Anda di halaman 1dari 6

Flatbush

M.MILZAM WINANDI 041711233201


Latar Belakang
Flatbush Shipyard, Inc mendapat jaminan order dari US Navy sebesar $97 juta, hal tersebut menimbulkan kenaikan harga saham dan penentuan deviden
merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan.

Mr. Padgett president perusahaan,membuka diskusi tentang kebijakan deviden, beliau mengusulkan bahwa deviden sebaiknya naik setiap periode hingga
deviden per saham $2 dan perusahaan dapat melakukan stock split.

Mr. Davis seorang bankir investasi, menolak usulan tersebut beliau khawatir dengan volatilitas pasar, selain itu kebijakan tersebut akanmenimbulkan
spekulasi pasar. Sebagai solusinya Mr.Davis menawarkan kebijakan deviden dengan jumlah yang stabil setiap periodenya, walaupun penjualan baik
ataupun buruk. Beliau menyarankan bahwa deviden sekarang $1.20 menjadi harga dasar yang baik, dan menyisihkan $4.80 untuk cadangan yang akan
dipakai saat pasar sedang turun.

Flatbush bergantung kepada kepustusan pemerintah untuk pemesanan agar aktivitas operasionalnya terus berjalan, hal tersebut membuat penjualan
tidak stabil sejalan dengan bergejolaknya keputusan pemerintah, contohnya tahun 1944 penjualan turun dari $56 juta ke $12 juta karena jumlah
pemesanan untuk perang menurun.

Karena tipe bisnis yang sangat naik-turun, tergantung oleh order yang didapat dan hal tersebut tak menentu, bisnis Flatbush mengolah keuanganya secara
konservatif yaitu tidak memiliki hutang jangka panjang dan menetapkan laba ditahan sebesar 50% dari laba bersih.

Mr. Davis menolak usulan tersebut dan mengkritik pembayaran dividen sebelumnya. Dia melihat bahwa rata-rata harga pasar saham selama periode
pasca perang sangat rendah dan bisa biasanya menawarkan dividend yield 9,0%. Dividend yield ini sangat tinggi, jika dibandingkan dengan dividend yield
rata-rata pada semua saham yang diperdagangkan di bursa saham New York adalah 4,1% pada pertengahan Januari 1959, dan untuk saham kualitas
menengah menghasilkan 4,8%.
Rumusan Masalah
1. Dari dua alternatif perubahan kebijakan deviden yang ada, manakah yang paling
menguntungkan bagi perusahaan dan investor?

 
Analisis
Teori dalam kebijakan deviden ada tiga Aspek kebijakan deviden yaitu:
yaitu:
1. Stabilitas Deviden
1. Devidend Irrelevance Theory
2. Target Payout Ratio
2. Bird in-the-hand and Theory
3. Regular dan Extra deviden
3. Tax Preference Theory
Analisis
Mr. Padgett Mr. Davis

   

Devidend yield yang akan diterima oleh pemegang saham lebih besar saat keputusan dividen Mr.
Padgett diambil, namun sebetulnya kedua alternatif tersebut masih menunjukan angka yang baik
karena rata-rata devidend yield di bursa NYSE kurang dari 5%.
Kesimpulan
Dari analisis diatas perusahaan sebaiknya menggunakan alternatif yang ditawarkan
oleh Mr. Davis, yaitu memberikan deviden yang tetap setiap periodenya, dan
menyisihkan sebagian laba untuk periode kedepan, jika pendapatan menurun.
Walaupun nilai pasar perusahaan akan turun, namun dalam jangka panjang, kebijakan
stabilitas deviden ini akan mencerminkan kinerja perusahaan yang stabil, terlebih
pendapatan perusahaan sangat berfluktuatif, menyisihkan laba agar deviden tetap
stabil merupakan solusi yang baik. Kebijakan ini juga akan mengurangi banyaknya
spekulator sehingga harga saham perusahaan akan lebih stabil dan kebijakan ini juga
sejalan dengan visi utama perusahaan yaitu menjaga kinerja dalam jangka waktu
lama, terlebih jika dilihat dari dividend yield sebesar 6.15%, masih diatas rata-rata
dividend yield di bursa NYSE, alasan- alasan tersebut mengindikasi alternatif Mr. Davis
layak diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai