Anda di halaman 1dari 19

Case 15

Disney: Building Billion-Dollar


Franchises

Elfadhanadya K. P. 1806161102
Himmatul Ulya 1806249264
Mangarajatua Sugiarto S. 1806249365
Nuraini Wiridyadewi 1806161626
Strategi perusahaan Disney


Tantangan Disney
Strategi Perusahaan Disney ke Depan
Untuk menghadapi disruption, Disney akan meluncurkan dua layanan
streaming:
● Fokus pada audiens ESPN
● Katalog besar konten asli Disney
1. Before announcing its streaming services, what type of corporate
strategy was Disney pursuing? Which core competencies were
shared and how?



2. Why do you think Disney acquisitions of Pixar, Marvel, and
Lucasfilm were so successful, while other media interactions
such as Sony’s acquisition of Columbia Pictures and News
Corp.’s acquisition of Myspace were much less successful?

Disney with Pixar, Marvel, Sony with Columbia News Corps with Myspace
& Lucas Film Pictures

Mengelola perusahaan Kesalahan dari pihak Sony Perusahaan media


yang diakuisisi dengan baik di Jepang dalam tradisional yang
tanpa harus berintegrasi pengambilan keputusan, memaksakan kehendak
secara penuh sehingga dan kesalahan dalam pada perusahaan baru yang
dapat menghancurkan nilai sistem manajerial Columbia belum tahu potensinya
yang tertanam dalam Pictures di US
perusahaannya
Kelebihan dari Aliansi dan Akuisisi yang dilakukan oleh Disney

05

01 04

02 03
3. Do you think focusing on billion-dollar franchises has been a good
corporate strategy for Disney? What are pros and cons of this
strategy?
Ya, strategi Disney dalam fokus untuk membangun waralaba bernilai miliaran dolar
merupakan strategi yang bagus untuk perusahaan Disney. Ia memperoleh laba sekitar
$ 10 miliar pada 2016. Sahamnya naik lebih dari 350 persen sejak 2010 sampai
dengan 2017 mengungguli para pesaingnya seperti Time Warner, Sony's Columbia
Pictures, dan 21st Century Fox.

Kelebihan dari strategi ini adalah sejalan dengan inovasi dan kreativitas yang belum
tentu dimiliki Disney untuk diri mereka sendiri, sehingga mereka membuat aliansi
dengan perusahaan lain.

Kontranya adalah Disney tidak memiliki keorisinalitasan produk, dan juga saat
perusahaaan akuisisi memiliki kinerja yang buruk
4. Given the build-borrow-or-buy framework, do you think
Disney should pursue alternatives to acquisitions? Why or
why not?
4. Given the build-borrow-or-buy framework, do you think
Disney should pursue alternatives to acquisitions? Why or
why not?
5. Given Disney’s focus on creating and monetizing billion-dollar franchises,
some industry observers now view Disney more as a global consumer
products company like Nike rather than a media company. Do you agree with
this perspective? Why or why not?

https://scholarship.richmond
.edu/cgi/viewcontent.cgi?arti
cle=1010&context=robins-ca
se-network
Media Network Park & Resort Walt Disney Disney Disney
Studio Consumer Interactive
Product

Cable Network Walt Disney Animated & Mainan, Media interaktif


& Broadcasting: Park & Resort Live Action pakaian, home dan permainan
ESPN, ABC films, music, decor, interaktif
Television, theatrical plays stationery, alat
Disney Channel kecantikan dan
kesehatan,
makanan, dll
5. What strategic implications would it have if Disney is truly a
global consumer products company rather than a media and
marketing company?
6. What type of corporate strategy is evidenced in Disney’s
announced streaming services? What are the potential
benefits and risks of such strategies?
T

Anda mungkin juga menyukai