Anda di halaman 1dari 4

Strategic Management Kelompok 4

Adi Widjaja - 19/452598/PEK/25550

Gilang Wicaksono - 19/452692/PEK/25644

Ratih Ardiarini - 19/452782/PEK/25734

Case 2- energy drink


1. 5 forces porter

Persaingan dari berbagai penjual (Industry Rivalry)

Berbagai perusahaan yang berbeda di industri minuman secara strategis memposisikan


diri untuk bersaing dengan perusahaan lain di industri minuman.

Untuk menjadi kompetitif, perusahaan dalam industri ini harus memiliki spesialisasi
dalam persaingan berbasis produk berdasarkan penyesuaian harga terhadap
perusahaan pesaing lainnya.

Untuk bertahan dalam persaingan perusahaan harus dapat mengkhususkan diri pada
diferensiasi produk

Persaingan dari berbagai pendatang baru yang potensial (Potencial of New


Entrance)

Perusahaan yang beroperasi dalam industri ini harus mempunyai berbagai variasi
produk untuk menghambat masuknya pesaing.

Selain itu untuk menghambat masuknya pesaing dapat pula dilakukan dengan cara
melakukan kontrak perjanjian distribusi rantai ritel eksklusif

Persaingan dari produsen barang pengganti (Substitute Product)

Untuk dapat sukses di persaingan industri minuman produsen harus dapat


menyesuaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda untuk
dapat menghambat pengaruh produk pengganti.

Dampak dari produk pengganti mempunyai dampak yang kecil bagi perusahaan yang
menjadi market leader pada industri minuman.
Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Perusahaan di industri minuman telah mengoptimalkan daya tawar pemasok bahan


baku seperti pasokan biji kopi mentah, yang digunakan untuk memproduksi kopi
dengan rasa yang berbeda dengan cara mengoptimalkan pasokan biji kopi dari
pemasok biji kopi yang berserikat.

Dalam hal ini, perusahaan mengoptimalkan pemasok terkonsentrasi, pemasok bahan


baku yang berbeda, dan mengurangi daya tawar pemasok, yang mengarah pada
penurunan harga bahan baku

Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)

Daya tawar pembeli di industri minuman merupakan sesuatu yang kurang


menguntungkan karena perusahaan besar memiliki kemampuan kecil untuk
bernegosiasi dengan pembeli karena hanya ada sedikit alternatif.

Untuk mengatasi situasi tersebut, perusahaan mengembangkan strategi spesialisasi


untuk menciptakan diferensiasi produk dalam jumlah yang signifikan dikarenakan
adanya variasi harga

Selain itu, brand premium sangat penting dalam menurunkan daya tawar pembeli,
sehingga permintaan suatu produk tidak dipengaruhi oleh pengetahuan konsumen
tentang status pasar suatu perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh daya tawar pembeli
tidak berdampak positif terhadap operasi perusahaan di pasar.

2. Strategic group map

Strategic group map minuman energi, minuman olahraga dan minuman bervitamin
menunjukkan bahwa perusahaan bersaing dalam lingkup portofolio merek dan distribusi
geografis. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang bersaing secara global dan
memiliki portofolio merek yang luas memiliki posisi yang baik di pasar. Namun,
perusahaan yang bekerja secara regional dan hanya pada distribusi nasional atau
memiliki merek tunggal tampaknya memegang posisi terburuk di industri. Berdasarkan
analisis kasus, PepsiCo dan Coca cola berada di posisi terbaik karena terdiri dari
berbagai macam produk dan Red Bull dianggap berada di posisi terburuk karena
mereka memiliki variasi produk yang rendah

3. Identifikasi key success factor

Perusahaan harus melakukan identifikasi key success factor pada perusahaan nya.
Tujuannya agar dapat memetakan elemen strategi apa yang akan dipilih, atribut produk
seperti apa yang ditetapkan, pendekatan operasional apa yang ditetapkan, sumber
daya seperti apa yang akan dipilih, dan bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan
kompetitornya (kompetitor yang kuat atau lemah) . Dengan identifikasi key success
factor, perusahaan akan lebih fokus dalam menggapai tujuan nya (visi dan misi)
sehingga dapat sukses dalam berkompetisi dengan kompetitornya.

Dalam case “Competition in Energy Drink, Sport Drink,and vitamin enhanced beverage”
Key Success Factor dari produk produk beverage ini menurut kami adalah :

a. Menjadi yang terdepan (unggul) dalam efisiensi sistem distribusi produk ke


supermarket dan toko. Dengan efisiensi yang tinggi pada sistem distribusi,
perusahaan menentukan strategi seperti apa yang ingin dibuat, apakah dengan
strategi direct store delivery dengan oleh pegawai sendiri (bottlers) atau
pengiriman dengan pihak ketiga
b. Terbesar dalam volume penjualan dan market share. Dengan menjadikan
volume penjualan dan market share yang besar sebagai key success factor,
perusahaan menentukan bagaimana marketing expense yang ditetapkan dalam
per level unit produk.
c. Unggul dalam brand diferensiasi produk yang ditawarkan. Contoh pada case ini
adalah PepsiCo. PepsiCo melakukan diferensiasi produk beverage nya antara
lain Pepsi, Gatorade, Lays , Aquafina, Frappucinno. Di US, Aquafina menjadi
penjualan terbaik atas produk air mineral, selain itu Frappucino menjadi brand
nomor satu dari kopi siap minum di US.
d. Unggul dalam memasarkan produk (clever advertising). Contoh dari case ini
adalah advertising yang dilakukan Red Bull, yaitu membuat slogan yang unik
“Red Bull gives you wings”, advertising pada dunia olahraga seperti endorse
produk ke atlet, klub sepakbola (klub Leipizig, New York City, Salzburg),

Case 3- Coach

1. Apa keunggulan kompetitif coach yg sustainable ?

Coach menawarkan produk yang mewah tetapi harganya masih terjangkau oleh
kalangan menengah, kualitasnya sangat baik, dan mempunyai ciri khas pada
produknya. Keunggulan dari Coach sendiri sebagai berikut:

● Brand Image dari Coach yang sangat kuat untuk barang-barang mewah tetapi
dapat terjangkau. Brand image yang sangat kuat ini juga dikarenakan Coach
memiliki jumlah produk yang sangat luas (selain tas, terdapat pakaian, ikat
pinggang, parfum, topi, koper, kacamata, dll), lebih luas pasarnya secara
demografis dibanding kompetitor-kompetitornya (yang secara harga di atas
Coach).
● Flexible Sourcing.​ Seluruh produksi barang Coach dioutsource kan melalui
kontrak dengan vendor dari China (sebesar 85%) dan 15% nya dari Vietnam dan
India. Untuk mengkontrol kualitasnya melalui kantor di Hongkong, China, Korea
Selatan, India, dan Vietnam. Strategi ini dilakukan untuk mengoptimalkan​ mix of
cost, lead times, d​ an​ construction capabilities.
● Distribusi Retail dari coach terdapat 2, yaitu: langsung dan tidak langsung. Bila
langsung ke​ customer​ seperti full price store di pabrik Amerika, penjualan melalui
internet, katalog yang disebar melalui dunia maya, dan toko di negara Jepang
dan China. Bila yang tidak langsung, seperti menjual melalui toko grosir dan
department store di Amerika, juga di pasar internasional lainnya.

2. Apa core competencenya coach ?

● Brand image. Brand image dari Coach ini sangat khas dengan produk-produk
mewah yang mudah dikenali ini memberikan pelanggan perasaan “sukses”.
Pelanggan Coach juga memiliki hubungan emosional dengan brand ini karena
sejarahnya Coach yang panjang serta layanan pelanggan dan kualitasnya yang
sangat baik.
● Distribution channels. Coach menjual produknya melalui saluran distribusi yang
mencakup toko ritel, toko online, toko pabrik, department store, katalog online,
website, e-commerce. Melalui saluran distribusi yang sangat beragam ini, Coach
dapat secara efektif untuk menarik para pembeli dari berbagai element.
● Price Positioning. Dari segi harga, dibanding dengan kompetitornya, untuk di
kelas brand “luxury”, harga yang ditawarkan coach termasuk yang terjangkau
(posisinya di tengah), jadi dari kalangan atas termasuk paling murah dan dari
kalangan menengah ke bawah, termasuk yang paling bisa dijangkau.
● Management. Coach sendiri berkembang menjadi perusahaan yang berorientasi
pada pertumbuhan global. Strategi Coach pada tahun 2012 dari CEO mereka,
Lew Frankfort adalah dengan melakukan ekspansi toko di Amerika, Jepang,
Hongkong, dan China yang meningkatkan penjualan dari pelanggan yang sudah
ada untuk mendorong pertumbuhan toko, membangun market share di segmen
pria dengan membuka toko khusus produk pria dan juga membangun konsep
toko yang uni-sex, serta membuat aliansi dalam mengeksploitasi merek Coach
ini dalam kategori barang mewah.

Anda mungkin juga menyukai