Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Perilaku
Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksireaksi (reactions) dari suatu objek. Perilaku dapat berupa sadar
(conscious) atau tidak sadar (unconscious), terus terang (overt)
atau diam-diam (covert), sukarela (voluntary) atau tidak sukarela
(involuntary).
Manusia mengevaluasi penerimaan dari perilaku dengan
menggunakan suatu standard pembandingan yang disebut dengan
norma-norma sosial (social norms) dan meregulasi perilaku dengan
menggunakan kontrol sosial (social control).
Perilaku organisasi (organizational behavior) adalah pemahaman
dari proses-proses yang dilakukan oleh manager-manager.
Niat
menggunakan
teknologi
informasi
Perilaku
(penggunaan
nyata teknologi
informasi)
Dampak
organisasi
Aliran pertama :
Aliran kedua:
anteseden-anteseden dari perilaku
Pengaruh dari perilaku ke organisasi
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Definisi
Niat atau intensi (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku
(niat belum berupa perilakunya), sedangkan perilaku (behavior)
merupakan tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan.
Theory of Reasoned Action (TRA) menjelaskan bahwa perilaku (behavior)
dilakukan karena individu mempunyai niat atau keinginan untuk
melakukannya (behavioral intention). Asumsinya adalah bahwa manusia
berperilaku dengan cara yang sadar, mempertimbangkan informasi yang
tersedia, dan mempertimbangkan implikasi dari tindakan yang dilakukan.
Perilaku volitional (volitional behavior) adalah perilaku yang diinginkan
oleh individual yang bersangkutan, atau menolak untuk tidak
melakukannya jika mereka memutuskan untuk melawannya. Disebut juga
perilaku yang diinginka (willful behavior).
Perilaku diwajibkan (mandatory behavior) adalah perilaku yang bukan
atas kemauannya sendiri tetapi karena tuntutan atau kewajiban kerja.
iat (intention)
Niat tidak selalu statis, dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Semakin lebar interval waktu, semakin mungkin terjadi perubahan pada niat.
Niat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar, yaitu :
1. Sikap terhadap perilaku (attitude toward the behavior) individual. Sikap ini
adalah evaluasi kepercayaan (belief) atau perasaan (affect) positif atau
negatif dari individual jika harus melakukan perilaku tertentu yang
dikehendaki.
2. Norma subyektif (subjective norms), berhubungan dengan preskripsi
normatif persepsian, yaitu persepsi atau pandangan seseorang terhadap
tekanan sosial (kepercayaan orang lain) yang akan mempengaruhi niat
untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan.
. Kedua penentu tersebut memiliki bobot yang berbeda
MP
MP = (w1 x S) + (w2 x NS) S
NS
w1
w2
Sikap
terhadap
perilaku
(attitude
towards
behavior)
Kepercayaankepercayaan
normatif
(normative
beliefs)
Norma
subyektif
(subjective
norms)
Niat
Perilaku
(Behavioral
Intention)
Perilaku
(Behavior)
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
ercayaan-kepercayaan Kontrol
Teori TPB menunjukkan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh 3
macam kepercayaan, yaitu :
1. Kepercayaan perilaku (behavioral beliefs), yaitu kepercayaan
tentang kemungkinan terjadinya perilaku (di TRA disebut sebagai
sikap)
2. Kepercayaan normatif (normative beliefs), yaitu kepercayaan
tentang ekspektasi normatif dari orang lain dan motivasi untuk
menyetujui ekspektasi tersebut (di TRA disebut sebagai norma
subyektif)
3. Kepercayaan kontrol (control beliefs), yaitu kepercayaan tentang
keberadaan faktor yang memfasilitasi atau merintangi kinerja
dari perilaku dan kekuatan persepsian dari faktor tersebut.
Sikap
terhadap
perilaku
(attitude
towards
behavior)
Kepercayaankepercayaan
normatif
(normative
beliefs)
Norma
subyektif
(subjective
norms)
Kepercayaankepercayaan
kontrol
(control
beliefs)
Kontrol
perilaku
persepsian
(perceived
behavior
control)
Niat
Perilaku
(Behavioral
Intention)
Perilaku
(Behavior)
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
menggunakan
teknologi
(Attitude
towards using
technology)
menggunakan
teknologi
(Behavioral
intention to use
technology)
teknologi
(actual
technology
use)
Kelebihan TAM
1. TAM merupakan model perilaku yang bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi gagal
diterapkan karena pemakainya tidak mempunyai niat (intention)
untuk menggunakannya.
2. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat.
3. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan sebagian besar
mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model
yang baik.
4. TAM merupakan model yang parsimoni (parsimonious), yaitu
model yang sederhana tetapi valid
elemahan TAM
1. TAM hanya memberikan hasil yang sangat umum saja tentang niat dan
perilaku pemakai sistem dalam menerima sistem teknologi informasi
2. Perilaku pemakai sistem di TAM tidak dikontrol dengan kontrol perilaku.
3. Perilaku yang diukur seharusnya adalah pemakaian yang sesungguhnya.
Kenyataannya banyak penelitian menggunakan self reported usage.
