IKEA selalu mempertahankan tiga bentuk strategi nilai mereka yaitu: (1) Produk terbaik, (2) Harga terbaik, dan (3) Layanan terbaik. Berikut penjelasan dari tiap-tiap strategi value yang diterapkan IKEA. a. Strategi Produk Terbaik IKEA IKEA terkenal selama bertahun-tahun karena kualitas produk, konsep, kisaran harga, penghematan ruang dan daya tahan tinggi produk mereka. IKEA memiliki desainer tersendiri dari berbagai negara dan budaya untuk merancang produk mereka. Dengan strategi ini, IKEA dapat memberikan serangkaian produk yang telah disesuaikan pada permintaan konsumen mereka. Produk IKEA diklasifikasikan ke dalam dua kategori. Pertama, produk untuk segala jenis bentuk dan ruang, ini berarti bahwa IKEA memiliki segala jenis produk yang ditawarkan untuk melengkapi kebutuhan rumah konsumen mereka, mulai dari dapur, kamar mandi, perabotan rumah tangga, dekorasi kreatif hingga mainan anak-anak. Kedua, produk IKEA memiliki fungsionalitas tinggi dan dapat diadopsi kapan saja dan dimana saja. b. Strategi Harga Terbaik IKEA Strategi IKEA D.I.Y (Do It Yourself) dan packaging sederhana memungkinkan IKEA untuk tetap menjaga harga furnitur mereka. Furnitur D.I.Y yang diadopsi IKEA dapat menghemat biaya dalam perakitan dan penyimpanan di outlet mereka sehingga lebih efisien. Packaging sederhana memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memindahkan produk dari outlet ke rumah mereka. IKEA terus mencoba untuk membuat produk harga terjangkau namun dengan kualitas terbaik. c. Strategi Layanan Terbaik IKEA IKEA menyediakan kantin untuk meningkatkan utilitas kenyamanan konsumen mereka saat berbelanja. IKEA juga memanfaatkan tempat untuk setiap produk di outlet mereka, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir akan kehabisan stok produknya. IKEA mendistribusikan katalog furnitur setiap tiga bulan kepada konsumen rumah tangga mereka yang ingin membeli produk dalam waktu dekat. IKEA juga menyediakan pita ukur, katalog, pena, dan kertas catatan untuk konsumen yang berbelanja di outletnya. Outlet IKEA memiliki ruang bermain dan tempat penitipan anak, sehingga orang tua bisa merasa tenang saat berbelanja produk-produk di outlet IKEA. 2. Segmentasi Pasar IKEA IKEA membagi segmentasi pasar mereka ke dalam 4 tema sasaran yaitu: (1) Geografis, (2) Demografis, (3) Psikografis, dan (4) Segmentasi Perilaku. a. Segmentasi Geografis Daerah yang berbeda memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga IKEA mencoba mengakomodasi kondisi lokal sesuai lokasi geografis masing-masing. Konsumen IKEA terutama berada di pasar Eropa (80%), Amerika Utara (15%) dan Asia-Australia (5%). b. Segmentasi Demografis Segmentasi demografis IKEA terdiri dari usia, gender, kondisi keluarga, pekerjaan, tingkat pendapatan dan lingkungan sosial ekonomi. Konsumen wanita dengan usia 38 tahun adalah yang paling sering mengunjungi IKEA. Pekerja kantoran yang memiliki pendapatan dan pengeluaran bulanan tinggi juga menjadi target pasar IKEA. Selain itu, IKEA juga mulai menargetkan pasar untuk pasangan muda baru menikah yang memiliki apartemen. Sedangkan untuk anak muda dan pelajar yang memiliki budget terbatas masihlah menjadi tantangan bagi IKEA. c. Segmentasi Psikografis Segmentasi psikografis menekankan pada perilaku, kesejahteraan pribadi dan keyakinan konsumen. Di Eropa dan Amerika Utara, konsumen lebih suka memilih produk yang memiliki desain minimalis dan sederhana. Konsumen juga sering mengganti furnitur sesuai preferensi dan tren gaya hidup mereka. Namun di Asia, konsumen lebih suka memilih dekorasi dan gaya hidup yang mewah. d. Segmentasi Perilaku Segmentasi ini didasarkan pada perilaku pembelian, permintaan, rentang pendapatan, harga produk, dan sikap konsumen setelah pembelian. IKEA mempertimbangkan status ekonomi nasional masing-masing negara. Bagi konsumen di Eropa dan Amerika, IKEA menargetkan pasar untuk kategori berpenghasilan rendah sampai menengah melalui penjualan produk dengan harga terjangkau. Tujuan selanjutnya IKEA adalah menargetkan pasar Asia yang sedang melambung tinggi.