1. Ringkasan
Strategy Leaders mempunyai tugas penting dalam pencapain tujuan sebuah
perusahaan dimana pada bab sebelumnya strategi sebuah perusahaan melaksanakan
AFI (Analysis , Formulating, Implementing). Perlu kita ingat bahwa manajemen
strategic merupakan sebuah proses dalam menganalisis suatu hal, membuat suatu
rumusan dari suatu hal tersebut dan mengemplementasikannya. Dalam
melaksanakan hal tersebut maka dibutuhkannya Strategy Leaders agar pelaksanaan
strategik perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien. Strategy Leaders atau
Kepemimpinan strategik bertanggung jawab dalam hal membuat implementasi dan
pelaksanaan strategi tersebut.
Menurut (Frank, 2019) Strategic Leadership menggambarkan seorang
eksekutif perusahaan menggunakan kekuatannya atau kekuasaanya untuk
mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan kehendeknya sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Kita bahwa perusahaan ingin mencapai Competitive
Advantage, sehingga diperlukannya Strategic Leader.
Menurut penelitian Strategic Leaders lebih banyak menghabiskan waktunya
dalam berinteraksi dengan stakeholders (pemangku kepentingan) seperti
membujuk, memastikan semua baik, menjual, mendengarkan dan menerima
masukan. Hal ini dilakukan karena hal ini sangat efektif hal itu dapat terjadi
dikarenakan kita bisa mengtahui dari gerak gerik tubuh seseorang, kondisi psikis
seseorang dan raut wajah seseorang. Berbeda halnya ketika kita menggunakan
teknologi seperti SMS, E-mail, dan lain-lain.
Dalam merumuskan suatu strategi sebuah perusahaan, seorang pimpinan
mempunyai 3 strategi yaitu Corporate Strategy (Strategi Perusahaan), Business
Strategy ( Strategi Bisnis), Functional Strategy (Strategi Fungsional) .
Menurut Horney et al. (2010), dalam menghadapi era tidak pasti atau yang
mereka sebut (VUCA-Red) sebagai pemimpin harus perrcaya diri dan cepat
tanggap dalam menghadapi tantangan dunia bisnis. Hal ini ditunjukan oleh Schultz
bahwa secara tanggap dia mengambil alih kembali jabatan CEO pada tahun 2009
ketika Starbuck mengalami kerugian. Dan Schultz secara tanggap melaksanakan
strateginya yaitu mengembalikan nilai dari rasa Coffee Starbuck tanpa berpikir
panjang dengan cara menutup semua gerai dalam 1 hari untuk memberikan
pengarahan kepada barista pembuatan kopi dan strategi yang diambil oleh Shultz
efektif. Dan Starbuck mendapatakan peningkatatan yang signifikan ditunjukan
bahwa pada tahun 2017 jumlah revenue dan store berkembang /growth.