Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431) ;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063) ;
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 1531, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072) ;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 875/MENKES/SK/VIII/2001, tentang
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 876/MENKES/SK/VIII/2001, tentang
Pedoman Teknik Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/PER/XI/2005 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan ;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang
Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 : Tentang
Perizinan Rumah Sakit ;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 : Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten Kota ;
11. Keputusan Menteri Kesehatan No 382/MENKES/2007 tentang Pedoman
Penanggulangan Penyakit Infeksi di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA KUSUMA PRADJA TENTANG
PENETAPAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI RSIA KUSUMA PRADJA.
Kedua : Kebijakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA Kusuma
Pradja sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RSIA Kusuma Pradja dilaksanakan langsung oleh
Direktur RSIA Kusuma Pradja.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal :
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah
resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan keluarganya serta semua petugas di rumah sakit.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka
infeksi nosokomial di rumah sakit, sehingga semua kasus infeksi yang terjadi murni
karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Program
pengendalian infeksi didisain untuk mendukung pusat pelayanan kesehatan dalam upaya
menyediakan kualitas lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua pasien dan
masyarakat yang dilayani, dengan menerapkan kegiatan-kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta
biaya pengobatan yang berhubungan dengan infeksi pada pelayanan kesehatan.
untuk pendukung program-program komite PPI agar kasus-kasus infeksi yang tak
seharusnya terjadi di rumah sakit dapat dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan
masyarakat akan semakin bermutu dan dapat diakui. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan persaingan bisnis rumah sakit yang semakin ketat dimana
tuntutan masyarakat yang tinggi akan pelayanan kesehatan yang bermutu maka
sepantaslah kita membuat program PPI yang dapat membantu rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung.
III. TUJUAN
1. Tujuan umum : untuk membantu meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan
terhadap pasien, keluarga, dan petugas kesehatan sehingga mereka merasa aman dan
nyaman dirawat dan bekerja dalam lingkup rumah sakit
2. Tujuan khusus :
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa kegiatan yang bersifat
kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang aman
b. Menyiapkan data infeksi di rumah sakit melalui tindakan surveilans yang
dilakukan terhadap kasus-kasus yang spesifik dapat menimbulkan infeksi
nosokomial
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit, pasien,
penjaga pasien dan pengunjung
d. Membandingkan data yang ada di rumah sakit lain sehingga dapat mengukur
tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi rumah sakit
- Mengumpulkan data
- Menginput data dalam sistem
- Membuat analisa
- Membuat laporan
3. Pendidikan dan pelatihan
- Menentukan sasaran pelatihan
- Membuat jadwal pelatihan
- Dokumentasi pelatihan
- Membuat laporan
4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan
- Melakukan edukasi teknik aseptik sebelum melakukan tindakan
5. Monitoring penggunaan antibiotik yang rasional
- Mendata jumlah dan jenis antibiotik yang digunakan di rumah sakit
- Menentukan jumlah kuman dan jenis kuman yang paling tinggi diidentifikasi
pada jumlah pasien di rumah sakit koordinasikan dengan instalasi sanitasi dan
kebersihan
VII. SASARAN
1. Monitoring kewaspadaan standar
- Cara melakukan hand hygiene yang benar
- Penggunaan APD yang tepat
- Pembuangan sampah dan limbah yang benar oleh seluruh petugas,
pengunjung
2. Melakukan surveilans
- IDO = infeksi daerah operasi
- IADP = infeksi aliran darah primer
- Plebitis
- VAP = ventilator associated pneumonia
- ISK = infeksi saluran kemih
3. Pendidikan dan pelatihan
- Dokter, perawat, petugas lain, pasien dan keluarga pengunjung dapat
melakukan hand hygiene
XI. PENUTUP
Agar pencapaian program-program Komite PPI dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan maka perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, tenaga
yang kompeten, terlatih dan berdedikasi tinggi, serta dukungan manajemen yang sangat
kuat sehingga program-program ini dapat berjalan sesuai yang diinginkan sehingga
tujuan dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dapat terwujud sesuai rencana.
Direktur,
Direktur,