Anda di halaman 1dari 39

Beliefs & Boundary Systems

Disusun oleh:
Abimanyu (1706058735)
Helena Ecklycia (1706058470)
Ruth Brenda Paulina (1706059252)
Alfa Indah Agustina (1706059063)
Lilo Satria Nugraha (1706058653)
1

Overview
Kasus
Perusahaan Infosys

● Infosys didirikan pada 1981 oleh Narayana Murthy

dan 6 rekan lainnya

● Headquarter Infosys bertempat di Karnataka, India

● Bergerak dalam bisnis software


Lingkungan Bisnis yang Korup
di India
● Infosys memegang value kejujuran dan hal
ini dikomunikasikan kepada seluruh
bagian bisnis Infosys dan dipegang teguh
dalam melakukan semua transaksi bisnis

● Sebagai contoh, Infosys tetap memilih


untuk membayar biaya customs 135%
sesuai regulasi yang ada disaat bisnis lain
menggunakan bribe untuk mendapatkan
tarif yang lebih rendah
Infosys sebagai Bisnis yang
Berintegritas
Integritas Infosys juga terlihat ketika perusahaan
mengalami kesulitan karena kerugian akibat
penurunan nilai investasi.

Berdasarkan pendapat advisor, sebaiknya mereka


tidak men-disclose informasi ini dalam annual
report. Namun pihak manajemen menganggap
hal tersebut tetap harus di disclose karena
menyangkut dana yang diinvestasikan oleh
investor dalam bisnis Infosys.

Tanpa disangka, dengan adanya disclosure dari


informasi ini, investor sangat mengapresiasi
keterbukaan pihak Infosys ketika bisnis berada
dalam kesulitan.
Konsistensi dalam
Mengaplikasikan Value Bisnis

Selain contoh-contoh yang telah disebutkan diatas,


integritas Infosys juga terlihat dari kepatuhan Infosys
terhadap regulasi yang berlaku di berbagai negara tempat
bisnis Infosys berada.

Sebagai contoh, ketika memperluas cakupan bisnis ke


China, Infosys memahami bahwa lingkungan birokrasi
bisnis di China, bahkan di kota-kota besar seperti Beijing
dan China, masih sarat dengan korupsi dan bribery.

Oleh sebab itu, Infosys memutuskan hanya untuk berbisnis


dengan perusahaan-perusahaan multinasional untuk
menghindari risiko terlibat dalam perilaku bisnis yang
korup.
2

Analisis
Masalah
Analisis Masalah dalam Kasus Infosys

Beberapa isu utama yang dapat diidentifikasi dalam kasus Infosys


adalah sebagai berikut:

1. Saat ini, Infosys telah membuktikan bahwa bisnisnya dikelola


dengan penuh integritas. Bagaimana cara manajemen
mempertahankan integritas dan value Infosys dalam waktu
mendatang?
2. Untuk melakukan ekspansi bisnis ke lebih banyak negara, akan
banyak kondisi dimana lingkungan bisnis sarat dengan korupsi
dan bribery. Bagaimana manajemen Infosys dapat
menghadapi hal ini dengan tetap meningkatkan kesuksesan
bisnis Infosys?
3. Seiring dengan berkembangnya skala bisnis, bagaimana
Infosys dapat memastikan seluruh employee memahami dan
mengaplikasikan value bisnis Infosys dalam seluruh transaksi?
3

Beliefs &
Core Values
Definisi
CORE VALUES BELIEFS SYSTEM
Keyakinan yang mendefinisikan prinsip-prinsip Seperangkat definisi organisasi eksplisit
dasar, tujuan, dan arah. yang manajer senior komunikasikan secara
formal dan diperkuat secara sistematis
Sering berakar pada nilai-nilai pribadi para untuk memberikan nilai-nilai dasar, tujuan,
pendiri, nilai-nilai inti memberikan panduan dan arah bagi organisasi.
tentang tanggung jawab kepada pelanggan,
karyawan, komunitas lokal, dan pemegang
saham. Mereka secara eksplisit mendefinisikan
pandangan manajemen tentang trade-off seperti
kinerja jangka pendek versus tanggung jawab
jangka panjang.

