Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rendi Setiawan

Nim : 11220000012

Matkul : Manajemen Pemasaran

Tugas : Merangkum Materi TM11

Dosen Pengampu : Drs. Budiono, M.Sc

PEMASARAN GLOBAL

P emasaran global menjadi salah satu aspek paling penting dari transformasi besar yang
telah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perdagangan internasional sendiri telah
ada selama berabad-abad. dimulai pada 200 SM. Saat ini, pelaku bisnis memanfaatkan
pemasaran global sebagai cara untuk mewujudkan potensi komersial pada perusahaan yang
mereka miliki. Perusahaan harus melakukan pemasaran global dengan tepat agar perusahaan
mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Apa itu pemasaran global? Apa
yang membedakan pemasaran global dengan pemasaran “biasa” ? Pemasaran sendiri dapat
didefinisikan sebagai suatu aktivitas, atau proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan, serta bertukar penawaran yang dapat menghasilkan nilai bagi pelanggan,
klien, mitra, ataupun masyarakat. Aktivitas pemasaran sendiri berpusat pada upaya suatu
organisasi untuk memuaskan keinginan serta kebutuhan pelanggan dengan produk dan
layanan yang menawarkan nilai kompetitif. Perbedaan yang paling mendasar antara
pemasaran regular dengan pemasaran global adalah ruang lingkup aktivitasnya. Perusahaan
yang bergerak dalam pemasaran global melakukan aktivitas bisnisnya di luar negara asalnya.

Starbucks merupakan contoh studi kasus yang tepat mengenai pemasaran global yang
dapat secara langsung menjalankan keempat strategi pertumbuhan:

1. Penetrasi pasar:

Starbucks sedang membangun kartu loyalitas serta program penghargaan di Amerika


Serikat melalui aplikasi ponsel cerdas yang dapat memungkinkan pelanggan untuk
melakukan pembayaran secara elektronik. Aplikasi ini akan menampilkan barcode yang
nantinya dapat di scan oleh Barista.

2. Perkembangan pasar:

Starbucks memasuki India melalui aliansi dengan Tata Group. Fase 1 mencari biji
kopi di India lalu memasarkannya di seluruh gerai Starbucks di seluruh dunia. Fase
berikutnya membuka gerai Starbucks di hotel kelas atas Taj di India.

3. Pengembangan produk:

Starbucks menciptakan merek kopi instan baru, sehingga memungkinkan


pelanggannya agar tetap dapat menikmati kopi di kantor serta lokasi lain di mana kopi seduh
tidak tersedia. Setelah peluncuran yang sukses di Amerika Serikat, Starbucks meluncurkan di
Korea Selatan, Inggris Raya, Jepang, serta beberapa negara Asia lainnya. Starbucks juga baru
saja memperkenalkan mesin kopi pertama milik mereka. Versimo memungkinkan para
pelanggan Starbucks agar tetap dapat menikmati serta membuat minuman kesukaan mereka
di rumah.

4. Diversifikasi:

Di tahun 2011, Starbucks menghapus kata “Kopi” di logonya. Beberapa waktu yang
lalu Starbucks mengakuisisi pembuat jus Evolution Fresh, Perusahaan roti Bay Bread, serta
retailer teh Teavana Holdings. Selanjutnya Starbucks merenovasi tokonya agar dapat
difungsikan sebagai bar anggur yang dapat menarik pelanggan baru dimalam hari.

Prinsip Pemasaran

Pemasaran dapat diartikan sebagai sekumpulan aktivitas serta proses yang tergabung
bersama dengan manufaktur, logistik transportasi, serta disain produk yang membentuk rantai
nilai perusahaan. Inti pemasaran bagi setiap organisasi sendiri ialah dapat melampaui
persaingan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan.

Agar dapat mencapai kesuksesan pasar, suatu produk atau merek harus dapat
memenuhi kualitas yang diharapkan oleh pembeli. Jika suatu perusahaan mampu
menawarkan kombinasi dari produk unggulan, promosi, distribusi, serta harga yang lebih
rendah dari pesaing maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan yang sangat
besar. Contohnya seperti Toyota, Nissan, serta perusahaan pembuat mobil di Jepang lainnya
yang mendapatkan keuntungan besar di pasar Amerika di tahun 1800-an dengan menawarkan
mobil dengan jarak tempuh yang lebih baik, kualitas yang lebih tinggi, serta harga yang lebih
rendah dibandingkan dengan Ford, General Motors, dan Chyrsler.

Keunggulan Kompetitif, Globalisasi dan Industri Global

Ketika suatu perusahaan berhasil menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pesaingnya, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan menikmati keunggulan
kompetitif dalam suatu industri. Dari sudut pandang pemasaran, globalisasi memberikan
peluang menguntungkan serta tantangan bagi para eksekutif untuk menentukan di mana saja
produk serta layanan mereka akan ditawarkan.

Michael Porter mendefinisikan industri global sebagai industri di mana keunggulan


kompetitif dapat diraih dengan cara mengintegrasikan serta meningkatkan operasi dalam
skala dunia. Salah satu cara agar dapat menentukan derajat globalisasi dalam suatu sektor
industri adalah dengan cara menghitung rasio nilai tahunan perdagangan global di sektor
tersebut.

Agar dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam industri global dibutuhkan


eksekutif serta manajer yang mampu mempertahankan fokus strategis yang baik. Helmut
Maucher, mantan ketua Nestlè mengatakan bahwa “Fokus kami adalah makanan dan
minuman. Kami tidak menjalankan toko sepeda. Bahkan dalam industri makanan pun kami
tidak berada dalam segala bidang. Ada area tertentu yang tidak akan kami sentuh. Untuk saat
ini kami tidak memiliki produk biskuit dan margarin di Eropa dan Amerika serikat
dikarenakan persaingan. Kami juga tidak memiliki produk minuman ringan, karena saya
mengatakan kita akan membeli Coca Cola atau membiarkannya. Ini yang dinamakan fokus.”

Douglas Daft, mantan ketua serta kepala eksekutif Coca Cola mengatakan bahwa
“setiap merek mempunyai laba atas investasi yang berbeda-beda, memiliki struktur
pengelolaan yang berbeda, dijual secara berbeda, serta diminum karena alasan yang berbeda.
Jika anda mencampurnya, maka anda akan kehilangan fokus anda.

Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan seperti Toshiba, McDonald’s, LEGO,


Harley-Davidson, Ford, Danone, Colgate, dan perusahaan lainnya telah berupaya untuk
meningkatkan upaya untuk mempertajam fokus startegis pada bisnis inti serta merek.
Tindakan yang dilakukan selain aliansi, juga dapat mencakup merger, divestasi, akuisisi,
ataupun melipat beberapa bisnis ke divisi perusahaan lain. Perusahaan yang dapat memahami
serta terlibat dalam pemasaran global dapat menawarkan nilai keseluruhan yang jauh lebih
banyak untuk pelanggan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak dapat memahaminya.
CEO dari Royal Philips, Frans Van Houten melepaskan unit elektrik serta teknik, alih-alih
memasarkan perangkat TV serta VCR, Philips kini berfokus pada 3 sektor saja, yaitu terdiri
dari:

a. Gaya hidup konsumen

b. Pencahayaan

c. Perawatan kesehatan

Samuel Craig dan Susan P. Douglas mencatat: bahwa globalisasi bukan lagi suatu
abstraksi, melainkan kenyataan yang memang nyata. Memilih untuk tidak ikut berpartisipasi
dalam pasar global bukan lagi menjadi suatu pilihan. Semua perusahaan, terlepas dari
seberapa besar atau kecil ukurannya, harus dapat menyusun strategi dalam konteks pasar
dunia yang jauh lebih luas guna mengantisipasi, merespon, serta beradaptasi dengan
konfigurasi pasar yang terus berubah sepanjang waktu.

Bukti bahwa terdapat banyak perusahaan dalam memahami pesan tersebut terus
meningkat. Contohnya, tiga perusahaan furnitur di negara Italia telah bergabung guna
meningkatkan penjualan di luar Italia serta menangkal terjadinya peningkatan persaingan dari
Asia. Pemasok barang-barang mewah seperti Prada Group serta LVMH menyediakan model
untuk entitas bisnis baru, dengan menyatukan Cappellini, Cassina, dan Poltrona Frau. Tai
Ping Carpets International dari negara Hong Kong juga telah mengglobal. Manajer
puncaknya sudah tersebar diberbagai negara di dunia, sedangkan fungsi keuangan serta
teknologinya masih berada di negara Hong Kong, kepala pemasarannya berbasis di New
York City serta kepala operasionalnya berada di negara Singapura. Seperti yang telah dicatat
oleh direktur perusahaan John Ying, “Kami berusaha untuk membuat mini multinasional.”

Disiplin pemasaran bersifat universal di mana wajar saja saat praktik pemasaran
berbeda setiap negaranya. Hal ini karena negara dan masyarakat dunia berbeda. Perbedaan
yang merujuk kepada pendekatan pemasaran sudah terbukti berhasil di satu negara tapi tidak
dengan negara lain. Sebuah perusahaan menangani hal ini sebagi cerminan strategi
pemasaran global. Partisipasi pasar global sejauh perusahaan beroperasi di pasar dunia utama.
Standarisasi versus adaptasi ialah jauhnya elemen bauran pemasaran distandarisasi diberbagai
pasar negara. Tiga elemen RUPS tambahan manajemen ialah konsentrasi aktivitas
pemasaran, koordinasi aktivitas pemasaran, dan integrasi gerakan kompetitif.

Untuk studi kasus strategi pemasaran global disarankan dapat menggunakan Burberry.
Merek mewah berbasis di Inggris yang tersedia pula diberbagai negara. Baru-baru ini rencana
perluasan Burberry ditekankan pada beberapa wilayah geografis. Mengembangkan selera
merek mewah ada pada negara-negara BRICS semakin banyak konsumen kelas menengah.
Amerika Serikat di mana terkenal sebagai pusat perbelanjaan berkeinginan menarik perhatian
pengecer barang mewah dengan cara membagikan biaya penyesuaian dan menawarkan
periode bebas sewa menarik.

Produk sebagai tingkat fokus penjualan sebuah perusahaan. Jika terjadi pengurangan
siklus penjualan produk maka hal ini memungkinkan produk perusahaan tersebut akan
didisain oleh pelanggan sendiri. Contohnya bisa saja perusahaan akan melihat dan meriset
kembali dari kesukaan target market mereka melalui social media atau lingkungan
masyarakat.

Harga sebagai nilai kemewahan yang menggambarkan nilai sebuah produk. Contoh
produk Coach lebih mahal dari Prada. Meskipun sama-sama merek terkenal namun
perbedaan harga dapat menentukan seberapa besar penjualan mereka pada publik.

Tempat ialah di mana sebuah toko atau store perusahaan tersebut dibuka. Pembukaan
store harus menghasilkan lebih dari setengah pendapatan dan laba perusahaan. Maka dari itu,
sebelum membuka toko sebuah perusahaan harus yakin bahwa tempat tersebut strategis dan
menguntungkan. Seperti contoh membuka store di pusat kota atau pusat perbelanjaan.

Promosi yang dilakukan sebuah perusahaan bisa melalui social media, iklan TV,
website, atau jaringan online lainnya. Promosi juga mendorong advokasi. Peluncuran atau
merilis produk brand baru mampu meningkatkan relevansi merek dan menarik pelanggan
baru.

Mewujudkan potensi produk dengan menambahkan kategori ialah termasuk cara


dalam analisis data yang dilakukan oleh seorang CEO Burberry. Pemasaran global yang
sukses ialah memiliki kemampuan berpikir secara global dan bertindak secara lokal.
Pemasaran global memungkinkan penyebaran kombinasi pendekatan standar dan non-
standar. Produk global itu bisa sama di mana saja tapi berbeda. Berpikir dan bertindak secara
global dan lokal dalam menanggapi persamaan dan perbedaan di pasar dunia ialah tuntutan
untuk seluruh pemasar global.

McDonald’s yang ada di Perancis berbeda dengan yang ada di negara lain.
Maksudnya saat adanya peningkatan penjualan maka beberapa waralaba Amerika mulai
melakukan renovasi serupa untuk arus balik inovasi. Strategi pemasaran yang dilakukan
berdasarkan kombinasi elemen bauran pemasaran global dan lokal.

Kesuksesan global Caterpillartermasuk jaringan dealer dalam mendukung suku


cadang di negara manapun. Masalah utama pemasaran global ialah menyesuaikan konsep
pemasaran global supaya sesuai produk, bisnis, dan pasar tertentu. Contoh lainnya seperti
keberhasilan Honda dan Toyota berawal dari ekspor mobil dari pabrik di Jepang. Pembuat
mobil yang memasok pelanggan di pasar lokal dan mengekspor ke seluruh dunia. Seperti
Uniqlo dari divisi Fast Retailing Jepang mengoperasikan sekitar 850 toko di Jepang dan 300
toko yang ada di 12 negara di luar Jepang.

Perusahaan Toyota menjadi pembuat mobil top dunia di mana berfokus kepada
pemotongan biaya yang tidak membahayakan kualitas produk secara keseluruhan. Tim
manajemen Uniqlo selektif menargetkan setiap kota sesuai kepadatan penduduk yang tinggi
contoh : Beijing dan Shanghai.

Amerika Serikat sebagai pasar tunggal terbesar di dunia mewakili sekitar 25% total
pasar dunia untuk semua produk dan jasa. Negara Jerman sebagai pasar terbesar di Eropa
karena 94% potensi pasar dunia bagi perusahaan Jerman di luar Jerman. Banyak perusahaan
menyadari pentingnya melakukan aktivitas bisnis di luar negara asal. Hal ini akibat dari
industri dalam lingkup nasional beberapa tahun lalu didominasi segelintir perusahaan global.

Bagi perusahaan yang bertahan dan makmur di abad kedua puluh satu termasuk
perusahaan global. Ada juga perusahaan yang gagal merumuskan tanggapan untuk memadai
tantangan dan peluang globalisasi diserap perusahaan dinamis dan visioner. Pemeriksaan
ukuran pasar produk individu dalam penjualan tahunan mampu memberikan perspektif lain
akan pentingnya pemasaran global. Peringkat Fortune adalah pemain kunci pasar global dan
ini juga sudah diberikan kepada beberapa perusahaan yang ada di dunia.

Bentuk dan substansi respon perusahaan kepada pasar global tergantung pada asumsi
manajemen dan pandangan dunia yang dianut oleh manajemen. Etnosentris, polisentrik,
regiosentris, dan geosentris ialah termasuk pandangan dunia yang dianur oleh manajemen
perusahaan. Etnosentris yang ada di manajemen perusahaan secara tidak langsung membuat
keputusan untuk bergerak ke arah geosentrisisme. Dari manajemen itu dikenal sebagai
kerangka EPRG.

Adanya asumsi mengenai suatu negara asal lebih unggul dari seluruh dunia yang
memiliki orientasi etnosentris. Terkadang etnosentrisme sering dikaitkan dengan sikap
kebangsaan arogansi atau asumsi keunggulan nasional. Dengan adanya hal itu maka
memanifestasikan diri seseorang menjadi ketidakpedulian peluang pemasaran di luar negara
asal. Orientasi kesamaan pada pasar dan asumsi keberhasilan praktik produk di asal negara
sukses maka akan sukses di manapun pula. Orientasi etnosentris tersebut yang digunakan
oleh manajemen perusahaan.

Orientasi etnosentris yang ada di beberapa perusahaan menjadi peluang luar negara
asal tapi sebagian itu diabaikan. Perusahaan yang memberlakukan itu ialah perusahaan dalam
negeri. Perusahaan internasional ialah perusahaan yang beroperasional di luar negeri.
Perusahaan ini juga percaya kalau produk yang sukses terjual di dalam negeri lebih unggul.
Dari kepercayaan ini pula menjadi pendekatan standar atau ekstensi bahkan premis
pemasaran yang bermakna bahwa produk mereka terjual di mana saja tanpa beradaptasi.

STUDY KASUS

Pentingnya Pemasaran Global

Pasar tunggal terbesar di dunia dalam hal pendapatan nasional adalah Amerika
Serikat, mewakili sekitar 25 persen dari total pasar dunia untuk semua produk dan layanan
jasa. Perusahaan-perusahaan AS yang ingin mencapai potensi pertumbuhan maksimum harus
“go global” karena 75 persen potensi pasar dunia berada di luar negara asal mereka.
Manajemen di Coca Cola jelas memahami hal ini; sekitar 75 persen dari pendapatan
operasional perusahaan dan dua pertiga dari pendapatan operasinya adalah generated di luar
Amerika Utara. Perusahaan non-AS memiliki motivasi yang lebih besar untuk mencari
peluang pasar di luar perbatasan mereka sendiri; peluang mereka termasuk 300 juta orang di
Amerika Serikat. Misalnya, meskipun nilai dolar pasar asal untuk companies Jepang adalah
yang terbesar ketiga di dunia, pasar di luar Jepang adalah 90 persen dari potensi dunia untuk
perusahaan Jepang. Bagi negara-negara Eropa, gambarnya bahkan lebih dramatis. Meskipun
Jerman adalah pasar salah satu negara terbesar di Eropa, 94 persen potensi pasar dunia untuk
perusahaan Jerman berada di luar Jerman. Banyak perusahaan telah mengakui pentingnya
melakukan kegiatan bisnis di luar negara asal mereka. Industri yang pada dasarnya
didominasi oleh perusahaan lokal beberapa tahun terakhir didominasi oleh perusahaan global.
Di sebagian besar industri, perusahaan yang akan bertahan dan makmur di abad kedua puluh
satu akan menjadi perusahaan global. Beberapa perusahaan yang gagal merumuskan respons
yang memadai terhadap tantangan dan peluang globalisasi akan diserap oleh perusahaan yang
lebih dinamis dan visioner. Perusahaan lain harus mengalami transformasi yang cukup pahit
dari perubahan ini seperti melakukan perbaikan dalam manajemen dan bahkan beberapa
perusahaan menghilang karena tidak mampu bersaing.

Anda mungkin juga menyukai