Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1:

Abdul Malik Sayuti


Dion Ardanto
Heru Lesmana
Surotul Bahiyyah

Case I: The Financial Detective, 2005
A. Deskripsi Perusahaan dan Strategi Bisnis Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki karakteristik keuangan yang berbeda berdasarkan pada
sektor mana perusahaan tersebut bergerak. Karakteristik tersebut menggambarkan kondisi
ekonomi perusahaan dan strategi yang digunakan perusahaan. Pilihan strategi perusahaan
menentukan bagaimana produk perusahaan dibuat, produk perusahaan dipasarkan dan
bagaimana perusahaan tersebut mendapatkan modal (hutang/modal sendiri).
Dalam kasus ini, beberapa deskripsi perusahaan berdasarkan bidang industrinya:
1. Health Product
Perusahaan pertama adalah perusahaan farmasi yang sangat besar dan memiliki
jaringan yang luas dan didukung oleh anggaran pengembangan dan penelitian yang kuat. Saat
ini, perusahaan pertama memutuskan untuk melepas sebagian bidang bisnis perusahaan yang
bergerak di bidang non-farmasi.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan
pemasaran dalam bidang farmasi dengan menggunakan resep dokter, produk kesehatan dan
kecantikan, serta alat diagnostik kesehatan (diversifikasi product). Untuk menyasar segmen
konsumennya, perusahaan melakukan pembangunan dan manajemen merek dengan sangat
baik.
2. Beer
Perusahaan pertama dan kedua adalah perusahaan bir nasional. Perusahaan pertama
adalah perusahaan bir yang menjual produk bir dengan merek yang bervariasi. Perusahaan
pertama memiliki sistem distribusi dan jaringan yang luas. Perusahaan pertama juga bergerak
dalam industri lain yang mendukung seperti snack, pembuatan kaleng bir dan sebagainya.
Perusahaan kedua adalah perusahaan bir yang berproduksi secara musiman, dengan
volume yang rendah dan harga yang lebih mahal. Perusahaan kedua mengambil inisiatif
untuk mengurangi biaya pengemasan dan pengiriman yang besar.
3. Computer
Perusahaan pertama adalah perusahaan perakitan komputer yang secara eksklusif
menuruti kemauan dan pesanan konsumen. Konsumen diberi kebebasan untuk mendesain
computer berdasarkan keinginan dan kemampuan finansialnya (customized).
Perusahaan kedua adalah perusahaan komputer yang menjual produk yang memiliki
diferensiasi tinggi, berorientasi pada konsumen dan variasi software. Perusahaan menerapkan
strategi retail yang agresif untuk mendorong penjualan dan lebih dekat dengan penggunanya.
4. Book and Music
Perusahaan pertama adalah perusahaan yang memimpin dalam bidang ritail buku dan
musik. Perusahaan menerapkan konsep community store dan kebijakan diskon reguler.
Perusahaan kedua adalah perusahaan yang menjual buku, musik dan video dengan
menggunakan website internet. Perusahaan juga menjual barang-barang elektronik dan
berbagai souvenir. Perusahaan kedua menerapkan strategi penjualan online yang agresif
dalam menjual produk-produknya.
5. Paper Product
Perusahaan pertama adalah perusahaan pembuat kertas, karton, dan kemasan terbesar di
dunia. Strategi yang dipakai oleh perusahaan ini adalah dengan menerapkan vertical
integration.Perusahaan memiliki berbagai asset berupa kebun, tanaman yang banyak, fasilitas
produksi dan jaringan distribusi yang luas. Perusahaan mengefisienkan produksi, melakukan
penghematan biaya dan menjual asset yang tidak berkaitan dengan bisnis inti perusahaan.
Perusahaan kedua adalah perusahaan kecil bidang percetakan, penulisan, dan kertas-
kertas yang diproduksi secara khusus, seperti kertas serbet dan produk tissue. Produk tersebut
dipasarkan dibawah label yang branded.
6. Hardware dan Tools
Perusahaan pertama adalah perusahaan global di bidang manufaktur dan pemasaran
power tools dan aksesorisnya, hardware dan home improvement product dan fastening
system. Perusahaan menjual produk melalui retailer, agen, dan distributor.
Perusahaan kedua adalah perusahaan manufaktur dan pemasaran peralatan bermutu
tinggi dan peralatan sistem diasnostik untuk pemakai professional. Perusahaan menjual
melalui technical representative dan dealer mobile yang bergerak menjemput konsumen.
Perusahaan juga memberi kemudahan dalam pembiayaan kepada franchiser dan konsumen
yang membeli dalam jumlah besar.
7. Retailing
Perusahaan pertama adalah perusahaan retail yang terkenal karena menjual produk
dengan harga yang murah dan menerapkasn strategi yang berorientasi pada volume
pembelian konsumen. Semakin konsumen membeli produk dalam jumlah yang besar,
semakin rendah harga yang mereka tawarkan. Perusahaan pertama memilik lokasi retail
berdekatan dengan perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dijualnya. Saat ini,
perusahaan pertama mempersiapkan diri untuk merambah perkotaan dan go international.
Perusahaan kedua adalah perusahaan retail kelas atas yang berkembang pesat karena
menerapkan strategi untuk selalu mencocokkan diskon yang mereka tawarkan dengan diskon
yang perusahaan pesaingnya tawarkan. Saat ini, perusahaan melepas departemen pemasaran
non-discount-nya. Untuk mendorong penjualan dan meningkatkan pendapatan, perusahaan
menawarkan kredit bagi konsumen yang memenuhi persyaratan.
8. Newspaper
Perusahaan pertama adalah perusahaan yang menerbitkan surat kabar dalam lingkup
satu negara. Basis produksi perusahaan pertama dilakukan secara terpusat, sehingga
perusahaan memiliki kontrol yang sangat kuat. Kompetisi dalam memperebutkan pelanggan
dan iklan sangat ketat. Perusahaan saat ini sedang membangun sebuah gedung untuk
dijadikan kantor pusatnya.
Perusahaan kedua adalah perusahaan surat kabar komunitas yang melayani Midwest
dan Southwest. Perusahaan memonopoli penerbitan surat kabar lokal dalam wilayah tersebut.
Kunci kesuksesan perusahaan adalah penerapan strategi desentralisasi decision making.

B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dapat kami rumuskan dalam artikel ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi hubungan deskripsi perusahaan dengan analisa keuangan
pada tiap perusahaan di tiap sektor industri dengan strategi yang diterapkan oleh
masing masing perusahaan?
2. Bagaimana perbedaan analisis rasio keuangan perusahaan lintas sektor industri?

C. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan dan Kaitannya dengan Strategi
Perusahaan.
Analisa yang kami lakukan berdasarkan pada beta perusahaan, Current ratio, Inventory
Turnover, Total debt/Total assets dan Net profit margin. Kami menganggap rasio-rasio
tersebut dapat mewakili keadaan perusahaan dalam industrinya. Setelah menganalisa data
rasio keuangan tiap perusahaan dalam 8 sektor industri yang disajikan, kami dapat
menyimpulkan.sebagai.berikut:

1. Industri Health Product:

CompanyA CompanyB
Beta .65 .85
Current Ratio 1.96 1.50
InventoryTurnover 3.08 .93
Total Debt/Total Assets 5.34 14.99
Net Profit Margin 17.97 21.58

Berdasarkan data yang tertera pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
A memiliki kondisi yang lebih baik daripada perusahaan B di sektor kesehatan. Perusahaan A
memiliki Inventory Turnover yang lebih besar daripada perusahaan B (3,08>0,93). Dengan
demikian, kemampuan perusahaan A mengelola penjualan inventorinya lebih baik dari pada
perusahaan B. Hal ini dikarenakan perusahaan A sudah terkenal dan memiliki jaringan yang
luas, sedangkan perusahaan B jaringan distribusinya hanya mengandalkan resep yang
diberikan oleh dokter dan lebih mementingkan eksklusivitas pada merek.

Health Product Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
memiliki pipeline yang luas
didukung oleh anggaran penelitian dan
pengembangan yang besar.
divestasi beberapa usaha non-farmasi.

Company B
Perusahaan Kedua diversifikasi produk kesehatan
brand development dan keberadaan
management
Company A

2. Beer Industry :
CompanyC CompanyD
Beta .55 .60
Current Ratio 3.35 .92
InventoryTurnover 12.60 .93
Total Debt/Total Assets 14.99 51.19
Net Profit Margin 5.76 15.00

Berdasarkan data yang tertera pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
C memiliki kondisi yang lebih sehat dibandingkan perusahaan D. Perusahaan C memiliki
kemampuan untuk melunasi utang lancar lebih cepat 2,43x dari perusahaan D. Hal ini
ditandai dengan besarnya Current Ratio yang dimiliki perusahaan C (3,35) jika dibandingkan
dengan perusahaan D (0,92). Kemampuan asset perusahaan C dalam membayar utang lancar
sangat baik.
Perusahaan C memiliki Net Profit Margin sebesar 5,76 jauh lebih kecil daripada Net
Profit Margin perusahaan D (15,00). Disimpulkan bahwa, produktivitas perusahaan C dalam
mengelola asset yang ada untuk meningkatkan penjualan tidak sebaik perusahaan D. Hal ini
dapat disebabkan karena perusahaan C terlalu lebar kegiatan bisnisnya, mulai dari mengurus
kebun, manufaktur snack, pembuatan kemasan alumunium sehingga proses pengelolaan asset
untuk mendapatkan keuntungan berjalan dengan tidak efisien. Berbeda dengan perusahaan D,
perusahaan D menyasar pada penjualan produk eksklusif yang dijual dengan kuantitas yang
terbatas dan harga yang lebih tinggi
Beer Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen bir nasional untuk produk bir yang
dijual dengan berbagai nama merek.
sistem distribusi bir yang luas
memiliki beberapa usaha yang terkait dengan
bisnis minuman keras/bir
Company C
Perusahaan Kedua produsen minuman keras musiman
volume produksi lebih kecil dan harga yang
lebih tinggi.
meng-outsource-kan sebagian besar kegiatan
proses produksinya.
Company D
.
3. Computer Industry :

CompanyE CompanyF
Beta 1.20 1.05
Current Ratio 1.20 2.63
InventoryTurnover 67.96 74.78
Total Debt/Total Assets 2.18 0.00
Net Profit Margin 6.18 3.33

Berdasarkan data diatas, kedua perusahaan tersebut memiliki Beta yang tinggi dan
membuat perusahaan tersebut lebih stabil, tetapi perusahaan F memliki kestabilan yang lebih
baik daripada perusahaan E. Perusahaan F memiliki kemampuan untuk melunasi utang
jangka pendek lebihcepat 1,43x dari perusahaan E berdasarkan Current ratio-nya. Dilihat
dari Debt Ratio, perusahaan F memiliki Debt rasio lebih baik daripada perusahaan E dimana
semakin besar Debt rasio maka semakin buruk perbandingan hutang perusahaan
dibandingkan dengan asset.
Menurut kami, hal diatas terjadi karena perusahaan F menjual produk dengan
diferensiasi yang tinggi secara massal, berorientasi pada kepuasan konsumen dan memiliki
software-software yang bervariasi. Perusahaan juga menerapkan strategi pemasaran yang
agresif dan menciptakan atmosfer penjualan yang berfokus pada konsumen.
Computers Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
fokus pada penjualan perakitan PC secara
mail-order.
assembler komponen PC yang diproduksi oleh
supplier.
customized melalui website.
Company E
Perusahaan Kedua diferensiasi macam-macam produk komputer,
dan juga melayani penjualan software.
Dipimpin oleh pendiri yang karismatik.
Memiliki strategi ritel yang agresif
Company F

4. Books and Music Industry:
CompanyG CompanyH
Beta 1.70 0.51
Current Ratio 1.57 1.49
InventoryTurnover 13.56 2.42
Total Debt/Total Assets 56.94 7.42
Net Profit Margin 8.50 2.53

Berdasarkan tabel di atas, perusahaan H memiliki beta yang lebih baik daripada
perusahaan G, dapat diartikan bahwa perusahaan H memiliki resiko perusahaan yang lebih
kecil dibandingkan dengan perusahaan G. Tetapi dalam Current ratio, perusahaan G
memiliki kemampuan untuk melunasi utang jangka pendek lebih cepat 0,08x dari perusahaan
H dilihat dari Current ratio-nya dan dalam Inventory turnover. Rasio net profit margin
perusahaan G juga lebih besar dibandingin perusahaan H, dikarenakan kebiasaan konsumen
membeli buku secara tradisional (datang dan membeli secara langsung) masih belum
tergantikan. Namun, Debt ratio perusahaan G sangat besar jika dibandingkan perusahaan H,
dikarenakan perusahaan G bisa jadi memperoleh asset-aset melalui hutang atau pinjaman dari
supplier-nya.