“We didn’t set out to build Infosys in such a way that it will
fight corruption and excel in transparency and corporate
governance. It just turned out that way.
It cannot be part of strategy
It has to be second nature.”
—Narayana Murthy, Founder of Infosys
1. Integritas dalam transaksi bisnis
Core Values yang Dimiliki
2. Keterbukaan dan kejujuran bagi Infosys
investor melalui penyampaian
disclosure terkait kesulitan yang
dihadapi bisnis Infosys

3. Ketaatan yang tinggi terhadap


regulasi yang berlaku. Infosys tidak
berusaha mencari celah untuk
mengurangi nominal customs yang
harus dibayarkan

4. Dalam lingkungan industri bisnis


yang kompetitif, Infosys
mengedepankan persaingan bisnis
secara sehat.
Belief System
Infosys
Manajemen Infosys secara aktif mengkomunikasikan Belief System yang
values yang dianut Infosys. Seiring berjalannya waktu, Diterapkan Infosys
belief system terbentuk dan dimengerti oleh keseluruhan
employee Infosys. Belief system tersebut berupa:

1. Manajer Infosys diyakinkan bahwa ketabahan


mereka akan menguntungkan mereka dalam jangka
panjang
2. Menurut eksekutif Infosys, kerugian biaya
berhadapan dengan pesaing tidak menghalangi
semangat dan value mereka.
3. Manajer Infosys menerapkan “lebih dari kepatuhan”
terhadap hukum yang berlaku. Hal ini dilakukan
karena hukum di banyak negara masih banyak yang
“memaklumi” korupsi dan bribery.
4

Business Conduct
Boundaries
Boundaries & Incentives for Compliance
Boundary System

Based on a business’s unique strategy,


boundary systems communicate risks to
be avoided.

The most basic business conduct


boundaries are those that define and
communicate standards of business
conduct for all employees.

These are commonly called codes of


business conduct. Like the Ten
Commandments, codes of business
conduct are stated in negative terms;
they specify actions that are forbidden.
Boundary System

Boundary System dirancang untuk Aturan, batas, dan larangan


mengkomunikasikan risk to avoid tertulis yang dinyatakan secara
dan menghilangkan kemampuan formal terkait dengan sanksi
untuk merasionalisasi tindakan yang ditetapkan dan ancaman
yang dapat mengekspos hukuman yang dapat dipercaya
perusahaan ke tingkat risiko yang untuk memungkinkan kreativitas
tidak diinginkan. individu dalam batas kebebasan
yang ditentukan.
Boundary system Applied

❖ Berpegang teguh pada nilai-nilai adalah ujian


integritas tertinggi.
❖ Komitmen Infosys tetap terhadap transparansi, jujur,
dan berkeadilan dalam mengelola bisnis.

Contohnya perlakukan bea cukai 135% (berdampak pada


finansial perusahaan) dan Infosys mengambil langkah
banding.
Selama 3 tahun membayar 2 kali lipat harga. Manajer
Infosys yakin bahwa kepatuhan terhadap peraturan untuk
tetap membayar dengan benar dan berjuang keras dalam
mengajukan banding akan menguntungkan mereka dalam
jangka panjang walaupun dalam jangka pendek harus
menanggung kerugian finansial.
Incentive for compliance
Pada tahun 1993, terjadi penipuan Semangat integritas di Infosys juga
pasar saham dan portofolio investasi ditunjukkan dengan aksi nyata seperti
perusahaan yang menyebabkan adanya peraturan terkait hukuman denda
kerugian besar. sebesar Rs.50.000 jika salah satu member
of board melakukan pelanggaran teknis
Infosys merasa secara etis terikat aturan perdagangan. Selain itu,Infosys juga
untuk mengungkapkan kesalahan pernah langsung memecat kepala proyek
yang terjadi di pasar saham. (sangat penting bagi proyek) karena
memalsukan tagihan taxi senilai 100 franc
Akibatnya Para pemegang saham swiss.
melihat pengungkapan yang Hal tersebut merupakan salah satu praktik
dilakukan sebagai sinyal transparansi korupsi di sektor korporasi india.
yang kuat dan mendukung Infosy
Infosys tidak mempunyai toleransi pada
praktek tersebut..
5

Internal
Controls
● Structural, system, dan staff safeguards
● Responsibility of Internal Control
INTERNAL CONTROL
COMPANY VALUE RELATED TO
“In our scheme of things, INTERNAL CONTROL (according
financial goals are subservient to C-Life)
to values and ethics. We do
not enter global markets or
customer segments that are
not likely to be in synch with Integrity and
Fairness
our value system.” Transparency
- Sanjay Purohit-
INTERNAL CONTROL

Structural Safeguards
dirancang untuk memastikan definisi otoritas yang jelas untuk individu yang
menangani aset dan mencatat transaksi akuntansi.

Terkait keputusan untuk perangkat pengembangan “mainframe


system” yang tertahan di customs, Manajer tidak langsung
mengambil tindakan melakukan konsultasi dengan Murthy selaku
pimpinan perusahaan sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak
Defined levels of menyuap petugas customs melainkan membayar 135% duty dan
authorization mengajukan banding karena nilai 135% duty dinilai signifikan dan
diluar otoritasnya. (VALUE TRANSPARENCY)
INTERNAL CONTROL

Systems Safeguards
dirancang untuk memastikan prosedur yang memadai untuk pemrosesan
transaksi, serta laporan manajemen yang tepat waktu.

Pasca perusahaan IPO tahun 1993, Perusahaan menanamkan


sebagian dananya ke dalam saham atas rekomendasi dari ahli
keuangan perusahaan. Sayangnya, investasi tersebut gagal dan
perusahaan merugi. Saat penyusunan laporan keuangan,
Accurate and perusahaan secara hukum memiliki opsi untuk tidak melaporkan
complete records kerugian atas investasi tersebut. Pimpinan perusahaan
memutuskan untuk tetap melaporkannya. (VALUE
TRANSPARENCY)
INTERNAL CONTROL

Staff Safeguards
dirancang untuk memastikan bahwa staf akuntansi dan pemrosesan
transaksi memiliki tingkat keahlian, pelatihan, dan sumber daya yang tepat

Berdasarkan Infosys Strategic-Planning Algorithm, upaya yang


perusahaan lakukan :
● Meningkatkan kualitas bakat yang direkrut
Adequate Expertise ● Mengembangkan dan mempertahankan kompetensi
for Control Staff ● Memperkuat etika kerja
● Meningkatkan motivasi dari tenaga kerja
Responsibility of Internal Control

Dalam Infosys Strategic Planning Algorithm,


perusahaan berusaha mengembangkan
kepemimpinan yang berlapis (multiple-tiers) dan
menempatkan manajer yang memegang nilai yang
sejalan dengan core value perusahaan. Oleh
karena itu, tanggung jawab kontrol internal
berada selain pada akuntan, ada pada manajer
tiap tingkatan.

Implementasi sistem Internal Control Infosys


menitikberatkan pada penanaman dan penerapan
core values dan kode etik perusahaan yang
tercermin dari tindakan pimpinan
6

Strategic
Boundaries
Boundaries & Communicating Boundaries
Strategic Boundaries Definition

Merupakan batasan yang dibentuk


oleh manajemen untuk menghindari
pemborosan penggunaan sumber
daya pada opportunities yang kurang
menguntungkan.

Dalam menjalankan perusahaan,


manajer harus dapat membatasi
kesempatan bisnis apa saja yang
dapat dan tidak dapat diambil oleh
perusahaan.
Communicating
Memberikan batasan minimal atas Strategic Boundaries
performa keuangan pada
opportunities yang potensial. Terdapat banyak cara bagi para manajer
untuk mengkomunikasikan batasan
Menargetkan posisi minimal yang
harus dicapai oleh bisnis dalam strategis dalam bisnisnya.
pasar.

Membatasi produk dan jasa yang


tidak sesuai dengan kompetensi
utama dari perusahaan.

Menghindari posisi pasar dan


kompetitor yang berpotensi
merugikan perusahaan.
Infosys
Manajer Infosys percaya bahwa
keyakinan mereka untuk menghindari
praktik bisnis yang kotor (korupsi,
suap, dll) dapat menguntungkan
perusahaan dalam jangka waktu yang
panjang terlepas dari kerugian
finansial yang dialami perusahaan
dalam jangka pendek.

