Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDONESIA

EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS

Tugas Manajemen Strategik

YOSEP ERJUANDI SILABAN


1806249680

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB I

1. Ringkasan

Di dalam buku manajemen strategic karya (Assauri, 2011) Banyak dari sebuah
organisasi atau perusahaan menghadapi tantangan dan ancaman yang disebabkan
adanya perubahan lingkungan eksternal yang kompleks dan mempunyai pengaruh
terhadap lingkungan industry. Dalam hal ini manajer harus dapat mengkaji
lingkungan eksternal tersebut dilihat dari sisi peluang (Opportunity) maupun
ancaman (threats). Peluang yang dimaksud disini adalah suatu tren positif yang
berada di lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menghasilka laba maupun
rugi bagi perusahaan. Berbeda dengan ancaman. Ancaman merupakan suatu tren
negative yang terdapat dalam lingkungan eksternal perusahaan yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Menurut ( Suyadi & dewi , 2016) Dalam menganalisi lingkungan eksternal


seorang manejer dapat menggunakan alat-alat analisis seperti SWOT, atau
PESTEL. Faktor-faktor yang digunakan seorang manajer dalam menganalisis
lingkungan eksternal menggunakan analisis PESTEL yaitu Faktor Politik, Faktor
Ekonomi, Faktor Sosial, Faktor Teknologi, Faktor Lingkungan, dan Faktor Hukum
/ Legal.

Menurut (Asauri , 2011) Faktor Politik adalah sebuah proses atau kebijakan
pemerintahan yang dapat mempengaruhi suatu keputusan dan perlaku disuatu
industry. Menurut Solihin (2012) mengatkan bahwa politik disini berhubungan
dengan stabilitas politik. Dimana factor dalam dimensi politik yang perlu
dianalisis, antara lain : Stabilitas politik, sikap pemerintah terhadap perusahaan,
sistem pemerintahan, ideologi negara.

Faktor ekonomi adalah sebuah factor yang terdapat di lingkungan ekternal


perusahaan dan mempengaruhi makroekonomi secara keselurahan bahkan ekonomi
di dunia. Contoh dari factor ekonomi adalah Trend GDP, tingkat bunga, tingkat
inflasi, tingkat pengangguran, pasar mata uang.

Faktor Sosial adalah sebuah factor yang dapat memberikan peluang maupun
ancaman yang disebabkan adanya perubahan struktur social dan demografi. Contoh
factor social yang perlu dianalisis yaitu, distribusi pendapatan, tingkat pertumbuhan
penduduk, mobilitas tenaga kerja, perubahan gaya hidup, tingkat pendidikan
penduduk

Faktor Teknologi adalah sebuah factor pengaplikasian dari suatu ilmu


pengetahuan sehingga menciptakan suatu proses yang lebih efesien dibandingkan
sebelumnya. Seperti yang terdapat dalam kasus Apple. Aplle dapat berkompetisi
dikarenakan cepatnya perkembangan teknologi yang dibuat oleh Apple, sehingga
apple tetap bertahan sampai saat ini.

Faktor Lingkungan (Enviromental) adalah sebuah factor yang dipengaruhi oleh


isu-isu mengenai dampak lingkungan hidup serperti undang-undang lingkungan
hidup, kebijakan mengenai penggunaan produk yang ramah lingkungan.

Faktor Legal factor yang dipengaruhi oleh suatu kepastian hokum yang berlaku
disuatu wilayah. Contoh factor legal yang harus dianalisis contohnya adalah
Undang-undang perpajakan, Undang-undang ketenagakerjaan, Hukum mengenai
perdagangan internasional

Seperti pada Case 6 di buku Rothaermel (2019) kasus Apple, Steve Jobs
sebagai pendiri Apple melakukan suatu strategi, dimana strategi tersebut terdapat
3 bagian, dimulai dari mendiagnosis / menganalisa tantangan pasar yang kompetitif
lalu melakukan pengaruh pada suatu kebijakan dan terakhir melakukan tindakan
koheren . Steve Jobs sebelum membuat suatu inovasi produk sepeti iPod/iTunes,
Apple hanyalah pemain biasa saja yang begerak dibidang komputasi dan desktop,
sehingga Steve Job melakukan suatu gebrakan dalam menemukan suatu produk
baru dimana mengalihkan kompetisi industrinya dari computer menjadi perangkat
seluler. Sesudah melakukan analisa tantangan pasar, Steve Jobs mengiring
kebijakan dalam bisnis entertainment. Dimana Apple mengeluarkan suatu bisnis
yang membuat suatu kebijakan yang baik dengan membuat konsumen dapat
mengunduh lagu secara illegal dengan membayar 99 sen dibandingkan membeli cd
atau mengunduh lagu secara illegal. Dikarenakan permintaan iPod meningkat, hal
ini berdampak dengan adanya peningkatan permintaan pada iMac. Dan terakhir
tindakan koheren yang dilakukan Steve Job yaitu hanya membuat satu laptop
dengan satu model. Dan Apple pun berkembang sedemikian rupa hingga pada
akhirnya Apple mengusai 90% dari keuntungan di industry smartphone.
Apple membuat kelemahan menjadi kekuatan secara internal ditunjukan
dengan di awal berdiri Apple hanya mengusai pangsa pasar hanya 5% saja sehingga
Steve Jobs selaku CEO apple berpikir keras untuk beralih ke pangsa pasar yang
belum terdapat kompetisi yang kuat. Dan ancaman yang menjadi peluang
ditunjukan ketika Apple mengeluarkan produk iTunes, dikarenakan banyaknya
pembajakan lagu Apple menggunakan ancaman dari kebijakan ini menjadi sebuah
peluang dengan menciptakan iTunes yang dimasukan kedalam perangkat Ipod
sehingga konsumen dapat menikmati lagu dengan hanya berbayar 99sen secara
illegal.

Menurut saya untuk menghadapi competitor di masa yang akan datang Apple
melakukan suatu pengimplementasi dari aksi koheren produk, sehingga semua
produk dapat terhubung dengan satu dengan yang lain dengan fitur-fitur terbaru
yang diberikan oleh Apple sendiri. Hal ini dikarenakan semua orang sudah percaya
mengenai produk dari Apple itu sendiri.

Menurut Reeves et al. (2012) dalam journalnya membahas mengenai cara


memilih dan melakukan pendekatan terhadap suatu strategi. Dimana isinya adalah
bagaimana strategi yang kita miliki membutuhkan sebuah strategi, dimana strategi
yang diberikan yaitu strategi palette. Dimana startegi ini terdapat 5 pendekatan
yaitu klasik, adaptif, visioner, Shapping dan renewal.

Anda mungkin juga menyukai