Books & Music Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
penjualan terutama untuk pelanggan melalui
kehadiran toko ritel besar.
Perusahaan ini adalah leader dalam industri
ritel buku tradisional
konsep "community store" dan kebijakan
diskon reguler.
Company G
Perusahaan Kedua menjual buku, musik, dan video hanya melalui
situs internet (online)
Menerapkan strategi agresif untuk
mengakuisisi bisnis online terkait
Company H

5. Paper Product Industry:
CompanyI CompanyJ
Beta 1.15 1.10
Current Ratio 1.91 1.94
InventoryTurnover 6.75 7.11
Total Debt/TotalAssets 42.78 18.36
Net Profit Margin 1.87 1.96
Berdasarkan tabel di atas, perusahaan I memiliki beta yang
lebihtinggidaripadaperusahaan J . beta perusahaan I yang lebih tinggi ini menunjukkan bahwa
resiko pemegang saham juga lebih tinggi. Perusahaan J resiko memiliki resiko yang
lebihrendah. Current ratio perusahaan I lebih rendah dibandingkan perusahaan J . Current
ratio, inventory turnover, dan net profit margin dua perusahaan di atas tidak jauh berbeda.
Perbedaan mencolok terlihat pada Debt ratio dua perusahaan. Perusahaan I memiliki
ratio hutang yang lebih tinggi dan ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan
untuk membayar hutang lebih buruk dibandingkan dengan perusahaan J . hal ini,
mengindikasikan bahwa penerapan vertical integration yang dilakukan perusahaan I (yang
menyebabkan perusahaan I memiliki asset yang banyak) dibiayai oleh hutang atau pinjaman
dari pihak lain.
Paper Product Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen produk kertas terbesar di dunia.
strategi vertically integrated memiliki lahan
sendiri
rasionalisasi kapasitas dengan menutup pabrik
yang tidak efisien, serta dan menjual aset yang
tidak sesuai.
Company I
Perusahaan Kedua produsen kecil percetakan, penulisan, dan
kertas khusus, serta handuk dan tissue.
dipasarkan dengan label bermerek.
membeli serat kayu pada pasar terbuka .
Company J

6. Hardware and Tools Industry:
Company K Company L
Beta 1.00 1.00
Current Ratio 1.63 1.77
InventoryTurnover 3.89 3.59
Total Debt/Total Assets 25.21 14.45
Net Profit Margin 8.17 3.39

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa beta kedua perusahaan tersebut sama
nilainya. Resiko yang dihadapi bernilai sama. Current ratio perusahaan tidak jauh berbeda,
namun L terlihat lebih unggul. Perputaran produk perusahaan pun lebih cepat perusahaan L.
Ratio hutangnya pun, perusahaan L jauh lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan K,
namun total keuntungan yang diperoleh perusahaan K jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan L. Hal ini dikarenakan perusahaan K memilih strategi penjualan melalui technical
representative dan dealer bergerak. Selain itu juga, perusahaan K membuka peluang bisnis
kepada para franchiser. Penjualan melalui franchise akan menyumbang profit yang jauh lebih
tinggi dalam royaltinya.
Hardware & Tools Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
produsen global dan pemasar alat-alat listrik
dan aksesorinya, hardware dan produk rumah
tangga,
penjualan via pengecer, grosir, dan distributor.
Produknya tampil dalam berbagai nama merek
terkenal
Company L
Perusahaan Kedua memproduksi dan memasarkan alat-alat
presisi berkualitas tinggi dan juga peralatan
sistem diagnostik untuk digunakan
profesional.
menawarkan berbagai produk via representatif
dan dealer franchise.
menyediakan pembiayaan/financing untuk
franchise dan pelanggan yang melakukan
pembelian dalam jumlah besar.

Company K






7. Retailing Industry:

CompanyO CompanyP
Beta .85 .90
Current Ratio .88 .55
Inventory Turnover 33.35 43.48
Total Debt/Total Assets 15.22 26.81
Net Profit Margin 12.65 8.86

