ketentuan
● Pasal 13 ayat 4 ● Menambahkan pengecualian
● Pasal 13 ayat 5 dan ● Dihapus
Pasal 13A ● Perubahan kalimat
● Pasal 14 ayat 1d ● Perubahan kalimat
● Pasal 14 ayat 1e
Perubahan UU KUP
UU PPN UU Cipta Kerja Keterangan
UU PDRD Keterangan