Anda di halaman 1dari 2

Rasyikah Fitria (18/429438/EK/22047)

Rangkuman Materi Pertemuan ke-3 | The Business System: Government, Markets, and
International Trade
Globalisasi merupakan proses dimana sistem ekonomi dan sosial negara terhubung dengan segala
barang, jasa, modal, dan pengetahuan yang dapat berpindah secara bebas antar negara. Karena
negara-negara telah membuka perbatasan mereka untuk perdagangan bebas dengan negara lain,
bisnis menghadapi banyak tantangan. Muncul perdebatan moral, terdapat pendapat yang
mengatakan bahwa pasar bebas dan perdagangan bebas adalah cacat dan di sisi lain terdapat
pendapat bahwa pembatasan pemerintah terhadap bisnis itu buruk.
Free Market and Right: John Locke. John Locke mengembangkan gagasan bahwa manusia
memiliki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti pribadi. Locke berargumen
jika tidak ada pemerintahan, manusia akan menemukan dirinya dalam keadaan alami, secara
politik setara dan semua orang sepenuhnya bebas dari batasan apapun selain hukum alam. Adanya
Lockean rights atas kebebasan dan properti menyiratkan bahwa masyarakat harus memasukkan
lembaga properti swasta dan pasar bebas. Terdapat empat kritik.
Free Market and Utility: Adam Smith. Terdapat argumen utilitarian bahwa pasar bebas dan
properti pribadi akan menghasilkan manfaat yang lebih besar dibandingkan sebesar apapun
campur tangan pemerintah. Adam Smith berpendapat ketika individu swasta dibiarkan bebas untuk
mencari kepentingan mereka sendiri di pasar bebas, mereka pasti akan diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan publik dengan adanya invisible hand. Tangan tak terlihat yang
dimaksud tentunya adalah persaingan pasar. Dalam persaingan pasar, terdapat banyak bisnis privat
yang bersaing satu sama lain untuk pembeli yang sama, perusahaan-perusahaan bersaing untuk
menurunkan harga, sehingga menghemat sumber daya, dan membuat produsen menanggapi
keinginan konsumen.
Free Trade and Utility: David Ricardo. Teori Adam Smith menunjukkan bahwa masyarakat
dapat sukses jika negara-negara mengkhususkan diri dalam membuat dan mengekspor barang-
barang yang biaya produksinya lebih rendah daripada negara-negara lain (absolute advantage).
Ricardo menunjukkan bahwa masyarakat sukses jika negara mengkhususkan diri dalam membuat
dan mengekspor barang yang biaya peluangnya lebih rendah daripada biaya peluang yang
dikeluarkan negara lain untuk membuat barang yang sama (memiliki comparative advantage).
Teori tersebut mendukung adanya globalisasi dan perdagangan bebas.
Marx and Justice: Criticizing Markets and Free Trade. Marx mengkritik pasar. Terdapat sistem
kapitalis yang menawarkan dua sumber pendapatan: penjualan tenaga kerja dan kepemilikan alat
produksi. Pemilik dapat mengeksploitasi pekerja dengan mengambil dari surplus yang mereka
hasilkan dengan menggunakan kepemilikan means of production. Akibatnya, mereka yang
memiliki means of production menjadi semakin kaya dan pekerja relatih lebih miskin. Kapitalisme
mempromosikan ketidakadilan. Kapitalisme dan sistem properti pribadinya menghasilkan
alienation antara para pekerja, mereka terpisah antara jati diri mereka dan sifat alami mereka.
Fungsi pemerintah, menurut Marx, adalah melindungi kepentingan kelas penguasa.
Historical materialism adalah pandangan Marxist tentang sejarah ditentukan oleh perubahan
metode ekonomi yang digunakan manusia untuk menghasilkan materi yang harus dihidupinya.
Kasus: Accolade versus Sega. Accolade merupakan perusahaan kecil perangkat lunak yang
membuat dan memasarkan gim yang dapat dimainkan pada konsol gim Sega. Sega belum
Rasyikah Fitria (18/429438/EK/22047)

