a. Reaktif
Atinya apabila auditor melaksanakan audit setelah
menerima atau mendapatkan informasi dari pihak lain
mengenai kemungkinan adanya tindak kecurangan dan
kejahatan.
b. Proaktif
Artinya apabila auditor secara aktif mengumpulkan
informasi dan menganalisis informasi tersebut untuk
menemukan kemungkinan adanya tindak kecurangan dan
kejahatan sebelum melaksanakan audit investigatif
Berdasarkan hasil audit tersebut, aparat penegak
hukum akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan
sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku untuk
kepentingan penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan.
DOKUMENTASI BUKTI AUDIT INVESTIGASI
2.
Pengukura
n dan
analisis
informasi
1.
Pengumpu
lan 3. Analisis
informasi informasi
dan dan
evaluasi temuan
bahan
bukti
4.
Menentuka
n
kesesuaian
5.
informasi
Melaporka
dengan
n hasil
kriteria
penyimpang
an yang
TEKNIK AUDIT INVESTIGASI
a. Teknik Penyidikan
Teknik penyidikan untuk audit khusus memiliki
tahapan sebagai berikut:
1. Adanya pengaduan, informasi awal dan
permintaan untuk melakukan audit dari pihak-
pihak tertentu. Menangani informasi awal.
Penanganan informasi awal ini dilakukan oleh
Tim Penelaah Surat Pengaduan yang
anggotanya adalah fungsional auditor sekurang-
kurangnya tiga. Tim dibentuk berdasarkan
memo dinas dari inspektur dan bertugas
membantu inspektur menelaah surat pengaduan
yang diterima.
2. Penyelidikan kebenaran, keakuratan dan kelengkapan
informasi. Informasi yang masuk kedalam tim penelaah
surat surat pengaduan harus diselidiki dan ditelaah
terkait dengan kebenaran, keakuratan, dan kelengkapan
informasi. Hasil penelaahan informasi awal dengan
alternatif sebagai berikut:
a. Cukup alasan dilakukan audit khusus apabila surat
pengaduan telah memberikan informasi yang
lengkap
b. Tidak cukup alasan untuk dilakukan audit khusus
3. Keputusan pelaksanaan audit untuk tujuan khusus.
Pengambilan keputusan mengenai pelaksanaan audit
untuk tujuan khusus dilakukan oleh inspektur audit
berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh tim
penelaah surat pengaduan. Bila inspektur audit
memutuskan untuk melakukan audit, selanjutnya
dibentuk tim audit untuk melakukan audit dengan tujuan
khusus yang telah ditetapkan berdasarkan rekomendasi.
4. Pemeriksaan pihak yang diaudit. Tim audit
melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang
diaudit berdasarkan dugaan awal dilaksanakannya
audit khusus. Pendalaman pemeriksaan dapat
dilakukan dengan mengembangkan program audit.
Pelaksanaan pemeriksaan didokumentasikan
dalam kertas kerja audit khusus.
5. Pencarian dan pengumpulan barang bukti. Tim
audit melakukan pencarian dan pengumpulan
bukti yang mendukung dugaan dan temuan yang
diperoleh saat pemeriksaan. Bukti yang terkumpul
merupakan dasar bagi auditor dalam
menyampaikan opini, kesimpulan dan hasil audit
secara keseluruhan. Pencarian dan pengumpulan
bukti dilakukan menurut cara dan prosedur audit
yang ada dan dapat bersama unit lain yang
dianggap berkaitan.
6. Analisis barang bukti. Dilakukan oleh tim audit
baik secara internal tim maupun dengan
melibatkan pihak luar tim. Analisis ini
kemudian akan dibandingkan dengan
rekomendasi awal pelaksanaan audit dan
temuan pemeriksaan. Dari analisis ini akan
dihasilkan rekomendasi hasil audit, opini dan
kesimpulan hasil audit sebagai bahan
penyusun laporan audit khusus.
7. Penyusunan laporan hasil audit khusus.
Laporan hasil audit khusus disusun
berdasarkan kesepakatan tim audit mengenai
rekomendasi, opini dan kesimpulan hasil audit
khusus serta pencapaian tujuan pelaksanaan
audit khusus.
8. Penyerahan laporan hasil audit khusus
TEKNIK ANALISIS KRITIS