Dari data di atas, dapat dilihat secara keseluruhan bahwa perusahaan O lebih baik
daripada perusahaan P. Perusahaan O dapat melunasi hutang jangka pendek dengan asset
lebih cepat 0,33x dari perusahaan P. Perusahaan O memiliki beta yang lebih kecil sehingga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan O memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan
perusahaan P. Hal ini dikarenakan perusahaan O memperoleh cukup banyak keuntungan pada
penjualan dan distribusi surat kabarnya yang menjangkau keseluruh dunia, dengan kata lain
pasar perusahaan O sangat luas.
Newspapers Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
penjualan surat kabar yang dijual di seluruh
negeri dan di seluruh dunia.
penjualan sebagian besar terpusat pada satu
produk
membangun sebuah gedung kantor yang besar
untuk kantor pusatnya.
Company P
Perusahaan Kedua memiliki sejumlah surat kabar di komunitas
Midwest dan Southwest.
pemegang portofolio dari penerbitan surat
kabar lokal kecil
strategi pengambilan keputusan yang
terdesentralisasi dan administrasi yang baik
Company O

8. Newspaper Industry:
CompanyM CompanyN
Beta .85 1.10
Current Ratio .90 1.69
InventoryTurnover 7.69 5.86
Total Debt/Total Assets 26.16 29.54
Net Profit Margin 3.59 4.02

Dilihat dari data yang terdapat pada tabel,perusahaan M lebih aman dibandingkan dari
perusahaan N. menurut rasio Inventory turnover perusahaan M lebih baik daripada
perusahaan N, hal ini dikarenakan perusahaan M menjual produknya secara masal dan
konsumen mempunyai kebiasaan membeli produk jika produk tersebut murah dan bagus.
Perusahaan M juga dapat memotong biaya produksi dikarenakan tempat produksi dengan
lokasi retail saling berdekatan, sedangkan N hanya menawarkan kredit bagi konsumen yang
memenuhi syarat, hal ini dapat membatasi konsumen lainnya yang tidak memenuhi syarat.
Retailing Industry
Kategori Deskripsi Kesimpulan
Perusahaan
Pertama
menjual macam barang umum yang
diiklankan secara nasional.
harga yang rendah, banyaknya jenis barang
dagangan,
strategi yang berorientasi pada volume
penjualan.
Sebagian besar toko terletak dekat dari pusat
distribusi
Company M
Perusahaan Kedua perusahaan yang sedang berkembang dari
toko diskon kelas atas.
menerapkan strategi bersaing mencocokkan
harga diskon pada barang dagangan yang
sama dengan kompetitor dan dengan
menawarkan diskon besar pada barang-barang
yang berbeda.
memiliki kemitraan dengan beberapa desainer
terkemuka.
menawarkan kredit kepada pelanggan yang
memenuhi syarat tertentu.
Company N


D. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Lintas Sektor Industri
Analisis beta masing-masing sektor industri menunjukkan bahwa:
Health industry, beer industry dan newspaper industry adalah industri yang lebih
stabil resiko (resiko politik, resiko tingkat bunga, resiko inflasi, resiko nilai tukar)
sesuai dengan nilai beta lebih kecil dari 1 (beta 0,65 dan 0,5 dan 0,85 dan 0,9).
Computer industry merupakan industri yang beresiko karena memiliki beta yang lebih
besar daripada 0 (computer industry, beta 1,2 dan 1,05).
Berdasarkan analisis inventory turnover masing-masing sektor industry menunjukkan bahwa:
Inventory turnover pada industry newspaper dancomputer sangat tinggi dan memiliki
perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan industri sektor lainnya (inventory
turnover computer=87,96 dan 74,78).
Berdasarkan analisis Current Ratio menunjukkan bahwa masing-masing industri :
Industry newspaper memiliki current ratio yang paling rendah dibandingkan industri
lainnya. Hal ini disebabkan karena utang lancar yang dimiliki cukup besar jika
dibandingkan aset lancar yang dimiliki.
Berdasarkan analisis Total debt/total asset menunjukkan bahwa masing-masing industri:
Rasio total debt/total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak pada sektor
retail (26,16 dan 29,54) sangat besar jika dibanding industri lainnya. Namun, selain
dari sektor mana industri itu bergerak, strategi yang diterapkan oleh perusahaan juga
sangat berpengaruh pada analisis ini.
Berdasarkan analisis rasio net profit margin menunjukkan bahwa:
Health product menunjukkan net profit margin (17,97 dan 21,58) yang dimiliki lebih
tinggi daripada industri lainnya. Hal ini dikarenakan efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan laba sangat baik.


















DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F., and Ehrdhart, Michael C., (2011). Financial Management : Theory and
Practice,13
th
Ed., South-Western, Thomson Learning.
Carr, Sean.2005.The Financial Detective,2005.Charlottesville.

Anda mungkin juga menyukai