Anda di halaman 1dari 8

Hikmah: Journal of Islamic Studies, 19 (1), 2023, x-xx

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH
DOI: 10.47466/hikmah.xxxx. | P-ISSN. 2088-2629, E-ISSN. 2581-0146

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Ismatullah1, Suhada2
1
STAI AL-HIKMAH Jakarta Indonesia,
2 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

E-mail : ismetalbantani@gmail.com
No. Tlp/WA: 081932062723

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek perilaku


sekelompok orang tertentu, termasuk yang disebabkan oleh pengaruh
organisasi terhadap manusia dan yang disebabkan oleh pengaruh manusia
terhadap organisasi, seperti perilaku organisasi. Pendekatan deskriptif-
kualitatif untuk penelitian kepustakaan digunakan sebagai metode penelitian.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku individu terhadap
organisasi pendidikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. sementara variabel psikologis, fisiologis, dan lingkungan dari
analisis perilaku individu dimasukkan. Memahami karakteristik yang melekat
pada individu, seperti biografi, kepribadian, persepsi, dan sikap mereka,
merupakan prasyarat untuk memahami perilaku mereka dengan benar.
Kata Kunci: Perilaku, Individu, Organisasi, Pendidikan

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe aspects of a specific group of people's


behavior, including those caused by organizations' influence on humans and
those caused by humans' influence on organizations, such as organizational
behavior. A descriptive-qualitative approach to library research was used as
the research method. This study's findings show that individual behavior
toward educational organizations is influenced by two factors: internal factors
and external factors. while the psychological, physiological, and environmental
variables of individual behavior analysis are included. Understanding an
individual's inherent characteristics, such as their biography, personality,
perceptions, and attitudes, is a prerequisite for properly comprehending their
behaviour.

Keywords: Behavior, Individual, Organization, Education

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


PENDAHULUAN

Manusia adalah salah satu aspek penting dari sebuah organisasi. Kinerja suatu organisasi
sangat bergantung pada kinerja individu yang menciptakannya. Semua pekerjaan di perusahaan,
karyawan menentukan keberhasilannya. Oleh karena itu, berbagai upaya peningkatan
produktivitas perusahaan harus dimulai dengan peningkatan produktivitas karyawan. Oleh karena
itu, memahami perilaku organisasi menjadi sangat penting untuk meningkatkan kinerja
seseorang.

Dalam perilaku organisasi, individu harus mampu beradaptasi dengan bersosialisasi dengan
orang lain. Ini akan membuat tugas yang diberikan lebih mudah karena tugas dapat dilakukan
bersama-sama. Karena setiap orang mempunyai kebutuhan, ada baiknya dalam perilaku
organisasi seseorang dapat hidup berdampingan dengan orang lain sehingga tujuan yang ingin
dicapai dapat tercapai.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research).


Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi ilustratif
subjektif, metodologi jelas subjektif digunakan untuk melihat tingkah laku individu
dalam pergaulan dan dalam melaksanakan tugasnya sebagai bagaian dari suatu
organisasi. Sumber Informasi yang diambil dari buku, artikel buku harian, dan
berbagai sumber yang berkaitan dengan judul penelitian yang berhubungan dengan
perilaku individu dalam organisasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan
pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya. Sikap individu, adalah sikap yang
dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang. Sikap seseorang pada akhirnya dapat membentuk sikap
sosial. Sikap terhadap perilaku merupakan persepsi dari individu yang berkeyakinan bahwa ketika
ia melakukan suatu perilaku akan muncul sikap perasaan positif atau negatif yang akan
mempengaruhinya untuk berperilaku.
Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu
dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku
berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.xxxxx


2-0 This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
memang berbeda.

Perilaku Individu Dalam Organisasi

Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi antara individu dengan
karakteristik organisasi. Setiap individu dalam suatu organisasi berperilaku berbeda satu sama
lain dan perilaku mereka ditentukan oleh lingkungan masing-masing, yang memang berbeda.
Individu membawa keterampilan, keyakinan pribadi, harapan, kebutuhan, dan pengalaman masa
lalu ke lingkungan organisasi. Ciri-ciri individu ini muncul ketika memasuki lingkungan baru
yaitu organisasi atau yang lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan dengan ciri-ciri
seperti keteraturan, yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang,
tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan lain-lain.

Perilaku individu dalam organisasi meliputi:


- produktivitas kerja : kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang
dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan rencana.
- kepuasan terhadap pekerjaan : Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.
Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
- tingkat absensi : rasio kedatangan karyawan hadir bekerja selama satu periode. Lama periode
tersebut di antaranya satu bulan, kuartal, atau satu tahun. Tingkat kehadiran karyawan dapat
berpengaruh juga terhadap besaran upah suatu waktu.
- tingkat individu : Kumpulan suatu sistem organ sebelumnya inilah yang disebut dengan
individu atau organisme.

Ciri-ciri individu dalam organisasi adalah :


1. karakteristik boigrafis
Karakteristik Biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari :
a. Umur: mempengaruhi perilaku individu
b. Jenis Kelamin: hasil kerja laki-laki dan perempuan relatif sama.

Keduanya hampir sama-sama konsisten dalam memecahkan masalah.


c. masa kerja : Tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan
lebih produktif dari pada yang junior.
d. Status perkawinan karyawan yang menikah dan yang belum menikah berbeda.

2. Kemampuan: setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir masing- masing. Seorang


individu pada hakekatnya tersusum dari dua faktor, yaitu :
http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.v15i2.134
This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) 3-0
a. kemampuan intelektual
b. kemampuan fisik memiliki makna penting khusu untuk ,elakukan pekerjaan- pekerjaan yang
kurat menurut ketrampilan.
3. Kepribadian adalah cara orang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian
dibentuk oleh hereditas dan lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya) serta
situasi. ciri-ciri kepribadian meliputi: adalah ciri-ciri gigih yang membedakan perilaku individu,
seperti rasa malu, agresivitas, watak, kemalasan, ambisi, kesetiaan.

4. Proses pembelajaran bagaimana kita bisa menjelaskan dan memprediksi perilaku dan
memahami bagaimana orang belajar. Belajar adalah: setiap perubahan tingkah laku yang relatif
permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. pembelajaran menyiratkan perubahan (baik
atau buruk) perubahan harus relatif konstan pembelajaran terjadi ketika tindakan/perilaku berubah
pembelajaran membutuhkan semacam pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh melalui
pengamatan langsung atau tidak langsung (membaca) atau praktek.
5. Persepsi adalah proses dimana orang mengatur dan menginterpretasikan kesan indra mereka
untuk memberi arti pada lingkungan mereka.
6. Sikap adalah pernyataan atau komentar evaluatif (positif atau negatif) tentang objek, orang,
dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang mengalami sesuatu. Memahami sikap
penting dalam perilaku organisasi karena sikap mempengaruhi perilaku kerja. komponen sikap:
segmen kognitif, pendapat atau keyakinan sikap segmen sikap afektif, segmen sikap emosional
perilaku, niat untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
7. Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. atau perasaan kepuasan
atau ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap. kondisi kerja yang
menguntungkan. lingkungan kerja yang aman, nyaman dan tempat yang cukup. mendukung
rekan. rekan kerja yang ramah dan suportif, atasan yang ramah, pengertian, menghargai dan tidak
memihak kepada bawahan. kesesuaian kepribadian untuk bekerja. bakat dan keterampilan
karyawan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja.
Kepribadian yang sehat dalam berorganisasi adalah sebagai berikut
a. Kemampuan menilai diri sendiri secara realistis: kemampuan menilai diri sendiri baik atau
buruk dalam berbagai hal.
b. Kemampuan untuk mengevaluasi situasi secara realistis: kemampuan untuk menghadapi
situasi atau kehidupan secara realistis dan siap menerimanya secara adil tidak mensyaratkan
kondisi kehidupan yang sempurna.
c. Mampu mengevaluasi pencapaian secara realistis. Orang bereaksi secara logis terhadap apa
yang mereka dapatkan dan tidak sombong.

