Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI NOKIA

 Manajemen Strategis Nokia

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam


merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajeman
strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajeman pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional

Gambar di bawah ini merepresentasikan model komprehensif dari proses manajemen


strategis yang diambil dari buku Manajemen Strategis Konsep karangan Fred David.
Terdapat 3 tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan, penerapan dan
penilaian startegi. Ketiganya sangat penting perananya dalam mengantarkan
perusahaan menuju tujuan yang ingin dicapai.

Gambar .Model Manajemen Strategis Komprehensif.

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi ancaman dan
peluang eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan
strategi tertentu untuk mencapai tujuan
Pada tahap perumusan strategi, terdapat faktor eksternal dan internal yang akan
mempengaruhi langkah-langkah berikutnya. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah
dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan visi misi yang jelas, memberikan
landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Oleh karena itu setiap perusahaan
yang ingin mencapai semua tujuannya wajib melakukan audit internal dan audit
eksternal.

Audit eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang
berada diluar kendali perusahaan, seperti meningkatnya persaingan luar negeri,
pergeseran populasi, semakin meningkatnya persentase masyarakat berusia tua,
ketakutan konsumen untuk bepergian, dan fluktuasi pasar saham. Audit eksternal
mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga
manajer dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan
menghindari atau mengurangi dampak ancaman. Tujuan audit eksternal adalah untuk
mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat
dan ancaman yang harus dihindari.

Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi audit internal adalah mmanajemen,


pemasaran, keuangan, penelitian, pengembangan, operasional. Kekuatan/kelemahan
internal setiap bidang bisnis adalah berbeda sebab keadaan setiap internal perusahaan
tidaklah sama antara yang satu dengan yang lainnya.
 Data & Informasi Nokia

Data dan informasi yang berhasil dikumpukan antaralain adalah:

1. Nokia dan Kompetitornya

Gambar . Turunnya Harga Saham Nokia.


Gambar . iPhone dan Android.

Gambar .Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Gambar .Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.


Berdasarkan gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan dan pasar
Nokia terus menurun sementara keuntungan dari Apple & Samsung, kompetitor
utamanya di dunia telefon genggam, terus mendapatkan keuntungan.Nokia dan
Finlandia.

2. Pengaruh Pemerintah Finlandia

Gambar .Nokia dan Finlandia.

Gambar .Total Pajak Nokia dari Total Pendapatan Pajak Finlandia.


Tabel .Indikator Utama Finlandia.

Tabel .Pembiayaan Riset Nokia oleh Finlandia.


Berdasarkan data-data di atas, eksport Nokia sangat mempengaruhi GDP dari
Finlandia. Negara Finlandia juga mendapatkan penghasilan dari pajak yang
dibayarkan oleh Nokia setiap tahunnya. Persentase besar pajak Nokia dari total
pendapatan pajak perusahaan mencapai puncaknya pada tahun 2003 yaitu di atas 20%.
Meski terus mendapatkan pengaruh positif dari Nokia, pertumbuhan GDP Finlandia
juga sempat mengalami penurunan mulai tahun 2008 bersamaan dengan krisis
Lehman Brothers.

Nokia selalu ingin menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal inovasi.
Inovasi-inovasi yang berhasil memukau penduduk dunia ini dihasilkan oleh Nokia
melalui riset dan penelitian yang cukup mahal. Selama ini, biaya riset dan penelitian
Nokia dibantu oleh negara Finlandia melalui Tekes (The Finnish Funding Agency for
Technology and Innovation) sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 3.2.

3. OS Telefon Genggam

Dari Majalah Chip Edisi 02/2011, diperoleh data sebagai berikut:

Android 2.2

Jumlah Aplikasi: 95.154

App Store: Android MarketSymbian 3

Jumlah Aplikasi: 19.625

Store: OVI StoreWindows Phone 7

Jumlah Aplikasi: 292

Store: MarketplaceiOS 4.1

Jumlah Aplikasi: 252.769

App Store: App StoreBlackberry 6

Jumlah Aplikasi: 13.869

App Store: BB App World


Dapat diketahui bahwa jumbal aplikasi dari OS besutan IOS milik Apple dan aplikasi
dari OS Android yang digunakan oleh Samsung memiliki jumlah yang jauh lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah aplikasi yang ada pada OS Symbian
maupun OS Windows Phone. Jumlah aplikasi yang beragam dapat menjadi daya tarik
terhadap pengguna telefon genggam saat ini sebab telefon genggam saat ini tidak
hanya digunakan untuk menelefon atau SMS aja, tapi digunakan untuk hal-hal yang
lain seperti bermain game on-line, memantau harga saham, media sosial, GPS dan
lain-lain.

