A.Hasil Penelitian
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap perawat pada dua
pasien yang meliputi asuhan keperawatan pemberian teknik self awareness skill
untuk mengatasi koping individu tidak efektif pada pasien hipertensi, dengan
didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Kasus 1 (Tn. S)
a. Pengkajian
a) Pasien mengatakan “saya mengalami tensi tinggi itu sekitar kurang lebih 4
tahunan”
d) Pasien mengatakan “terkadang jika saya ingat-ingat dengan biaya sekolah anak
dan biaya hidup sehari-hari pasti saya merasa gelisah dan khawatir”
e) Pasien mengatakan “kalau saya ada masalah, saya sangat sulit menemukan
jalan keluar, bahkan hampir tidak terpikirkan”
f) Pasien mengatakan “ketika saya menghadapi suatu masalah terutama keadaan
ekonomi, pasti saya cepat sekali marah-marah. Ya lebih sensitif”
2) Data Objektif, diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
perawat
b. Diagnosa
c. Intervensi
1) Mampu mengidentifikasi pola koping yang efektif dan penurunan tingkat stres
d. Implementasi
3) Melakukan kontrak
Pasien mengatakan “masalah yang paling sering mengganggu pikiran saya itu
ya keadaan ekonomi saya”
9) Mengajarkan pasien teknik Self awareness skill dengan cara Pertama, individu
harus ingat, dari sudut pandang orang ke-3, setiap peristiwa melalui hari yang
tepat urutan waktu bahwa hal itu terjadi, seolah-olah ia bisa melihat kejadian
tersebut seperti dalam sebuah “film”.
Pasien mengatakan “kegiatan yang saya lakukan itu saya tidak ingat betul
semuanya hehehe. Tapi saya ingat Cuma beberapa”
10) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat tadi pagi saya mandi pukul 08.00 WITA tapi
lupa dengan warna gayung yang saya gunakan hehehe”
11) Pada langkah berikutnya, individu diminta untuk memilih peristiwa yang
tampaknya penting untuk dia / dia dan mengingat semua rincian mendampingi
mereka (misalnya, jumlah yang tepat dari makanan saat sarapan). Untuk
kategori diet, olahraga dan tidur, rincian yang sederhana.
Pasien mengatakan “saya lupa berapa menit tepatnya saya mandi tadi, tapi saya
rasa sekitar 10 menit itu, kalau berapa gayung air yang saya pakai saya benar-
benar tidak ingat hehehe”
12) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, tetapi saya
kurang menyadari apa yang saya lakukan”
15) Mencatat tindakan yang dilakukan dan mencatat respon pasien setelah
dilakukan teknik self awareness skill
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien 1,
perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang dirasakan
pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan hasil
wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
a) Pasien mengatakan “saya sudah merasa lebih enakan, padahal tadi setelah
diperiksa tensi saya merasa agak tegang hehehe (tertawa kecil)”
b) Pasien mengatakan “sangat sulit bagi saya untuk mengingat sesuatu secara
detail seperti yang diajarkan di terapi tadi, tapi saya akan lebih berusaha lagi
(tersenyum)”
c) Pasien mengatakan “saya masih sedikit khawatir sih, tetapi tidak terlalu
bermasalah bagi saya”
2) Data objektif
2) Melakukan kontrak
7) Mengajarkan pasien teknik Self awareness skill dengan cara Pertama, individu
harus ingat, dari sudut pandang orang ke-3, setiap peristiwa melalui hari yang
tepat urutan waktu bahwa hal itu terjadi, seolah-olah ia bisa melihat kejadian
tersebut seperti dalam sebuah “film”.
Pasien mengatakan “saya kali ini lebih sadar ketika ingin melakukan sesuatu,
jadi lebih bisa mengingat kegiatan yang saya lakukan walaupun tidak
berurutan”
8) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat hari ini saya makan pagi pukul 07.30 WITA”
Pasien mengatakan “saya ingat saya makan itu sekitar 4 menitan menggunakan
piring berwarna putih motif bunga, saya makan sebanyak 2 sendok nasi”
10) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, karena saya
telah menyadari apa yang saya akan lakukan”
13) Mencatat tindakan yang dilakukan dan mencatat respon pasien setelah
dilakukan teknik self awareness skill
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien
1, perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang
dirasakan pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan
hasil wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
a) Pasien mengatakan “saya sudah merasa lebih enakan, padahal tadi setelah
diperiksa tensi saya merasa agak tegang hehehe (tertawa kecil)”
b) Pasien mengatakan “sangat sulit bagi saya untuk mengingat sesuatu secara
detail seperti yang diajarkan di terapi tadi, tapi saya akan lebih berusaha lagi
(tersenyum)”
c) Pasien mengatakan “saya masih sedikit khawatir sih, tetapi tidak terlalu
bermasalah bagi saya”
2) Data objektif
Terapi terakhir dilakukan oleh perawat pada tanggal 20 April 2018 pukul
11.00 WITA menggunakan lembar observasi dengan hasil sebagai berikut:
2) Melakukan kontrak
Pasien mengatakan “hari ini saya merasa lebih baikan, mungkin tensinya sudah
normal nih hehehe (tertawa kecil)”
7) Mengajarkan pasien teknik Self awareness skill dengan cara Pertama, individu
harus ingat, dari sudut pandang orang ke-3, setiap peristiwa melalui hari yang
tepat urutan waktu bahwa hal itu terjadi, seolah-olah ia bisa melihat kejadian
tersebut seperti dalam sebuah “film”.
Pasien mengatakan “saya kali ini lebih sadar ketika ingin melakukan sesuatu,
jadi lebih bisa mengingat kegiatan yang saya lakukan, untuk urutannya yah
saya cukup ingat juga”
8) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat hari ini saya menjahit pada pukul 05.00 WITA”
Pasien mengatakan “saya ingat saya menjahit itu sekitar 30 menitan, saya
menjahit baju kebaya berwarna hijau saat itu”
10) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, karena saya
telah menyadari apa yang saya akan lakukan”
13) Mencatat tindakan yang dilakukan dan mencatat respon pasien setelah
dilakukan teknik self awareness skill
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien 1,
perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang dirasakan
pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan hasil
wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
a) Pasien mengatakan “saya sudah merasa jauh lebih baik, sudah dapat mengatasi
masalah yang saya hadapi dan stress sudah berkurang hehehe(tertawa kecil)”
b) Pasien mengatakan “sekarang setiap kegiatan yang saya lakukan atas dasar
kesadaran saya (tersenyum)”
c) Pasien mengatakan “saya tidak khawatir lagi, sudah tenangan karena saya sadar
setiap harinya ketika melakukan sesuatu”
d) Pasien mengatakan “ya ketika saya ada masalah saya sudah tidak marah-marah
lagi karena saya tau itu tindakan salah”
e) Pasien mengatakan “yaa saya akan melanjutkan terapi ini di rumah setaip hari,
agar saya bisa sadar ketika mengatasi masalahnya”
2) Data objektif
e. Evaluasi
Pasien mengatakan “sekarang setiap kegiatan yang saya lakukan atas dasar
kesadaran saya (tersenyum)”, Pasien mengatakan “saya sudah merasa jauh
lebih baik, sudah dapat mengatasi masalah yang saya hadapi dan stress sudah
berkurang hehehe(tertawa kecil)”
Pasien mengatakan “saya sudah merasa jauh lebih baik, sudah dapat mengatasi
masalah yang saya hadapi dan stress sudah berkurang hehehe(tertawa kecil)”
3) Tujuan 3 : Dapat memodifikasi gaya hidup untuk menurunkan stres
Pasien mengatakan “ya ketika saya ada masalah saya sudah tidak marah-marah
lagi karena saya tau itu tindakan salah”,
Pasien mengatakan “saya tidak khawatir lagi, sudah tenangan karena saya
sadar setiap harinya ketika melakukan sesuatu”
Pasien mengatakan “yaa saya akan melanjutkan terapi ini di rumah setaip hari,
agar saya bisa sadar ketika mengatasi masalahnya”, Tekanan darah pasien
normal 120/80 mmHg, Pasien tampak tidak menggaruk kepalanya lagi,
Pandangan pasien lurus dan sesekali tersenyum.
2. Kasus 2 (Ny.N)
a. Pengkajian
a) Pasien mengatakan “saya mengalami tensi tinggi itu sekitar kurang lebih 5
tahunan”
e) Pasien mengatakan “kalau saya ada masalah, saya sangat sulit menemukan
jalan keluar, bahkan hampir tidak terpikirkan”
3) Data Objektif diperoleh dari dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
perawat
b. Diagnosa
1) Mampu mengidentifikasi pola koping yang efektif dan penurunan tingkat stress
d. Implementasi
Pasien mengatakan “saya terakhir memeriksa tensi itu 2 hari yang lalu”
Pasien mengatakan “saya sangat sulit untuk memecahkan masalah, ketika ada
masalah, memikirkannya saja saya sudah gelisah tak karuan”
Pasien mengatakan “masalah yang paling sering mengganggu pikiran saya itu
ya keadaan ekonomi saya”
9) Mengajarkan pasien teknik Self awareness skill dengan cara Pertama, individu
harus ingat, dari sudut pandang orang ke-3, setiap peristiwa melalui hari yang
tepat urutan waktu bahwa hal itu terjadi, seolah-olah ia bisa melihat kejadian
tersebut seperti dalam sebuah “film”.
Pasien mengatakan “kegiatan yang saya lakukan itu saya tidak ingat betul
semuanya. Tapi saya ingat Cuma beberapa”
10) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat tadi pagi memasak pukul 04.00 WITA”
11) Pada langkah berikutnya, individu diminta untuk memilih peristiwa yang
tampaknya penting untuk dia / dia dan mengingat semua rincian mendampingi
mereka (misalnya, jumlah yang tepat dari makanan saat sarapan). Untuk
kategori diet, olahraga dan tidur, rincian yang sederhana.
Pasien mengatakan “saya lupa berapa menit tepatnya saya memasak tadi, kira-
kira kalau tidak salah itu 2 jam karena saya memasak untu dijual jadi agak
lama hehehe (tertawa kecil)”
12) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, tetapi saya
kurang menyadari apa yang saya lakukan”
15) Mencatat tindakan yang dilakukan dan mencatat respon pasien setelah
dilakukan teknik self awareness skill
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien 1,
perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang dirasakan
pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan hasil
wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
a) Pasien mengatakan “saya sudah merasa lebih enakan, padahal tadi setelah
diperiksa tensi saya merasa agak tegang hehehe (tertawa kecil)”
b) Pasien mengatakan “sangat sulit bagi saya untuk mengingat sesuatu secara
detail seperti yang diajarkan di terapi tadi, tapi saya akan lebih berusaha lagi
(tersenyum)”
c) Pasien mengatakan “saya masih sedikit khawatir sih, tetapi tidak terlalu
bermasalah bagi saya”
2) Data objektif
2) Melakukan kontrak
7) Mengajarkan pasien teknik Self awareness skill dengan cara Pertama, individu
harus ingat, dari sudut pandang orang ke-3, setiap peristiwa melalui hari yang
tepat urutan waktu bahwa hal itu terjadi, seolah-olah ia bisa melihat kejadian
tersebut seperti dalam sebuah “film”.