Bukti dari hal ini adalah Infosys tidak


lagi bermasalah dengan pihak bea
cukai dan biaya transaksi Infosys
dengan stakeholder yang menjadi
lebih rendah.
Infosys telah menerapkan strategic boundaries dengan baik pada perusahaannya. Infosys tetap
berpegang teguh terhadap prinsip utamanya dan menghindari bisnis - bisnis yang tidak sesuai bergantung
terhadap kondisi politik dan ekonomi di sekitar perusahaan.
Contoh penerapan strategic boundaries di Infosys adalah :
1. Infosys meninggalkan segmen software import karena dirasa merugikan terhadap bisnis mereka di
India terkait dengan bea masuk yang tinggi.
2. Penetrasi Infosys ke negara lain dengan lingkungan bisnis yang tidak sesuai dengan prinsip
perusahaan merupakan sebagai penyedia tenaga kerja ke perusahaan lain di negara tersebut, dan
akan menunggu keadaan memungkinkan di negara tersebut untuk melakukan bisnis utama
perusahaan.

Strategic Boundaries In Infosys


Strategic Boundaries
Communicating In Infosys

Pembatasan Bisnis Menarget Performa


Perusahaan Keuangan Kebijakan Perusahaan

Manajer Infosys tidak Infosys akan Menargetkan tujuan


akan membiarkan meninggalkan pasar atau keuangan perusahaan
perusahaan masuk ke segmen yang secara yang tunduk pada nilai -
segmen bisnis yang bisnis merugikan bagi nilai perusahaan dan
berpotensi menimbulkan perusahaan walaupun etika.
tindakan curang pada sesuai dengan nilai
praktiknya. perusahaan.
7

Risks &
Mitigations
Risk & Mitigation

Risk Risk Risk


Integritas hanya dilakukan oleh Hilangnya semangat integritas Meninggalkan segmen bisnis
top level management namun jika perusahaan mengalami yang diduga memiliki
pada lower level management kondisi financial yang kurang lingkungan yang curang padahal
integritas dan nilai perusahaan baik merupakan segmen bisnis
tidak dijakankan. potensial jika dapat
mempertahankan nilai integritas

Mitigation Mitigation Mitigation


Membuat regulasi yang Memberikan insentif bagi Merekrut penilai yang andal
mengikat dan tegas bagi karywan yang dapat patuh pada untuk menilai apakah segmen
seluruh lapisan management nilai integritas walaupun dengan bisnis dengan lingkunga yang
perusahaan kondisi keuangan perusahaan buruk akan dapat dipertahankan
yang tidak baik dengan bisnis yang
berintegritas
Risk & Mitigation
8

Kesimpulan
KESIMPULAN

Manajemen mempertahankan integritas dengan cara berpegang


teguh pada nilai-nilai adalah ujian integritas tertinggi. Komitmen
Infosys tetap terhadap transparansi, jujur, dan berkeadilan
dalam mengelola bisnis.

Untuk tetap meningkatkan kesuksesan bisnis Infosys dimana


lingkungan bisnis sarat dengan korupsi dan bribery, Infosys
memutuskan hanya untuk berbisnis dengan
perusahaan-perusahaan multinasional yang memiliki lingkungan
yang baik untuk menghindari risiko terlibat dalam perilaku bisnis
yang korup.

Infosys dapat memastikan seluruh employee memahami dan


mengaplikasikan value bisnis dengan aturan, batas, dan
larangan tertulis yang dinyatakan secara formal serta semangat
integritas yang dapat menguntungkan employee sendiri dalam
jangka panjang.
9

Rekomendasi
REKOMENDASI

● Membuat regulasi yang mengikat dan tegas bagi


seluruh lapisan management perusahaan dan
peningkatan kualitas internal audit untuk
meningkatkan integritas internal perusahaan.
● Memberikan insetif yang dapat meningkatkan
integritas karyawan pada saat kondisi keuangan
yang tidak baik
● Setiap pelanjutan dan penutupan segmen bisnis
karena masalah profitabilitas ataupun
ketidaksesuaian dengan prinsip perusahaan
dilakukan analisis secara mendalam melibatkan
penilai yang independen dan andal.
● Melakukan analisis mendalam tentang keadaan
sosial ekonomi dan variabel lainnya sebelum
perusahaan melakukan penetrasi ke luar negri.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai