Penulis : Kelompok 2
Apia Dewi Agustin 18/423384/EK/21708
Azrifa Aulia 18/423385/EK/21709
Raihan Aziz 17/411789/EK/21439
Fridha Ardea 18/426531/EK/21862
Rasyikah Fitria 18/429438/EK/22047
Dosen Pengampu :
Dewi Wulansari, S.E., M.Sc.
Perusahaan akan semakin berkembang, dan untuk mendukung perkembangan tersebut, Gillham
tentunya membutuhkan sumber daya paling penting yaitu manusia atau karyawannya. Sejauh ini,
dalam menjalankan perusahaan 2G Robotics menawarkan keuntungan yang berwujud nyata dan
tidak berwujud nyata. Seiring perkembangan 2G Robotics, gaji juga selalu bertambah walaupun
masih lebih rendah dari perusahaan lain dan 2G Robotics juga memberikan dental & health
benefit pada karyawannya. Gillham selalu memastikan bahwa budaya perusahaannya kuat dan
karyawannya tertarik dan tertantang dengan pekerjaannya. Para karyawannya selalu belajar
hal-hal baru berdasarkan pekerjaan yang dilakukan di 2G Robotics. Gillham memperlakukan
karyawannya sebagai teman dan memberikan mereka kesempatan untuk berbicara dan
berkontribusi terkait keputusan perusahaan.
Tetapi, karyawan 2G Robotics tidak akan bertahan lama di perusahaannya jika hanya
karena budaya perusahaan, sebagian besar mereka akan membutuhkan kompensasi finansial
yang lebih besar seiring berjalannya waktu. Seharusnya Gillham juga meningkatkan tingkat gaji
para karyawannya secara finansial baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan
gaji secara finansial ini dilakukan dengan memberi rentang gaji pokok berdasarkan kedudukan,
jabatan, kontribusi, dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Selain itu, karyawan akan lebih
termotivasi dengan potensi mendapatkan reward dengan catatan Gillham harus mengakali agar
reward tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuk dicapai. Gillham sebaiknya
memiliki sebuah indikator penilaian yang menilai performa karyawannya. Indikator penilaian
tersebut mempermudah pertimbangan pemberian reward berupa insentif atau penawaran
employee trust apabila karyawannya mampu mendapatkan nilai baik dari indikator-indikator
tersebut. Employee trust mirip dengan memberikan opsi saham kepada karyawan, tetapi dengan
fleksibilitas, persyaratan administrasi yang lebih sederhana, dan implikasi pajak yang lebih baik.
Penawaran employee trust i ni dapat membuat karyawannya termotivasi agar berkontribusi
memajukan perusahaannya dan bertahan lebih lama di perusahaan untuk mendapat pembayaran
yang lebih besar. Bentuk reward y ang disebutkan sebelumnya akan semakin memotivasi
karyawan untuk bekerja semakin produktif, memiliki tujuan yang sama yaitu memajukan
perusahaan, berkontribusi lebih banyak untuk membesarkan perusahaan, dan juga menciptakan
suasana kompetitif.
Selain itu, perusahaan pada umumnya juga memberikan kompensasi secara tidak
langsung berupa asuransi untuk menunjang kesejahteraan karyawannya. 2G Robotics seharusnya
juga meningkatkan asuransi yang diberikannya. Selama ini, perusahaan memberikan asuransi
kesehatan dan gigi, sebaiknya perusahaan juga menambahkan asuransi lainnya seperti asuransi
tenaga kerja dan asuransi dana pensiun. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya memberikan cuti
pada kondisi-kondisi tertentu seperti kehamilan, kecelakaan, sakit, keluarga meninggal, cuti hari
besar, dan lain sebagainya agar karyawan tidak merasa hidupnya monoton dan hanya
didedikasikan untuk perusahaan. Melihat pekerjaan 2G Robotics yang mengharuskan
karyawannya lembur, sebaiknya perusahaan juga mempertimbangkan bonus lembur bagi
karyawannya. Kompensasi finansial secara tidak langsung lainnya yang dapat diberikan adalah
berupa fasilitas dalam perusahaan yang sebaiknya makin ditingkatkan untuk mempermudah
pekerjaan karyawannya. Dengan peningkatan sistem kompensasi perusahaan seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, karyawan lama yang berkompeten dan bertalenta dapat tetap bertahan
berkontribusi pada kemajuan perusahaan, serta dapat mengundang karyawan baru yang
berkompeten dan bersemangat tinggi.
Dampak Positif dan Negatif dari Penerapan Sistem Kompensasi Secara Langsung pada
Perusahaan 2G Robotics
Dampak Positif :
- Dapat memotivasi karyawan. Seorang karyawan akan termotivasi apabila dapat
memenuhi tujuan kinerja yang akan menghasilkan peningkatan kompensasi. Karyawan
akan cenderung untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan keterampilan mereka.
- Dapat mempertahankan karyawan yang bertalenta (memiliki performa unggul) seperti
dalam kasus ini, Lin. Mempertahankan karyawan yang bertalenta dapat dilakukan dengan
menawarkan mereka paket kompensasi yang kompetitif. Ketika mereka tahu bahwa
mereka akan dihargai atas upaya mereka, mereka lebih cenderung untuk tetap berada di
perusahaan (tidak pindah ke perusahaan lain.
- Untuk beberapa karyawan, ini berfungsi sebagai Pengendalian Penghasilan karena
mereka dapat meningkatkan produktivitas mereka sebagai cara untuk mendapatkan lebih
banyak uang
- Organisasi dan pengawasnya dapat menggunakan kerangka kerja yang ditetapkan sebagai
dasar penilaian kinerja karyawan untuk menetapkan tujuan yang mengarah pada
peningkatan produktivitas dan kinerja.
Dampak Negatif :
- Pengukuran kinerja seringkali subyektif. Konflik kepribadian dengan atasan dapat, dalam
beberapa kasus, menghasilkan kompensasi yang lebih rendah.
- Ukuran kinerja yang tidak realistis dapat mengakibatkan karyawan merasa tidak
termotivasi. Contohnya, karyawan di bidang penjualan mungkin diminta untuk
memenuhi angka penjualan tertentu. Namun karyawan yang memegang peran
administratif (yang melakukan fungsi vital), pekerjaan mereka tidak dapat didefinisikan
dengan mencapai tujuan tertentu.
- Proses penilaian kinerja dapat menghasilkan pergeseran fokus karyawan yang merugikan
perusahaan. Imbalan keuangan akan menjadi prioritas utama karyawan daripada
pentingnya perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
- Faktor-faktor yang berkontribusi dalam kerja tim, seperti kerjasama dan budaya saling
membantu akan dipengaruhi oleh daya saing yang kuat.
Kesimpulan
Sistem kompensasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam menjaga daya saing
perusahaan di dalam sebuah industri yang sama. Sistem kompensasi langsung memberikan
beberapa dampak negatif yang berakhir kepada perubahan orientasi karyawan dari produk yang
dikembangkan ke nominal gaji yang ditawarkan. Oleh karena itu, adanya sistem kompensasi
tidak langsung dapat meminimalisasi beberapa dampak negatif dari sistem kompensasi langsung.
Pada kasus ini, Gillham seharusnya meningkatkan tingkat gajinya dengan menambahkan
kompensasi finansial baik secara langsung maupun tidak langsung agar dapat meningkatkan
hasil kerja dan loyalitas karyawan.
References
Anthony, R.A. and Govindarajan, V. 2007. Management Control Systems, 12th Edition. New
York: McGraw Hill.