Gambar .Jumlah User mobile OS

Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna OS Android dan OS IOS terus
naik dan berhasil menyusul jumlah pengguna Symbian pada 2012, pasar menggemari
telefon genggam yang menggunakan OS IOS dan Android.

4. RIM
Tabel 3.3 Inovasi RIM.
Gambar .Kondisi RIM.

Mirip dengan Nokia, RIM dengan perangkat Blackberry-nya terus mengalami


penurunan keuntungan. RIM memang masih memperoleh keuntungan, namun bila hal
ini diteruskan maka pada akhirnya RIM akan mengalami kerugian.

4. Analisi & Penjelasan


Gambar. Diagram Ishikawa Nokia.

Dengan menggunakan data-data pendukung & Ishikawa Diagram (Fish Bone) di atas,
diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Nokia yaitu:

 5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia:

a) Resesi ekonomi di Eropa

b) Bantuan dari pemerintah Finlandia untuk mendanai R&D Nokia

c) Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain)

d) Lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa dari Nokia tersebar di penjuru dunia
e) Perkembangan gaya hidup masyarakat

 5 Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia:

f) Kerjasama dengan Microsoft dalam hal OS Handset Nokia

g) Tersedianya tenaga kerja ahli

h) Paten milik Nokia

i) Kemampuan Nokia berinovasi

j) Sistem kerja internal Nokia

Kemudian faktor-faktor di atas dimasukkan ke dalam matriks hubungan agar dapat


diperoleh 3 faktor yang paling mempengaruhi problem Nokia saat ini.

Tabel .Matriks Hubungan.

Dari matriks hubungan di atas, diperoleh 3 faktor dengan nilai yang paling tinggi
yaitu:

1. Kemampuan Nokia berinovasi.


2. Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain).
3. Perkembangan gaya hidup masyarakat.
Kemampuan Nokia dalam berinovasi tidak perlu diragukan lagi, dengan didukung
oleh riset yang baik dan kemampuan Nokia dalam melihat apa yang diinginkan oleh
pelanggannya berhasil membuat Nokia menjadi produsen telefon genggam nomor 1 di
dunia selama 14 tahun. Perkembangan gaya hidup masyarakat pastilah berubah dari
waktu ke waktu, Nokia tetap menyadari hal tesebut sehingga Nokia terus melakukan
riset dan mengeluarkan model-model produk baru agar masyarakat tidak
meninggalkan merk Nokia. Masyarakat mengenal Nokia sebagai produsen telefon
genggam terbaik di masanya.

Bencana mulai datang ketika Apple mengeluarkan distruptive innovation, yaitu


telefon layar sentuh yang didukung oleh beragam aplikasi walaupun sebenarnya
teknologi layar sentuh milik Apple bukanlah yang pertama di dunia. Teknologi layar
sentuh telah lahir di laboratorium akademik dan korporat sejak 1960, teknologi ini
sempat dipergunakan oleh HP melalui produk komputer layar sentuhnya, HP-150,
pada 1983. Bencana bagi Nokia diperparah lagi dengan hadirnya Samsung sebagai
pengikut Apple dengan mengeluarkan telefon genggam layar sentuh yang didukung
oleh OS Android milik Google. Masyarakat kelas atas dan menengah yang dahulu
menjadi pelanggan setia Nokia mulai beralih ke Apple dan Samsung karena inovasi
dan reputasi. Sementara itu Nokia akan sulit bersaing bila mentargetkan masyarakat
kelas bawah karena di sana telefon genggam buatan Cina sangat sulit ditandingi,
terutama dari segi harga.

Sebenarnya Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi dan kampanye-kampanye


yang lebih agresif ketika Nokia masih ada dipuncak, namun Nokia mengalami apa
yang disebut oleh Cyalton Christensen, seorang pakar dalam inovasi, sebagai dilema
inovator. Nokia terlena dan ragu untuk membuat inovasi yang drastis karena khawatir
inovasinya akan menghantam produk utamanya yang pada saat itu masih laku di
pasaran.

Nokia tentunya melakukan perlawanan agar mahkotanya tidak direbut oleh


perusahaan lain, Nokia mengeluarkan telefon genggam layar sentuh juga dan
menggandeng OS Windows Phone milik Microsoft. Microsoft sendiri adalah
produsen OS komputer nomor 1 di dunia, maka pilihan Nokia dalam menggandeng
Microsoft bukanlah keputusan yang salah, OS produksi Microsoft tentunya adalah OS
dengan kualitas yang baik. Kalau dilihat dari jumlah aplikasi yang mendukung, OS
Windows Phone menag kalah jauh dibandingkan jumlah aplikasi pendukung pada OS
IOS dan OS Android, namun itu hanyalah kuantitas, bukan kualitas. Walau jumlah
aplikasinya lebih sedikit, bila kualitas dan harga dari aplikasi tersebut ekonomis atau
gratis, maka OS Windows Phone ini pastilah mampu menjadi daya tarik bagi
pelanggan.