Pasien mengatakan “saya kali ini lebih sadar ketika ingin melakukan sesuatu,
jadi lebih bisa mengingat kegiatan yang saya lakukan walaupun tidak
berurutan”
8) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat hari ini saya makan pagi pukul 07.30 WITA”
Pasien mengatakan “saya ingat saya makan itu sekitar 5 menitan menggunakan
piring berwarna biru, saya makan sebanyak 2 sendok nasi”
10) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, karena saya
telah menyadari apa yang saya akan lakukan”
13) Mencatat tindakan yang dilakukan dan mencatat respon pasien setelah
dilakukan teknik self awareness skill
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien
1, perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang
dirasakan pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan
hasil wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
c) Pasien mengatakan “saya merasa sudah tidak terlalu sering mengalami rasa
khawatir”
2) Data objektif
Terapi terakhir dilakukan oleh perawat pada tanggal 20 April 2018 pukul
11.00 WITA menggunakan lembar observasi dengan hasil sebagai berikut:
2) Melakukan kontrak
Pasien mengatakan “saya kali ini lebih sadar ketika ingin melakukan sesuatu,
jadi lebih bisa mengingat kegiatan yang saya lakukan, urutan kegiatannya juga
saya ingat”
8) Individu harus mengingat setiap peristiwa melalui hari dalam waktu urutan
yang tepat bahwa hal itu terjadi. Untuk memudahkan mengingat, peristiwa
dikategorikan sebagai berikut: diet ,misalnya, “Apa yang saya makan atau
minum untuk sarapan?”, Olahraga (dijadwalkan atau tidak), tidur (waktu, jam
tidur, dll).
Pasien mengatakan “saya ingat hari ini saya mencuci pakaian pada pukul 06.00
WITA”
Pasien mengatakan “saya ingat saya mencuci baju itu sekitar 15 menitan. Baju
yang saya cuci sekitar 10 baju dan 3 celana”
10) Langkah terakhir, dari setiap peristiwa ajukan pertanyaan : “Apakah apa yang
saya lakukan salah? Adakah yang saya dilakukan dengan benar? Apa yang
harus saya hilangkan dan apa yang saya seharusnya lakukan?”
Pasien mengatakan “menurut saya, yang saya lakukan tidak salah, karena saya
telah menyadari apa yang saya akan lakukan”
Setelah perawat selesai melakukan terapi Self awareness skill pada pasien 1,
perawat melakukan wawancara kepada pasien untuk mengetahui yang dirasakan
pasien setelah diberikannya terapi self awareness skill . Berdasarkan hasil
wawancara serta observasi, didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Data subjektif
a) Pasien mengatakan “saya sudah merasa jauh lebih baik, sudah dapat mengatasi
masalah yang saya hadapi dan stress sudah berkurang”
b) Pasien mengatakan “sekarang setiap kegiatan yang saya lakukan atas dasar
kesadaran saya (tersenyum)”
c) Pasien mengatakan “saya tidak khawatir lagi, sudah tenangan karena saya sadar
setiap harinya”
d) Pasien mengatakan “ya ketika saya ada masalah saya sudah tidak marah-marah
lagi karena saya tau itu tindakan salah. Apalagi saya sering melampiaskannya
ke suami saya”
e) Pasien mengatakan “yaa saya akan melanjutkan terapi ini di rumah setaip hari,
agar saya bisa sadar ketika mengatasi masalahnya”
2) Data objektif
e. Evaluasi
Pasien mengatakan “saya sudah merasa jauh lebih baik, sudah dapat mengatasi
masalah yang saya hadapi dan stress sudah berkurang hehehe(tertawa kecil)”
Pasien mengatakan “ya ketika saya ada masalah saya sudah tidak marah-marah
lagi karena saya tau itu tindakan salah”,
Pasien mengatakan “saya tidak khawatir lagi, sudah tenangan karena saya
sadar setiap harinya ketika melakukan sesuatu”
Pasien mengatakan “yaa saya akan melanjutkan terapi ini di rumah setaip hari,
agar saya bisa sadar ketika mengatasi masalahnya”, Tekanan darah pasien
normal 130/80 mmHg, Pasien tampak tidak menggaruk kepalanya lagi,
Pandangan pasien lurus dan sesekali tersenyum.
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Hasil data yang di dapatkan sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh
Rose Schnabel dari University of Toronto, Kanada pada tanggal 1-3 Mei 2017
tentang pengaruh kesadaran diri dalam mengontrol dan mengendalikan stresor
agar tidak menyebabkan ketidakefektifan koping, disebutkan bahwa sikap sadar
diri dapat mengendalikan stresor seseorang jika terus dilatih secara
berkesinambungan. Kemudian penelitian lainnya dilakukan oleh Chistina Darviri.
