Anda di halaman 1dari 2

FAKTOR RISIKO DALAM INVESTASI

Risiko merupakan kemungkinan timbulnya kerugian yang dapat diperkirakan sebelumnya


dengan menggunakan data dan informasi yang cukup relevan.
Dalam investasi, suatu investor harus memproyeksikan besarnya cashflow yang diterima
dari berbagai variasi aliran kas selama usia investasi. Semakin besar variasi penerimaan
(cashflow) semakin tinggi risiko yang mungkin terjadi.
Risiko dapat muncul dari tiga kemungkinan :
1. Besarnya investasi
Semakin besar investasi, risiko yang didapat semakin besar. Salah satunya
perusahaan mengalami kebangkrutan. Begitu juga sebaliknya. Hanya saja untuk
investasi kecil tidak menganggu system operasional secara keseluruhan.
2. Penanaman Kembali dari cashflow
Dilaksanakan dengan berbagai perbandingan sesuai dengan resiko yang didapat
nantinya.
3. Penyimpangan dari cashflow
Setiap proyek investasi mendapatkan faktor risiko yang berbeda-beda. Tergantung
variasi penerimaannya.
Metode perhitungan risiko
1. Analisis sensitivitas
Pendekatan paling sederhana dalam menentukan risiko dari suatu proyek. Analisis
ini digunakan mengevaluasi proyek investasi dengan Menyusun estimasi dari
cashflow dalam berbagai variasi :
a. Hasil estimasi investasi secara optimis
b. Hasil estimasi investasi secara wajar
c. Hasil estimasi investasi secara pesimis
Investasi yang baik range nya lebih kecil. Range tersebut didapat dari optimis, wajar,
dan pesimis
2. Analisis statistic
a. Risiko arus kas
Proyeksi penerimaan yang akan datang disebut sebagai nilai yang diharapkan
(expected value)
Rumus :
Keterangan :
n
E ( V ) = ∑ V i . Pi E(V) = nilai yang diharapkan
t =1
Vi = cashflow
Pi = probabilitas pada setiap cashflow
Apabila terjadi penyimpangan dari nilai yang diharapkan perlu diukur dengan
standar deviasi
Rumus :
Keterangan :


n σ = standar deviasi
σ= ∑ {V i−E (V )} Pi 2

t=1 E(V) = nilai yang diharapkan


Vi = cashflow
Pi = probabilitas pada setiap cashflow

Koefisien variasi
Digunakan apabila proyek yang dibandikan menghasilkan nilai yang diharapkan
tidak sama. Sehingga tidak dapat menggunakan alat ukur standar deviasi.

b. Risiko proyek
Proyek investasi memiliki time frame jangka panjang. Aliran kas yang berjangka
panjang disebut independent yang berarti bila aliran pada tahun ke- n
mengalami penurunan sebesar 30%, tidak akan mempengaruhi aliran kas ke n+1.
Dalam menentukan proyek yang dipilih perlu menentukan:
1. NPV yang diharapkan

n
Ct
E ( PV )=∑
t=1 ( 1+ r )

Keterangan:
C t = cashflow/aliran kas pada tahun ke- 1 sampai tahun ke- n

r = return yang diharapkan


2. Deviasi standar NPV tersebut

√∑
n 2
Vi
σ= 2t
t=1 (1+r )

Aliran kas tidak independent adalah aliran kas pada tahun ke- n mempengaruhi
aliran kas ke- n+1. Perlu diperhatikan koefisien korelasi antar-waktu dari arus
kas.

Anda mungkin juga menyukai