Anda di halaman 1dari 5

Seminar Manajemen Keuangan

The Sabbath Container Company

Oleh :

Muhammad Milzam Winandi. 041711233201

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

2020
Latar Belakang
The Sabbath Container Company merupakan perusahaan yang bergerak di pembuatan
kontener, berdiri pada tahun 1986, merencanakan ekspansi dengan merenovasi pabriknya
yang berada di Los Angeles agar dapat memenuhi pemintaan. Perusahaan memerlukan dana
sebesar $10 juta dalam rangka memenuhi permintaan tersebut, maka dari itu perusahaan
berencana untuk mencari pendanaan dari luar perusahaan.
Pilihan untuk mendapat pendanaan dari luar adalah melalui mengeluaran saham dan
mengeluargakan obligasi. Kedua pilihan tersebut diperdebatkan, mana yang lebih
menguntungkan bagi perusahaan. Jika pilihan jatuh pada saham biaya yang dipertimbangkan
adalah sunk cost berupa biaya emisi, underwriter, pajak dsb, pertimbangan lain adalah harga
saham beberapa tahun terakhir dari perusahaan yang kurang baik, hal-hal tersebut merupakan
pemicu perusahaan berfikir untuk menguji kembali peraturan perusahaan dalam menghindari
pendanaan dari hutang jangka panjang.
Obligasi menjadi alternatif lain, obligasi tidak mewajibkan perusahaan pembayaran deviden
setiap tahun, namun obligasi menjadikan beban risiko untuk perusahaan yang lebih besar,
dari dua pertimbangan tersebut perusahaan mencari alternatif yang paling sesuai untuk
perusahaan.
Rumusan Masalah
1. Alternatif pendanaan manakah yang lebih baik untuk The Sabbath Container
Company? Saham atau obligasi?
Analisis
Sebelum perusahaan melakukan keputusan pendanaan:
Tahun Net EBIT EAT DPS Saham Saham
Sales Tertinggi Terendah
1945 83,562 9,150 2,366 1,20 29,625 19,375
1946 51,434 4,742 2,802 1,20 40 21,75
1947 81,503 7,225 3,844 1,20 27,125 18,25
1948 89,822 9,560 5,071 1,20 25,25 16,75
1949 70,662 4,100 3,109 1,20 19,125 15,5
1950 77,736 5,802 3,497 1,20 22,5 17
1951 105,640 10,790 4,464 2.00 26,75 24
1952 2.00 28,5 23,875

Neraca The Sabbath Container Company 1951


Asset
Kas 8,924
Piutang 15,146
Persediaan 32,492
56,562
Pabrik 18,821
Goodwill 5,000
Lainya 3,676
Total Asset $83,059
Liabilitas
Utang 8,888
Pajak Tertanggung 5,831
Biaya Tertaggungan 5,995
20,714
Saham Biasa ($10) 14,000
Surplus 49,345
Total Liabilitas $84,059

Jika perusahaan memustuskan melakukan pendanaan melalui penerbitan saham maka:


 Jumlah saham yang telah beredar adalah 1.400.000 lembar
 Perusahaan akan menerbitkan 400.000 lembar saham perusahaan mendapat $25 per
lembar.
 Dengan perluasan, EAT akan bertambah $840.000 dan EBIT bertambah $2.000.000.
 Jumlah saham yang akan beredar menjadi 1.800.000 lembar
 Total eps setelah adanhya tambahan nilai menjadi 840.000/1.800.000= $0.47
 Asumsi Pengeluaran perusahaan untuk deviden selama 15 tahun sebesar
800.000 x 15 tahun = $12 juta
Sementara asset pabrik akan bertambah $10 juta, neraca menjadi:
Asset
Kas 8,924
Piutang 15,146
Persediaan 32,492
56,562
Pabrik 28,821
Goodwill 5,000
Lainya 3,676
Total Asset $94,059
Liabilitas
Utang 8,888
Pajak Tertanggung 5,831
Biaya Tertaggungan 5,995
20,714
Saham Biasa ($10) 24,000
Surplus 49,345
Total Liabilitas $94,059

Jika Perusahaan melakukan pendanaan melalui obligasi maka:


 Dana yang didapat adalah $10 juta denga suku bunga 4% per tahun dan jangka
waktu 15 tahun
 Apabila dari investasi akan menambah EAT sebesar $840.000 maka tambahan nilai
EPS menjadi $840.000/1.400.000= $0.6
 Bunga per tahun adalah $400.000 dibayar setiap tahun selama 15 tahun menjadi
$400.000 x 15 = $6 juta dan diakhir periode diharuskan membayar 10 juta, total
kewajiban perusahaan adalah $6 juta + $10 juta = $16 juta
Berikut perbandingan NPV saham dan obligasi
Tahu Pengeluaran (R=4%) NPV Tahun Pengeluaran (R=4%) NPV
n 0 400.000 400.000
0 800.000 800.000 1 400.000 384.615
1 800.000 769.231 2 400.000 369.822
2 800.000 739.645 3 400.000 355.598
3 800.000 711,197 4 400.000 341.921
4 800.000 683,843 5 400.000 328.771
5 800.000 657,541 6 400.000 316.126
6 800.000 632,251 7 400.000 303.967
7 800.000 607,934 8 400.000 292.276
8 800.000 584,552 9 400.000 281.035
9 800.000 562,069 10 400.000 270.226
10 800.000 540,451 11 400.000 259.832
11 800.000 519,665 12 400.000 249.839
12 800.000 499,678 13 400.000 240.230
13 800.000 480,459 14 400.000 230.990
14 800.000 461,980 15 10.000.000 5.552.645
15 800.000 444,211 Total 16.000.000 10.177.893
Total 12.000.000 9.694.707

Dengan menghitung EPS:

Alternatif 1 Alternatif 2
Keterangan
Saham Biasa Obligasi
EBIT 13,000,000 13,000,000
Biaya Bunga 0 400,000
EBT 13,000,000 12,600,000
Pajak Penghasilan (58%) 7,540,000 7,308,000
EAT 5,460,000 5,292,000
Pembayaran Deviden 800,000 0
Laba Ditahan 4,660,000 5,292,000
Jumlah Saham Beredar 1,800,000 1,400,000
Earnings per Share 3.03 3.78
Lalu, dapat dihitung juga Break-Even EBIT;

( X −C1 ) ( 1−t ) ( X−C 2 ) (1−t )


=
s1 s2

( X−0 )( 1−0.58 ) ( X−400,000 ) (1−0.58 )


=
1,800,000 1,400,000

( X ) ( 0.42 ) ( X −400,000 )( 0.42 )


=
1,800,000 1,400,000
1,400,00 X +588,000=1,800,000 X −720,000,000,000+756,000
719,999,832,000=400,000 X

Break Even EBIT = $1,800,000


Dan yang terakhir, dapat juga dihitung biaya pendanaan dari kedua alternatif tersebut;

K d∗¿ kd (1−t)

K d∗¿ 0.04 ( 1−0.58 )

K d∗¿ 0.0168 atau1.68 %

Jika dihitung dengan sinking fund, maka biaya modal hutang akan menjadi;

K d∗¿ kd (1−t)

K d∗¿ 0.08 ( 1−0.58 )

K d∗¿ 0.0336 atau 3.36 %

Biaya Modal Saham Biasa

D1
K e=
P0

2
¿ =0.08 atau 8 %
25
Kesimpulan
Berdasarkan EPS, penerbitan obligasi akan mempengaruhi EPS yang lebih tinggi
dibandingkan penerbitan saham, perhitungan break even EBIT kurang dari 2.000.000
mengindikasi perusahaan sebaiknya mengeluarkan obligasi, dari segi modal yang dikeluarkan
perusahaan juga diketahui biaya obligasi+sinking fund < biaya modal saham. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa peruahaan lebih baik menggunakan pembiayaan melalui penerbitan
obligasi dibandingkan penerbitan saham.

Anda mungkin juga menyukai