Anda di halaman 1dari 3

1.

BACKGROUND
Case Overview

Semenjak kepemimpinan Kalanick banyak terjadi risiko-risiko yang tidak dapat dikontrol
oleh perusahaan yang menyebabkan uber mengalami banyaknya masalah hal ini
menyebabkan uber kehilangan banyak customer. Risiko-risiko tersebut adalah :
Operation risk :
Uber merupakan perusahaan jasa yang menyediakan layanan transportasi yang
menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan. Sehingga bentuk
kegiatan operasinya berbeda dengan perusahaan manufaktur. Kegiatan operasional
utama uber adalah menyediakan pelayanan yang menghubungkan penumpang dengan
driver.
Berikut resiko apa saja yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan terkait dengan
kegiatan operasionalnya :
● Sistem forward dispatch yang merugikan driver
Untuk menghindari driver untuk logout dari aplikasi, uber mengeluarkan sistem
forward dispatch. Sistem ini akan memberikan update terbaru dari penumpang
baru bahkan sebelum driver mengantarkan penumpang yang sekarang
dibawanya. Sehingga hal ini akan memberikan efisiensi bagi uber namun
merugikan bagi driver karena mereka jadi bekerja dengan jam yang lebih lama.
Selain itu sistem ini juga tidak memberikan informasi mengenai tujuan dari
penumpang selanjutnya sebelum mereka menerima perjalanan. Dari hal ini
dapat dilihat bahwa sistem ini sangat merugikan bagi driver namun
menguntungkan bagi uber.
● Sulitnya bagi driver untuk logout dari aplikasi
Selain adanya sistem forward dispatch, driver melaporkan juga bahwa Uber
secara rutin menolak upaya mereka untuk logout dari aplikasi. Jika driver ingin
logout dari aplikasi maka uber akan memberikan respon berupa teks yang berisi
tentang earnings goals dan encouraged the drivers to take another fare.
● Customer Complaints
Asset impairment risk :

Competitive risk :

Franchise risk :

2. IMPACT

3. EVALUASI
Permasalahan yang terjadi dalam Uber:
1) Budaya perusahaan yang tidak sehat
→ Kecenderungan untuk menghalalkan segala cara (​winner-take-all attitude​)
untuk memenangkan kompetisi dengan berbagai mekanisme: VTOS, Greyball,
Behavioural Science
→ CEO yang kurang dewasa dalam bertindak: Sering berkata kotor, sangat
emosional, bertengkar dengan employee (driver), menghindari regulasi-regulasi
yang harus dipatuhi dalam area dimana Uber beroperasi (Greyball dan
Self-Driving Cars yang tidak terdaftar tetapi Uber melawan pemerintah dan
mengatakan bahwa self-driving cars mereka bisa beroperasi karena berbeda
dengan teknologi yg biasa digunakan pada self-driving cars), membiarkan
perusahaan berjalan dengan tindakan-tindakan yang kurang etis (​unethical
behaviour​)
2) Kurang menghargai employee (driver) mereka dengan menerapkan berbagai
strategi untuk membuat mereka terus menerus bekerja tanpa memberikan
kompensasi yang sebanding yang berujung pada banyaknya ​dispute ​yang Uber
​ ereka dan tingginya angka ​turnover
hadapi dengan ​driver m
3) Tindakan pencurian informasi data customer yang dilakukan Uber dengan
memanfaatkan penggunaan GPS pada customer yang dapat dilacak dan
digunakan uber sebagai strategi pemasaran

1. PRESSURE

2. OPPORTUNITY
3. RATIONALIZATION
Zyraa ini penjelasannya aku udah coba kasih input aku di Line yahh, kamu
bisa tambah”in kalo km mau
Solution

1. Budaya yang tidak sehat muncul di perusahaan dipicu oleh latar belakang,
karakter dan gaya kepemimpinan CEO dari perusahaan yang kurang baik yaitu
ambisius dan menghalalkan segala cara mendapatkan tujuannya. Hal ini
berdampak pada cara perusahaan menjalankan operasional beserta
manajemennya dengan cara yang salah yang juga membuat citra perusahaan
menjadi buruk. Dengan memberhentikan CEO dapat menjadi solusi yang tepat
untuk dapat mengubah budaya yang tertanam pada perusahaan

Anda mungkin juga menyukai