DOSEN PENGAMPU :
RENI YUSTIEN, S.E.,M.Si.,AK.,CA.
MATA KULIAH :
AUDITING II
DI SUSUN OLEH :
1. TYARA PUTRI RAMADHANI C0C020005
2. SRI GANDA C0C020031
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Resume yang berjudul Pengauditan “Siklus Pembelian dan
Pembayaran” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari resume ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Audit. Selain itu, Resume ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Siklus Pembelian dan Pembayaran bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Reni Yustien, S.E., M.Si., Ak., Ca. Selaku
dosen mata kuliah Auditing II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan Resume ini. Kami menyadari, resume yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan Resume ini.
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Pembelian barang dan jasa meliputi pembelian barang-barang seperti bahan baku,
peralatan, perlengkapan, dan sebagainya. Akan diuraikan bagaimana kita menilai risiko pengendalian
dan merancang pengujian pengendalian, serta pengujian substantif transaksi untuk golongan transaksi
dalam siklus pembelian dan pembayaran. Selanjutnya akan dibahas pelaksanaan pengujian rinci saldo
untuk akun utang usaha. Seperti halnya pada siklus penjualan dan pengumpulan piutang, auditor perlu
memahami fungsi-fungsi dan dokumen-dokumen bisnis serta catatan-catatan yang lazim berlaku
dalam perusahaan, sebelum ia menaksir risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian
serta pengujian substantif transaksi.
1.3. Tujuan
1. Memahami dan mengetahui akun – akun dan golongan transaksi dalam siklus pembelian dan
pembayaran,
2. Untuk mengetahui fungsi dan dokumen serta catatan dalam siklus pembelian dan pembayaran
3. Untuk mengetahui metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantif golongan transaksi
4. Untuk mengetahui metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk utang usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk menilai apakah
akun-akun yang di pengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk
pembelian tersebut telah di sajikan secara wajar sesuai dengan standar keuangan. Gambar 15-
1 melukiskan bagaimana aliran information akuntansi melalui berbagai akun didalam siklus
pembelian dan pembayaran.
Ada tiga kelompok transaksi yang tercakup dalam siklus ini, yaitu:
1. Pembelian barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur pembelian dan potongan pembelian.
Pengajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adalah
kegiatan awal siklus ini. Formulir yang digunakan dalam pembelian persetujuan(approval) tergantung
pada sifat barang dan jasa serta kebijakan yang di tetapkan perusahaan.
Dokumen-dokumen yang lazim di gunakan meliputi:
• Permintaan pembelian
Formulir permintaan pembelian di gunakan untuk meninta barang dan jasa oleh perusahaan
yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan pembelian.
• Order pembelian
Order pembelian adalah dokumen yang di gunakan untuk memesan barang dan jasa dari
pemasok.
Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat yang paling kritis
dalam siklus ini. Laporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang
dibuat pada saat barang di terima. Dalam laporan tersebut di cantumkan keterangan
mengenai barang, jumlah yang di terima, tanggal penerimaan, serta data lain yang relevan.
Pengakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima menuntut adanya
pencatatan yang tepat dan akurat. Oleh karena itu perusahaan harus seksama dalam
memasukkan semua transaksi pembelian, yaitu pembelian yang sungguh-sungguh terjadi,
dengan jumlah yang benar.
Dokumen-dokumen dan catatan yang lazim digunakan adalah:
1. Faktur dari pemasok
2. Memo debet
3. Voucher
4. File transaksi pembelian
5. Jurnal pembelian
6. Master file utang usaha
7. Daftar utang usaha
8. Laporan dari pemasok (vendor's statement)
Pada kebanyakan perusahaan, pembayaran untuk pembelian barang dan jasa merupakan aktifitas yang
signifikan. Aktivitas ini secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran yang akan di periksa auditor
meliputi:
• Check
Dokumen ini biasa di gunakan ntuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban jatuh tempo.
Apabila perusahaan menerapkan EDI, perusahaan mengirimkan pembayaran ke pemasok
secara elektronik melalui electronic funds transfer (EFT) antara bankperusahaan klien dengan
bank pemasok.
• File Transaksi Pengeluaran Kas
File ini dihasilkan komputer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas yang diolah
sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu, (bisa per hari, per minggu bahkan pertama
bulan).
• Jurnal Pengeluaran Kas
Ini adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang
mencakup seluruh transaksi pasa suatu periode waktu tertentu.
Dalam pengauditan pada umurnnya, akun-akun yang paling banyak menyerap waktu pemeriksaan
adalah piutang usaha, persediaan, aset tetap, utang usaha, dan akun beban. Apabila auditor dapat
mengurangi pengujian rinci saldo dengan menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi untuk memeriksa efektivitas pengendalian internal atas pembelian dan
pengeluaran kas, maka waktu yang bisa dihemat akan sangat signifikan. Pengujian pengendalian dan
pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran sangat diperhatikan auditor,
Lebih-lebih apabila klien memiliki pengendalian internal yang efektif.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk silkus pembelian dan pembayaran
terbagi dalam dua bagian besar berikut:
1. Pengujian pembelian, yang berkaitan dengan tiga dari empat fungsi bisnis yang telah
disinggung di atas, yakni: order pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan
utang.
2. Pengujian pengeluaran kas, yang berkaitan dengan fungsi keempat, yakni; pengolahan dan
pencatatan pengeluaran kas.
Pemahaman tentang pengendalian internal untuk siklus pembelian dan pembayaran sebagai dari
prosedur penilaian resiko, dapat diperoleh auditor dengan mempelajari bagan alir yang berlaku pada
perusahaan klien, mereview daftar pertanyaan pengendalian internal.
Bukti audit untuk suatu perikatan audit akan bervariasi tergantung pada pengendalian internal serta
keadaan lainnya. Efisiensi audit yang signifikan akan tercapai dalam audit apabila pengendalian
beroperasi secara efektif.
a. Pembelian Terbukukan adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima (Keterjadian)
Pengendalian yang memadai bisa mencegah terjadinya pencatatan transaksi yang tidak pernah
terjadi secara tidak sengaja, terutama yang berupa pencatatan pembelian ganda. Pengendalian
yang memadai juga bisa mencegah klien dari kesalahan mencatat beban yang bukan beban
perusahaan,atay transaksi penyalahgunaan aset atau hal-hal yang mendatangkan keuntungan
bagi manajemen atau karyawan perusahaan dan bukan untuk kepentingan perusahaan yang
diaudit. Apabila pengendalian atas transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang tidak pernah
terjadi tidak memadai, diperlukan pemeriksaan yang lebih ekstensif atas bukti-bukti
pendukung.
b. Pembelian yang Terjadi telah Dibukukan (Kelengkapan).
Dalam suatu situasi audit, terkadang sangat sulit untuk melakukan pengujian atas rinci saldo
untuk menentukan apakah ada transaksi yang tidak dicatat, sehingga auditor harus
mengandalkan pada pengendalian dan pada pengujian substantive golongan transaksi untuk
tujuan ini.
c. Pembelian Dicatat dengan Akurat (Ketelitian)
Luasnya pengujian rinci pada kebanyakan akun neraca dan akun beban tergantung pada
evaluasi editor tentang efektivitas pengendalian internal atas ketelitian pencatatan transaksi
pembelian.
d. Pembelian Digolongkan dengan Benar (Penggolongan)
Pengujian rinci akun individual tertentu dapat dikurangi apabila auditor yakin bahwa
pengendalian internal mencukupi untuk dapat memberikan keyakinan memadai mengenai
penggolongan yang benar di dalam jurnal pembelian. Auditor akan banyak membutuhkan
waktu untuk melaksanakan pengujian dokumen pembelian asset tetap dan akun-akun beban
periode ini guna memeriksa ketelitian dan kebenaran penggolongan. Oleh karena itu akan
sangat menghemat waktu apabila pengendalian internal efektif.
Auditor biasanya melaksanakan pengujian pembelian dan pengeluaran kas pada saat yang
sama. Untuk transaksi-transaksi tertentu yang dipilih dari jurnal pembelian untuk diperiksa,
faktur penjualan, laporan penerimaan barang dan dokumen pendukung lainnya diperiksa pada
saat yang sama. Dengan demikian verifikasi dilakukan secara efisien tanpa mengurangi
efektifitas pengujian.
C. Keandalan Bukti
Auditor harus memahami keandalah relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk
memeriksa utang usaha, yaitu faktur penjual, laporan dari penjual (pemasok), dan konfirmasi.
D. Ukuran Sampel
Ukuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor
seperti misalnya materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada, hasil penelitian risiko pengendalian,
dan hasil audit tahun lalu. Apabila pengendalian klien lemah, maka. hampir seluruh populasi akan
diperiksa. Sampling statistical kurang lazim digunakan untuk pengauditan utang usaha dibandingkan
dengan untuk piutang usaha.