4. Penelitian TAM hanya menggunakan sebuah sistem informasi saja.
5. Beberapa penelitian TAM menggunakan subjek mahasiswa (bukan
profesional).
6. Penelitian TAM hanya menggunakan subjek tunggal sejenis saja.
7. Penelitian bersifat cross sectional yang hanya melibatkan waktu satu
periode tapi dengan banyak sampel individu.
8. Penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah tugas semacam
saja.
9. Model penelitian TAM kurang dapat menjelaskan sepenuhnya antar
hubungan variabel di dalam model.
10. Tidak memperhitungkan perbedaan kultur.
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Kegunaa
n
Persepsi
an
Sikap
Kemudaha
n
Penggunaa
n
Norma
Subyekti
f
Kontrol
Perilaku
Persepsi
an
Minat
Perilaku
Hasil
Group Berpengalaman
Semua jalur signifikan kecuali jalur-jalur kemudahan penggunaan ke sikap,
Sikap ke miat perilaku
Kontrol persepsian ke perilaku
Group Tidak Berpengalaman
Semua jalur signifikan kecuali jalur sikap ke minat perilaku
Perilaku
Kompatibilit
as
Kemudaha
n
Pengguna
an
Persepsian
Pengaruh
Kolega
Sikap
Kontrol
Teknologi
Persepsian
Hasil
Jalur signifikan
Kompabilitas ke penggunaan
persepsian
Kemudahan penggunaan persepsian
ke kontrol teknologi persepsian
Kegunaan persepsian ke sikap
Kegunaan persepsian ke intensi
perilaku
Sikap ke intensi perilaku
Kontrol teknologi persepsian ke intensi
Minat
Perilaku
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
PARTISIPASI DAN
KETERLIBATAN PEMAKAI
PARTISIPASI DAN
KETERLIBATAN PEMAKAI
PARTISIPASI DAN
KETERLIBATAN PEMAKAI
Partisipasi eksekutif digunakan untuk menunjukan aktivitas-aktivitas
CEO atau intervensi-intervensi personal yang substantif yang dilakukan
di pengolahan teknologi informasi
Keterlibatan eksekutif adalah keadaan psikologikal dari CEO yang
merefleksikan tingkat kepentingan yang diletakkan di teknologi
informasi oleh eksekutif puncak
Dukungan partisipasi dan keterlibatan pemakai merupakan faktor
penting yang berpengaruh terrhadap suksesnya sebuah sistem IT.
Partisipasi dan keterlibatan pemakai akan menyebabkan semakin
tingginya tingkat kepuasan pemakai maupun akan meningkatkan
kualitas sistem dan pada akhirnya akan dapat meyebabkan
keberhasilan dalam penerapan sistem informasi. Keberhasilan
pengembangan sistem ini akan mendorong pencapaian tujuan ataupun
sasaran yang ada dalam organisasi
PARTISIPASI DAN
KETERLIBATAN PEMAKAI
Partisipasi dan keterlibatan pemakai memiliki manfaat motivasional,
selain itu juga bermanfaat bagi pengendalian organisasi.
Pengendalian organisasi ditujukan untuk memastikan apakah
kinerja sesuai dengan target. Keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem akan memberikan gambaran target ataupun
tujuan pengembangan dan cara/mekanisme untuk mewujudkannya.
Partisipasi akan mendorong pencapaian efekifitas individu,
selanjutnya akan mendorong efektifitas kelompok dan pada
gilirannya akan menyebabkan efektifitas organisasi
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Tugas
Teknologi
3 Klasifikasi tugas
Tugas
Tugas
Tugas
Tugas
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
penjelas perilaku
tuntutan-tuntutan kemampuan
tugas
kebutuhan-kebutuhan perilaku
Kinerja
Group
Kerumitan komponen
Jumlah dari kegiatan-kegiatan berbeda dan jumlah dari isyarat-isyarat informasi berbeda
yang
terlibat di suatu tugas
Kerumitan dinamik
Kestabilan hubungan-hubungan antara masukan-masukan dan produk
Sejauh mana terdapat ketidak pastian entang apakah skema solusi tertentu akan
membawa ke
hasil yang diinginkan
Teknologi GSS
Sistem yag mengkobinasikan komunikasi, komputer, dan
teknologi keputusan untuk mendukung formulasi dan solusi
permasalahan di pertemuan group
Article 5 :
Understanding and Predicting Electronic Commerce
Adoption : An Extension of the Theory of Planned
Behavior
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Bla...bla
Bla...bla...
Article 6 :
Dont Just Lead, Govern : How Top-Performing
Firms Govern IT
Antonius Hernanda
375998
Ari Haryadi
376764
Bagus Mayang Seto
376007
Bla...bla
Bla...bla...