Anda di halaman 1dari 21

FINANCIAL MANAGEMENT

Dosen :

Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA


CASE STUDY
The Financial Detective, 2005
oleh

KELOMPOK 1

1. Bayu Wicaksono Adhi
2. Dadi Agung Putra
3. Ferry Purwaginanjar
4. Freddy Leonardo
5. Rizqi Wijayanto
6. Rova Valentina Andreas
7. Rizziandrie Zairul
8. Viman Alfarizi Ramadhan

Kelas Eksekutif B Angkatan 26-B


PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSTAS GADJAH MADA
KAMPUS JAKARTA
2013

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I RINGKASAN STUDI KASUS ................................................................. 3
1.1 RINGKASAN / SUMMARY .......................................................................... 3
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................... 4
2.1 IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................................ 4
2.2 KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PERUSAHAAN ............................. 4
BAB III ALTERNATIF SOLUSI .......................................................................... 8
3.1 ALTERNATIF SOLUSI ............................................................................... 8
3.2 RASIO KEUANGAN YANG DIGUNAKAN ............................................. 9
3.3 ANALISA TIAP INDUSTRI ...................................................................... 11
BAB IV REKOMENDASI .................................................................................. 19
4.1 REKOMENDASI ........................................................................................ 19
4.2 PERBANDINGAN TIAP INDUSTRI ........................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21



3

BAB I
RINGKASAN STUDI KASUS


1.1 RINGKASAN / SUMMARY

Karakteristik keuangan perusahaan bervariasi karena berbagai alasan. Dua
(2) hal yang paling menonjol adalah kondisi ekonomi industri dan strategi tiap
perusahaan. Setiap perusahaan dalam suatu industri memiliki norma atau aturan
perihal yang tentunya sejalan dengan kegiatan operasional. Dengan kata lain
setiap industri memiliki karakteristik operasional masing-masing dan memiliki
kondisi ekonomi yang berbeda pula. Karena fitur unik ekonomi masing-masing
industri ini maka laporan keuangan (financial statement) pun akan bervariasi
bentuknya antar tiap-tiap industri.
Selain itu, perusahaan dalam suatu industri memiliki karakteristik
keuangan yang berbeda dikarenakan strategi yang diterapkan tiap perusahaan juga
beragam. Bahkan strategi antara perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama
pun dapat berbeda satu sama lain tergantung masing-masing kebijakan
manajemen dan juga bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap kondisi
pasar. Strategi yang berbeda dapat menghasilkan perbedaan dalam laporan
keuangan untuk perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama .
Dalam studi kasus berikut menjelaskan kondisi dan strategi yang
diterapkan perusahan di sejumlah industri yang berbeda (sebanyak 16 data
perusahaan, yang terbagi dalam 8 industri). Strategi yang diterapkan tiap
perusahaan dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi keuangan dan kinerja
yang diharapkan sesuai tujuan perusahaan tersebut. Tersedia juga data lapaoran
keuangan dan data rasio keuangan tiap perusahaan di masing-masing industri
(data awal tahun 2005). Dari data laporan keuangan dan rasio keuangan tersebut
dapat dilakukan analisa dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
perusahaan di tiap industri, sehingga dapat ditentukan kategori untuk tiap-tiap
perusahaan yang dimaksud.




4

BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH


2.1 IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam studi kasus berikut menjelaskan kondisi dan strategi yang
diterapkan perusahan di sejumlah industri yang berbeda (sebanyak 16 data
perusahaan, yang terbagi dalam 8 industri), yaitu :
1) Industri Produk Kesehatan (Health Product) :
diwakili Perusahaan A dan Perusahan B
2) Industri Bir / Minuman Keras (Beer) :
diwakili Perusahaan C dan Perusahan D
3) Industri Komputer (Computers) :
diwakili Perusahaan E dan Perusahan F
4) Industri Buku dan Musik (Books and Music) :
diwakili Perusahaan G dan Perusahan H
5) Industri Produk Kertas (Paper Products) :
diwakili Perusahaan I dan Perusahan J
6) Industri Perangkat Keras dan Peralatan (Hardware and Tools) :
diwakili Perusahaan K dan Perusahan L
7) Industri Retail (Retailing) :
diwakili Perusahaan M dan Perusahan N
8) Industri Surat Kabar (Newspapers) :
diwakili Perusahaan O dan Perusahan P

Selain itu tersedia juga data lapaoran keuangan dan data rasio keuangan
tiap perusahaan di masing-masing industri (data terlampir). Tiap industri akan
menggambarkan strategi dan kondisi ekonomi dari 2 perusahaan yang memiliki
ruang lingkup bisnis hampir serupa. Dan dari data laporan keuangan dan data
rasio keuangan akan ditentukan perusahaan yang manakah yang dimaksud untuk
tiap industri.


