RASIO
PROFITABILITAS
MUNDRI’AH, SE. M.Ak.
rASIO
pROFITABILIT
AS
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hasil pengukuran ini dapat dijadikan alat
evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah
mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.
Tujuan rasio profitabilitas
1. Mengukur laba yg dihasilkan.
2. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
3. Menilai besarnya laba setelah pajak dg modal sendiri.
4. Mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh dana perusahaan yg
digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Penjualan - HPP
GPM = ----------------- x 100%
Penjualan Neto
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Penjualan (Sales) 5.950 5.550
Harga Pokok Penjualan 4.050 3.850
Jika rata rata industri untuk profit margin adalah 30% margin laba perusahaan tahun
2020 dan 2021 cukup baik karena berada diatas rata rata industri
Operating ratio
Operating ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya biaya operasional dalam
menghasilkan tingkat penjualan pada suatu periode.
Besarnya biaya operasional yg digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan bersih. Untuk
tahun 2020, setiap Rp. 100,- penjualan mempunyai biaya operasi sebesar Rp 74,-, sedangkan untuk
tahun 2021, setiap Rp. 100,- penjualan mempunyai biaya operasi sebesar 77%. Makin besar rasio
ini menunjukkan semakin buruk kondisi keuntungan/laba perusahaan.
Net profit margin
Rasio ini mengukur margin laba bersih setelah pajak
(EAIT) atas penjualan neto pada suatu periode
tertentu
1.296 904
NPR 2020 = ---------- x 100% = 22 % NPR 2021 = --------- x 100% = 16 %
5.950 5.550
Jika rata rata industri untuk Net Profit Margin adalah 20%, maka margin laba
perusahaan tahun 2020 sebesar 22% baik karena berada diatas rata rata
industri. Namun untuk tahun 2021 dengan margin laba sebesar 16% dikatakan
kurang baik karena berada di bawah rata rata industri.
Analisis gross profit margin (gpm) dan net
profit margin (npm)
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor (tidak
mengalami perubahan) turun itu berarti ada kemungkinan peningkatan
biaya persediaan dan biaya pembelian barang sedangkan margin laba
bersih turun drastis, hal ini menunjukkan kemungkinan meningkatnya
biaya tidak langsung yang relatif tinggi terhadap penjualan atau juga
mungkin karena beban bunga dan pajak yang tinggi pada periode
tersebut
Return on investment (roi)
Rasio yg digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak (EAT)
dengan jumlah aset perusahaan
EAIT
ROI = ------------ x 100%
Aset Bersih
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Total Aktiva 4.200 4.000
Laba Setelah Pajak (EAIT) 1.296 904
1.296 904
ROI 2020 = ---------- x 100% = 31 % ROI 2021 = --------- x 100% = 23 %
4.200 4.000
Jika rata rata industri untuk Return on Investment (ROI) adalah 30%, maka
tahun 2020 sebesar 31% cukup baik karena berada diatas rata rata industri.
Namun untuk tahun 2021 dikatakan kurang baik karena berada di bawah rata
rata industri karena hanya sebesar 23%.
Analisis return on investment (roi)
Perhitungan ROI tahun 2020 menunjukkan tingkat pengembalian investasi atas
total aktiva yang diperoleh sebesar 31 %. Kemudian tahun 2021 turun hanya
sebesar 23 %. Artinya hasil pengembalian investasi berkurang sebesar 8 % dan ini
menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh Tingkat
Pengembalian Investasi atas total aktiva.
Jika rata rata industri untuk Return on Investment (ROI) adalah 30%, maka tahun
2020 sebesar 31% cukup baik karena berada diatas rata rata industri. Namun
untuk tahun 2021 dikatakan kurang baik karena berada di bawah rata rata industri.
Rendahnya Rasio ini disebabkan rendahnya margin Laba karena rendahnya
perputaran aktiva.
Return on asset
Rasio yg menunjukkan hasil laba bersih operasional atas
jumlah aset yg digunakan dalam perusahaan
1.800 1.300
ROA 2020 = ---------- x 100% = 43 % ROA 2021 = --------- x 100% = 33 %
4.200 4.000
Jika rata rata industri untuk Return on Assets (ROA) adalah 30%, maka tahun
2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena berada di atas rata rata industri.
Analisis return on ASSETs (roa)
Perhitungan ROA tahun 2020 menunjukkan tingkat pengembalian investasi atas
aset yang diperoleh sebesar 43 %. Kemudian tahun 2021 turun hanya sebesar 33
%. Artinya hasil pengembalian investasi atas aset berkurang sebesar 10 % dan ini
menunjukkan ketidak mampuan manajemen untuk memperoleh tingkat
pengembalian Investasi atas aset.
Jika rata rata industri untuk Return on Asset (ROA) adalah 30%, maka tahun
2020 sebesar 43% baik karena berada diatas rata rata industri. Dan juga untuk
tahun 2021 dikatakan cukup baik karena berada di atas rata rata industri.
Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin Laba operasional karena
rendahnya perputaran aset.
Return on Equity (ROE)
Rasio yg digunakan untuk mengukur laba bersih
setelah pajak dengan equity perusahaan
EAiT
ROE = ------------------------- x 100%
Modal sendiri (equity)
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Total Equity 2.250 2.100
Laba Setelah bunga dan Pajak (EAIT) 1.296 904
1.296 904
ROE 2020 = ---------- x 100% = 58 % ROE 2021 = --------- x 100% = 43 %
2.250 2.100
Jika rata rata industri untuk Return on Equity (ROE) adalah 40%, maka tahun
2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena berada di atas rata rata industri.
Analisis return on equity (roe)
Perhitungan ROE tahun 2020, menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian investasi terhadap modal yang diperoleh sebesar
58%. Kemudian tahun 2021 turun sebesar 43 %. Artinya hasil
pengembalian investasi terhadap modal berkurang sebesar 15%
dan ini menunjukkan ketidak mampuan manajemen untuk
memperoleh ROE seiring menurunnya ROI dan ROA.
Jika rata rata industri untuk Return on Equity (ROE) adalah
40%, maka tahun 2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena
berada di atas rata rata industri.
Laba per lembar saham biasa (earning per
share )
Rasio laba per lembar saham atau disebut Rasio Nilai Buku
adalah rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
1.296.000 904.000
EPS 2020 = ---------------- = Rp. 810 EPS 2021 = ------------- = Rp. 565
1.600 1.600