Kelompok VI Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok VI Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
Nama : Yohana Sitinjak
Nim : 43214110418
Contoh Kasus
Pembelian Fiktif Mengkamuflase Lebih Saji Laba
Comptronix corporation mengumpulkan bahwa anggota senior tim manajemennya
telah melebihsajikan laba, dan akan dilakukan penyesuaian yang metarial atas laporan
keuangan yang diaudit pada tahun sebelumnya. Inti dari kecurangan adalah
penggunaan utang usaha fiktif atas pembeliaan item peralatan yang besar untuk
melebih sajikan asset tetap dan menyembunyikan penjualan fiktif.
Perusahaan juga menciptakan penjulan fiktif dan piutang yang terkait. Perusahaan
mengelkuarkan cek untk membayar transaksi pembeliaan fiktif tu. Cek tersebut
kemudian disetorkan kembali ke dalam akun perusahaan dan di catat sebgai penagihan
Kelompok VI Page 4
atas piutang fiktif. Akibatnya, penjualan fiktif disebut tampak telah ditagih, dan
pembayaran dilakukan untuk mendukung pembeliaan asset tetap fiktif.
Skema kecurangan itu membesar besarkan kinerja perusahaan dengan melaporkan laba
padahal sebenarnya perusahaan mengalami kerugian. Ketika kecurangan tersebut
diumumkan kepada public, harga saham Comptronix menurun secara drastis sebesaar
72 persen! SEC akhirnya menuntut para eksekutif itu karena melanggar provisi anti
kecurangan dari securities Act tahun 1933 dan securities Exchange Act Tahun 1934.
SEC secara permanen melarang para eksekutif itu untuk menjadi pejabat atau direktur
perusahaan public mana pun, memintanya untuk membayarkn kembali bonus dan
kerugiaan perdagangan yang dihindari, dan mengenakn penalty moneter sipil kepada
mereka.
Sekarang kita akan, membahas siklus akuisisi dan pembayaran ( Acquestion and
payment cycle ). Barang dan jasa mencakup akuisisi barang seperti bahan baku,
peralatan, perklengkapan, utilitas, perbaikan dan pemeliharan serta penelitian dan
pengembangan. Pada bagian pertama bab ini, kita akan membahas penelitian resiko
pengendalian dan perancangan pengujian penelitian serta pengujiaan serta pengujiaan
substansif atas transaksi untuk kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
Kemudian, kita akan membahas pelaksanaan pengujiaan atas rincian saldo utang
usaha.
Seperti pada siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami fungsi bisnis
serta dokumen dan catatan perusahaan sebelum mereka dapat penilai risiko
pengendaliaan dan merancang pengujian pengendalian serta pengujiaan substansif
atas transaksi. Pertama kita akan menbahas dua topik yang berhubungan:
1. Kelas transaksi dan saldo akun siklus akuisisi dan pembayaran pada sebuah
perusahaan umum.
2. Dokumen dan catatan khusus yang digunakan dalam siklus akuisisi dan
pembayaran.
Kelompok VI Page 5
A. AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS AKUISISI DAN
PEMBAYARAN
Tujuan keselurahaan dari audit atas akuisisi dan pembayaran adalah mengevaluasi
apakah akun akun yang dipengaruhi oleh akuisis barang dan jasa serta pengeluaran
kas bagi akuisisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan standar akutansi .
gambar 18-1 menunujukkan cara informasi akutansi mengalir melalui berbagai
akun dalam siklus akuisi dan pembayaran.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus :
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembeliaan serta diskon pembeliaan.
Kelompok VI Page 6
Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran
ditunjukkan oleh akun T Pada gambarf 18-1. Untuk sederhanyanya, kita hanya akan
menunjukkn akun – kun pengndaliaan bagi ketiga kategori utama beban yang akan
di gunakan oleh sebagian besar perusahaan. Untuk setia akun pengendaliaan,
contoh Akun beban pembantu juga disajikan. Perhatikan sejumlah besar akun yang
terpengaruh oleh siklus ini. Karena itu. Tidaklah mengejutkan jika audit atas siklus
akuisis dan pembayaran sering kali menghabiskan lebih byanak waktu ketimbang
siklus lainnya.
Kolom ketiga pada table 18-1 menyajikan empat fungsi bisnis yang terjadi dalam
setiap bisnis ketika mencatat tiga kelas transaksi pada siklus akuisisi dan
pembayaran.ketiga fungsi yang keempat adalah mencatat pengeluaran kas untuk
Kelompok VI Page 7
pembayaran kepada vendor. Demi keserdahanaan, ilustrasi kami tidak menunjukkan
pemrosesan retur dan pengurangan pembeliaan serta diskon pembeliaan juga
terjadi dalam siklusini, kami mengabaikannya di sini karena jumlahnya tidak
signifikan bagi sebagian besar perusahaan.
Kemudian, kita akan membahas secara lebih terinci masng – masing dari empat
fungsi bisnis itu, dengan mencurahkan perhtiaan khusus pada dokumen dan
catatan. Umum yang digunakan . hal tersebut tercantum pada kolom keempat table
18-1.
Permintaan akan barang dan jasa leh personil klien merupakan titik awal bagi
siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan
tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan . dokumen yang
umum digunkan meliputi :
Kelompok VI Page 8
Nama : Karina
Nim : 43214110433
Tabel 18-1 Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, serta Dokumen dan
Catatan Terkait untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Kelas Akun Fungsi Bisnis Dokumen Dan
Transaksi Catatan
Akuisisi Persediaan Memroses pesanan Permintaan
Properti, pabrik, pembelian pembelian
dan peralatan Pesanan pembelian
Beban dibayar di
muka
Kelompok VI Page 9
Utang usaha elektronik
Diskon pembelian File transaksi
pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran
kas atau listing
Mengakui Kewajiban
Pengakuan Kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan
pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal akan mempengaruhi
laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual,karena itu perusahaan harus berhati-
hati mencantumkan semua transaksi akuisisi,hanya akuisisi yang dilakukan,dan
pada jumlah yang tepat. Dokumen dan catatan yang umum meliputi:
Kelompok VI Page 10
Faktur Vendor Faktur Vendor (vendor’s invoice ) adalah dokumen yang
diterima dari vendor dan menunjukan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi.
Faktur tersebut menunjukan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang
diterima, harga (termasuk ongkos angkut), syarat diskon tunai, tanggal penagihan,
dan total jumlahnya. Faktur Vendor merupakan hal yang penting karena
menunjukkan jumlah yang tercatat dalam file transaksi akuisisi. Untuk perusahaan
yang menggunakan EDI, faktur vendor dikirimkan secara elektronik , yang akan
mempengaruhi cara auditor mengevaluasi bukti.
Memo Debet Memo Debet (debit memo) juga merupakan dokumen yang
diterima dari vendor dan menunjukkan pengurangan jumlah yang terutang kepada
vendor akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan. Memo tersebut
sangat mirp dengan Faktur vendor,tetapi mendukung pengurangan utang usaha
dan bukan peningkatan.
File Transaksi Akuisisi ini adalah file yang dibuat komputer yang meliputi semua
transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti
satu hari, satu minggu, atau satu bulan. File ini berisi semua informasi yang
dicantumkan ke dalam sistem dan meliputi informasi tentang setiap transaksi,
seperti nama vendor, tanggal,jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi, dan deskripsi
serta kuantitas barang dan jasa yang diberi. File tersebut juga dapat menampung
retur dan pengurangan pembelian atau dapat diselenggarakan file terpisah untuk
transaksi tersebut. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi dalam file
Kelompok VI Page 11
transaksi akuisisi dapat digunakan untuk berbagai catatan, listing atau laporan,
seperti jurnal akuisisi, file induk utang usaha, dan transaksi untuk saldo akun atau
divisi tertentu.
Jurnal Akuisisi atau Listing Jurnal Akuisisi (acquisitions journal) atau listing,
yang sering kali disebut sebagai jurnal pembeliaan, umumnya dibuat dari file
transaksi akuisisi dan umumnya meliputi nama vendor, tanggal,jumlah dan
klasifikasi akun atau klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan dan
pemeliharaan, persediaan, atau utilitas. Jurnal tersebut juga mengidentifikasi
apakah akuisisi dilakukan secara tunai atau dengan utang usaha. Jurnal atau listing
dapat mencakup setiap periode waktu yang biasanya sebulan. Jurnal atau listing
meliputi total setiap jumlah akun yang dicatat selama periode waktu tersebut.
Transaksi yang sama yang dicatat dalam jurnal atau listing juga diposting secara
simultan ke buku besar umum dan, jika dilakukan secara kredit, ke file induk utang
usaha.
File induk Utang Usaha File Induk utang usaha (accounts payable master file)
mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur dan
pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi. Total setiap saldo akun
dalam file induk sama dengan total saldo utang usaha dalam buku besar umum.
Printout file induk utang usaha menunjukkan, per vendor, saldo awal utang usaha.
Setiap akuisisi, retur dan pengurangan akuisisi, pengeluaran kas, dan saldo akhir.
Namun, banyak juga perusahaan yang tidak menyelenggarakan file induk per
vendor. Perusahaan tersebut membayar berdasarkan faktur setiap vendor. Karena
itu, total faktur vendor yang belum dibayar dalam file induk sama dengan total
utang usaha.
Neraca Saldo utang usaha Neraca Saldo utang usaha (accounts payable trial
balance) mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari
Kelompok VI Page 12
setiap faktur atau voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara
langsung dari file induk utang usaha.
Kelompok VI Page 13
pembayaran secara elektronik kepada vendor melalui transfer dana elektronik
(elektronic funds Transfer = EFT ) antara bank perusahaan dan bank vendor.
Kelompok VI Page 14
diselenggarakan internet untuk menegosiasikan pembelian perlengkapan dan jasa
yang diperlukan dalam lelang terbuka. Banyak yang berpendapat bahwa
penggunaan internet untuk memperoleh barang dan jasa menimbulkan efisiensi
pasar dan harga yang lebih murah karena pasar online akan memungkinkan jumlah
pemasok dan pelanggan yang lebih besar untuk menegosiasikan pembelian serta
penjualan produk dan jasa.
Kelompok VI Page 15
2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat, yaitu memroses dan
mencatat pengeluaran kas.
Otorisasi Pembelian
Otorisasi yang tepat untuk melakukan akusisi akan memastikan bahwa barang dan
jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan perusahaan yang diotorisasi ,
dan menghindari akusisi item yang berlebihan atau tidak diperlukan. Sebagian besar
Kelompok VI Page 16
perusahaan mensyaratkan tingkat otorisasi untuk jenis akuisisi yang berbeda atau
jumlah nilai uang yang berbeda. Sebagai contoh, akusisi aset tetap yang melebihi
batas nilai uang yang telah ditentukan memerlukan akusisi aset tetap yang melebihi
batas nilai uang yang telah ditentukan memerlukan persetujuan dewan direksi;
item-item yang secara relatif jarang diperoleh, seperti polis asuransi dan kontrak
jasa jangka panjang, disetujui oleh pejabat tertentu; perlengkapan dan jasa yang
berharga lebih murah dari jumlah yang ditetapkan disetujui oleh supervisor serta
kepala departemen; dan beberapa jenis bahan baku serta perlengakapn dipesan
kembali secara otomatis apabila sudah berada di bawah tingkat yang telah
ditentukan sebelumnya, sering kali melalui komunikasi langsung dengan computer
vendor.
Kelompok VI Page 17
Gambar 18-2 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Siklus Akusisi dan
Pembayaran
Menentukan luas
pengujian
pengendalian*
Kelompok VI Page 18
guna meminimalkan kemungkinan penghilangan yang tidak disengaja pada formulir
ketika barang di pesan.
Kelompok VI Page 19
Pengendalian yang penting dalam departemen utang usaha dan teknologi
informasi adalah persyaratan bahwa personil yang mencatat akuisisi tidak boleh
memiliki akses ke kas, sekuritas, dan asset lainnya. Dokumen dan catatan yang
memadai, prosedur yang tepat untuk menyimpan catatan, dan pengecekan
independen atas kinerja juga merupakan pengendalian yang penting dalam fungsi
utang usaha.
Otorisasi Pembayaran
Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk:
Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat.
Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi
utang usaha.
Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan cek
pada saat cek ditandatangani.
Cek harus dipranomori agar jauh lebih mudah memperhitungkan semua cek dan
dicetak pada kertas khusus agar sulit untuk mengubah payee atau penerima
pembayaran atau jumlah. Perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan
pengendalian fisik terhadap cek kosong, yang sudah tidak digunakan lagi, dan yang
telah ditandatangani. Mereka juga harus memiliki metode pembatalan dokumen
pendukung agar tidak bisa digunakan lagi sebagai pendukung cek lainnya pada
waktu nanti. Metode yang umum adalah menuliskan nomor cek pada dokumen
pendukung.
Kelompok VI Page 20
pengendalian ditingkatkan dan didukung oleh pengujian pengendalian tambahan,
auditor akan mampu mengurangi pengujian substantif. Tentu saja, jika klien adalah
sebuah perusahaan publik, auditor harus mendokumentasikan dan menguji
pengendalian secara memadai untuk menerbitkan pendapat mengenai pengendalian
internal terhadap pelaporan keuangan.
Bukti audit dalam suatu penugasan audit akan bervariasi dengan pengendalian
internal dan situasi lainnya. Efisisensi audit yang signifikan dapat dicapai pada
banyajk audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi
memerlukan perhatian khusus sehingga harus diperiksa secara teliti kebenaran
banyak akun asset, kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan transaksi
Kelompok VI Page 21
yang benar dalam jurnal akuisisi, terutama yang berhubungan dengan keempat
tujuan tersebut.
1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, yang
Konsisten dengan Kepentingan Utama Klien (Keterjadian)
Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini pengujian
atas transaksi yang tidak benar dan transaski yang dicatat padahal sebenarnya tidak
dapat dikurangi secara drastis. Pengendalian yang memadai akan mencegah
pencatatan akuisisi ganda. Pengendalian yang memadai juga mendapat mencegah
klien untuk mencantumkan beban bisnis atau transaksi aset yang curang atau yang
terutama memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan bukan
entitas yang sedang diaudit. Dalam beberapa contoh transaksi yang tidak tepat saja
terjadi, seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi oleh karyawan. Dalam
contoh lainnya, ketetapan transaksi jauh lebih sult dievaluasi seperti pembayaran
iuran keanggotaan para pejabat di country club atau biaya liburan ke luar negeri
yang ditanggung perusahaan bagi manajemen dan keluarganya. Jika pengendalian
terhadap transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang sebenarnya tidak ada, tidak
memadai, akan diperlukan pemeriksaan yang lebih ekstensif atas dokumen
pendukung.
Kelompok VI Page 22
Tabel 18-2 Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
Pengendalian Kunci, Pengujian Pengendalian, dan
Pengujian Substantif Transaksi atau Transaksi untuk
Akuisisi
Tujuan Audit Pengendalian Pengujian Pengujain
yang Berkaitan Internal Kunci Pengendalian Substantif atas
dengan Trans yang Umum Transaksi yang
Umum
Akuisisi yang Permintaan Memeriksa Mereview jurnal
dicatat adaah untuk pembelian, dokumen dalam akuisisi buku besar
barang dan jasa pesanan paket voucher umum dan file induk
yang diterima yang pembelian, laporan untuk eksistensi. utang usaha untuk
konsisten dengan penerimaan, dan melihat jurnal yang
kepentingan terbaik faktur vendor besar atau tidak
klien (Keterjadian) dilampirkan pada biasa.*
voucher.*
Kelompok VI Page 23
menerima ayat menginput vendor menyangkut
jurnal pembelian transaksi dengan yang tidak biasa.
hanya dari vendor vendor yang valid
ang diotorisasi dan tidak valid.
dalam file induk
vendor.
Kelompok VI Page 24
Voucher telah Memeriksa urutan
dipranomori dan voucher.
diperhitungkan.
Transaksi akuisisi Perhitungan dan Memeriksa indikasi Membandingkan
yang dicatata jumlahnya sudah verifikasi internal. transaksi yang
sudah akurat diverifikasi secara tercatat dalam jurnal
(Keakuratan) internal. akuisisi dengan
faktur vendor,
laporan penerimaan
dan dokumentasi
pendukung lainnya.*
Total batch Memeriksa file total
dibandingkan batch untuk melihat
dengan laporan tanda tangan klerk
ikhtisar computer. pengendali data:
Kelompok VI Page 25
pengikhtisaran) dibandingkan yang menunujukan persediaan.
dengan saldo buku perbandingan.
besar umum.
Transaksi akuisisi Bagan akun yang Memeriksa Membandingkan
telah memadai telah prosedur manual klasifikasi dengan
diklarifikasikan digunakan. dan bagan akun. bagan akun dan
dengan benar merujuk ke faktur
(Klasifikasi) vendor.
Klasifikasi akun Memeriksa indikasi
telah diverifikasi verifikasi internal.
secara internal.
Transaksi akuisisi Prosedur Memeriksa Membandingkan
telah dicatat pada mengharuskan prosedur manual tanggal laporan
tanggal yang benar pencatatan dan mengamati penerimaan dan
(Penetapan waktu) transaksi sesegera apakah ada faktur faktur vendor
mungkin setelah vendor yang belum dengan tanggal pada
barang dan jasa tercatat. jurnal akuisisi.*
diterima.
*Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk
kelengkapan, dan penetapan waktu.
Kelompok VI Page 26
3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat ( Keakuratan )
Luas pengujian atau rincian saldo terhadap banyak akun neraca saldo dan beban
tergantung pada evaluasi auditor atas keefektifanpengendalian internal. Terhadap
keakuratan transaksi akuisis yang dicatat. Sebagai contoh jka auditor merasa yakin
bahwa transaksi aset tetp telah dicatat dengan benar dalam jurnal akusisi maka
dapat diterma untk memvouching lebih sedki akusisi periode berjalan selama
pengujian atas rincian saldo kermbang jika pengedaliannya tidak memadai.
Kelompok VI Page 27
Table 18-3 menyajikan pengeluaran kas dengan menggunakan format yang sama
seperti table 18-2 untuk akuisisi. Kita mengasumsikan untuk pengendalian dan prosedur
audit tersebut bahwa ada pengeluaran kas dan jurnal akuisisi yang terpisah. Komentar
kami mengenai metodologi dan proses mengembangkan prosedur audit untuk akuisisi
yang berlaku untuk pengeluaran kas.
Biasanya auditor melaksanakan pengujian akuisisi dan pengeluaran kas pada
saat yang bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan diperiksa dari jurnal akuisisi,
faktur vendor, laporan penerimaan, dan dokumentasi akuisisi lainnya diperiksa pada
saat bersamaan seperti cek yang dibatalkan yang terkait. Jadi, verifikasi dapat
dilakukan secara efisien tanpa mengurangi keefektifan pengujian.
Kelompok VI Page 28
Nama : Wiwin Anggraeni
Nim : 43214110479
Kelompok VI Page 29
payee serta
jumlahnya.
Memeriksa
dokumen
pendukung sebagai
bagian dari penguji
akuisisi.
Transaksi Cek telah di Memperhitungkan Merekonsiliasi
pengeluaran kas pranomori dan urutan cek. pengeluaran kas
yang ada telah diperhitungkan. yang tercatat
dicatat dengan pengeluaran
(kelengkapan) kas pada laporan
bank (bukti
pengeluaran kas).
Kelompok VI Page 30
Rekonsiliasi bank Memeriksa
disiapkan setiap rekonsiliasi bank
bulan oleh dan mengamati
karyawan yang penyusunannya.
independen yang
mencatat
pengeluaran kas
atau penyimpanan
asset.
Transaksi Perhitungan dan Memeriksa verifikasi Membandingkan cek
pengeluaran kas jumlah diverifikasi indikasi internal. yang dibatalkan
yang dicatat sudah secara internal. atau catatan bank
akurat (keakuratan) elektronik dengan
jurnal akuisisi yang
terkait dan ayat
jurnal pengeluaran
kas
Kelompok VI Page 31
utang usaha dan besar umum serta
ikhtisar secara file induk utang
benar (posting dan usaha.
pengikhtisaran) File induk utang Memeriksa tanda
usaha dan total tangan pada akun
neraca saldo buku besar umum
dibandingkan yang menunjukan
dengan saldo buku perbandingan.
besar umum.
Transaksi Bagan akun yang Memeriksa prosedur Membandingkan
pengeluaran kas memadai telah manual dan bagan klasifikasi dengan
telah diklasifikasikan digunakan. akun. bagan akun dengan
secara benar merujuk ke faktur
(klasifikasi) vendor dan jurnal
akuisisi.
Klasifikasi akun Memeriksa indikasi
diverifikasi secara verifikasi internal
internal.
Transaksi Prosedur Memeriksa prosedur Membandingkan
pengeluaran kas mengharuskan manual dan tanggal pada yang
telah dicatat pada pencatatan mengamati apakah dibatalkan atau
tanggal yang benar transaksi sesegera terdapat cek yang catatan bank
(tepatwaktu) mungkin setelah cek belum tercatat. elektronik dengan
ditanda tangani jurnal pengeluaran
atau pengiriman kas.
secara elektronik
untuk diproses oleh
bank.
Kelompok VI Page 32
Tanggal telah Memeriksa indikasi Membandingkan
diverifikasi secara verifikasi internal. dengan tanggal cek
internal. yang dibatalkan
atau catatan bank
elekronik dengan
tanggal pembatalan
bank.
*Prosedur analitis juga dapat diterapkan untuk tujuan yang lain, trmasuk kelengkapan,
keakuratan, danpenetapan waktu.
Kelompok VI Page 33
PENGENDALIAN Tidak lama setelah bendaharawan US Lime & Minerals ,Inc yang
INTERNAL YANG berbasis di Dallas mengundurkan diri secara tiba-tiba , auditor
LEMAH pada tim penugasan Errest dan Young menemukan hal
TERHADAP penggelapan yang signifikan atas dana perusahaan oleh pejabat
PENGELUARAN tinggi di bagian keuangan . Penyelidikan lebih lanjut oleh securities
YANG and exchange commission (SEC) menghasilkan dugaan bahwa
MENYEBABKAN Larry T.Ohms, Wakil direktur keungan dan bendahara U.S Lime ,
PENGGELAPAN telah menggelapkan dana hamper $2,2 Juta dengan mengakali
SEBESAR $2,2 pengendalian internal terhadap pengeluaran kas selama periode
JUTA empat tahun.
Kelompok VI Page 34
perusahaannya pada cek reimbursement untuk ohms atas beban
bisnis fiktif . pada tahun 2000, ia menggunakan cek “Counter” dan
cek “Starter” yang diterima U.S Lime ketika membuka rekening
bank baru yang berbeda. Dia mencatat cek itu sebagai utang bank
dan menukarkannya dengan cek kasir bank sebagai utang kpd
kreditor pribadinya. Untuk beberapa transaksi, ia memalsukan
tanda tangan pejabat lainnya. Sementara dalam kasus lainnya
bank menerima cek yang hanya ditandatangani ohms. Untuk
menutupi jejaknya, dia mencatat pengeluaran tersebut sebagai
“Biaya pendanaan dibayar dimuka”. Yang dilaporkan sebagai asset
dalam neraca U.S Lime.
2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut pertimbangan
yang signifikan, seperti biaya lease dan kontruksi. Pertimbangan tersebut
mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah saji. Akibatnya, auditor sering kali
mengurangi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.
Kelompok VI Page 35
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang luas.
Akibatnya, auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai besar dan tidak
biasa serta mengujinya atas dasar 100%.