2.2 KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Seperti disebutkan diatas bahwa strategi antara perusahaan-perusahaan
dalam industri yang sama pun dapat berbeda satu sama lain tergantung masing-
masing kebijakan manajemen dan juga bagaimana pendekatan yang dilakukan
terhadap kondisi pasar maupun kompetitor. Strategi yang berbeda dapat
menghasilkan perbedaan dalam laporan keuangan untuk perusahaan-perusahaan
dalam industri yang sama, yaitu. Dalam hal ini berikut adalah karateristik dan
strategi yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan dalam tiap industri :
1) Industri Produk Kesehatan (Health Product) :
Perusahaan pertama adalah perusahaan obat-resep terbesar di dunia.
Perusahaan ini memiliki pipeline yang sangat luas dan mendalam
5

mengenai etika farmasi, dan didukung oleh anggaran penelitian dan
pengembangan yang besar. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan
telah melakukan divestasi beberapa usaha non-farmasi, sebagai upaya
untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan farmasi dan perusahaan
biotechnology lainnya.
Perusahaan kedua adalah perusahaan diversifikasi produk kesehatan yang
memproduksi dan memasarkan obat-resep, obat non-resep,produk
kesehatan dan kecantikan, serta perangkat untuk diagnosa. Untuk segmen
konsumernya, brand development dan keberadaan management adalah
elemen utama dari perusahan yang memiliki strategi market-oriented ini.

2) Industri Bir / Minuman Keras (Beer) :
Perusahaan pertama adalah produsen bir nasional untuk produk bir yang
dijual dengan berbagai nama merek. Perusahaan ini mengoperasikan
jaringan dan sistem distribusi bir yang luas. Perusahaan ini juga memiliki
beberapn usaha yang terkait dengan bisnis minuman keras/bir, seperti
makanan ringan dan manufaktur wadah aluminium, serta beberapa taman
hiburan.
Perusahaan kedua adalah produsen minuman keras musiman dengan
volume produksi lebih kecil dan harga yang lebih tinggi. Perusahaan ini
meng-outsource-kan sebagian besar kegiatan proses produksinya.
Perusahaan ini masih bersifat konservatif, dan baru menjalankan inisiatif
penghematan biaya besar untuk mengimbangi dan mengantisipasi lonjakan
biaya packaging dan biaya pengiriman

3) Industri Komputer (Computers) :
Perusahaan pertama adalah perusahaan yang secara eksklusif fokus pada
penjualan perakitan PC secara mail-order. Perusahaan ini merupakan
assembler komponen PC yang diproduksi oleh supplier. Selain itu
perusahaan juga memungkinkan pelanggan untuk merancang desain
rakitan dan melakukan pembelian melalui website.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang melakukan penjualan
diferensiasi macam-macam produk komputer, dan juga melayani
penjualan software. Dipimpin oleh pendiri yang karismatik, dan berhasil
bangkit dari keterpurukan penjualan. Memiliki strategi ritel yang agresif.

4) Industri Buku dan Musik (Books and Music) :
Perusahaan pertama adalah perusahaan yang berfokus pada penjualan
terutama untuk pelanggan melalui kehadiran toko ritel besar. Perusahaan
ini adalah leader dalam industri ritel buku tradisional, melalui konsep
"community store" dan kebijakan diskon.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang menjual buku, musik, dan
video hanya melalui situs internet (online). Selain itu juga menjual
elektronik dan barang umum lainnya. Menerapkan strategi agresif untuk
mengakuisisi bisnis online terkait dalam beberapa tahun terakhir .



6

5) Industri Produk Kertas (Paper Products) :
Perusahaan pertama adalah produsen produk kertas terbesar di dunia.
Perusahaan menerapkan strategi vertically integrated memiliki lahan
sendiri : untuk memproduksi banyak kayu, kertas, kertas karton, dan
produk kemasan, serta memiliki jaringan distribusi. Dalam beberapa tahun
terakhir melakukan rasionalisasi kapasitas dengan menutup pabrik yang
tidak efisien, serta dan menjual aset yang tidak esensial.
Perusahaan kedua adalah produsen kecil percetakan, penulisan, dan kertas
khusus, serta handuk dan tissue. Sebagian besar produk perusahaan
dipasarkan dengan label bermerek. Perusahaan membeli serat kayu yang
digunakan dalam proses pembuatan kertas pada pasar terbuka .

6) Industri Perangkat Keras dan Peralatan (Hardware and Tools) :
Perusahaan pertama adalah produsen global dan pemasar alat-alat listrik
dan aksesorinya, hardware dan produk rumah tangga, dan sistem
pengancing. Perusahaan melakukan penjualan via pengecer, grosir, dan
distributor. Produknya akan tampil dalam berbagai nama merek terkenal
dan yang ditujukan untuk end-user
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan
alat-alat presisi berkualitas tinggi dan juga peralatan sistem diagnostik
untuk digunakan profesional. Perusahaan ini menawarkan berbagai produk
via representatif dan dealer franchise. Perusahaan ini juga menyediakan
pembiayaan/financing untuk franchise dan pelanggan yang melakukan
pembelian dalam jumlah besar.

7) Industri Retail (Retailing) :
Perusahaan pertama adalah perusahaan yang menjual berbagai macam
barang umum yang diiklankan secara nasional. Perusahaan ini dikenal
karena harga yang rendah, banyaknya jenis barang dagangan, dan strategi
yang berorientasi pada volume penjualan. Sebagian besar toko terletak
dekat dari pusat distribusi. Perusahaan ini telah mulai melaksanakan
rencana untuk memperluas area penjualan baik secara internasional dan di
daerah perkotaan besar.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang sedang berkembang dari toko
diskon kelas atas. Perusahaan ini menerapkan strategi bersaing dengan
mencoba untuk mencocokkan harga diskon pada barang dagangan yang
sama dengan kompetitor dan dengan menawarkan diskon besar pada
barang-barang yang berbeda. Perusahaan memiliki kemitraan dengan
beberapa desainer terkemuka. Perusahaan juga baru saja mendivestasi
beberapa bisnis non-discount department store. Untuk mendukung
pertumbuhan penjualan dan pendapatan, perusahaan juga menawarkan
kredit kepada pelanggan yang memenuhi syarat tertentu.

8) Industri Surat Kabar (Newspapers) :
Perusahaan pertama adalah sebuah perusahaan media memiliki
diversifikasi bisnis dan menghasilkan sebagian besar pendapatan melalui
penjualan surat kabar yang dijual di seluruh negeri dan di seluruh
dunia.Perusahaan memiliki kontrol pusat yang kuat, karena penjualan
7

sebagian besar terpusat pada satu produk. Perusahaan baru ini membangun
sebuah gedung kantor yang besar untuk kantor pusatnya.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang memiliki sejumlah surat kabar
di komunitas yang relatif kecil di area Midwest dan Southwest. Beberapa
analis melihat perusahaan ini sebagai pemegang portofolio dari penerbitan
surat kabar lokal kecil. Perusahaan ini memiliki sejumlah besar goodwill
pada neraca keuangannya, serta beberapa akusisi. Kunci keberhasilan
operasi perusahaan adalah strategi pengambilan keputusan yang
terdesentralisasi dan administrasi yang baik.




8

BAB III
ALTERNATIF SOLUSI


3.1 ALTERNATIF SOLUSI

Untuk menentukan karakteristik suatu perusahaan dapat ditentukan dengan
melihat strategi yang digunakan dan juga dengan melihat data historis laporan
keuangan dan rasio keuangan masing-masing perusahaan. Secara umum, ada 5
kategori rasio keuangan yang dapat dijadikan dasar analisa, yaitu :

1) Liquidity Management Ratio
Rasio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan
melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (hutang
dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Rasio likuiditas jangka
pendek yang sering digunakan adalah Current Ratio dan Quick Ratio
2) Asset Management Ratio
Rasio ini melihat pada beberapa aktiva kemudian menentukan berapa
tingkataktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas
yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih
produktif. Rasio yang sering digunakan antara lain I nventory Turnover Ratio,
Days Sales Outstanding (DSO) Ratio, Fixed Assets Turnover Ratio, dan
Total Assets Turnover Ratio
3) Debt Management Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang
perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada
beberapa macam rasio yang dapat dihitung: Debt to Asset Ratio, Time I nterest
Earned (TI E) Ratio, dan EBI TDA Coverage Ratio
4) Profitability Ratio
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Rasio ini merupakan aspek fundamental perusahaan,
karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan
menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap
efektivitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam
proses operasional perusahaan. Rasio yang sering digunakan antara lain Net
Profit Margin (NPM) Ratio, Basic Earning Power (BEP) Ratio, Return on
Total Assets (ROA) Ratio, dan Return on Equity (ROE) Ratio.
5) Market-Based Ratio
Rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor atau calon investor,
meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada
beberapa rasio yang bisa dihitung yaitu Beta Ratio, Price Earning (P/E)
ratio), Price per Cashflow (P/CF) Ratio, dan Market/Book (M/B) Ratio.

9

3.2 RASIO KEUANGAN YANG DIGUNAKAN

Dari sekian banyak rasio yang dapat digunakan, kelompok memutuskan
untuk menggunakan 7 rasio keuangan, yang dapat dikatakan mewakili dari tiap-
tiap kategori rasio keuangan seperti disebutkan diatas. Rasio yang digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
A 0.65 22.29 1.96 3.08 5.34 17.97 26.75
B 0.85 22.32 1.5 0.93 14.99 21.58 16.64
C 0.55 16.85 0.92 12.6 51.19 15 83.97
D 0.6 19.73 3.35 7.44 0 5.76 15.95
E 1.2 30.48 1.2 87.96 2.18 6.18 46.92
F 1.05 41.85 2.63 74.78 0 3.33 5.44
G 1.7 27.82 1.57 13.56 56.94 8.5 nmf
H 0.51 21.63 1.49 2.42 7.42 2.53 10.58
I 1.15 30.97 1.91 6.75 42.78 1.87 5.79
J 1.1 33.78 1.94 7.11 18.36 1.96 5.71
K 1 18.64 1.63 3.89 25.21 8.17 28.3
L 1 23.01 1.77 3.59 14.45 3.39 7.36
M 0.86 18.97 0.9 7.69 26.16 3.59 20.79
N 1.1 24.19 1.69 5.86 29.54 4.02 14.47
O 0.85 20.54 0.88 33.35 15.22 12.55 9.86
P 0.9 13.29 0.55 43.38 26.81 8.86 20.89
Paper Product
Hardware & Tools
Retail
Newspaper
Health Product
Beer
Computers
Books & Music

Beta : mencerminkan tingkat resiko pasar atau yang berkaitan dengan kondisi
yang terjadi di pasar secara umum, misalnya perubahan dalam perekonomian
secara makro, resiko tingkat bunga, resiko politik, resiko inflasi, dan resiko
nilai tukar. Resiko ini mempengaruhi semua perusahaan dan karenanya tidak
dapat dihilangkan dengan diversifikasi .Semakin kecil nilai beta, maka
semakin stabil nilai saham perusahaan dan semakin kecil tingkat resikonya.
Price/Earnings (P/E) Ratio : suatu rasio yang menggambarkan bagaimana
keuntungan perusahaan atau emiten saham (company's earnings) terhadap
harga sahamnya (stock price). Perhitungan rasio P/E dilakukan dengan cara
membagi harga saham saat ini (current price of the stock) dengan keuntungan
tahunan per saham (annual earnings per share-EPS).
Current Ratio : perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah
hutang lancar. Rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang
segera dapat dijadikan kas ada sekian kalinya dari hutang jangka
pendek.Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan, maka semakin bagus
kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar hutang-hutang jangka
pendek nya.
I nventory Turnover : perbandingan antara jumlah sales dibandingkan dengan
inventory perusahaan. Perbandingan ini menunjukkan tingkat perputaran
inventory yang dapat dijual dan dapat dipenuhi kembali.Semakin tinggi
Inventory Turnover suatu perusahaan, mengindikasikan semakin besarnya
kemampuan perusahaan dalam menjual inventorynya.
Total Debt / Total Assets : perbandingan antara jumlah hutang perusahaan
dengan jumlah asset perusahaan. Perbandingan ini menunjukkan tingkat
10

likuiditas asset suatu perusahaan. Semakin rendah nilai rasio ini
menggambarkan semakin likuid perusahaan dalam melunasi kewajibannya,
atau semakin banyak dana yang tersedia untuk melunasi kewajibannya.
Net Profit Margin : merupakan salah satu indikator yang penting untuk
menilai suatu perusahaan. Net Profit Margin selain digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk
mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang
dimilikinya. Net Profit Margin merupakan keuntungan perusahaan setelah
menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. NPM menunjukkan
kemampuan perusahaan memperoleh laba dari setiap penjualan yang
diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran aktiva menunjukkan
seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang
dimiliki. NPM dihitung dengan cara laba bersih yang tersedia bagi pemegang
saham dibagi dengan total penjualan. Semakin besar NPM mengindikasikan
semakin besar efektivitas perusahaan dalam meraih profit atau revenue.

Return on Equity : rasio yang membandingkan antara laba bersih (laba
setelah bunga dan pajak) dan jumlah modal pemilik. Rasio ini menunjukkan
kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk
menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian para pemilik. Semakin tinggi
rasio ini semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien
modal yang ditanamkannya dalam perusahaan yang bersangkutan.


11

3.3 ANALISA TIAP INDUSTRI

Dari data rasio keuangan, kelompok mencoba untuk membandingkan
perusahaan yang satu dengan yang lain dalam industri yang sama, dan
menyimpulkan deskripsi perusahaan yang sesuai dengan data yang diberikan.
Untuk menilai kondisi kesehatan perusahaan masing-masing dilakukan dengan
membaca data rasio, dan dikaitkan dengan karakteristik industri dari perusahaan
bersangkutan. Berikut adalah hasil analisa dan kesimpulan untuk tiap industri :

Health Product Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
A 0.65 22.29 1.96 3.08 5.34 17.97 26.75
B 0.85 22.32 1.5 0.93 14.99 21.58 16.64
Health Product

Terlihat bahwa Company A secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company B.

Health Product Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
memiliki pipeline yang luas
didukung oleh anggaran penelitian
dan pengembangan yang besar.
divestasi beberapa usaha non-farmasi.
Menjual lisensi ke perusahaan lain

Company B
Perusahaan
Kedua
diversifikasi produk kesehatan
brand development dan keberadaan
management
Company A


12


Beer Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
C 0.55 16.85 0.92 12.6 51.19 15 83.97
D 0.6 19.73 3.35 7.44 0 5.76 15.95
Beer

Terlihat bahwa Company c secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company D.

Beer Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen bir nasional untuk produk
bir yang dijual dengan berbagai nama
merek.
sistem distribusi bir yang luas
memiliki beberapa usaha yang terkait
dengan bisnis minuman keras/bir
Company C
Perusahaan
Kedua
produsen minuman keras musiman
volume produksi lebih kecil dan
harga yang lebih tinggi.
meng-outsource-kan sebagian besar
kegiatan proses produksinya.
bersifat konservatif,
Company D


13

Computers Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
E 1.2 30.48 1.2 87.96 2.18 6.18 46.92
F 1.05 41.85 2.63 74.78 0 3.33 5.44
Computers

Terlihat bahwa Company E secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company F.

Computers Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
fokus pada penjualan perakitan PC
secara mail-order.
assembler komponen PC yang
diproduksi oleh supplier.
customized melalui website.
Company E
Perusahaan
Kedua
diferensiasi macam-macam produk
komputer, dan juga melayani
penjualan software.
Dipimpin oleh pendiri yang
karismatik.
Memiliki strategi ritel yang agresif
Company F


14


Books & Music Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
G 1.7 27.82 1.57 13.56 56.94 8.5 nmf
H 0.51 21.63 1.49 2.42 7.42 2.53 10.58
Books & Music

Terlihat bahwa Company G secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company H.

