Anda di halaman 1dari 3

Alat bantu pembangkit

- Desal plant
- Water treatment plant
- CHP & AHP
- H. Plant
- Clorime Plant
- Pre treatment plant

- Pembangkit didekat pantai ( Air laut )


1) Pendinginnya terbuka
a) Terbuka ( dipakai langsung dibuang )
b) Menggunakan Desal plant / RO
c) Mempunyai clowrime plant
d) Water Treatment Plant ( Mix Bed )

- Pembangkit jauh dari pantai ( Air Sungai )


Dilakukan pemakaian berulang ulang mak perlu dilakukan pemantauan PH + 7 dan
Conductivity
1) Pendingin
a) Tertutup
b) Tidak perli clowrime plant
c) Pre treatment plant ( Ijeksi kaporit )
d) WTP ( multy bed )

1. Desalination Plabt

a. sistem desalination plant

untuk digunakan untuk memproduksi air tawar dengan mencontoh apa yang ada pada
alam. Pada proses destilasi, air dipanaskan ( 100 derajat ) , kemudian yang timbul
didinginkan, sehingga mendapatkan air tawar yang mempunya konduktiviti ( daya hantar )
sekitar 10 mikro m h o s / cm.

air laut akan mendidih pada suhu 100,5 C atau lebih pada tekanan 1 atm. Pada
tekanan lebih rendah akan mendidih dan menguap dibawah 100 C. penguapan air
membutuhlkan kalor penguapan dan kalor penguapan ini akan terkandung dalam sebagai
panas latent. Panas latent ini akan dilepaskan kembali apabila uap diembunkan dan dipakai
sebagai pemanas ( preheat ) air laut.
Boiler accelary alat untuk melakukan pemanasan sebelum memiliki pembangkit yang utuh.

Metode yang dikenal umum dalam teknologi destilasi air laut :

a. multistage flash desalination

apabila air laut dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam suatu tangki yang
bertekanan rendah, sebagian dari air yang terkandung didalam air lau akan menyerap panas
air dan akan mendidih, selanjutnya suhu air akan turun.

Fenomena ini ( exspansi adiabatik ) disebut sebagai flash evaporation. Air lau t dipompa dan
dilewatkan kedalam pipa pipa penukar kalor didalam ruangan kondensasi dan sekaligus juga
dipanaskan oleh uap yang timbul diruang penguapan ( mengambil kalor alatent ). Selanjutnya
air laut dipanaskan dalam pemanas air laut ( brine heater ) dan dimasukkan kedalam ruang
penguapan ( Flash chamber ) tungkat pertama.

Katup sisi keluar pompa

- Agar tidak terjadi water hammer

Impurites
- Mineral dan zat organik yg terlarut

Faktor air :
- Mineral / organik
- Kesalahan operasi
- Problem pengolahan air
- Kesalahan operasi dalam injeksi

Problem internal
- Problem utama pengolahan air adalah bila terjadi kebocoran kondensor
- Kebocoran I I menyebabkan kerusakan fatal pada boiler maupun turbin

Mengatasi kebocoran kondensator

- Langkah yang harus diambil untuk mengatasi kebocoran kondensor harus ditentukan\

- Sebagai contoh tindakan yang direkomendasika SBB :


Konduktivitas kondesat setelah penukar kation tindakan yg perlu diambil :

- Kurang dari 1 microsiemens belum perlu ada tindakan

- 1 microsiemens injeksi soda caustic 0.05 ppm ekivalen NaOH, buka blowdown.
Atau stop unit bila perlu

- 5 microsiemens stop unit saat itu juga.

Akibat ketidak urnian air :

- Akan mengakibatkan korosit, deposit dan erosi

- Korosi proses kerusakn logam yang disebabkan oleh proses reaksi kimia atau
proses reaksi elektrokimia dengan lingkungan yang memungkinkan terjadinya reaksi
tersebut

Jenis korosi

- Korosi elektrokimia ( adanya unsur anoda, katoda, fluida )

Boiler, kondensor. Diberi tegangan untuk menghindari reaksi elektrokimia.

- Korosi suhu tinggi, yang terjadi diruang bakar

Syarat syarat

- Anoda

- Katoda

- Elektrolit

Air pengisi ketel

Ph timbal sesuai dengan kelarutan asam atau basa dalam air. PH air

Akan membentuk kerak dalam ketel. Sistem air pengisi dan dapat menempel pada sudu
turbin sebagai kerak keras

Cara mengatasi pengolahan air dengan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai