Disusun oleh :
Kelompok 4
Program Sarjana
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Trisakti
2021
Chapter 12 Menghadapi Persaingan
1.1 Growth
Pertumbuhan sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Menjadi pemimpin
pasarjangka Panjang adalah tujuan pemasar. Situasi pemasaran yang menantang saat ini
sering kali mengharuskan perusahaan merumuskan ulang strategi pemasaran dan
penawaran mereka beberapa kali. Kondisi ekonomi yang berubah, pesaing meluncurkan
produk baru, dan minat persyaratan pembeli yang berkembang.
Fungsi penting dari pemasaran adalah untuk mendorong penjualan dan pendapatan
perusahaan. Pemasaran sangat mahir melakukannya untuk produk baru dengan banyak
keunggulan kompetitif dan banyak potensi. Pemasaran yang baik dapat mendorong
percobaan dan mempromosikan penyebarab informasi dari mulut ke mulut. Pemasaran di
pasar yang lebih matang bisa jadi lebih menantang.
B. Defensive Marketing
Tujuan dari strategi pertahanan adalah untuk mengurangi
kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke area yang tidak
terlalu terancam, dan mengurangi intensitasnya. Seorang pemimpin
ingin melakukan apa pun yang dapat dilakukan secara legal dan etis
untuk mengurangi kemampuan pesaing dalam meluncurkan produk
baru, mengamankan distribusi, dan mendapatkan kesadaran konsumen,
uji coba, dan pengulangan.
Perusahaan dominan dapat menggunakan enam strategi pertahanan
yang diringkas dalam Gambar 12.2. Keputusan tentang strategi mana
yang akan diadopsi akan bergantung sebagian pada sumber daya dan
tujuan perusahaan dan harapannya tentang bagaimana pesaing akan
bereaksi
1) Position defense.
Maksudnya ialah mampu menguasai posisi yang paling
diinginkan dalam pikiran pelanggan dan membuat brand kita
nyaris tidak terkalahkan.
2) Flank defense.
Pemimpin pasar harus membuat pertahanan untuk melindungi
sektor yang lemah atau untuk men-support serangan balik.
3) Preemptive defense.
Dilakukan dengan cara menyerang kompetitor terlebih dahulu.
4) Counteroffensive defense.
Pemimpin pasar dapat bertemu secara langsung dengan
kompetitornya dan melancarkan serangan terhadap pertahanan
sang kompetitor sehingga kompetitor akan menarik diri dan
melakukan manuver bertahan.
5) Mobile defense.
Pemimpin pasar memperluas pangsa pasar/territorialnya melalui
diversifikasi.
6) Contraction defense.
Terkadang perusahaan besar tidak selalu mempertahankan
daerah territorialnya, terkadang mereka menyerahkan area/pasar
yang lebih lemah dan menyerahkan sebagian sumber daya
kepada yang lebih kuat.
Contoh : Toyota memproduksi lebih banyak mobil daripada General Motors, Lowe
memberi tekanan pada Home Depot, dan AMD telah menemukan beberapa
kesuksesan yang mengurangi pangsa pasar Intel.
Contoh : Beberapa bank besar tumbuh hingga ukurannya saat ini dengan
melahap bank regional yang lebih kecil, atau "guppies".
4. Status quo.
Seorang challenger mungkin tidak menyerang perusahaan tertentu sebanyak
industri secara keseluruhan atau cara berpikir yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan secara memadai.
Contoh : Perusahaan seperti Jet Blue, Ally Bank, dan Netflix berhasil
membandingkan layanan mereka dengan pesaing.
Strategi serangan umum yang dapat dilakukan dengan lawan dan sasaran yang jelas,
strategi ini dibedakan menjadi lima, yaitu :
1. Frontal attack.
Dalam serangan frontal ini penyerang mencocokkan produk, iklan, harga, dan
distribusi dengan produk lawannya. Prinsip kekuatan pada strategi ini
mengatakan pihak dengan sumber daya yang lebih besar akan menang.
Serangan frontal yang dimodifikasi, seperti pemotongan harga, dapat berhasil
jika pemimpin pasar tidak membalas dan jika pesaing meyakinkan pasar
bahwa produknya sama dengan produk pemimpin.
Contoh : GE dan Xerox pernah menyerang IBM(computer mainframe) namun
pada akhirnya gagal. Contoh lain dari produk minuman Pepsi vs Coca Cola,
Pepsi memperkenalkan Diet Pepsi. Lalu tak lama kemudian, Coca Cola
meluncurkan varian baru Diet Coke. Keduanya memiliki kekuatan ekspansi
produk dan varian produk minuman yang beragam.
2. Flank attack.
Strategi flank attack adalah strategi yang menyerang di titik lemah pemimpin
pasar dengan menerapkan cara yang perlahan namun pasti akan menyingin
market leader.
Strategi ini menarik bagi challenger dengan sumber daya yang lebih sedikit
dan memiliki kemungkinan keberhasilan lebih besar daripada frontal attack.
Flank attack strategi lainnya adalah melayani kebutuhan pasar yang belum
terjangkau.
3. Encirclement attack.
Strategi ini digunakan ketika pesaing menyerang dari segala sisi atau
melakukan pengepungan untuk menangkap sebagian besar wilayah dengan
melancarkan serangan besar-besaran di beberapa lini. Masuk akal jika
penantang memerintahkan sumber daya yang superior.
4. Bypass attack.
Bypass attack merupakan jenis serangan yang tidak dilakukan secara langsung
karena market challenger berusaha membangun sumber daya dan kapasitas
terlebih dahulu. Jadi startegi ini biasanya digunakan oleh market challenger
yang siap berinovasi dan memiliki keunggulan pemikiran, teknologi, dan fitur
yang lebih canggih. Sehingga strategi ini memiliki manfaat customer dan
menciptakan reputasi brank dalam jangka panjang. Strategi ini memiliki tiga
jalur pendekatan, yaitu :
a) Diversifikasi ke produk yang tidak terkait dengan produk market
leader namun masih di pasar yang sama.
Contoh : Colgate memasuki lini produk seperti tekstil, peralatan
olahraga, kosmetik, makanan, dan produk-produk rumah sakit
untuk menghindari P&G.
b) Diversifikasi ke pasar geografis baru.
Contoh : Pepsi berusaha mengungguli Coke di Cina dengan jalan
menempatkan pabrik-pabrik pembotolannya yang baru di propinsi-
propinsi yang terletak di pedalaman Cina, dan bukannya di daerah
pesisir/pantai di mana banyak pesaing beroperasi.
c) Mengembangkan produk baru ke pasar baru.
Contoh : serangan Nintendo yang sukses di pasar permainan video
dilakukan dengan memperkenalkan teknologi yang superior dan
mendefinisikan ulang'medan persaingan.
5. Guerrilla attack.
Serangan gerilya terdiri dari serangan kecil dan terputus-putus, konvensional
dan tidak konvensional. Strategi ini meskipun kecil namun berdampak besar
dan bermanfaat. Strategi ini menjadi salah satu strategi yang menetapkan
brand di garis terdepan secara perlahan namun pasti.
Contoh : minuman bersoda “Big Cola”, awalnya hanya merek kecil yang tidak
dikenal. Namun, perlahan-lahan sangat sukses karena harganya jauh lebih
miring ketimbang Pepsi atau Coca Cola. Bahkan, Big Cola kini hadir di
berbagai negara.