Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

RASIO
PROFITABILITAS
MUNDRI’AH, SE. M.Ak.
rASIO
pROFITABILIT
AS
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hasil pengukuran ini dapat dijadikan alat
evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah
mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.
Tujuan rasio profitabilitas
1. Mengukur laba yg dihasilkan.
2. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
3. Menilai besarnya laba setelah pajak dg modal sendiri.
4. Mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh dana perusahaan yg
digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

manfaat rasio profitabilitas


1. Mengetahui besarnya tingkat laba
2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
3. Mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dg modal sendiri
4. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana yg digunakan oleh
perusahaan
Jenis rasio profitabilitas
01 02 03
Gross profit Operating Net profit
margin ratio margin
04 on
Return 05 06
investment Return on total Return on
(roi) assets (roa) equity (roe)
Gross profit margin
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba kotor
yang dicapai setiap rupiah penjualan
Semakin besar rasionya berarti semakin baik
kondisi keuangan perusahaan

Penjualan - HPP
GPM = ----------------- x 100%
Penjualan Neto
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Penjualan (Sales) 5.950 5.550
Harga Pokok Penjualan 4.050 3.850

1.900 (5.950-4.050) 1.700 (5.550-3.850)


GPM 2020 = ---------------------- x 100% = 32 % GPM 2021 = ---------------------- x 100% = 31 %
5.950 5.550

Jika rata rata industri untuk profit margin adalah 30% margin laba perusahaan tahun
2020 dan 2021 cukup baik karena berada diatas rata rata industri
Operating ratio
Operating ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya biaya operasional dalam
menghasilkan tingkat penjualan pada suatu periode.

HPP + Biaya operasional


OR = ---------------------------- x 100%
Penjualan bersih
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Penjualan (Sales) 5.950 5.550
Harga Pokok Penjualan 4.050 3.850

Biaya Operasional 370 410

4.050 + 370 3.850 + 410


OR 2020 = ------------- x 100% = 74 % OR 2021 = --------------- x 100% = 77 %
5.950 5.550

Besarnya biaya operasional yg digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan bersih. Untuk
tahun 2020, setiap Rp. 100,- penjualan mempunyai biaya operasi sebesar Rp 74,-, sedangkan untuk
tahun 2021, setiap Rp. 100,- penjualan mempunyai biaya operasi sebesar 77%. Makin besar rasio
ini menunjukkan semakin buruk kondisi keuntungan/laba perusahaan.
Net profit margin
Rasio ini mengukur margin laba bersih setelah pajak
(EAIT) atas penjualan neto pada suatu periode
tertentu

Laba setelah pajak (EAIT)


NPM = ------------------------------- x 100%
Penjualan neto
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Penjualan (Sales) 5.950 5.550
Laba Setelah Pajak (EAIT) 1.296 904

1.296 904
NPR 2020 = ---------- x 100% = 22 % NPR 2021 = --------- x 100% = 16 %
5.950 5.550

Jika rata rata industri untuk Net Profit Margin adalah 20%, maka margin laba
perusahaan tahun 2020 sebesar 22% baik karena berada diatas rata rata
industri. Namun untuk tahun 2021 dengan margin laba sebesar 16% dikatakan
kurang baik karena berada di bawah rata rata industri.
Analisis gross profit margin (gpm) dan net
profit margin (npm)
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor (tidak
mengalami perubahan) turun itu berarti ada kemungkinan peningkatan
biaya persediaan dan biaya pembelian barang sedangkan margin laba
bersih turun drastis, hal ini menunjukkan kemungkinan meningkatnya
biaya tidak langsung yang relatif tinggi terhadap penjualan atau juga
mungkin karena beban bunga dan pajak yang tinggi pada periode
tersebut
Return on investment (roi)
Rasio yg digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak (EAT)
dengan jumlah aset perusahaan

EAIT
ROI = ------------ x 100%
Aset Bersih
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Total Aktiva 4.200 4.000
Laba Setelah Pajak (EAIT) 1.296 904

1.296 904
ROI 2020 = ---------- x 100% = 31 % ROI 2021 = --------- x 100% = 23 %
4.200 4.000

Jika rata rata industri untuk Return on Investment (ROI) adalah 30%, maka
tahun 2020 sebesar 31% cukup baik karena berada diatas rata rata industri.
Namun untuk tahun 2021 dikatakan kurang baik karena berada di bawah rata
rata industri karena hanya sebesar 23%.
Analisis return on investment (roi)
Perhitungan ROI tahun 2020 menunjukkan tingkat pengembalian investasi atas
total aktiva yang diperoleh sebesar 31 %. Kemudian tahun 2021 turun hanya
sebesar 23 %. Artinya hasil pengembalian investasi berkurang sebesar 8 % dan ini
menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh Tingkat
Pengembalian Investasi atas total aktiva.
Jika rata rata industri untuk Return on Investment (ROI) adalah 30%, maka tahun
2020 sebesar 31% cukup baik karena berada diatas rata rata industri. Namun
untuk tahun 2021 dikatakan kurang baik karena berada di bawah rata rata industri.
Rendahnya Rasio ini disebabkan rendahnya margin Laba karena rendahnya
perputaran aktiva.
Return on asset
Rasio yg menunjukkan hasil laba bersih operasional atas
jumlah aset yg digunakan dalam perusahaan

Laba bersih operasi (EBIT)


ROA = ------------------------------- x 100%
Aset bersih
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Total Aktiva 4.200 4.000
Laba Bersih Operasi (EBIT) 1.800 1.300

1.800 1.300
ROA 2020 = ---------- x 100% = 43 % ROA 2021 = --------- x 100% = 33 %
4.200 4.000

Jika rata rata industri untuk Return on Assets (ROA) adalah 30%, maka tahun
2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena berada di atas rata rata industri.
Analisis return on ASSETs (roa)
Perhitungan ROA tahun 2020 menunjukkan tingkat pengembalian investasi atas
aset yang diperoleh sebesar 43 %. Kemudian tahun 2021 turun hanya sebesar 33
%. Artinya hasil pengembalian investasi atas aset berkurang sebesar 10 % dan ini
menunjukkan ketidak mampuan manajemen untuk memperoleh tingkat
pengembalian Investasi atas aset.
Jika rata rata industri untuk Return on Asset (ROA) adalah 30%, maka tahun
2020 sebesar 43% baik karena berada diatas rata rata industri. Dan juga untuk
tahun 2021 dikatakan cukup baik karena berada di atas rata rata industri.
Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin Laba operasional karena
rendahnya perputaran aset.
Return on Equity (ROE)
Rasio yg digunakan untuk mengukur laba bersih
setelah pajak dengan equity perusahaan

EAiT
ROE = ------------------------- x 100%
Modal sendiri (equity)
Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Total Equity 2.250 2.100
Laba Setelah bunga dan Pajak (EAIT) 1.296 904

1.296 904
ROE 2020 = ---------- x 100% = 58 % ROE 2021 = --------- x 100% = 43 %
2.250 2.100

Jika rata rata industri untuk Return on Equity (ROE) adalah 40%, maka tahun
2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena berada di atas rata rata industri.
Analisis return on equity (roe)
Perhitungan ROE tahun 2020, menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian investasi terhadap modal yang diperoleh sebesar
58%. Kemudian tahun 2021 turun sebesar 43 %. Artinya hasil
pengembalian investasi terhadap modal berkurang sebesar 15%
dan ini menunjukkan ketidak mampuan manajemen untuk
memperoleh ROE seiring menurunnya ROI dan ROA.
Jika rata rata industri untuk Return on Equity (ROE) adalah
40%, maka tahun 2020 dan tahun 2021 dikatakan baik karena
berada di atas rata rata industri.
Laba per lembar saham biasa (earning per
share )
Rasio laba per lembar saham atau disebut Rasio Nilai Buku
adalah rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham.

Laba Saham Biasa


EPS = -----------------------------

Saham Biasa yg Beredar


Komponen Laporan Keuangan 2020 2021
Laba Setelah bunga dan Pajak (EAIT) 1.296.000 904.000
Jumlah saham biasa yg beredar 1.600 1.600

1.296.000 904.000
EPS 2020 = ---------------- = Rp. 810 EPS 2021 = ------------- = Rp. 565
1.600 1.600

Dari perhitungan tsb diatas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham


menurun, sehubungan dengan menurunnya laba per lembar saham yang
dihasilkan perusahaan. Penurunan ini cukup lumayan besar yaitu Rp 255 per
lembar saham
NO Jenis Ratio 2020 2021 Standar Industri

1 Gross Profit Margin (GPM) 32 % 31 % 30 %

2 Operating Ratio (OR) 74 % 77 % Tidak baik (Tinggi)

3 Net Profit Margin (NPM) 22 % 16 % 20 %

4 Return on Investment (ROI) 31 % 23 % 30 %

5 Return on Assets (ROA) 43 % 33 % 30 %

6 Return on Equity (ROE) 58 % 43 % 40 %

7 Earning Per Share (EPS) Rp. 810 Rp. 565 Menurun


Latihan soal NERACA PT MELATI
PER DESEMBER 2020 - 2021

Aktiva 2020 2021 Pasiva 2020 2021

Kas 100.000 80.000 Hutang Dagang 100.000 135.000

Efek 150.000 130.000 Hutang Wesel 100.000 110.000

Piutang 50.000 70.000 Hutang Pajak 50.000 65.000

Inventory 200.000 210.000 Hutang Lancar 250.000 310.000

Aktiva Lancar 500.000 490.000 Long Term Debt 500.000 490.000

Aktiva Tetap 1.800.000 1.900.000 Saham (2.000 lbr) 1.000.000 1.000.000

Penyusutan 300.000 450.000 Laba Ditahan 250.000 190.000

Total Aktiva 2.000.000 1.940.000 Total Pasiva 2.000.000 1.940.000


Latihan soalLAPORAN RUGI LABA PT MELATI
PER DESEMBER 2020 - 2021
Akun 2020 2021

Penjualan 4.000.000 3.850.000

HPP 2.500.000 2.300.000

Laba Kotor 1.500.000 1.550.000

Biaya Usaha 950.000 1.000.000

Laba Usaha (EBIT) 550.000 550.000

Bunga (10% obligasi) 50.000 60.000

Laba Sebelum Pajak (EAI) 500.000 490.000

Pajak 250.000 265.000

Laba Setelah Pajak (EAIT) 250.000 225.000


hITUNGLAH rasio
PROFITABILITAS disertai
analisa keuangannya !!
1. Gross Profit Margin (GPM)
2. Operating Ratio (OR)
3. Net Profit Margin (NPM)
4. Return on Investment (ROI)
5. Return on Total Assets (ROA)
6. Return on Equity (ROE)
7. Earning Per Share (EPS)
THANKS

Anda mungkin juga menyukai