Books & Music Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
penjualan terutama untuk pelanggan
melalui kehadiran toko ritel besar.
Perusahaan ini adalah leader dalam
industri ritel buku tradisional
konsep "community store" dan
kebijakan diskon.
Company G
Perusahaan
Kedua
menjual buku, musik, dan video
hanya melalui situs internet (online)
Menerapkan strategi agresif untuk
mengakuisisi bisnis online terkait
Company H


15


Paper Product Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
I 1.15 30.97 1.91 6.75 42.78 1.87 5.79
J 1.1 33.78 1.94 7.11 18.36 1.96 5.71
Paper Product

Terlihat bahwa Company J secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company I.

Paper Product Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen produk kertas terbesar di
dunia.
strategi vertically integrated memiliki
lahan sendiri
rasionalisasi kapasitas dengan
menutup pabrik yang tidak efisien,
serta dan menjual aset yang tidak
esensial
Company I
Perusahaan
Kedua
produsen kecil percetakan, penulisan,
dan kertas khusus, serta handuk dan
tissue.
dipasarkan dengan label bermerek.
membeli serat kayu pada pasar
terbuka .
Company J


16


Hardware & Tools Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
K 1 18.64 1.63 3.89 25.21 8.17 28.3
L 1 23.01 1.77 3.59 14.45 3.39 7.36
Hardware & Tools

Terlihat bahwa Company K secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company L.

Hardware & Tools Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen global dan pemasar alat-alat
listrik dan aksesorinya, hardware dan
produk rumah tangga,
penjualan via pengecer, grosir, dan
distributor.
Produknya tampil dalam berbagai
nama merek terkenal
Company L
Perusahaan
Kedua
memproduksi dan memasarkan alat-
alat presisi berkualitas tinggi dan juga
peralatan sistem diagnostik untuk
digunakan profesional.
menawarkan berbagai produk via
representatif dan dealer franchise.
menyediakan pembiayaan/financing
untuk franchise dan pelanggan yang
melakukan pembelian dalam jumlah
besar.

Company K


17


Retailing Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
M 0.86 18.97 0.9 7.69 26.16 3.59 20.79
N 1.1 24.19 1.69 5.86 29.54 4.02 14.47
Retail

Terlihat bahwa Company M secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company N.

Retailing Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
menjual macam barang umum yang
diiklankan secara nasional.
harga yang rendah, banyaknya jenis
barang dagangan,
strategi yang berorientasi pada
volume penjualan.
Sebagian besar toko terletak dekat
dari pusat distribusi
Company M
Perusahaan
Kedua
perusahaan yang sedang berkembang
dari toko diskon kelas atas.
menerapkan strategi bersaing
mencocokkan harga diskon pada
barang dagangan yang sama dengan
kompetitor dan dengan menawarkan
diskon besar pada barang-barang yang
berbeda.
memiliki kemitraan dengan beberapa
desainer terkemuka.
menawarkan kredit kepada pelanggan
yang memenuhi syarat tertentu.
Company N


18


Newspapers Industry :

Industry Company Beta
Price /
Earning
Current
Ratio
Inventory
Turnover
Total Debt /
Total Assets
Net Profit
Margin
Return on
Equity
O 0.85 20.54 0.88 33.35 15.22 12.55 9.86
P 0.9 13.29 0.55 43.38 26.81 8.86 20.89
Newspaper

Terlihat bahwa Company O secara rasio keuangan dapat disimpulkan lebih baik
dan stabil secara finansial dilihat dari asset, likuiditas, dan profitabilitasnya
dibandingkan Company P.

Newspapers Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
diversifikasi bisnis dan menghasilkan
sebagian besar pendapatan melalui
penjualan surat kabar yang dijual di
seluruh negeri dan di seluruh dunia.
penjualan sebagian besar terpusat
pada satu produk
membangun sebuah gedung kantor
yang besar untuk kantor pusatnya.
Company P
Perusahaan
Kedua
memiliki sejumlah surat kabar di
komunitas yang relatif
pemegang portofolio dari penerbitan
surat kabar lokal kecil
strategi pengambilan keputusan yang
terdesentralisasi dan administrasi
yang baik
Company O



19

BAB IV
REKOMENDASI


4.1 REKOMENDASI

Semakin banyak data laporan keuangan dan data rasio keuangan yang
digunakan, tentunya kesimpulan yang diperoleh untuk menggambarkan
karakteristik dan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan akan semakin
valid, akurat, dan mendekati kondisi yang sebenarnya. Dari sekian banyak rasio
yang dapat digunakan, kelompok memutuskan untuk menggunakan 7 rasio
keuangan, yang dapat dikatakan mewakili dari tiap-tiap kategori rasio keuangan
seperti disebutkan diatas. Rasio yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan studi kasus ini adalah sebagai berikut :
1) Liquidity Management Ratio : Current Ratio
2) Asset Management Ratio : I nventory Turnover Ratio
3) Debt Management Ratio : Debt to Asset Ratio
4) Profitability Ratio : Net Profit Margin (NPM) Ratio, dan Return on Equity
(ROE) Ratio.
5) Market-Based Ratio : Beta Ratio dan Price Earning (P/E) ratio)


4.2 PERBANDINGAN TIAP INDUSTRI

Dari komparisi data rasio keuangan antar perusahaan, dapat disimpulkan
beberapa karakteristik tertentu yang berkaitan dengan strategi ataupun kondisi
ekonomi perusahaan yang bergerak dalam suatu bidang industri. Berikut adalah
beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dengan membandingkan rasio
keuangan tertentu antar industri :
1) Dari sisi risiko yang dilihat dari data beta yang merupakan indikator volatilitas
harga sebuah saham terhadap market, maka dapat disimpulkan :
Secara umum, industri Health Product,industri Beer, dan industri
Newspaper dianggap lebih stabil pergerakan harganya dibandingkan pasar
sehingga lebih stabil. Hal ini terlihat dari angka beta yang lebih kecil dari
1 (<1.00). Kemungkinan hal ini terjadi karena demand terhadap industri
ini cenderung stabil dari waktu ke waktu (selalu dibutuhkan).
Industri Computer dan industri Papers dianggap lebih volatile
dibandingkan pasar sehingga dianggap lebih risky. Hal ini terlihat dari beta
yang lebih besar dari 1 (>1.00).
Industri Hardware & Tools memiliki pergerakan yang searah dengan
pasar. Hal ini terlihat dari beta yang sama dengan 1 ( = 1.00).
Sementara itu, industri Books & Music serta industri Retail bergantung
pada kondisi perusahaannya karena ada yang lebih stabil (beta < 1.00), ada
yang lebih risky (beta > 1.00).


20

2) Dari data Dividend Payout Ratio, maka dapat disimpulkan :
Perusahaan dalam bidang industri Computers serta industri Books & Music
tidak membayar dividend (Payout Ratio = 0) sedangkan sektor lain
melakukan pembayaran dividend.
Pada industri Beer, ada perusahaan yang membayar dividend, ada yang
tidak
Pada industri Paper, terdapat perusahaan yang membayar dividend lebih
besar dari Net-Profit nya (Payout Ratio-nya di atas 100%)

3) Dari data Inventory Turnover, maka dapat disimpulkan :
Terlihat bahwa perputaran inventori perusahaan dalam industri Computers
dan indsutri Newspapers sangat tinggi dan berbeda secara signifikan
dengan yang lain

4) Dari data Net Profit Margin, maka dapat disimpulkan :
Secara umum, Net Profit Margin bagi perusahaan dalam industri Health
Products cukup tinggi dibandingkan yang lainnya. Hal ini dapat
disebabkan oleh paten yang dimiliki oleh perusahaan farmasi yang juga
berfungsi sebagai barrier to entry bagi perusahaan lain sehingga mereka
lebih leluasa dalam men-setting harga
Di sisi lain, terlihat bahwa Net Profit Margin bagi perusahaan dalam
industri Paper sangat rendah. Hal ini konsisten dengan fakta bahwa
industri ini cenderung dalam bentuk komoditas di mana semua produk
dipersepsikan mirip oleh konsumen sehingga kompetisi yang terjadi
adalah dalam bentuk perang harga yang memangkas profit margin.





21

DAFTAR PUSTAKA


Brigham, Eugene F., and Ehrdhart, Michael C., (2011). Financial Management :
Theory and Practice,13
th
Ed., South-Western, Thomson Learning.
http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial

Anda mungkin juga menyukai