memberikan lisensi pada Accolade untuk membuat gim pada konsolnya dan Sega tidak
mendapatkan keuntungan sepeserpun dari penjualan gim Accolade. Sega memasukkan kode
rahasia dan perangkat keamanan pada konsol Genesis untuk mencegah program gim lain
dimainkan dalam konsol tersebut. Tetapi Accolade melakukan work reverse engineering yang
dapat menganalisis produk untuk mencari tahu bagaimana gim konsol Genesis dibuat dan bekerja.
Accolade perlu mengetahui source code dan kode rahasia pada konsolnya. Banyak engineer yang
percaya bahwa reverse engineering adalah tindakan tidak etis. Setelah Accolade berhasil
melakukan reverse engineering, Sega menuntut Accolade dengan klaim Accolade telah melanggar
hak ciptanya. U.S. District Court setuju dan melanjutkan kasus tersebut ke pengadilan. Sega
berargumen bahwa Accolade secara ilegal membuat duplikat source code Sega, sedangkan source
code tersebut merupakan milik Sega, begitu pula secret codes Sega yang dimasukkan ke program
gim Accolade secara ilegal. Accolade meminta banding ke Ninth Circuit Court of Appeals, dan
berargumen bahwa kode rahasia dan perangkat keamanan yang digunakan Sega serta segala
sesuatu yang diketahui untuk memungkinkan gim dimainkan di konsol Genesis berlaku sebagai
public interface standard. Public interface standard tidak dapat dimiliki secara privat oleh
siapapun dan merupakan properti publik. Ninth Circuit Court of Appeals setuju dengan argumen
Accolade dan menyatakan Accolade tidak bersalah. Meskipun begitu, banyak ahli hukum yang
berargumen bahwa Genesis milik Sega merupakan produk yang dimiliki hanya oleh Sega sehingga
Sega berhak menjadi satu-satunya penyedia gim pada konsol tersebut.
1. Analisis dari perspektif teori properti pribadi Locke, utilitarian, dan Marxist
Dari perspektif Locke, hasil usaha Sega dalam menghasilkan konsol gim merupakan hak
properti pribadi dan hak alami yang wajib dilindungi. Dari perspektif utilitarian Adam Smith,
pasar bebas dan properti pribadi akan menghasilkan manfaat yang lebih besar dibandingkan
sebesar apapun campur tangan pemerintah, dan pembeli akan membeli barang dan jasa dengan
harga yang paling murah. Sehingga Accolade dapat dianggap melakukan hal yang sesuai untuk
memproduksi dengan biaya murah dan dapat menjual dengan harga murah pula. Dari
perspektif Marx, sistem pasar menganut kapitalisme, sehingga pemilik properti pribadi (dalam
hal ini Sega) dianggap sebagai pemilik sumber daya untuk produksi dan menghasilkan
ketidakadilan. Menurut saya perspektif yang paling cocok dengan kasus ini adalah perspektif
properti pribadi Locke, karena seharusnya Sega memiliki hak alami perlindungan properti
pribadinya dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Dalam hal ini, Accolade telah melanggar
hak properti Sega dengan memproduksi gim yang dapat dimainkan dengan konsol Genesis
Sega. Hal tersebut dapat dapat terjadi karena Accolade melakukan work reverse engineering
metode dekompilasi pada konsol gim Genesis.
2. Menurut saya, Accolade melakukan pencurian hak properti Sega. Dijelaskan dalam kasus
tersebut Accolade dengan sengaja melakukan work reverse engineering metode dekompilasi
pada Genesis Sega untuk mencuri source code dan secret code Sega.
3. Dari penilaian saya, Accolade telah terlalu jauh berusaha untuk menemukan source code
program Sega. Bahkan, para ahli engineering mengatakan product reverse engineering
merupakan hal yang tidak etis. Dalam kasus disebutkan, Accolade memang sudah pernah
melanggar hak properti Sega, dan diulangi lagi pada kasus Genesis. Apabila Accolade memang
ingin mendistribusikan gim untuk konsol gim Sega, seharusnya Accolade berdiskusi dan
meminta izin atau lisensi pada Sega terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai