Anda di halaman 1dari 3

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya dengan cara membandingkan antara komponen
yang terdapat dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan.

Gross Profit Margin / Margin Laba Kotor


Untuk menghitung berapa persen laba kotor yang dihasilkan dari setiap penjualan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
GPM = x 100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

(laba bruto/pendapatan usaha)


𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝐶𝑂𝐺𝑆
GPM = x 100 %
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
1.756.425.932.938
GPM 2021 = X 100 %
11.530.471.713.036

= 15,23 %
1.796.288.082.883
GPM 2022 = X 100 %
13.549.010.228.584

= 13,26 %
Analisis:
Rasio GPM turun sebesar 1,97% dikarenakan adanya kenaikan pada laba kotor dari tahun 2021
ke 2022, ini sbenernya bagus namun jika kenaikan ini tidak sebanding dengan kenaikan
penjualan maka GPM bisa turun. dan diikuti juga dengan penurunan kenaikan penjualan
bersih, yang artinya meskipun penjualan meningkat, peningkatan tsb tidak cukup besar untuk
mengimbangi laba kotor yang naik, ini bisa membuat GPM turun karena perbandingan antara
laba kotor dan penjualan bersih menjadi kurang menguntungkan untuk PT Adhi Karya.
Operating Profit Margin / Margin Laba Operasi
Menggambarkan keuntungan murni yang diterima atas setiap penjualan yang dilakukan sudah
termasuk dengan beban penjualan, beban pemasaran, gaji, dan variabel lain. Semakin tinggi
margin ini, semakin baik kinerja operasional Perusahaan.
𝐸𝐵𝐼𝑇
OPM = X 100 %
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
OPM = X 100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

(Laba sebelum pajak penghasilan/pendapatan usaha)


99.232.995.537
OPM 2021 = 11.530.471.713.036 X 100 %

= 0,86 %
183.299.716.266
OPM 2022 = 13.549.010.228.584 X 100 %

= 1,35 %
Analisis:
Rasio OPM naik sebesar 0,49% kenaikan persentase OPM terjadi ketika perusahaan
mendapatkan lebih banyak uang dari penjualannya (labanya meningkat) atau ketika biaya
operasional relatif lebih rendah karena peningkatan penjualan. Sebaliknya, jika laba menurun
atau penjualan menurun, OPM dapat turun karena margin keuntungan yang lebih kecil atau
biaya yang relatif lebih besar. Jika rasionya semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungannya semakin baik.

Net Profit Margin / Margin Laba Bersih


Berapa persen laba bersih yang dihasilkan dari setiap penjualan
𝐸𝐴𝑇
NPM = X 100 %
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NPM = X 100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

(Laba tahun berjalan/pendapatan usaha)


86.499.800.385
NPM 2021 = 11.530.471.713.036 X 100 %

= 0,75 %
175.209.867.105
NPM 2022 = 13.549.010.228.584 X 100 %

= 1,29 %
Analisis:
Rasio NPM naik sebesar 0,54% dikarenakan jumlah laba setelah pajaknya mengalami kenaikan
dari tahun 2021 ke tahun 2022. Karena bisa dilihat pada tahun 2021 itu laba setelah pajaknya
sebesar 86 miliar sekian, dan pada tahun 2022 naik signifikan hingga 175 miliar sekian. Ini
dapat menggambarkan manajemen yang baik dan efisiensi operasional, saat NPM naik
Perusahaan itu dapat memiliki lebih banyak dana untuk re-investasi, pembayaran deviden,
atau memperkuat posisi Perusahaan di pasar.

Return On Asset
Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatkan laba dengan
memanfaatkan aset yang dimiliki
𝐸𝐴𝑇
ROA = X 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA = X 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

(Laba tahun berjalan/total aset)


86.499.800.385
ROA 2021 = X 100 %
39.900.337.834.619

= 0,21 %
175.209.867.105
ROA 2022 = X 100 %
39.986.417.216.654

= 0,43% %
Analisis :
Rasio ROA naik sebesar 0,22%, jika laba bersih Perusahaan meningkat, sedangkan total
asetnya itu tetap atau hanya sedikit berubah, maka roa akan naik. karena semakin tinggi laba
yang dihasilkan Perusahaan, maka roa nya pun akan semakin tinggi, dan hal ini membuat
Perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva sebagai cara menghasilkan keuntungan.
Dan semakin baik pula pandangan investor terhadap Perusahaan.

Return On Equity
Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap investasi yang telah
dikeluarkan
𝐸𝐴𝑇
ROE = X 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROE = X 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

(Laba tahun berjalan/total ekuitas)


86.499.800.385
ROE 2021 = X 100 %
5.657.707.202.425

= 1,52 %
175.209.867.105
ROE 2022 = X 100 %
8.823.791.463.516

= 1,98 %
Analisis:
Rasio ROE naik sebesar 0,46%, jika hanya melihat pada total ekuitas, ROE belum tentu bisa
naik karena kenaikan ROE akan terjadi jika kenaikan total ekuitas itu diiringi dengan kenaikan
labanya juga. Kinerja perusahaan akan makin efisien karena artinya manajemennya itu hanya
perlu modal yang sedkit untuk mendapatkan hasil yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai