Anda di halaman 1dari 10

PERWUJUDAN BUDAYA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiontropologi


Dosen Pengampu Alfian Agung Nurhaqy, M.Pd.

Disusun Oleh :
Ahmad Yusuf Jalaludin 18010337
Ai Rohaeni 18010
Anggi Isa Anasrullah 18010
Ulfa Nurfaira 18010344
Ulfah Nurrosyidah 18010222
Sri Yuliani Rahayu 18010368
Yaizha Zannuba Fatimah 18010297
Yulianti 18010368

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Sosiontropologi yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Cimahi, April 2021

Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Budaya atau kebudayaan secara entimologi berasal dari bahasa Sanskekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula diartikan
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam
bahasa Indonesia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada ini terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari budaya ?
2. Apa saja unsur unsur kebudayaan ?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi kebudayaan ?
4. Apa pengertian dari perwujudan budaya ?
5. Apa saja komponen dari perwujudan budaya ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari budaya ?
2. Untuk mengetahui unsur unsur kebudayaan ?
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kebudayaan ?
4. Untuk mengetahui pengertian dari perwujudan budaya ?
5. Untuk mengetahui komponen dari perwujudan budaya ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI BUDAYA
1.1 Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang
dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya (Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri). Dan
citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan
kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli :
1. Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
2. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
3. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
4. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
1.3 Unsur Kebudayaan
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor
dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini.
Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui
juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang
tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak
muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu Bahasa adalah suatu
pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama
bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu
bahasa lisan dan bahasa tulisan.
1. Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat
sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam
sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama
manusia, tubuh manusia.

2. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. Organisasi Sosial adalah sekelompok


masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan,
sistem kesatuan hidup, perkumpulan.

3. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah
keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan
cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta,
pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi
yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata,
wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan
serta alat alat transportasi.

4. Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan
jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi,
berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.

5. Religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek
keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem
religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, upacara keagamaan.

6. Kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk keindahan
yang beraneka ragam itu timbul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian
dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan


Beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayaan secara garis besar adalah :
a.) Faktor sekitar (lingkungan hidup, geografis)
Faktor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok
masyarakat.
b.) Faktor Induk Bangsa
Ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu pandangan barat dan
pandangan timur. Pandangan barat berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa
kelompok masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan
pandangan barat umumnya tingkat kaukasoid dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain, yaitu
mongoloid dan negroid. Sedangkan pandangan timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai
faktor terlebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “Tidur Dalam Kegelapan”.
hal itu lebih jelas ketika dalam abad XX, bangsa jepang yang dapat dikatakan lebih rendah daripada
bangsa barat.
c.) Faktor saling kontak antar bangsa
Hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat sarana perhubungan yang makin sempurna
menyebabkan satu bangsa mudah berhubungan dengan bangsa lain.
Akibat adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa mempertahankan kebudayaannya
tergantung pada kebudayaan mana yang lebih kuat. Apabila kebudayaan asli lebih kuat maka
kebudayaan asli dapat bertahan. Begitu pula sebaliknya apabila kebudayaan asli lebih lemah daripada
kebudayaan asing maka lenyaplah kebudayaan asli dan terjadi budaya jajahan yang sifatnya tiruan.

2. PERWUJUDAN BUDAYA
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau
disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
Contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat Yogyakarta ialah mempercayai
adanya hal hal yang berbau mistis, seperti mempercayai benda-benda pusaka, makna motif batik dan
lain-lain.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat Yogyakarta ialah siraman pusaka,
labuhan, pemberian sesajen pada tempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lain-
lain.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyarakat Yogyakarta ialah keraton, alun-
alun, batik, keris dan lain-lain.
Hasil dari wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah suatu sistem sosial. Sistem
sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi menurut pola-pola
terertentu bedasarkan tata kelakuan dan wujud kebudayaan pertama di atas. sistem sosial ini bersifat
kongkrit, yang terjadi secara ril di kehidupan sehari-hari, sedangkan kebudayaan dapat di lihat melalui
kebudayaan fisik, benda-benda kongkrit yang dapat di lihat dan diraba sebagai hasil budaya manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem
budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
1. Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan
pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah
dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian
menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran,
dan tingkah lakunya.

2. Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan
dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.

3. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan
wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud
ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.

4. Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya
bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki,
komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.

2.1 Komponen Perwujudan Budaya


Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli
antropologi Cateora, yaitu:
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material
juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung
pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Lembaga sosial
Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran banyak dalam konteks berhubungan dan
berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi
dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh di Indonesia pada kota, dan
desa di beberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada suatu instansi
atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar jika seorang wanita memiliki
karier.
4. Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem kepercayaan atau
keyakinan terhadap sesuatu akan memengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem
kepercayaan ini akan memengaruhi kebiasaan, pandangan hidup, cara makan, sampai dengan cara
berkomunikasi.
5. Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari–
tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya
memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran agar pesan yang
akan disampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat
kedaerahan, setiap akan membangun bangunan jenis apa saja harus meletakkan janur kuning, dan
buah-buahan sebagai simbol, di mana simbol tersebut memiliki arti berbeda di setiap daerah. Tetapi di
kota besar seperti Jakarta jarang, mungkin, terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian,
dan negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan
komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan kompleks yang hanya
dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan, dan kekompleksan bahasa ini harus
dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik serta efektif dengan memperoleh nilai empati dan
simpati dari orang lain.
BAB III
KESIMPULAN

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER INTERNET :
http://nurulkhaifa.blogspot.com/2016/04/makalah-definisi-kebudayaan-wujud.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#:~:text=Sedangkan%20perwujudan%20kebudayaan%20adalah
%20benda,ditujukan%20untuk%20membantu%20manusia%20dalam
http://e-journal.uajy.ac.id/1239/2/1TA10826.pdf
https://www.slideshare.net/Cardy69/makalah-kebudayaan-129066492
http://nurulkhaifa.blogspot.com/2016/04/makalah-definisi-kebudayaan-wujud.html
http://blog.unnes.ac.id/mufrikhatululya/2017/11/13/budaya-perwujudan-dan-unsur-budaya-kelas-x-
antropologi/
https://sahabatnesia.com/unsur-kebudayaan-universal/#Unsur_Unsur_Budya_Menurut_Para_Ahli

Anda mungkin juga menyukai