Pada proses pengkajian anatara Pasien 1 dan Pasien 2 belum sesuai dengan
kajian teori yang digunakan oleh peneliti yakni pada saat dilakukannya
pengkajian yang seharusnya mendalam oleh perawat, belum dapat dilakukan
secara maksimal dikarenakan pengajian pada penelitian ini terbilang kompleks.
2. Diagnosa Keperawatan
Hasil data yang diperoleh peneliti sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rose Schnabel dan Christina Darviri dimana diagnose yang
dirumuskan pada pasien adalah koping yang tidak efektif.
dari hasil data yang diperoleh peneliti sesuai dengan kajian teori yang
menunjang. Hal ini dibuktikan dengan teori yang menyatakan diagnose yang
ditegakkan pada penelitian ialah koping individu tidak efektif berhubungan
dengan Ketidakcukupan kekuatan untuk menghadapi stresor ditandai dengan data
objektif dan subjektif yang didapatkan pada saat penelitian.
3. Perencanaan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sudah sesuai dengan kajian teori
yang terkait. Dibuktikan dengan tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti
telah sesuai dengan teori. Dimulai dari langkah perkenalan, kerja serta terminasi
yang dilakukan.
4. Pelaksanaan
Penelitian yang dilakukan peneliti sesuai jika dikaitkan dengan teori yang
menunjang. Dapat dibuktikan dengan pelaksanaan yang dilakukan peneliti sesuai
dengan teori dimana disetiap kali dilakukannya tindakan Self awareness skill
selanjutnya menilai respon pasien. Dilakukan tahapan Terapi self awareness skill
secara lengkap dan sistematis sesuai dengan teori.
5. Evaluasi
C. KETERBATASAN
1. Data yang disediakan di tempat penelitian kurang lengkap dan kurang tersusun
secara sistematis yang membuat peneliti kesulitan untuk mencari data di tempat
penelitian.
3. Peneliti hanya menggunakan dua subjek penelitian, namun akan lebih baik jika
menggunakan lebih dari dua subjek.
BAB VI
A. KESIMPULAN
b. Diagnos yang dirumuskan pada kedua subjek penelitian adalah koping individu
tidak efektif berhubungan dengan ketidaksiapan menghadapi stresor ditandai
dengan pasien terlihat gelisah dan sering menggaruk kepalanya, Pasien
mengatakan “saya mengalami tensi tinggi itu sekitar kurang lebih 4 tahunan”,
Pasien mengatakan “saya sering merasa tegang dan kadang-kadang degdegan”,
Pasien mengatakan “saya kadang merasa gelisah ketika ada masalah”, Pasien
mengatakan “terkadang jika saya ingat-ingat dengan biaya sekolah anak dan
biaya hidup sehari-hari pasti saya merasa gelisah dan khawatir”, Pasien
mengatakan “kalau saya ada masalah, saya sangat sulit menemukan jalan
keluar, bahkan hampir tidak terpikirkan”, Pasien mengatakan “ketika saya
menghadapi suatu masalah terutama keadaan ekonomi, pasti saya cepat sekali
marah-marah. Ya lebih sensitif”. Penyebab dari diagnose yang dirumuskan
ialah factor yang dialami oleh kedua subjek penelitian
c. Perawat akan melakukan teknik self awareness skill selama 15-20 menit kepada
pasien A dan pasien B. Sesuai dengan hasil penelitian Rose dan Christina,
penelitian ini perencanaan disusun sistematis. Terkait dengan teori yang
menunjang penelitian, penelitian yang dilakukan akan dilakukan secara
berkesinambungan selama 3 hari
d. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal 18, 19, dan 20 April 2018.
Dilakukan terapi self awareness skill selama 15-20 menit setiap pertemuan
dengan tahapan yang sistematis kepada kedua subjek penelitian. Didapatkan
perbedaan hasil penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh Rose yaitu
dari jumlah subjek yang digunakan rose sebanyak 36 subjek.
B. SARAN