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.xxxxx


4-0 This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
d. Mengambil tanggung jawab.
e. Kemandirian; dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain untuk bertindak dan
berpikir
f. Mampu mengendalikan emosi.
g. Sengaja; individu mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan.

h. Penerimaan sosial; dapat berpartisipasi aktif.

Kepribadian yang tidak sehat dalam berorganisasi sebagai berikut;


a. Mudah marah (menyakitkan)
b. Sering tertekan
c. Menunjukkan kepedulian dan perhatian
d. Pesimis terhadap kehidupan
e. Kurangnya tanggung jawab
f. Kebiasaan berbohong

Perilaku Organisasi

Pada tingkat individu, jika pegawai merasa bahwa organisasi memenuhi kebutuhan dan
karakteristik individualnya, ia akan cenderung berperilaku positif. Tetapi sebaliknya, jika
pegawai tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung untuk tidak tertarik
melakukan hal yang terbaik. Untuk itu, ketika seseorang mempunyai ketertarikan yang tinggi
dengan pekerjaan dalam organisasi, seseorang akan menunjukkan perilaku terbaiknya.
Selanjutnya tidak semua individu tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya beberapa target
pekerjaan dalam organisasi tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan dan
produktivitas individu menurun.
Di lain pihak, organisasi berharap dapat memenuhi standar-standar sekarang yang sudah
ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu. Masalahnya adalah cara menyelaraskan
sasaran- sasaran individu dan kelompok dengan sasaran organisasi, dan jika memungkinkan,
sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan kelompok.
Untuk itu diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja
serta kondisi-kondisi yang memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusinya yang tinggi
terhadap organisasi. perilaku yang diharapkan dalam pekerjaan akan meningkat jika seseorang
merasakan adanya hubungan yang positif antara usaha- usaha yang dilakukannya dengan kinerja.

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.v15i2.134


This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) 5-0
Perilaku-perilaku tersebut selanjutnya meningkat jika ada hubungan positif antara kinerja yang
baik dengan imbalan yang mereka terima, terutama imbalan yang bernilai bagi dirinya. Guna
mempertahankan individu senantiasa dalam rangkaian perilaku dan kinerja, organisasi harus
melakukan evaluasi yang akurat, memberi imbalan dan umpan balik yang tepat. Lingkungan kerja
yang aman, nyaman, fasilitas yang memadai, rekan kerja yang mendukung, rekan kerja yang
ramah dan mendukung, atasan yang ramah, memahami, menghargai dan menunjukan
keberpihakan kepada bawahan, kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. bakat dan kemampuan
karyawan sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Lingkungan seperti ini akan membuat kenyamanan
pada diri seorang individu dalam berorganisasi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Perilaku seorang individu dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi, kepribadian dan
emosi individu tersebut, dimana kita dapat mengevaluasi atau menginterpretasikan perilaku
tersebut mengikuti konvensi dan aturan yang ada. Perilaku setiap orang berbeda, sehingga
diperlukan pendekatan untuk menyatukan orang-orang tersebut sehingga mereka dapat mencapai
tujuan mereka bersama. Selain menafsirkan perilaku individu untuk menentukan tujuan individu,
komunikasi dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran tentang individu tersebut.
Ada banyak perbedaan dalam karakteristik setiap orang. Diantaranya banyak karakteristik
yang berbeda dalam kecerdasan dan potensi setiap orang. Di atas dijelaskan beberapa kecerdasan
dari setiap individu, hal ini menjadi acuan bagi manajer untuk memahami apa yang harus
dilakukan untuk mengatur setiap individu dalam setiap organisasi, mengoptimalkan semua
kecerdasannya dan menyesuaikan setiap perilaku yang mencerminkan kecerdasannya. Setiap
orang memiliki Perbedaan kecerdasan, setiap individu mempengaruhi perilaku setiap orang.
Sudah banyak pelatihan tersebut di atas, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja
setiap orang. Jika setiap individu memiliki kombinasi dari semua kecerdasan di atas, maka akan
berdampak baik bagi individu maupun organisasi yang diikutinya. Jika setiap orang memiliki
semua kecerdasan tersebut di atas, maka organisasi akan berjalan lancar dan tujuan akan tercapai.
Setiap individu dengan kecerdasan sosial menciptakan kerja sama yang baik antara anggota dan
kelompok.

Ketika individu memiliki kecerdasan ESQ, maka terdapat rasa saling percaya yang kuat
antara setiap anggota, kelompok, atasan dan bawahan, karena setiap orang dalam kelompok
memiliki akhlak yang baik. Oleh karena itu, diperlukan kecerdasan yang seimbang dalam setiap
organisasi yang dimiliki oleh setiap organisasi.
Jadi setelah saya pelajari materi tentang perilaku individu dalam organisasi dapat saya

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.xxxxx


6-0 This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
mengambil kesimpulan bahwa suatu Organisasi diharapkan mampu meningkatkan kemampuan
sesorang baik dari sikap dan kepribadian seseorang yang menjadi team dalam organisasi tersebut.
Sebab dengan sikap yang positif hal tersebut sangat mampu meningkatkan produktifitas atau
kinerja seorang individu.

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.v15i2.134


This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) 7-0
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abdulla Obaid. Fam, Soo-Fen. Chuan, Zun Liang. Wahjono, Sentot Imam. Nusa,
Najwa Mohd. Hussein, Saleh Ali. 2022. Integration of TQM practices and ERP to
enhance innovation culture and innovative work behavior: A proposed framework.
Journal of Positive School Psychology. Vol.6,No.3, 4668-4676.
https://journalppw.com/index.php/jpsp/issue/view/30
Basir, Nurul Muniroh. Wahjono, Sentot Imam. 2014. The Effectiveness of Training Towards Job
Satisfaction with Job Performance as a Mediating Variable at Agricultural Agency: Evidence
from Malaysia. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal.
11/02.
Colquitt, Jason A. Lepine, Jeffery A. Wesson, Michael J. 2013. Organizational Behavior.
McGraw- Hill. New York
Danarti, Tri. Wahjono, Sentot Imam. Salbiyah, Siti. 2021. Theory of Planned Behavior terhadap
Kinerja Mahasiswa dengan Mind Mapping sebagai mediasi. Balance: Economic, Business,
Management and Accounting Journal. Vol. 18, No.01, Januari 2021, Pp.211-218.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/balance/article/view/7221/pdf.
Fam, Soo-Fen. Soo, Jia Hui. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Online Job Search Among Millennial
Student in Malaysia. Jurnal Dinamika Manajemen (JDM). 8(1). 1-10. DOI: 10.15294/jdm.
https://journal.unnes.ac.id/ artikel_nju/jdm/10406.
Griffin, Ricky W. & Moorhead, Gregory. 2016. Organizational Behavior. Boston:
Houghtton Muhlin Company.
Harahap, Sofyan Safri, 2016, Manajemen Kontemporer, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta. Jones, Gareth R. George, Jennifer M 2014. Contemporary Management.
Global Edition. McGrall
Hill.
Lipshitz R, & Strauss O., 2017, Copy with Uncertainty: A Naturalistic Decision Making
Analysis, Journal of Organization Behavior and Human Decision Process
(69).2.p.149-164.
Luthans, Fred. 2001. Organizational Behavior. McGraw-Hill. Twelfth Edition.
Singapore.

http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH | DOI: 10.47466/hikmah.xxxxx


8-0 This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

Anda mungkin juga menyukai