Nokia sudah mengeluarkan hampir segala kemampuan yang mereka miliki, mulai dari
mengeluarkan telefon genggam layar sentuh sampai beralih dari OS Symbian ke OS
Windows Phone. Semua itu merupakan usaha yang baik, kondisi Nokia tentunya akan
lebih terpuruk apabila strategi di atas tidak diterapkan. Masalahnya adalah, ketika
Nokia menerapkan strategi di atas, masyarakat masih memiliki mindset bahwa Nokia
merupakan produsen telefon genggam yang nyaman digunakan untuk telefon dan
SMS, bukan produsen gadget (perangkat) multifungsi dengan kemampuan yang luas.

Nokia harus lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Nokia harus terus melakukan penyempurnaan terhadap produknya dengan
diiringi oleh marketing yang tepat agar produk-produknya dapat diserap dengan baik
lagi oleh pasar. Masyarakat kelas menengah dan kelas atas harus “dididik” agar
menyadari bahwa Nokia bukan hanya produsen telefon genggam biasa tapi produsen
telefon genggam yang sudah sekuat dan secanggih mini komputer, kuat untuk
melakukan multitasking hal-hal yang bisa dilakukan komputer dan sedang trend tapi
dapat dibawa ke mana-mana seperti untuk social media, email, GPS, messeger dan
lain-lain. Marketing dari Nokia juga harus digalakan ke arah peningkatan reputasi
pemilik telefon genggam Nokia yang baru sehingga orang yang menggenggam telefon
genggam dengan merk Nokia memiliki “gengsi” menjadi pemilik gadget canggih
yang bisa segalanya.

Pihak manajemen Nokia juga harus meminta bantuan dan dukungan dari pemerintah
Finlandia karena bagaimanapun juga, Nokia mempengaruhi GDP negara tersebut.
Bantuan dari pemerintah tidak hanya berupa dana riset dan pengembangan yang
selama ini diberikan, manajemen Nokia dapat meminta bantuan kepada pemerintah
untuk menurunkan biaya yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan
eksport di Finlandia mulai dari biaya masuknya bahan baku telefon genggam, pajak
hingga perizinan. Nokia juga dapat meminta dukungan Bank milik pemerintah
Finlandia untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra
distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia dengan syarat seluruh
uang yang dipinjam tersebut digunakan 100% untuk membeli produk Nokia.
Pinjaman yang diberikan oleh Bank tersebut tentunya akan bermanfaat juga bagi
negara Finlandia juga pada akhirnya.

Serupa dengan Nokia, RIM juga mengalami masalah yang serupa. Namun RIM akan
menghadapi badai yang lebih parah karena RIM nampak belum berencana
mengeluarkan inovasi apapun yang akan menjadi sesuatu yang spektakuler.
Masyarakat mengenal Blackberry produk RIM sebagai telefon genggam yang nyaman
untuk melakukan komunikasi data terutama messeger. Kelebihan utama Blackberry
adalah BBM (Blackberry Messeger) yang diluncurkan mulai 2008, namun pada suatu
titik tertentu BBM tidak akan terus menerus menjadi keunggulan kompetitif RIM.
Sampai saat ini belum ada inovasi yang dapat menjadi calon keunggulan kompetitif
baru di masa depan bagi perusahan asal Kanada ini. Bila RIM tidak sesegera mungkin
menghasilkan inovasi baru atau kampanye untuk merubah mindset masyarakat ke
suatu arah tertentu, maka RIM akan tenggelam.
 Seandainya Saya Menjadi CEO Strategi Berikut Ini Strateginya:

1. Perampingan Divisi, Nokia menghapus divisi penjualan.

2. Memutuskan untuk fokus pada customer.

3. Meningkatkan transparansi dan memotong cost.

4. Nokia Lumina – Berkolaborasi dengan Microsoft –

5. Connecting another billion, merambah market baru (Nokia.com).

6. Melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing.

7. Nokia sebaiknya melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang

lebih agresif dengan melakukan penyempurnaan produknya dengan disertai

marketing yang tepat agar mindset masyarakat mengenai Nokia dapat

secepatnya bergeser.

Anda mungkin juga menyukai