Oleh :
Universitas Airlangga
2020
Latar Belakang
The Sabbath Container Company merupakan perusahaan yang bergerak di pembuatan
kontener, berdiri pada tahun 1986, merencanakan ekspansi dengan merenovasi pabriknya
yang berada di Los Angeles agar dapat memenuhi pemintaan. Perusahaan memerlukan dana
sebesar $10 juta dalam rangka memenuhi permintaan tersebut, maka dari itu perusahaan
berencana untuk mencari pendanaan dari luar perusahaan.
Pilihan untuk mendapat pendanaan dari luar adalah melalui mengeluaran saham dan
mengeluargakan obligasi. Kedua pilihan tersebut diperdebatkan, mana yang lebih
menguntungkan bagi perusahaan. Jika pilihan jatuh pada saham biaya yang dipertimbangkan
adalah sunk cost berupa biaya emisi, underwriter, pajak dsb, pertimbangan lain adalah harga
saham beberapa tahun terakhir dari perusahaan yang kurang baik, hal-hal tersebut merupakan
pemicu perusahaan berfikir untuk menguji kembali peraturan perusahaan dalam menghindari
pendanaan dari hutang jangka panjang.
Obligasi menjadi alternatif lain, obligasi tidak mewajibkan perusahaan pembayaran deviden
setiap tahun, namun obligasi menjadikan beban risiko untuk perusahaan yang lebih besar,
dari dua pertimbangan tersebut perusahaan mencari alternatif yang paling sesuai untuk
perusahaan.
Rumusan Masalah
1. Alternatif pendanaan manakah yang lebih baik untuk The Sabbath Container
Company? Saham atau obligasi?
Analisis
Sebelum perusahaan melakukan keputusan pendanaan:
Tahun Net EBIT EAT DPS Saham Saham
Sales Tertinggi Terendah
1945 83,562 9,150 2,366 1,20 29,625 19,375
1946 51,434 4,742 2,802 1,20 40 21,75
1947 81,503 7,225 3,844 1,20 27,125 18,25
1948 89,822 9,560 5,071 1,20 25,25 16,75
1949 70,662 4,100 3,109 1,20 19,125 15,5
1950 77,736 5,802 3,497 1,20 22,5 17
1951 105,640 10,790 4,464 2.00 26,75 24
1952 2.00 28,5 23,875
Alternatif 1 Alternatif 2
Keterangan
Saham Biasa Obligasi
EBIT 13,000,000 13,000,000
Biaya Bunga 0 400,000
EBT 13,000,000 12,600,000
Pajak Penghasilan (58%) 7,540,000 7,308,000
EAT 5,460,000 5,292,000
Pembayaran Deviden 800,000 0
Laba Ditahan 4,660,000 5,292,000
Jumlah Saham Beredar 1,800,000 1,400,000
Earnings per Share 3.03 3.78
Lalu, dapat dihitung juga Break-Even EBIT;
K d∗¿ kd (1−t)
Jika dihitung dengan sinking fund, maka biaya modal hutang akan menjadi;
K d∗¿ kd (1−t)
D1
K e=
P0
2
¿ =0.08 atau 8 %
25
Kesimpulan
Berdasarkan EPS, penerbitan obligasi akan mempengaruhi EPS yang lebih tinggi
dibandingkan penerbitan saham, perhitungan break even EBIT kurang dari 2.000.000
mengindikasi perusahaan sebaiknya mengeluarkan obligasi, dari segi modal yang dikeluarkan
perusahaan juga diketahui biaya obligasi+sinking fund < biaya modal saham. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa peruahaan lebih baik menggunakan pembiayaan melalui penerbitan
obligasi dibandingkan penerbitan saham.