NIM 43213120224
Quiz.
24. Dalam suatu proses audit menggunakan audit sampling apakah sudah
tercapai suatu tujuan audit? Sedangkan dalam kasus ditahun 2003 pada
PT.Kimia Farma pihak yang melakukan audit Hans Tuanakotta & Mustofa saat
melakukan sampling tidak ditemukan kesalahan penyajian, namun setelah
dilakukan audit ulang oleh bapepam dan kementerian BUMN ternyata
ditemukan suatu ditemukan kesalahan penyajian atau bisa dibilang rekayasa
yang menyebabkan laba bersih terlalu besar. Masihkah audit sampling
dikatakan efektif ? Jelaskan
25. Jika merujuk kepada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dalam
kasus PT. Kimia Farma auditor atau KAP yang melakukan audit telah sesuai
dengan prosedur audit sesuai dengan SPAP. Lalu mengapa KAP Hans
Tuanakotta & Mustofa tetap dikenakan saksi atau denda?
26. Berkaitan dengan Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi.
a. Sebutkan prinsip akuntansi berterima umum yang diterapkan dalam
penyajian piutang di neraca?
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konfirmasi positif dan konfirmasi
negatif? Dan jelaskan pula kegunaannya bagi auditor!
c. Sebutkan nama-nama dokumen penting dalam pelaksanaan transaksi
penjualan kredit dan jelaskan pula fungsinya masing-masing?
27. Berkaitan dengan Sampling Audit untuk Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif Atas Transaksi.
a. Jelaskan secara singkat perbedaan metode pemilihan sampel
nonprobabilistik dan sampel probabilistik!
b. Sebutkan beberapa unsur yang dapat mempengaruhi hasil sampling dari
unit sampel?
28. Berkaitan dengan Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan
Penagihan: Piutang Usaha.
a. Sebutkan 5 prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan. Untuk
setiap pengujian, uraikanlah salah saji yang dapat diidentifikasikan!
b. Definisikan apa yang dimaksud dengan prosedur alternatif dalam
konfirmasi piutang usaha dan jelaskan tujuannya. Prosedur alternatif mana
yang paling dapat diandalkan? Mengapa?
29. Berkaitan dengan Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian
Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi, dan Utang usaha.
a. Apa yang dimaksud dengan voucher? Jelaskan bagaimana
penggunaannya dapat meningkatkan pengendalian internal organisasi!
b. Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran serta
pengujian utang usaha. Berikan contoh spesifik mengenai bagaimana
kedua jenis pengujian tersebut saling mempengaruhi satu sama lain?
30. Berkaitan dengan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan
a. Jelaskan apa yang dimaksud pengujian kompilasi. Sebutkan beberapa
contoh prosedur audit untuk memverifikasi kompilasi?
b. Sebutkan apa yang dimaksud dengan catatan akuntansi biaya dan jelaskan
arti pentingnya dalam melaksanakan audit?
31. Definisikan apa yang dimaksud dengan prosedur alternatif dalam konfirmasi
piutang usaha dan jelaskan tujuannya. Prosedur alternatif mana yang paling
dapat diandalkan? Mengapa?
32. Banyak perusahaan yang mempercantik tampilan piutang usahanya agar
laporan keuangan perusahaan tersebut indah, kriteria apa saja yang boleh
dilakukan oleh pengusaha atau perusahaan untuk memper cantik tampilan
piutangnya tapi tidak menyalahi aturan yang ada?
33. Apa yang dimaksud dengan bukti penerimaan kas dan sebutkan tujuannya
34. Jelaskan perbedaan antara sampling penggantian dan sampling tanpa
penggantian. Metode mana yang biasanya dikuti auditor?mengapa?
35. Dalam situasi apakah dapat diterima untuk mengkonfirmasi piutang usaha
sebelum tanggal neraca?
36. Jelaskan bagaimana sampling audit dapat digunakan untk menguji siklus
penggajian dan personalia?
37. Bedakan antara FOB destination dan FOB origin prosedur apa yang harus
diikuti aditor berkenaan dengan akuisisi persediaan atas dasar FOB origin
mendekati akhir tahun?
38. Dalam mengaudit beban penyusutan, pertimbangan utama apa yang harus
diingat oleh auditor?jelaskan bagaimana masing-masing dapat di verifikasi?
39. Mengapa persediaan sering kali merupakan bagian yang paling sulit dan
paling menghabiskan waktu dalam banyak audit?
40. Jelaskan kegunaan dari bill of lading, faktur penjualan, memo kredit,
remittance advice, laporan bulanan kepada pelanggan!
41. Jelaskan mengapa estimasi perbedaan sering digunakan oleh auditor!
42. Sebutkan prosedur audit yang dapat digunakan auditor untuk menentukan
apakah transaksi penggajian telah dicatat dengan jumlah yang benar!
43. Apa yang dimaksud dengan voucher? Jelaskan bagaimana penggunaanya
dapat meningkatkan pengendalian internal organisasi!
44. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penjualan kredit yang tidak
diotorisasi, aktivitas pengendalian apa yang diperlukan dan jelaskan
mengapa aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi
dan mencegah terjadinya salah saji tersebut !
45. Dalam fixed sample size atrribute sampling auditor harus menaksir tingkat
kesalahan yang terdapat dalam populasi untuk menentukan besarnya
sampel yang harus diambil. Dalam hal auditor tidak memiliki pengalaman
mengenai tingkat kesalahan dalam populasi, bagaimana ia menentukan
tingkat kesalahan dalam populasi tersebut !
46. Dalam pengujian subtantif terhadap sediaan auditor menggunakan pengujian
bertujuan ganda (dual purpose test). Sebut dan jelaskan prosedur audit
tersebut
47. Dalam salah satu prosedur audit untuk membuktikan bahwa klien mematuhi
pasal-pasal yang tercantum di dalam surat perjanjian penarikan kredit,
auditor meminta copy surat perjanjian tersebut dan mempelajarinya.
Informasi apa saja yang perlu diketahui oleh auditor dari copy surat
perjanjian penarikan kredit tersebut.
48. Biasanya dalam melakukan pengujian terhadap piutang usaha untuk
memverifikasi hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicatumkan
dalam neraca klien auditor meminta klien untuk membuat surat representasi
piutang. Dalam banyak kasus seperti ini, apakah sebenarnya tujuan auditor
meminta surat representasi tersebut, dan berikan contoh surat representasi
klien mengenai piutang usaha!
49. Dalam kebanyakan kasus pemeriksaan terhadap saldo akun piutang, auditor
harus memeriksa secukup tidaknya allowance for bad debt, alasan apa yang
menjadi dasar auditor untuk memeriksa akun tersebut!
50. Apa tujuan auditor melakukan sampling serta apa pengaruhnya sampling
pada laporan audit independen?
51. Dalam situasi apa auditor harus melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif atas transaksi penjualan dan penerimaan kas pada
tanggal interim?
52. Sebutkan tujuan memfooting total kolom pada neraca saldo klien, menelusuri
nama pelanggan dan jumlah masing masing ke file induk piutang usaha, dan
menelusuri total ke buku besarumum. Apakah perlu menelusuri setiap
jumlah file ke induk? Mengapa?
53. Jelaskan yang dimaksud dengan salah saji yang masih bisa ditoleransi?
54. Selain mengkonfirmasi saldo yang lebih besar dan lebih lama, penting juga
untuk mengambil sample dari setiap segmen populasi yang material, apakah
fungsinya?
JAWABAN QUIS :
Banyak perusahaan yang tidak memiliki risiko bisnis yang cukup signifikan dalam
memengaruhi saldo kas. Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan
menajemen kas yang tidak memadai atau penanganan dana yang dilakukan
pihak luar. Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari setara kas dan jenis
investasi lainya. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa keuangan
mengalami kerugian besar akibat aktivitas perdagangan oleh perorangan yang
disembunyikan dengan salah menyajikan saldo investasi dan kas. Auditor harus
memahami risiko dari kebijakan dan strategi investasi klien, sama halnya dengan
pengendalian manajemen yang dapat memperburuk risiko tersebut.
(2). Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko
Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu,
sering muncul potensi salah saji material dalam kas. Oleh karena kas lebih
mudah dicuri dibandingkan aset lainya, terdapat risiko bawaan cukup tinggi
untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi. Tujuan ini biasanya akan
berfokus pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil untuk tujuan lainya.
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu:
Pengendalian yang penting atas saldo akhir kas adalah rekonsiliasi bank secara
bulanan dari akun bank umum berbasis waktu oleh personel yang independen
dari pihak yang menangani atau mencatat transaksi kas. Jika suatu perusahaan
melakukan rekonsiliasi bank dengan memakan waktu lama, maka nilai
pengendalian akan turun dan memengaruhi penilaian auditor atau risiko
pengendalian kas. Rekonsiliasi membantu mencatat akuntansi agar
mencerminkan saldo kas yang lama antar saldo kas aktual di bank setelah
mempertimbangkan transaksi-transaksi yang memerlukan rekonsiliasi. Lebih
penting lagi, verifikasi atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dapat
dilakukan dalam rekonsiliasi yang independen.
Jika laporan bank diterima dalam keadaan tertutup oleh pihak yang
merekonsiliasi dan pengendalian fisik dilakukan atas laporan bank tersebut
sampai rekonsiliasi diselesaikan, maka cek dibatalkan, duplikat slip setoran,
dokumen lain yang termasuk dalam laporan bank dapat diperiksa tanpa perlu
khawatir akan diganti, dihapus atau ditambahkan. Rekonsiliasi bank dilakukan
dengan hati-hati oleh pihak klien dengan melakukan tindakan berikut ini:
Memeriksa urutan nomor pada cek dan memeriksa jika ada yang hilang.
Oleh karena saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan
pergudangan, maka sejumlah besar transaksi akun memengaruhi kas. Misalnya,
pengendalian atas penerimaan kas. Transaksi kas diaudit melalui pengujian siklus
transaksi tersebut.
Dalam audit, rekonsiliasi bank pada akhir tahun di audit secara luas. Dengan
menggunakan prosedur analitis, pengujian atas kewajaran saldo kas tidak terlalu
penting dibandingkan area audit lainya.
Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam
perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainya dengan rekonsiliasi yang
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Auditor juga membandingkan saldo akhir
kas dengan saldo bulan-bulan sebelumnya. Prosedur analitis ini dapat ditemukan
salah saji pada kas.
Titik awal verifikasi saldo dalam akun bank umum adalah dengan mendapatkan
rekonsiliasi bank dari klien dengan memasukkan dokumentasi auditor. Untuk
mengaudit kas dibank, auditor melakukan verifikasi apakah rekonsiliasi bank yang
diterima klien sudah benar. Tujuan audit-terkait saldo dan pengujian perincian saldo
dalam audit kas yang paling penting adalah keberadaan, kelengkapan, dan akurasi,
oleh karena itu harus diperhatikan. Auditor juga melakukan pengujian yang
berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan, seperti
menelaah hasil pertemuan dewan direksi dan penyajian utang untuk menentukan
apakah ada restriksi atas kas yang harus diugkapkan. Dalam area audit lainya,
prosedur audit aktual bergantung pada materialitas dan risiko dalam kas yang
sudah diidentifikasi auditor pada audit di bagian lainya.
Ketiga prosedur ini harus ditambahkan dalam pembahasan permintaan konfirmasi
bank sangat penting dan kompleks: laporan bank atas pisah batas dan pengujian
rekonsiliasi bank.
3. Laporan bank atas pisah batas adalah laporan bank pada periode tertentu dan
pembatalan cek terkait, duplikan slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk
dalam laporan bank, dikirimkan oleh bank ke kantor KAP. Tujuan dari laporan bank
atas pisah batas adalah untuk memberikan verifikasi bagian yang direkonsiliasi
pada rekonsiliasi bank klien di akhir tahun dengan bukti yang tidak dapat diakses
ke klien. Untuk memenuhi tujuan ini, auditor meminta klien agar bank
mengirimkan laporan langsung kepada auditor dalam waktu 7 sampai 10 hari
setelah tanggal neraca.
4. Menelusur (Tracing) – memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi terjadi
– Menentukan bahwa informasi dlm dokumen tsb telah dicatat – Arah pengujian
dari dokumen ke pencatatan akuntansi.
yang
mungkin dapat mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji potensial
tertentu dengan menggunakan perangkat lunak computer yang memproses
jawaban kuesioner pengendalian intern atau dengan cara manual dengan
menggunakan daftar (check list).
Jika klien memiliki prosedur rekonsiliasi bank yang dilaksanakan tepat waktu,
auditor dapat mengurangi pekerjaan audit atas saldo akhir kas.
8. Asersi Kelengkapan
Asersi ini menekankan pada seluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan.
Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan:
9. Bill of lading yaitu kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pegiriman barang
antara pembawa dan penjual. Bill of lading dikirimkan secara elektronik ketika
barang telah dikirimkan , dan secara otomatis akan membuat faktur penjualan
yang terkait serta ayat jurnal dalam jurnal penjualan.
Faktur penjualan yaitu dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang
yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan relevan lainnya.
Laporan bulanan yaitu dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara
elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang
usahanya.
11. Penentuan waktu dan luas konfirmasi, hal ini ditentukan berdasarkan risiko
deteksi, apabila resiko deteksi rendah tanggal konfirmasi adalah tanggal
neraca,
dan sampelnya lebih banyak. Apabila risiko deteksi tinggi, konfirmasi dilakukan
satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca (harus diikuti pemeriksaan perubahan
yang material).
2. Kas dibank
13. File induk piutang usaha merupakan file komputer yang digunakan untuk
mencatat penjualan individual, penerimaan kas, serta retur dan
pengurangan penjualan bagi setiap pelanggan dan untuk mempertahankan
saldo akun pelanggan.
3. Pengevaluasian hasil
16. Pisah batas retur dan pengurangan penjualan prinsip –prinsip akuntansi yang
diterima umum mengharuskan bahwa retur dan pengurangan penjualan
ditandingkan dengan penjualan yang terkait jika jumlahnya material,akan tetapi
bagi sebagian besar retur dan pengurangan penjualan dicatat pada periode
aqkuntansi dimana hal itu terjadi. Sedangkan Pisah batas penerimaan kas,untuk
sebagian besar audit,pisah batas penerimaan yang benar kurang begitu penting
dibandingkan pisah batas penjualan karena pisah batas kas yang tidak tepat
hanya mempengaruhi saldo kas dan piutang usaha.jauh lebih mudah menguji
salah saji pisah batas penerimaan kas yang (yang sering disebut sebagai
penyelenggaraan pembukuan penerimaan kas terbuka )dengan menelusuri
penerimaan kas yang dicatat kesetoran bank periode selanjutnya pada laporan
bank.
17. Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam
situasi normal.SAS 67 (AU 330) menyediakan tiga pengecualian terhadap keharusan
menggunakan konfirmasi:
piutang usaha tidak material,hal ini sudah umum bagi perusahaan tertentu seperti
toko diskonyang terutama melakukan penjualan secara tunai atau dengan kartu
kredit.
20. Menerapkan Sampling Unit Moneter (Monetary Unit Sampling atau MUS)
Ø MUS merupakan metodologi sampling statistic untuk pengujian atas rincian saldo
yang paling umum digunakan karena kesederhanaan statistik bagi sampling atribut
dan memberikan hasil statistik yang diekpesikan langsung dalam mata uang.
Ø Menggeneraliasi dari sampel ke populasi jika tidak ada salah saji yang ditemukan
dengan MUS, auditor harus membuat asumsi mengenai mengenai presentase salah
saji rata-rata bagi mata uang populasi yang mengandung populasi yang
mengandung salah saji.
Ø Menggeneralisasi ketika salah saji ditemukan, dalam hal ini terdapat empat
aspek yang diterapkan (1) jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara
terpisah dan kemudian digabungkan, (2) asumsi salah saji yang berbeda dibuat
untuk setiap salah saji, termasuk salah saji nol, (3) auditor harus berhadapan
dengan lapisan CUER dari tabel sampling atribut, (4) asumsi salah saji harus
dikaitkan dengan setiap lapisan.
Ø Menentukan ukuran sampel dengan menggunakan MUS diperlukan lima hal yang
harus diperhatikan yaitu materialitas, asumsi persentase rata-rata salah saji untuk
item populasi yang mengandung salah saji, Risiko yang dapat diterima atas
penerimaan yang salah (ARIA), nilai populasi yang tercatat, estimasi tingkat
pengecualian populasi, hubungan model risiko audit dengan ukuran sampel untuk
MUS.
Ø Keuntungan audit menggunakan MUS antara lain: MUS secara otomatis akan
meningkatkan kemungkinan memilih item mata uang yang tinggi dari populasi yang
sedang diaudit, MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan audit karena beberapa
item sampel akan diuji sekaligus, MUS mudah diterapkan, menghasilkan kesimpulan
statistik (membantu memberika kesimpulan lebih baik dan lebih dapat
dipertanggung jawabkan)
Ø Kelemahan utama menggunakan MUS : total batas salah saji yang dihasilkan
ketika salah saji ditemukan mungkin terlalu tinggi untuk digunakan auditor, sulit
memilih sampel PPS dari populasi yang besar tanpa bantuan computer.
21. Pemisahan tugas yang memadai
Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk menambah atau menghapus
karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan.
Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan jumlah jam kerja, terutama
lembur. Persetujuan dapat dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam
lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat dan sistem penggajian.
Kartu waktu atau catatan cocok digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang
dibayar per jam, namun tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar
menurut tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk
lainnya. Karena tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah
dipranomori tidak terlalu diperlukan untuk sistem penggajian.
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggungjawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak dicairkan harus langsung disetor kembali.
Jika cek ditandatangani oleh mesin, maka akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
Bagian yang paling penting dari pengamatan atas persediaan adalah penentuan
apakah perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk klien.
Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan
observasi, pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan
metode penghitungan persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat)
keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan
kondisi fisik persediaan.
24. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai
yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui
direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master
prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah
digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit
distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian
berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas
penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak
disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan
penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan
PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal
mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti
membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut
25. Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa selaku
auditor PT Kimia Farma (Persero) Tbk. diwajibkan membayar sejumlah Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena atas
risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang
dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun telah melakukan
prosedur audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan
tidak diketemukan adanya unsur kesengajaan. Tetapi, KAP HTM tetap diwajibkan
membayar denda karena dianggap telah gagal menerapkan Persyaratan
Profesional yang disyaratkan di SPAP SA Seksi 110 – Tanggung Jawab & Fungsi
Auditor Independen, paragraf 04 Persyaratan Profesional, dimana disebutkan
bahwa persyaratan profesional yang dituntut dari auditor independen adalah
orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor
independen.
b. a. Unit populasi
Unit populasi adalah banyaknya satuan anggota populasi. Misalnya kita melakukan
audit atas mutasi pengeluara kas tahun 2001 yang terdiri atas 3.500 kuitansi
dengan nilai Rp 800 juta.
b. Standar deviasi
Standar deviasi adalah angka yang menunjukkan jarak antara nilai rata-
rata populasi dengan para anggota secara umum sekaligus menunjukkan
tingkat heterogenitas/homogenitas data dalam populasi.
28. a.
Membandingkan retur dan potongan Lebih saji atau kurang saji retur dan
penjualan sebagai presentasi dan potongan penjualan dan piutang
penjualan kotor dengan angka dagang
tahun sebelumnya (sesuai lini
produk)
Membandingkan saldo pelanggan Salah saji pada piutang dagang dan
individu yang melebihi jumlah akun laporan laba/rugi terkait
tertentu dengan angka tahun
sebelumnya
Hutang dagang adalah kewajiban yang belum dibayarkan atas barang dan jasa
yang diterima dalam kegiatan usaha normal perusahaan. Terkadang sulit untuk
membedakan antara hutang usaha dan kewajiban yang masih harus dibayar,
tetapi ada manfaatnya untuk mendefinisikan kewajiban sebagai hutang usaha
kalau keseluruhan kewajiban itu sudah diketahui dan terhutang pada tanggal
neraca. Jadi, akaun hutang usaha mencakup kewajiban karena perolehan bahan
baku, peralatan, prasaran, perbaikan, dan banyak lagi jenis barang dan jasa yang
telah diterima sebelum akhir tahun.
Contoh
Jika ada sebuah perusahaan A tidak dapat membayar hutang usaha biasanya
perusahaan yang profesional akan membayar hutang tersebut dengan mengunakan
sistem pembayaran berupa barang atau lisensi atau gedung yang kemudian
diakuisisi atau mendapat perolehan oleh pihak yang memiliki piutang usaha
perusahaan B dari perusahaan A. Misal gedung A dinilai 200jt maka akan dilihat
berapa utang yang dimiliki maka akan dibayar dan melakukan pembayaran
terhitung lebih atau kurang bayar yang tersedia.
b. Catatan akuntansi biaya terdiri dari berkas induk, neraca lajur dan laporan dan
laporan yang menunjukkan akumulasi bahan, upah, dan biaya overhead dari suatu
pekerjaan atau proses saat biaya-biaya itu timbul sewaktu pengerjaan atau produk
selesai, biaya yang timbul dipindahkan dari barang dalam proses ke barang jadi
didasarkan laporang bagian penerimaan kas. Catatan akuntansi biaya berhubungan
dengan auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada baik-tidaknya
perancangan dan penggunaan pencatatan tersebut.
31. Prosedur alternatif, tujuan dari prosedur alternatif adalah untuk menentukan
dengan cara selain konfirmasi apakah piutang yang tidak dikonformasi itu memang
ada dan telah dinyatakan dengan benar pada tanggal konfirmasi. Konfirmasi
dilaksanakan untuk memperoleh bukti dari pihak ketiga mengenai asersi laporan
keuangan yang dibuat oleh manajemen. Pada dasarnya, bukti audit yang berasal
dari pihak ketiga dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang
berasal dari dalam perusahaan yang sedang diaudit. SA Seksi 326 (PSA No.07)
tentang Bukti Audit menyatakan bahwa, pada umumnya, dianggap bahwa “Bukti
audit yang diperoleh dari sumber independen di luar entitas memberikan
keyakinan yang lebih besar atas keandalan untuk tujuan audit independen
dibandingkan dengan bukti audit yang disediakan hanya dari dalam entitas
tersebut.”
33. Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan
kas yang dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti
penerimaan kas ( proof of cash receipts ). Dalam pengujian ini, total penerimaan
kas yang dicatat dalam jumlah penerimaan kas selama suatu periode tertentu,
seperti bulan, akan direkonsiliasi dengan deposito atau setoran actual yang
dilakukan ke bank selama periode yang sama. Perbedaan diantara keduanya
mungkin diakibatkan oleh setoran dalam perjalanan dan pos – pos lainnya, tetapi
jumlahnya dapat direkonsiliasi dan dibandingkan.
34. Nomor acak dapat diperoleh dengan atau tanpa penggantian. Dengan
penggantian berarti sebuah elemen dalam populasi dapat dimasukkan ke dalam
sampel lebih dari sekali. Dalam pemilihan sampel tanpa penggantian, sebuah pos
dapat dimasukkan dalam sampel hanya sekali. Meskipun kedua pendekatan
pemilihan sampel ini konsisten dengan teori statistic, auditor jarang
menggunakan pengambilan sampel dengan penggantian.
35. Penentuan waktu dan luas konfirmasi, hal ini ditentukan berdasarkan risiko
deteksi, apabila resiko deteksi rendah tanggal konfirmasi adalah tanggal neraca,
dan sampelnya lebih banyak. Apabila risiko deteksi tinggi, konfirmasi dilakukan
satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca (harus diikuti pemeriksaan perubahan
yang material).
36. Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah
untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut
telah dinyatakan secara wajar sesuai denganprinsip prinsip akuntansi yang
diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia akan digunakan untuk
mengilustrasikan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam
siklus penggajian dan personalia. Dalam sebagian besar system, akun gaji dan upah
akrual hanya akan diguakan pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan,
beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan
ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat
jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang
dihasilkan tetapi belum dibayar.
38. hal yang perlu diingat adalah metode penyusutan yang diambil. Karena
berdasarkan metode yang ada dapat ditelusuri biaya penyusutannya. Jumlah
tercatat ditentukan dengan alokasi internal. Tujuan yang paling penting atas
beban penyusutan adalah akurasi, di mana ditentukan apakah klien mengikuti
kebijakan depresiasi yang konsisten dan apakah perhitungannya tepat.
Verifikasi atas saldo akhir dari akumulasi penyusutan
Dua tujuan yang ditekankan dalam audit atas akumulasi penyusutan :
• Akumulasi penyusutan seperti yang dinyatakan dalam berkas induk
properti sesuai dengan buku besar.
• Akumulasi penyusutan dalam berkas induk dinilai dengan pantas.
39. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun,
sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan
waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan
termasuk : Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca
Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat
pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit Sering kali sulit bagi auditor
unutk mengamati dan menilai itempersediaan yang berbeda seperti perhiasan,
bahan kimia, dan suku cadang elektronik Penilaian persediaan juga sulit apabila
estimasi keuasangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya
manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Terdapat beberapa metode penilaian
persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi mungkin ingin
menggunakan metode
penilaian yang berbeda unutk berbagai bagain persediaan yang dapat diterima
menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
40. Bill of lading yaitu kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pegiriman barang
antara pembawa dan penjual. Bill of lading dikirimkan secara elektronik ketika
barang telah dikirimkan , dan secara otomatis akan membuat faktur penjualan
yang terkait serta ayat jurnal dalam jurnal penjualan.
Faktur penjualan yaitu dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang
yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan relevan lainnya.
Laporan bulanan yaitu dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara
elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang
usahanya.
Untuk mendeteksi terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan transaksi penjualan
kredit sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
pelaksanaanya
4. Tipe kontrak
a. Harga tetap
b. Kontraktor dibayar sebesar sejumlah biaya yang telah
dikeluarkan ditambah contractor’s
48. lah satu tipe bukti audit yang penting yang dibuat dalam organisasi klien
adalah surat representasi manajemen (Letter of representationatau management
representation letter). Surat ini dibuat oleh manajer tertentu dalam organisasi klien
atas permintaan auditor, yang berisi fakta tertentu mengenai posisi keuangan dan
kegiatan perusahaan. Contohnya : manajer keuangan perusahaan klien diminta oleh
auditor untuk menulis suatu surat pernyataan yang menjelaskan bahwa menurut
pengetahuannya semua hutang perusahaan telah dicantumkan dalam neraca.
Tujuan auditor meminta surat representasi manajemen adalah untuk menyadarkan
manajemen bahwa tanggung–jawab atas kewajaran laporan keuangan terletak di
tangan manajemen. Surat representasi manajemen ini merupakan bukti yang
penting tetapi bagi auditor bukti audit ini tidak membebaskan dirinya dari tugas
untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang tercantum dalam surat
tersebut. Oleh karena itu, surat bukti representasi manajemen tidak setingkat
kompetensinya dengan bukti dokumenter lainnya.
Disajikan sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak
dapat ditagih.
Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan
piutang tak tertagih.
Disamping itu sampel harus mengandung stabilitas. Yang dimaksud disini adalah
apabila jumlah sampel ditambah atau dikurangi maka hasilnya harus sama dan
tidak berubah.
Auditor bisa melakukan pengujian substantif atas detil suatu rekening pada tanggal
interim. Keputusan untuk melakukan pengujian sebelum tanggal neraca harus
didasarkan pada pertimbangan apakah auditor dapat :
· Saldo rekening akhir tahun yang diperiksa pada tanggal interim bias
diprediksi secara masuk akal, baik mengenai jumlah, hubungan signifikan, maupun
komposisinya.
52. Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi
catatan tentang pelepasan itu. Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal
kapan aktiva dilepas atau dibuang, nama orang atau perusahaan yang
mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal, tanggal akuisisi, dan akumulasi
penyusutan. Pengujian detail tie-in atas skedul yang mencatat pelepasan
diperlukan, termasuk memfooting skedul, menelusuri total pada skedul ke
pelepasan yang tercatat dalam buku besar umum, serta menelusuri biaya dan
akumulasi penyusutan pelepasan ke file induk properti.
Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan aktiva yang ada
Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva dan pendapatan rupa-
rupa yang diterima dari pelepasan aktiva
Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak properti, atau cakupan
asuransi untuk indikasi penghapusan peralatan
Ketika suatu aktiva dijual atau dibuang begitu saja tanpa ditukar dengan aktiva
pengganti, keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur
penjualan terkait dan file induk properti. Auditor harus membandingkan biaya dan
akumulasi penyusutan yang ada dalam file induk dengan ayat jurnal yang tercatat
dalam jurrnal umum serta menghitung kembali keuntungan atas kerugian atas
pelepasan aktiva. Jika terjadi tukar tambah aktiva dengan aktiva pengganti, auditor
harus memastikan bahwa aktiva yang baru dikapitalisasi dan aktiva yang digantikan
dihapus secara layak dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai buku aktiva
yang ditukar tambah dan biaya tambahan aktiva yang baru.