Kelompok VI Page 36
GAMBAR 18-3 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Utang Usaha
TAHAP I
Mengidenifikasiresikobisnis yang memengaruhiutangusaha.
TAHAP I
menetapkanmaterialitaskinerjadanmenilairesikoinherenuntukutangusaha
,eem
TAHAP I
Menilairesikopengendalianuntuksiklusakusisidanpembayaran
Mam
TAHAP II
Merancangdanmelaksanakanpengujianpengendaliansubstansifatastransaksiu
ntuksiklusakuisisidanpembayaran
Menetapkanmaterialitas
TAHAP III
Merancangdanmelaksanakanproseduranalitisuntukutangusaha.
Prosedur audit
TAHAP III
Merancangpengujianatasrinciansaldout Ukuran sample
angusahauntukmemenuhitujuan audit Item ygakandipilih
yang berkaitandengansaldo.
Penetapanwaktu
Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban berbunga.
Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha hanya jika total jumlah kewajiban itu
diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban mencakup pembayaran
berbunga, hal tersebut harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik,
atau hutang obligasi.
Kelompok VI Page 37
Jika pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi terkait
menunjukan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif, dan jika hasil
prosedur analitis memuaskan, auditor mungkin akan mengurangi pengujian atas rincian
saldo hutang usaha. Akan tetapi, karena hutang usaha cenderung material bagi
sebagian besar perusahaan, auditor hampir selalu melaksanakan sejumlah pengujian
atas rincian saldo.
Fokus terkini yang diberikan oleh banyak perusahaan pada perbaikan aktivitas
manajemen mata rantai ruplainya telah menimbulkan banyak perubahan dalam
perancangan sistem yang digunakan untuk mengawali serta mencatat aktivitas akuisisi
dan pembayaran. Usaha untuk merampingkan proses pembelian barang dan jasa,
termasuk penekanan yang lebih besar pada pembelian persediaan just-in-time,
pembagian informasi yang meningkat dengan pemasok penggunaan teknologi serta s-
commerce untuk melakukan transaksi bisnis, setelah mengubah semua aspek siklus
akuisisi dan pembayaran bagi banyak perusahaan. Pengaturan dan sistem tersebut
dapat menjadi kompleks.
Resiko bisnis klien yang disignifikan dapat saja berasal dari perubahan tersebut,
sebagai contoh: pemasok mungkin memiliki akses yang lebih besar kecatatan utang
usaha, yang memungkinkannya untuk terus memonitor status saldo ulang dan untuk
melaksanakan rekonsiliasi yang terinci. Akses oleh pihak eksternal, seperti pemasok,
kecatatan akuntansi meningkatkan kemungkinan terjadinya salah saji jika akses tidak
dikendalikan secara layak. Selain itu, semakin berfokus pada perbaikan logistik
persediaan yang bergerak secara fisik sepanjang mata rantai distribusi perusahaan juga
dapat menambah kesulitan dalam menetapkan pisah batas saldo utang yang efektif
pada akhir tahun. Auditor harus memahami sifat perubahan sistem tersebut untuk
Kelompok VI Page 38
mengindentifikasi apakah resiko bisnis klien dan pengendalian manajemen yang terkait
mempengaruhi kemungkinan salah saji yang material dalam utang usaha.
Kelompok VI Page 39
total file induk dengan buku besar umum. Dalam situasi tersebut, verifikasi utang
usaha akan memerlukan sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan
bahwa pengendalian internal beroperasi secara efektif.
Kelompok VI Page 40
tercatat dalam file induk utang usaha dengan buku besar umum. Setelah menilai resiko
pengendalian, auditor merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.
Penggunaan prosedur analistis merupakan hal yang penting dalam siklus akuisisi dan
pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya, terutama untuk mengungkapkan salah
saji utang usaha. Tabel 18-4 mengilustrasikan prosedur analistis untuk akun-akun
neraca serta laporan laba rugi dalam siklus akuisisi dan pembayaran, yang berguna
untuk mengungkapkan bidang dimana penyelidikan tambahan memang diperlukan.
Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan apakah saldo
utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak. Tujuh dari
delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang di bahas pada bab 6 di jilid 1
dapat diterapkan pada utang usaha: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi,
pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban. Nilai realisasi tidak dapat diterapkan
pada kewajiban.
Terdapat perbedaan penekanan yang penting dalam audit atas kewajiban dan aset.
Ketika memverifikasi aset, auditor menekankan lebih saji melalui verifikasi dengan
konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dokumen pendukung. Auditor tidak
boleh mengabaikan kemungkinan aset mengalami kurang saji tetapi harus lebih
memperhatikan lebih saji. Pendekatan yang berlawanan ini di ambil ketika
Kelompok VI Page 41
memverifikasi saldo kewajiban; yaitu fokus utamanya adalah pada kewajiban yang
kurang saji atau dihilangkan.
Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama dari
bab 16 yang kita terapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga
dapat diterapkan pada kewajiban, dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realitasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban nilai realisasi hanya
dapat diterapkan pada asset
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban diterapkan pada kewajiban. Untuk
aset, auditor memperhatikan hak klien atas penggunaan dan pelepasan aset itu.
Untuk kewajiban, auditor memperhatikan kewajiban klien atas pembayaran
kewajiban. Jika klien tidak memiliki kewajiban untuk membayar suatu kewajiban,
hal tersebut tidak boleh dianggap sebagai kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan kepada pencarian kurang saji dan bukan
lebih saji, seperti yang baru saja kita bahas.
Kelompok VI Page 42
Tabel 18-5 menyajikan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan prosedur
pengujian atas rincian saldo yang umum untuk utang usaha. Prosedur audit aktual yang
digunakan auditor sangat bervariasi tergantung pada sifat entitas, materialitas utang
usaha, sifat dan efektifitas pengendalian internal, resiko inheren. Ketika melaksanakan
pengujian atas rincian saldo utang usaha dan akun kewajiban lainnya, auditor juga
dapat mengumpulkan bukti mengenai empat tujuan penyajian dan pengungkapan,
terutama ketika melaksanakan pengujian tujuan kelengkapan. Prosedur lain yang
berhubungan dengan tujuan penyajian dan penggungkapan dilakukan sebagai bagian
dari prosedur untuk menyelesaikan audit, yang akan dibahas pada bab 24.
Kelompok VI Page 43
Nama : Fikki M.Nisha
Nim : 43214110483
TABEL 18-5 Tujuan Audit yang berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas
Rincian Saldo untuk Utang Usaha
Tujuan Audit yang Prosedur Pengujian atas Komentar
Berkaitan dengan Rincian Saldo yang Umum
Saldo
Utang usaha dalam Menambahkan kembali atau Semua halaman tidak
daftar utang usaha sama menggunakan computer untuk perlu difooting jika footing
dengan file induk terkait, menjumlahkan total dari daftar dilakukan secara manual.
dan totalnya uatang usaha. Kecuali pengendaliannya
ditambahkan dengan Menelusuri total ke buku besar lemah, penelusuran ke file
benar serta sama umum. induk harus dibatasi.
dengan buku besar Menelusuri setiap faktur vendor
umum ke file induk menyangkut nama
dan jumlah.
Utang usaha dalam Menelusuri dari daftar utang Pada umumnya menerima
daftar utang usaha usaha ke faktur dan laporan sedikit perhatian karena
memang ada (eksistensi) vendor. perhatian utama tertuju
Mengkonfirmasi utang usaha, pada kurang saji.
dengan menekankan jumlah
yang besar dan tidak biasa.
Utang usaha yang ada Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
telah dicantumkan dalam kewajiban setelah periode (lihat audit yang penting untuk
daftar utang usaha pembahasan). usaha.
(kelengkapan)
Utang usaha dalam Melaksanakan prosedur yang Pada umumnya,
Kelompok VI Page 44
daftar utang usaha sama seperti yang digunakan penekanan pada prosedur
sudah akurat untuk tujuan eksistensi dan ini untuk keakuratan
(keakuratan). pengujian kewajiban setelah merupakan kurang saji
periode. dan bukan penghapusan.
Utang usaha dalam Mereview daftar dan file induk Pengetahuan mengenai
daftar utang usaha untuk pihak terkait, wesel atau bisnis klien merupakan hal
diklasifikasikan dengan kewajiban berbunga lainnya, yang penting bagi
benar (klasifikasi). utang jangka panjang dan pengujian ini.
saldo debet.
Transaksi dalam siklus Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
akuisisi dan pembayaran kewaijiban setelah periode audit yang penting untuk
dicatat periode yang (lihat pembahasan). utang usaha. Disebut
tepat (pisah batas). Melaksanakan pengujian yang pengujian pisah batas.
terinci sebagai bagian dari
pengamatan fisik persediaan
(lihat pembahasan). Menguji
persediaan dalam perjalanan
(lihat pembahasan).
Perusahaan memiliki Memeriksa laporan vendor dan Biasanya tidak begitu
kewajiban untuk mengkonfirmasi utang usaha. diperhatikan dalam audit
membayar kewajiban atas utang usaha karena
yang tercangkup dalam semua utang usaha
utang usaha merupakan kewajiban.
(kewajiban).
Kelompok VI Page 45
Memeriksa dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang Belum Dibayar
Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan
untuk tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang
telah dibayar.
Sebagai contoh, dalam audit untuk tahun yang terakhir 31 Maret, asumsikan auditor
memeriksa dokumen pendukung untuk cek yang dibayar hingga tanggal 28 Juni.
Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal 28 Juni harus diperiksa untuk
menentukan apakah hal itu merupakan kewajiban pada tanggal 31 Maret.
Kelompok VI Page 46
konfirmasi ini biasanya disebut konfirmasi saldo nol. Pembahasan tambahan mengenai
konfirmasi utang usaha akan ditangguhkan hingga akhir bab ini.
Pengujian Pisah Batas Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang usaha
dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan
setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. Lima pengujian Audit
kewajiban setelah periode yang baru saja kita bahas semuanya merupakan pengujian
pisah batas untuk akuisisi, tetapi menekankan pada kurang saji. Tiga prosedur yang
pertama juga dapat diteraokan untuk memeriksa dokumentasi pendukung sebagai
pengujian atas lebih saji utang usaha. Sebagai contoh, pengujian prosedur ketiga atas
kurang saji (utang usaha yang belum dicatat) dilakukan dengan menelusuri laporan
penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur terkait guna memastikan
bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha (kecuali merupakan persediaan dalam
perjalanan, yang akan dibahas dengan singkat).
Kita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas pada bagian
sebelumnya, tetapi kita akan berfokus pada dua aspek disini hubungan pisah batas
dengan observasi fisik persediaan dan penentuan jumlah persediaan dalam perjalanan.
Kelompok VI Page 47
Nama : Intan Paradilla S.Hasibuan
Nim : 43214110485
Informasi pisah batas untuk akuisisi harus diperoleh selama observasi fisik
persedian. Pada saat tersebut, auditot harus mereview prosedur dalam departemen
penerimaan untuk menentukan bahwa semua persediaan yang diterima telah dihitung,
dan auditor harus mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan penerimaan
terakhir dimana persediaan dilibatkan dalam perhitungan fisik. Setelah tanggal
perhitungan fisik, auditor kemudian harus menguji catatan akuntansi menyangkut pisah
batas. Auditor harus menelusuri nomor laporan penerimaan yang didokumentasikan
sebelumnya ke catatan utang usaha untuk memverifikasi bahwa hal itu telah
dimasukankan atau dikecualikan dengan benar. Sebagai contoh, asumsikan bahwa
nomor laporan penerimaan terkhir yang merepresentasikan persediaan yang dilibatkan
dalam perhitungan fisik adalah 3167. Auditor harus mencatat nomor dokumen ini dan
selanjutnya menelusuri hal itu dan beberapa nomor sebelumnya ke faktur vendor
terkait dank e daftar utang usaha atau file induk utang usaha untuk menentukan bahwa
semuanya telah dicantumkan. Demikian juga, utang usaha atas akuisisi yang dicatat
pada laporsn penerimaan dengan nomor yang lebih dari 3167 harus dikecualikan dari
utang usaha.
Jika klien melakukan operhitungan fisik sebelum akhir tahun berjalan, auditor masih
harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik dengan cara
seperti yang digambarkan pada paragraph sebelumnya. Selain itu, auditor juga harus
memverifikasikan apakah semua akuisisi yang dialkukan antara perhitungan fisik dan
akhir tahun telah ditambahkan kepersediaan fisik dan utang usaha.
Kelompok VI Page 48
pada atau sebelum tanggal neraca yang harus dimasukan dalam persediaaan dan utang
usaha pada akhir tahun. Jika akuisisi dilakukan atas dasar FOB origin, perusahaan harus
mencatat prsediaan ddan utang usaha terkait pada periode berjalan jika pengiriman
dilakukan pada atau sebelum tanggal neraca.
Auditor dapat menentukan apakah persediaan akuisisi atas dasar FOB destination
atau Fob origin dengan memeriksa faktur vendor. Audito harus memeriksa faktu atas
barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir tahun guna menentukanapakah
hal itu dilakukan atas dasar FOB origin. Untuk barang yang diakuisisi atas dasar FOB
origin, dan apabila tanggal pengiriman adalah pada atau sebelum tanggal neraca,
persediaan dan utang usaha terkait harus dicatat pada atau sebelum tanggal neraca
persediaan dan utang usaha terkait harus dicatat pada periode berjalan jikaa jumlahnya
material.
Reliabilitas Bukti
Auditor harus memahami reliabilitas relative dari tiga jenis utama bukti yang umumnya
digunakan untuk memverifikasi utang usaha: faktur vendor, laporan vendor dan
konfirmasi.
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik dalam memverifikasisaldo utang
usaha yang benar? Laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi utang usaha
Kelompok VI Page 49
karena mencantumkan saldo akhir. Auditor dapat membandingkan faktur vendor yang
ada dengan milik klien dan masih belum mengungkapkan yang hilang, yang merupakan
perhatian utama dalam utang usaha.
Hormat kami,
Phill Geriovini
Kelompok VI Page 50
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik untuk menguji akuisisi dalam
pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transkasi? Faktur vendor lebih
unggul dalam memverifikasi transaksi Karena auditor memverifikasi setiap transaksi dan
faktur menunjukkan rincian akuisisi.
Karna ketersediaan laporan vendor dan faktur vendor, yang keduanya merupakan
bukti yang relative dapat diandalkan karena bersal dari pihak ketiga, konfirmasi utang
usaha kurang begitu umum ketimbang konfirmasi piutang usaha.
Jika klien memiliki pengendalian internal yang memadai dan laporan vendor tersedia
untuk diperiksa, konfirmasi bisanya tidak dikirimkan. Akan tetapi, jika pengendalian
internal klien lemah, jika laporan tidak tersedia, atau jika auditor mempertanyakan
integritas klien, sangatlah penting untuk mengirimkan permintaan konfirmasi kepada
vendor. Karna menekankan pada kurang saji akun kewajiban, akun yang dikonfirmasi
harus mencakup akun saldo yang beesar, aktif, dan nol serta sample representative dari
semua akun lainnya.
Kelompok VI Page 51
Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima konfirmasi, maka dia harus
merekonsiliasih laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. Perbedaan yang
ada sering kali disebabkan oleh persedian dalam perjalanan, cek yang telah dikirimkan
oleh klien tetapi belum diterima oleh vendor pada tanggal laporan, dan penundaan
pemrosesan catatan akutansi. Rekonsiliasih ini memiliki sifat umum yang sama seperti
yang dibahas pada bab 16 untuk piutang usaha. Dokumen yang umumnya digunakan
untuk merekonsiliasih saldo pada daftar utang usaha dengan konfirmasih atau laporan
vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, dan cek yang dibatalakan.
Pembahasan kita mengenai pengujian atas rincian saldo utang usaha terutama berfokus
pada prosedur audit yang umumnya dilakukan, dokumen dan catatan yang diperiksa,
serta penetapan waktu pengujian. Auditor juga harus mempertimbangkan ukuran
sampell ketika mengaudit utang usaha.
Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada
faktor-faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian
resiko pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya. Jika pengendalian internal klien
lemah, yang bukan merupakan hal yang umum untuk utang usaha, hampir semua item
populasi harus diverifikasi. Pada situasi lainnya, pengujian yang minimal mungkin sudah
mencukupi.
Kelompok VI Page 52
BAB III
KESIMPULAN
Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk
mengevaluasi apakah akun dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa dan pengeluaran
kas untuk akuisisi tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Siklus akuisisi dan pembayaran meliputi keputusan dan proses yang diperlukan
untuk menyediakan barang dan jasa dalam pelaksanaan usaha. Siklus ini biasanya
diawali dengan tindakan pembelian oleh pegawai yang membutuhkan barang atau jasa
dan berakhir dengan pembayaran utang dagang.
Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi untuk siklus akuisisi
dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang, yaitu:
Pengujian akuisisi: memroses pesanan pembelian, menerima barang dan jasa, serta
mengakui kewajiban.
Pengujian pembayaran, meliputi proses bisnis: memroses dan mencatat
pengeluaran kas.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha anrata lain :
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Utang Usaha (Tahap I)
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
Kelompok VI Page 53
Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang serta Melaksanakan Pengujian
pengendalian dan pengujian Substantif atas Transaksi (tahap I dan II)
Merancang dan Melaksanakan Prosedur analitis (tahap III)
Kelompok VI Page 54
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Soal
Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktur vendor dan kegunaan nya!
Jawaban:
Faktur Vendor (Vendor’s Invoice ) adalah dokumen yang diterima dari vendor dan
menunjukan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi.Faktur tersebut menunjukan
deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang diterima ,harga (termasuk ongkos
angkut),syarat diskon tunai, tanggal penagihan , dan total jumlahnya.Faktur Vendor
merupakan hal yang penting karena menunjukkan jumlah yang tercatat dalam file
transaksi akuisisi.Untuk perusahaan yang menggunakan EDI ,faktur vendor dikirimkan
secara elektronik , yang akan mempengaruhi cara auditor mengevaluasi bukti.
Nama : Karina
Nim : 43214110433
Soal
Sebut dan jelaskan dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas yang
diperiksa auditor !
Jawaban:
Cek . Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika
pembayaran sudah jatuh tempo . Sebagian besar perusahaan menggunakan cek
yang dibuat melalui komputer berdasarkan informasi yang tercantum dalam file
transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa diterima.
Kelompok VI Page 55
File Transaksi Pengeluaran Kas (cash Disbursement Transaction File) Ini adalah file
yang dibuat dengan komputer yang mencatumkan semua transaksi pengeluaran kas
yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode .seperti satu hari ,satu
minggu atau satu bulan.File ini berisi jenis Informasi yang sama seperti yang
dibahas untuk file transaksi akuisisi.
Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas (cash Disbursement Journal Or Listing) Ini
adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang
mencantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu.
Soal
Sebutkan tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran dibandingkan
dengan siklus lainnya!
Jawaban:
Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran dibandingkan
dengan siklus lainnya.
1. Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat termasuk akun laporan laba rugi
dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji klasifikasi yang mungkin
akan mempengaruhi laba. Contoh: misklasifikasi antara beban reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap akibatnya auditor sering mengurangi tingkat
pengecualian yang dapat ditoleransi terutama untuk atribut klasifikasi.
2. Sudah umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut pertimbangan yang
signifikan seperti biaya lease dan kontruksi. Pertimbangan tersebut
mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah saji. Akibatnya auditor sering
mengurangi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi untuk atribut
keakuratan.
Kelompok VI Page 56
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang luar.
Akibatnya auditor sering memisahkan item-item yang bernilai besar dan tidak
biasa serta mengujinya atas dasar 100 persen.
Soal
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus.
Sebutkan dokumen apa saja yang diperlukan dalam permintaan akan barang dan jasa
tersebut !
Jawaban:
a) Permintaan pembelian (purchase requisition),
b) Pesanan pembelian (purchase order),
c) Faktur vendor (vendor invoice),
d) Memo debet (debit memo),
e) Voucher,
f) File transaksi akuisisi,
g) Jurnal akuisisi atau listing,
h) File induk utang usaha (accounts payable master file),
i) Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial balance),
j) Laporan vendor (vendor’s statement)
Kelompok VI Page 57
Nama : Wiwin Anggraeni
Nim : 43214110479
Soal
Apakah Metodologi untuk merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi?
Jawaban:
a) Melaksanaka prosedur untuk memehami srtuktur pengendalian intern
b) Menetapkan risiko pengendalian
c) Mengevaluasi biaya dan manfaaat dari pengujian atas pengendalian
d) Merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk memenuhi tujuan audit berkaitan transaksi
- Prosedur audit
- besar sempel
- pos / unsure yang dipilh
- saat pelaksanaan
Soal
Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran serta pengujian
hutang usaha dan berikan contoh spesifik kedua jenis pengujian tersebut
mempengaruhi satu sama lain?
Jawaban:
Tujuan keseluruhan didalam audit siklus perolehanb(akuisisi) dan pembayaran yaitu
untuk mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh perolehan barang dan jasa dan
apakah pengeluaran kas untuk perolehan tersebut secara wajar disajikan sesuai dengan
Kelompok VI Page 58
prinsip akuntansi yang diterima umum. Gambar 18-1 menggambarkan cara arus
informasi akuntansi melalui macam-macam akun didalam siklus perolehan dan
pembayaran. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada tiga kelompok transaksi yang
termasuk kedalam siklus itu;
1. Perolehan barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian
Karena semua transaksi siklus perolehan dan pembayaran biasanya mengalir melalui
hutang dagang/usaha, maka akun ini sangat menetukan keberhasilan audit maupun
atas siklus perolehan dan pembayaran.
Soal
Jawaban:
Metode Imprest
Dalam system ini jumlah rekening dalam kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila dan kas
kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan meminta pengisian
kembali kas kecilnya sejumlah jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Dengan cara
ini jumlah uangdalam kas kecil kembali lagi seperti semula. Pengisian kembali pada
akhir periode ini perlu dikatakan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bias
dicatat, karena dalam system imprest, pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat
pada saat pengisian kembali.
Kelompok VI Page 59
Itulah sebabnya banyak perusahaan mengunakan system ini. Misalnya, membuat akun
penggajian impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal pembayaran
gaji. Saldo tetap, misalkan Rp. 5.000.000,- dibuat dalam akun bank penggajian. Segera
sebelum setiap periode pembayaran, suatu cekatas transfer elektronik ditarik pada akun
kas umum untuk menyetorkan total jumlah penggajian bersih keakun penggajian.
Setelah cek untuk gaji dilakukan pada akun penggajian impres, akun bank seharusnya
memiliki saldoRp. 5.000.000,-. Satu-satunya setoran kedalam akun adalah untuk
penggajian mingguan dan semi bulanan dan satu-satunya pengeluaran adalah
pembayaran cek kepada karyawan.
Soal
Dalam penggunaan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sama dengan yang
diterapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga dapat diterapkan
pada kewajiban dengan tiga modifikasi kecil. Sebutkan tiga modifikasi kecil tersebut:
Jawaban:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi hanya
dapat diterapkan pada aktiva.
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterpkan pada kewajiban.
Untuk aktiva auditor menggunakan hak klien atas penggunaan dan pelepasan
aktiva. untuk kewajiban auditor memperhatikan kewajiban klien atas pembayaran
kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan bukan lebih
saji.
Kelompok VI Page 60
DAFTAR PUSTAKA
A.Arens Alvin, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2014. Auditing dan Jasa Assurance:
Pendekatan Terintegrasi, Edisi kelimabelas Jilid 2, Jakarta : Erlangga.
Kelompok VI Page 61