PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap penelitian ilmiah berusaha memberikan simpulan dan saran yang realistis,
penelitian ilmiah. Salah satu faktor yang cukup menentukan keberhasilannya terkait
dengan data yang dikumpulkan. Terdapat berbagai metode pengumpulan data pada
penelitian ilmiah, misalnya observasi, eksperimen, survei, analisis isi (content analysis)
dan wawancara.
Kualitas data penelitian tergantung pada kualitas instrumen serta kualitas teknik
jenis sumber data serta cara pengumpulan data. Cara pengumpulan data dapat dilakukan
melalui tiga cara yaitu: wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner kepada
Menurut Bimo walgito (1987) Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan
yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau
responden, tidak jauh berbeda dengan definisi angket yang diungkapkan oleh Djumhur
(1985) bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian angket adalah
suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan
kepada subyek yang diteliti atau sumber data untuk mendapatkan jawaban secara tertulis
dari penelitian yang telah dilakukan. Angket merupakan salah satu instrument yang biasa
1
digunakan untuk mengumpulkan informasi. Makalah ini akan membahas tentang angket
yang merupakan salah satu instrument penelitian, dimana angket itu sendiri banyak dibuat
B. Rumusan masalah
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian angket
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang
penelitian angket juga biasa disebut dengan kuesioner Mardalis (2008) mendefinisikan
angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
Menurut Bimo walgito (1987) Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan
yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau
responden, tidak jauh berbeda dengan definisi angket yang diungkapkan oleh Djumhur
(1985) bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis
berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu
wawancara.
Kuesioner sebagai salah satu instrumen penelitian ilmiah banyak dipakai pada
3
dibidang akuntansi (behavioral accounting) serta keuangan (behavioral finance).
Penelitian di bidang akuntansi maupun keuangan tidak identik dengan data sekunder saja
namun dapat menggunakan data primer yang dikumpulkan berdasarkan teknik survei.
Salah satu contoh penelitian di bidang keuangan dilakukan oleh Agus Sartono (2001)
yang meneliti tentang praktek pembuatan keputusan keuangan jangka panjang khususnya
kebijakan struktur modal yang dilakukan oleh para manejer keuangan perusahaan public
Kuesioner merupakan alat pengumpulan data primer dengan metode survei untuk
cara: (1) Langsung oleh peneliti (mandiri); (2) Dikirim lewat pos (mailquestionair); (3)
langsung oleh peneliti apabila responden relatif dekat dan penyebarannya tidak terlalu
luas. Lewat pos ataupun e-mail memungkinkan biaya yang murah, daya jangkau
responden lebih luas, dan waktu cepat. Tidak ada prinsip khusus namun peneliti dapat
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensinya dalam hal akan dikirim lewat pos, e-mail
opini, harapan dan keinginan responden. Idealnya semua responden mau mengisi atau
yang ada pada kuesioner penelitian. Apabila tingkat respon (respon rate) diharapkan
100% artinya semua kuesioner yang dibagikan kepada responden akan diterima kembali
oleh peneliti dalam kondisi yang baik dan kemudian akan dianalisis lebih lanjut.
Kuesioner atau angket merupakan salah satu teknik pengumpulan informasi yang
4
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis
berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu
wawancara.
Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses penelitian
terutama adalah untuk memperoleh data mengenai subyek penelitian sebagai salah satu
instrument yang dapat membantu menjawab sebagian dari pertanyaan penelitian. Untuk
menghimpun sejumlah informasi yang relevan dan aktual, sehingga perlu diperhatikan
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui
berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan
1. Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh peneliti
terdahulu
5
3. Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih
Tantangan dalam pengumpulan data primer terkait dengan motivasi responden untuk
menyelesaikan setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Pernyataan atau pertanyaan
yang terlalu rumit akan menimbulkan kebingungan responden. Oleh karenanya ada
beberapa hal yang penting diperhatikan dalam menyusun kuesioner penelitian. Menurut
Pujihastuti (2010) cara penyusunan kuesioner dapat mengikuti beberapa saran berikut:
(1996).
6
terdapat kecenderungan bahwa individu di Indonesia cenderung
(tidak setuju).
pertanyaan terbuka.
7
budaya, kerangka referensi. Kalau responden kurang memahami
ketidakpahaman responden.
Misalnya pernyataan: “saya yakin bahwa kegiatan ini mudah dan dapat
j. Pernyataan bukan hal yang sudah lama, masa lalu cenderung bias dan
sudah dilupakan.
8
bijaksana, apakah anda setuju? 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 3 (kurang
Disamping hal-hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan mutu informasi yang
diperoleh maka peneliti harus memperhatikan kemauan dan kemampuan responden untuk
penelitian secara jelas namun singkat serta tidak perlu kalimat yang
9
atau pada saat akan membagikan kuesioner, ungkapkan bahwa peneliti
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan penelitian, sejak dari motivasi
penelitian salah satunya tergantung pada kualitas data penelitian. Sedangkan kualitas data
tergantung pada dua hal yaitu: kualitas instrumen penelitian dan kualitas teknik
pengumpulan datanya. Secara umum terdapat tiga cara pengumpulan data yaitu melalui
observasi, wawancara dan kuesioner (angket) terhadap obyek penelitian. Artikel ini
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis
berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu
wawancara.
B. Saran
Sebaiknya dalam penggunaan angket, uji coba atau observasi perlu dilakukan agar
hasil dari kuesioner yang diinginkan dapat maksimal. Terlebih lagi untuk pembuatan
angket atau kuesioner harus memperhatikan lapangan atau lokas tempat melakukan
DAFTAR PUSTAKA
11
Agus Sartono. 2001. Long Term Financing Decision: Views and Practices of Financial
BPFE, Yogyakarta.
Lerbin, Aritonang., R., 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Modul Pelatihan Metodologi
Pujihastuti, Isti, 2010. Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis dan
Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi III.
12