Pada tahun 1999, perusahaan telekomunikasi asal Inggris, Vodafone berencana untuk
melakukan akuisisi secara paksa (hostile) kepada perusahaan telekomunikasi asal Jerman,
Mannessmann. Proses ini kemudian menimbulkan perdebatan di kubu perusahaan asal Jerman
dikarenakan mereka takut nantinya budaya kerja serta tata kelola perusahaannya yang menganut
sistem Jerman akan digantikan oleh sistem yang baru dari Inggris. Vodafone tetap bersikeras
bahwa setelah proses akuisisi nantinya akan tetap menganut sistem yang telah ada tersebut. Para
pimpinan dari Mannessmann juga menyatakan bahwa bergabung dengan Vodafone bukan
merupakan strategi yang baik dan akan berdampak buruk bagi menurunnya citra perusahaan
dimata para pemegang saham dari perusahaan tersebut, hal ini dikarenakan diversifikasi lini bisnis
dari Mannessmann lebih banyak dibandingkan dengan Vodafone yang hanya fokus di bisnis
telekomunikasi.
Manneseman sendiri sudah memiliki lini bisnis dalam bidang telekomunikasi di jerman
melalui D2 dimana Manneseman sudah memiliki saham sebesar 65% pada perusahaan tersebut.
Selain itu Manneseman juga memiliki lini bisnis telekomunikasi di negara lainnya yaitu di Prancis
dan di Italia dengan perusahaan SFR dimana Manneseman memiliki 12% saham dan OPI dimana
Mannesemann memiliki 55% saham. Industri telekomunikasi pada saat itu merupakan salah satu
lini usaha yang mengundang banyak perusahaan karena Compounded Annual Growth Rate yang
cukup tinggi. Dari tahun 1990 hingga tahun 1999 CAGR dari industry ini mencapai 52%. Tingkat
penetrasi dari industry ini di dunia pada saat itu hanya 8% sehingga mengundang perusahaan untuk
melakukan investasi pada bidang ini karena diprediksi tingkat penetrasi akan semakin tinggi pada
decade berikutnya.
Pada bulan oktober 1999 pihak Vodafone ingin menawarkan kerja sama dengan pihak
Manneseman namun pada tanggal 19 oktober 1999 pihak Manneseman mengumumkan ingin
melakukan akuisisi terhadap saingan Vodafone di Britania Raya yaitu orange. Pada persaingan di
Britania Raya orange merupakan perusahaan dengan CAGR terbesar yaitu 115.5% jauh di atas
Vodafone yang memiliki CAGR sebesar 46.1%. Untuk melakukan akuisisi kepada orange pihak
Manneseman menawarkan uang sebesar 6.4 pounds dan 0.0965 saham Manneseman untuk setiap
saham orange. Strategi ini membuat saha Mannesman drop dari 154 euro menjadi 141,3 euro.
Apabila proses akuisisi ini berhasil, perusahaan gabungan dari Vodafone dan
Mannessmann ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia yang beroperasi di
25 negara dan 42 juta pelanggan yang merupakan jumlah terbesar di tahun 1999. Nilai akuisisi
yang ditawarkan oleh Vodafone kepada Mannessmann untuk menggabungkan kedua perusahaan
tersebut pada awalnya adalah 43.7 saham Vodafone airtouch untuk 1 saham Mannessmann.
Tawaran pertama tersebut ditolak karena dianggap terlalu rendah oleh Mannessmann. Tawaran
kedua yang diajukan oleh Vodafone adalah 53.7 saham Vodafone untuk 1 saham Mannessmann
dan memvaluasi nilai saham dari Mannesmann seharga 232 euro. Harga tersebut berada 20%
premium dari harga penutupan pada hari tersebut. Namun tawaran tersebut dinilai terlalu rendah
dibandingkan dengan nilai per lembar saham dari Mannessman yang di klaim oleh pihak
manajemen perusahaan tersebut sebesar 350 euro. Hal ini tentunya sangat berlawanan dengan nilai
saham yang ditawarkan sebelumnya oleh pihak manajemen Mannessman yang hanya sebesar
157,8 euro per lembar saham beberapa minggu sebelum pengunguman rencana akuisisi dari pihak
Vodafone. Pada akhirnya pihak Vodafone pun mengajukan rencana kedua yang hanya akan
mengakuisisi 53,7 persen saja untuk setiap saham yang dimiliki oleh Mannessman. Selain itu
dengan adanya merger ini mempunyai beberapa benefit seperti lengkap dalam hal strattegi
Mannesmann yang mempunyai core strategi di dalam internet dan perangkat keras telepon
Vodafone lebih kepada mobile, size yang dimiliki semakin besar, dan perusahaan tersebut
memiliki 2 (dua) negara asal yang berbeda sehingga akan mempermudah memasuki daerah pasar
tersebut seperti mannesman berada di sekitar daerah eropa, Vodafone menguasai daerah US, Japan
dan UK.
Vodafone
Mannesmann
Dalam kasus ini sudah dijabarkan mengenai estimasi dari sinergi yang akan dilakukan oleh
Vodafone dan Mannesmann yaitu (satuan juta euro) :
WACC = 7.6%
Perpetuity Growth = 4%
Dengan data diatas maka kita dapat membuat asumsi seperti di bawah ini (satuan juta euro):
= 66,117,285,561.60
Pertanyaann pertama :