Anda di halaman 1dari 17

BUSINESS ETHICS CASE:

ACCOLADE
vs
SEGA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

The Players

TEAM SIX

Player 1:
Eko
Rustamadji

Player 2 :
Bagus
Mayang
Seta

Player 3 :
Junianto
Dwi
Prabowo

Player 4 :
Yutika
Riefly
Vipertiwi

PRESS START

Pengembang independen, produsen, dan


pemasar perangkat lunak untuk game di
komputer, termasuk cartridge game yang

kompatibel dengan Konsol Sega Genesis (di


Asia dikenal dengan nama Mega Drive), serta
cartridge game yang kompatibel dengan
sistem komputer lainnya.
Berdiri pada tahun 1984, bertempat di San
Jose California.
Didirikan oleh Allan Miller & Bob Whitehead.
Pada tahun 1999 Accolade dibeli oleh
publishing asal Perancis, Infogrames Atari
Inc. (nama sekarang)

pengembang perangkat lunak


permainan video yang bertempat di Ota
SEGA adalah

Tokyo, Jepang.

Sebelumnya, SEGA juga membuat komputer


rumah dan game console.
Pada awal 2001, mereka melakukan
restrukturisasi perusahaan dan memutuskan
untuk meninggalkan bisnis game console
karena mengalami kerugian.
SEGA kemudian berkonsentrasi pada
pengembangan perangkat lunak untuk
berbagai game console lainnya.
Saat ini, Sega Corporation telah diakusisi
oleh Sammy Coorporation, sebuah
perusahaan

produsen mesin pachislot dan

pachinko Sega Sammy Corporation

BUSINESS ETHICS CASE:

ACCOLADE vs SEGA
Awalnya Accolade membuat game Ishido;
The Way of Stone yang dapat dimainkan di
game console SEGA tanpa mendapat izin
dari SEGA. Kemudian SEGA menciptakan
game console baru , yaitu Sega Genesis/Mega
Driver yang dilindungi oleh kode keamanan
tertentu sehingga game console tersebut
hanya bisa memainkan game buatan SEGA.

Lanjutan...
Accolade
menggunakan

reverse
engineering

agar game-nya
bisa dimainkan
kembali di
console SEGA.

SEGA menuntut
Accolade telah

melanggar
hak cipta

dengan
memperbanyak

source code,
akhirnya
games
Accolade
ditarik dari
pasaran dan
melakukan
banding.

Accolade
memenangkan
persidangan
dengan

membantah
menduplikasi

source code
SEGA.

Source Code
yang digunakan

hanya sebuah
standar interface
dan merupakan
barang publik.

PREPARE FOR THE

Analisa kasus ini dari perspektif masing-masing teori


tentang properti pribadi (pandangan Locke teori properti,
teori properti Utilitarian & pandangan Marx teori
properti pribadi). Mana dari pandangan tersebut yang
paling disetujui dan paling tepat untuk kasus ini ?
Jawaban :
Analisa dari sisi Accolade: kode keamanan yang

digunakan SEGA merupakan standard interface yang


merupakan properti publik.
Analisa dari sisi SEGA: Accolade tidak memiliki lisensi
dari SEGA, sehingga SEGA dirugikan.
Analisa dari User: dengan tidak adanya lisensi, game
lebih mudak diakses.

Private Property Theory


JOHN LOCKE
Human being have a natural
right to liberty and a natural
right to property right.
No one can put of this ( natural )
estate and subjected to the
political power of another
without his own consent.
All have rights of ownership over
their body, their labor and the
products of their labor .
When a person expends labor
and effort to create or improve a
thing, that person by nature
acquires property right over that
thing.
Government primary purpose is
to provide the protection of their
natural rights.
Government must respect and
protect the property rights that
are naturally generated through
labor and trade ( their effort ).

ADAM SMITH

KARL MARX

A private property system is the


best because it provides
incentives for individuals to
invest their time, work and effort
in improving and exploiting the
resources they own and whose
benefits they know they will
personally received.
System of free markets and
private ownership serve to
allocate resources efficiently.
A system of private property
leads to better care and use of
resources than common
ownership.
Government interference in
markets lowers the publics
welfare by creating shortages or
surpluses / beneficial.

Private ownership of the means


of production is the source of the
workers loss of control over
work, products, relationships
and self.
Productive property should be
seen as having social purpose :
it belongs to the whole
community and should serve the
needs of all. It should not be
private but should be held in
common and its fruits should be
enjoyed by all.
Means of production should be
collectively owned by all
workers. Everyone would
contribute according to their
abilities and receive according
to their needs.
The government controlled by
the ruling class and use it to
protect their property and
interests and to dominate the
lower classes.

Dari pandangan John Locke tentang teori properti: manusia


memiliki hak alami atas kebebasan dan hak alami atas
properti pribadi. Menurut Locke, hasil kerja tubuhnya dan
hasil kerja tangannya bisa dikatakan sebagai propertinya,

usaha tersebut merupakan properti dari yang


melakukan maka tidak ada seorangpun selain dirinya
yang berhak atas apa yang dilakukannya/dihasilkannya.
karena

Dari pandangan Adam Smith, bahwa pasar yang tidak


tergulasi dan properti pribadi akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar. Menurut Smith pada umumnya

mencari kebutuhan yang diinginkan


dengan harga yang paling murah.
pembeli/konsumen akan

Karl Marx, sistem properti pribadi adalah


dasar ketidakadilan yang menjadi karakteristik kapitalis.
Dari pandangan

Marx berargumen bahwa kelas pekerja yang melaksanakan


semua pekerjaan dalam masyarakat kapitalis dan tidak
memiliki properti apapun, sementara kaum kapitalis yang
tidak bekerja memperoleh semua properti produktif mereka.

Pandangan yang sesuai untuk kasus ini ada 2 yaitu:

1. Private Property Right John Locke: Menurut teori ini jika seseorang dengan

menggunakan tenaga dan usaha untuk menciptakan atau mengembangkan suatu


benda, orang tersebut by nature memiliki hak kepemilikan atas benda tersebut.
Jikalau orang lain menggunakan atau melakukan penjiplakan ( copy ) atas benda
tersebut tanpa seijinnya maka orang tersebut telah melanggar hak kepemilikan
( Property Rights ).
Berdasarkan teori tersebut maka Sega yang telah menciptakan dan
mengembangkan Console Genesis mempunyai hak cipta atasnya. Accolade yang
melakukan pengcopian kode tanpa ijin dari Sega telah melanggar hak cipta yang
dimiliki Sega.

2. Kasus ini juga bisa di analisa berdasarkan Teori Adam Smith mengenai Incentive.
Menurutnya, hak kepemilikan akan memberikan insentif / dorongan kepada seseorang
untuk melakukan investasi waktu, tenaga, dan usaha untuk meningkatkan serta
mengekplorasi sumber daya yang dimilikinya untuk menciptakan penemuanpenemuan baru, dimana dia bisa mendapatkan keuntungan atas penemuan itu.
Dalam kasus Sega, maka Sega semestinya mendapatkan insentif / keuntungan
atas pemakaian Console Genesis yang merupakan hak ciptanya dari Accolade.
Jikalau Accolade tidak membayar atas pemakaian hak cipta tersebut maka akan
menimbukkan kerugian bagi Sega atas investasi yang telah di keluarkannya. Di
sisi yang lain, hal tersebut juga akan menurunkan motivasi untuk menciptakan
penemuan baru di masa mendatang karena tidak adanya keuntungan yang di
dapatkannya.

KESIMPULAN:
Pandangan yang sesuai dalam kasus ini adalah

Pandangan

Teori Properti Locke. Pihak Accolade telah melanggar hak

properti SEGA. Pihak Accolade tidak memiliki hak atas


properti yang dimiliki atau yang dihasilkan oleh pihak SEGA
sebagai pencipta/pembuat. Di kasus ini Accolade
menggunakan konsole Genesis yang dibuat oleh SEGA untuk
dapat memainkan game produksi dari mereka tanpa
perizinan dari SEGA sama sekali.
SEGA ingin menjadi pemasok
tunggal game-game untuk
Genesis tersebut yang
artinya hanya game-game
dari SEGA saja yang dapat
digunakan di konsol Genesis
tersebut. Dan atas kejadian
ini SEGA pun berhak atas
royalti dari lisensi atas
penggunaan game consolenya.

Apakah Accolade benar-benar telah mencuri


properti SEGA?
Jawaban :
Analisa dari sisi Etika Bisnis:
1. Pihak Accolade benar-benar telah mencuri properti
SEGA.
2. Tindakan tidak etis yang telah dilakukan Accolade
seperti:
Berusaha menggunakan game console tanpa izin dari
SEGA.
Berhasil membuat game yang dapat dimainkan di
console Genesis dari SEGA.
Melakukan tindakan reverse engineering (khususnya

Pada saat kasus


terjadi, belum ada UU yang mengatur tentang reverse
engineering.
dekompilasi pembongkaran).

Apakah Accolade melangkah terlalu jauh dalam


usaha menemukan source code program SEGA ?
Jawaban :
Pihak Accolade telah melangkah jauh dalam usaha
menemukan source code program SEGA, karena:
SEGA memiliki hak cipta atas console game
Genesis.

dengan sengaja menduplikasi dan


mengakses console game tanpa izin dari pihak
Accolade

SEGA. Hal ini melanggar hak paten yang dimiliki


SEGA. Akibatnya SEGA mengalami kerugian atas
tindakan tersebut.

Apakah perusahaan berhak melakukan reverse


engineering atas produk apapun?
Jawaban :
Perusahaan

berhak untuk melakukan reverse

engineering selama ada kesepakatan diantara pihak

yang terlibat (teori Adam Smith) dan atas dasar tujuan


penelitian, ilmu pengetahuan dan pengembangan
produk lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai